Dari persamaan impedansi dari rangkaian seri L-R-C adalah . Sehingga kita
menulis kembali sebagai . Kita dapat menggunakan persamaan ini untuk mendefinisikan impedansi dari sebarang jaringan resistor, induktor, dan kapasitor
sebagai rasio dari amplitudo tegangan yang melalui jaringan terhadap amplitudo arus. Satuan SI dari impedansi adalah ohm. (Fisika Universitas, Hugh D. Young, 288:
2003)
Pada saat sudut fase sama dengan nol, yang harus berarti bahwa arusnya sefase dengan ggl yang diberikan. Lebih lanjut dengan
meningkatkan akan menjadi lebih besar daripada . Impedansi meningkat dan arus maksimum menurun. Sudut fase positif, yang berarti bahwa arusnya
Walaupun persamaan benar pada sebarang saat namun kita tidak dapat dengan mudah menggunakannya, untuk mencari
dan di dalam persamaan karena perbedaan-perbedaan fasa yang terdapat diantara suku-suku yang terpisah tersebut. (Fisika,
Halliday, 488: 1996)
Jika sebuah resistor ac dihubungkan dengan resistor, arus menguat dan melemah mengikuti ggl bolak-balik sesuai dengan hukum ohm, , karena kuat
arusnya nol pada saat tegangannya nol dan arus mencapai puncak ketika tegangan juga mencapainya, kita katakan bahwa arus dan tegangan sefase. (Fisika, Giancoli,
196: 2001)
Kuantitas-kuantitas Z, R, X dan adalah saling berhubungan. Sebagaimana ditunjukkan perlu diingat bahwa kedua-duanya reaktansi dan impedansi
dinyatakan dalam ohm. (Dasar-Dasar Fisika Universitas, Marcelo Alonso, 219: 1994)
V. PENGOLAHAN DATA
5.1 Dik : f = 100 Hz
= 2,0 V
= 0,2 V
= 6,8 V
= 6,9 V
Dit :
Jawab :
= = 6,89 V = 6,9 V
5.2 Dik : f = 500 Hz
= 6,2 V
= 4,4 V
= 4,1 V
= 6,6 V
Dit :
Jawab :
= = 6,21 V = 6,2 V
= 4,2 V
= 6,1 V
= 1,3 V
= 6,5 V
Dit :
Jawab :
= = 6,37 V = 6,4 V
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan dilakukan untuk mengukur tegangan pada rangkaian seri R-L-C. Tegangan yang diukur yaitu tegangan resistor VR, tegangan kumparan VL,tegangan kapasitor VC , serta
mengukur tegangan total dari rangkaian. Berdasarkan hasil percobaan telah didapatkan bahwa VTOTtidak sesuai dengan nilai , namun hasil tersebut mendekati. Pada
pengukuran ini, kami menggunakan multimeter digital untuk mengukur tegangan. Untuk tegangan VR,tegangan VL,tegangan VC, dan VTOT diukur langsung didalam rangkaian yang sudah di pasang. Dari data hasil percobaan
hasil tegangan total yang di peroleh dengan menggukan rumus ada yang berbeda dengan data hasil percobaan pada rangkaian ketika percobaan berlangsung. Hal ini dikarenakan karena
kekurangtelitiannya alat ukur. Selain itu juga dipengaruhi oleh komponen papan rangkaian yang sudah rusak.
Untuk frekuensi 100 Hz tegangan total yang di dapat dari percobaan rangkaian R-L-C yakni 6,9 V. Sedangkan tegangan yangdidapat dari hitungan dengan menggunakan rumus juga
6,9V. Kebenaran ini bisa saja saja terjadi karena ketelitian dalam melakukan praktikum dan juga bisa karena kesalahan pembaca skala.Untuk frekuensi 500 Hz tegangan total yang didapat darirangkaian R-L-
C, yakni 6,6 V sedangkan tegangan pada hasil perhitungan didapatkan 6,2V, sehingga didapatkan bahwa selisih keduanya adalah 0,4V. Untuk frekuensi 1000 Hz tegangan total yang didapat
darirangkaian R-L-C, yakni 6,5 V sedangkan tegangan pada hasil perhitungan didapatkan adalah 6,4V, sehingga didapatkan bahwa selisih keduanya adalah 0,1V.
VII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah :
1. Semakin besar frekuensi, semakin besar pula tegangan yang terdapat pada resistor.
2. Semakin besar frekuensi, semakin besar pula tegangan yang dihasilkan oleh sebuah
kumparan.
3. Semakin besar frekuensi, semakin kecil tegangan yang dihasilkan oleh kapasitor.
4. Semakin besar frekuensi, semakin kecil tegangan total rangkaian yang dihasilkan pada
rangkaian.