Anda di halaman 1dari 4

Sekolah (lembaga pendidikan)

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes)
berikut:

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.


Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan
masyarakat.
Melestarikan kebudayaan.
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas
dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara
sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan
kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada
dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial
yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa
seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Polres menyelenggarakan fungsi:

pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan
laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat
dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas
tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

pelaksanaan fungsi intelijen dalam bidang keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early
detection) dan peringatan dini (early warning);

penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik lapangan
dalam rangka penegakan hukum, serta pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS);

pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui perpolisian masyarakat,


pembinaan dan pengembangan bentukbentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan
kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-
undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian
khusus;

pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan pengawalan, patroli (Turjawali)
serta pengamanan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan
(Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata
dan Very Important Person (VIP);

pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas, termasuk penindakan pelanggaran
dan penyidikan kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka
penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;

pengadilan negeri

Pengadilan Negeri dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang


hukum kepada instansi pemerintah daerahnya apabila diminta serta dapat diserahi tugas
dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.

PA

engadilan Agama Selong mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut:


Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-
perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide: Pasal 49 Undang-
1. Undang Nomor 3 Tahun 2006).
Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural
dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.(vide: Pasal 53 ayat (3)
2. Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku
Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya
agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dansewajarnya (vide: Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-
Undang No. 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta
3. pembangunan.( vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi
pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun
4. 2006).
Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan
administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengkapan) (vide: KMA Nomor KMA/080/
5. VIII/2006).

Kejari selong
FUNGSI :
1. Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis pemberian bimbingan dan pembinaan serta pemberian
perijinan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Jaksa Agung;
2. penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana, pembinaan manajemen, administrasi, organisasi
dan tatalaksanaan serta pengelolaan atas milik negara menjadi tanggung jawabnya;
3. pelaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun yang berintikan keadilan di bidang pidana;.
4. pelaksanaan pemberian bantuan di bidang intelijen yustisial, dibidang ketertiban dan ketentraman umum,
pemberian bantuan, pertimbangan, pelayanan dan penegaakan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara
serta tindakan hukum dan tugas lain, untuk menjamin kepastian hukum, kewibawaanm pemerintah dan
penyelamatan kekayaan negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan
Jaksa Agung;
5. penempatan seorang tersangka atau terdakwa di rumah sakit atau tempat perawatan jiwa atau tempat lain yang layak
berdasarkan penetapan Hakim karena tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan hal - hal yang dapat membahayakan
orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri;
6. pemberian pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan peraturan perundang-undangan serta
peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
7. koordinasi, pemberian bimbingan dan petunjuk teknis serta pengawasan, baik di dalam maupun dengan instansi terkait
atas pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Jaksa Agung

kua
Kantor Urusan berfungsi sebagai:

Penyelenggara statistik dan dokumentasi.


Penyelenggara surat menyurat, kearsipan, pengetikan, dan rumah tangga Kantor Urusan
Agama Kecamatan.
Pelaksana pencatatan pernikahan, rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul
maal dan ibadah sosial, kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Fungsi pegadaian
1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah,
cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi
pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian

Bank

Menghimpun dana dari masyarakat


2. Menyalurkan dana kepada masyarakat

Dprd
DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu :
o Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah
o Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah(APBD)
o Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai