Penggunaan kayu sebagai bahan bangunan terus mengalami peningkatan baik untuk
struktural maupun non struktural. Kayu bukan merupakan sumberdaya alam yang
dapat diperbarui secara singkat. Secara tidak langsung penggunaan kayu yang tidak
terkendali akan berdampak pada lingkungan, bencana alam terutama banjir, faktor
utamanya adalah berkurangnya jumlah kayu. Bambu, dari segi sifat fisik dan mekanik
merupakan material yang memiliki kemiripan dengan kayu, namun untuk
mengoptimalkan penggunaannya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah lapisan terhadap kekuatan
dan kekakuan lentur balok laminasi bambu petung. Pembuatan benda uji dengan
menggunakan perekat jenis urea formaldehyde dengan perekatan terlabur 50/MDGL
dengan tekanan pengempaan 2MPa, untuk ukuran benda uji mengacu pada standart
ASTM 2003. Benda uji terdiri dari tiga variasi, variasi A (2 lapis), variasi B (4 lapis)
dan variasi C (6 lapis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata MOR,
MOE, dan Tegangan pada batas proporsional balok laminasi bambu petung berturut-
turut untuk variasi A adalah 292,82 N/mm2, 77748,18 N/mm2, 212,50 N/mm2 , variasi
B 191,77 N/mm2, 64398,77 N/mm2, 140,28 N/mm2, dan variasi C 146,74 N/mm2,
34569,60 N/mm2, 119,26. Tegangan pada batas proporsional untuk balok laminasi
variasi A yaitu sebesar 72,57% dari nilai MOR variasi A, pada balok laminasi variasi
B sebesar 73,15% dari nilai MOR variasi B dan pada balok laminasi variasi C sebesar
81,27% dari nilai MOR variasi C.
Abstrak
the used of wood us a building material then increased in structural or non structural.
Wood is not a natural resource that can be updated shortly. Indirect uncontrolled use
of wood will have an impact on the environment, disaster such as flood, amount of
wood. Bamboo physically and mechanical is a material that has a resemblance to
wood, but to optimize its used needs to be done further research. This research is aim
to determine the effect of layers in the strength and beam bending stiffness laminates
bamboo petung. manufacture of specimen by using adhesive types of urea
formaldehyde with adhesive affixed 50/MDGL. With compression pressure 2MPa, for
the size of this object refers to the standart ASTM 2003. The test object consists of
three variations, A variations (2 layers), B variations (4 layers) and C variations (6
layers). The result shown that average limit MOR, MOE, and strength on the
proporsional limit bamboo petung continued for A variation 292,82 N/mm2, 77748,18
N/mm2, 212,50 N/mm2, B variation 191,77 N/mm2, 64398,77 N/mm2, 140,28 N/mm2,
and C variation 146,74 N/mm2, 34569,60 N/mm2, 119,26. Strength on the
proportional limit for stiffness laminates A variation is big as 72,57% from score
MOR A variation, on stiffness laminates B variation big as 73,15% form score MOR
B variation, and stiffness lamination C variation big as 81,27% from score MOR C
variation.