TARIF CASE-MIX
Peluang peserta untuk mendapat pelayanan dengan standar medis mutakhir dan fasilitas pelayanan
(Peluang Urun Biaya dan CoB)
Usulan PERSI 2 Desember 2016
Sebaiknya penerapan pasal 25 ayat 2 huruf b PMK 64/2016 ditunda
dan/atau direvisi:
Memberi kesempatan untuk dievaluasi kembali sesuai pasal 19/2016 agar
tidak kembali ke FFS
Memberi kesempatan bagi RS dan pasien untuk belajar dan menyesuaikan diri
terhadap Permenkes 85/2015
Menghindari gugatan atau protes dari pasien yang terlanjur membayar karena
naik kelas
Hasil Rapat 19 Des 2016
PERSI mengusulkan:
Pemberlakuan pasal naik kelas VIP secara bertahap dengan
skema waktu 6 bulan
Pada akhir 6 bulan tersebut, mulai diberlakukan tarif naik
kelas VIP sebagai fixed-percentage terhadap tarif INA-CBGs
kelas 1
Kemenkes:
Sepakat dengan pemberlakuan bertahap, dengan
menetapkan sejak awal besaran fixed-percentage terhadap
tarif INA-CBGs kelas 1
Hasil Rapat 19 Des 2016
Langkah selanjutnya:
PERSI segera mengirimkan data-data lebih lengkap tentang
besaran urun biaya naik kelas VIP sebagai dasar
perhitungan fixed-percentage diharapkan secepat-
cepatnya, agar awal pekan depan bisa diputuskan.
PERSI mengusulkan agar tarif kelas 1 yang dijadikan standar
adalah perhitungan tarif INA-CBGs dari P2JK pada tarif yang
paling mendekati real-cost, baru kemudian diperhitungkan
terhadap tarif kelas 1 dalam PMK 64/2016
Langkah jangka pendek
Untuk PKS 2017 pada prinsipnya tidak masalah terkait pasal naik kelas
VIP karena sudah disepakati sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku sehingga akan selalu mengikuti perkembangan terbaru.
Untuk layanan naik kelas VIP, sementara menggunakan dasar Pasal 24
Perpres 19/2016 sampai terbitnya kebijakan resmi Kemenkes.
PERSI
Loyalis Kritis