Anda di halaman 1dari 36

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan hidup tertuang dalam UndangUndang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup. Dinamika dalam pengelolaan lingkungan mengalami
perkembangan secara signifikan dari waktu ke waktu sehinggaUU Nomor 2
3 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
pembaharuan menjadi UU RI Nomor 32 Tahun 2009. Hal ini diperlukan
untuk lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan
terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan
sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem.
Kepastian hukum menjadi portal dalam pengelolaan lingkungan untuk
proses kegiatan pencegahan(prefentif) dan sanksi administratif dalam
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup (Hardjasoemantri, 1999).
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh proses interaksi komponen
lingkungannya yaitu abiotik, biotik, dan sosial, ekonomi serta budaya.
Apabila ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya, suatu pemerintahan
dalam proses perkembangannya dari negara maju berorientasi Economic
Development, kecenderungan perkembangan ini terhadap explotitative
models sehingga permasalahan yang muncul adalah penurunan kualitas
lingkungan (Sustainable Environment ). Perkembangan ini akan diikuti oleh
Population Development, pada tahun 2000 Persatuan Bangsa-Bangsa 2
(United Nations) berinisiasi untuk melindungi dan mengatur mengenai
Population Development dengan sebuah program ideologi yang disebut
TheMillennium Development Goals (MDGs). Tujuan program ini untuk
mengurangi ketimpangan di negara berkembang dari berbagai aspek seperti
pendidikan, pendapatan, kemiskinan, kesehatan, dll).
2

Program ini disepakati pada tahun 2000 sampai akhir periode 2015.
Perkembangan konsep Economic Development dan Population
Development ini berujung kepada permasalahan lingkungan hidup, hal
ini berkaitan dengan daya tampung (caring capacity) dan daya dukung
( supporting capacity ) lingkungan dari aktivitas manusia. Sehingga konsep
Envinroment Development menjadi isu global yang menjadi
perhatian oleh negara - negara di dunia. Pada tahun 2012, pertemuan The
Rio+20 Summit membahas mengenai environment sustainability sebagai
evaluasi dari konsep TheMillennium Development Goals (MDGs) yang akan
berakhir dan dievaluasi pada tahun 2015. Konsep yang akan dikembangkan
masa periode 2015 sampai tahun 2030 adalah Sustainable Development
Goals (SDGs).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian SDGs ?
2. Jelaskan tujuan pembangunan SDGs ?
3. Sebutkan target SDGs ?
4. Sebutkan perangkat implementasi SDGs ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi tujuan pembangunan SDGs
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian SDGs
b. Mengidentifikasi tujuan pembangunan SDGs
c. Mengidentifikasitarget SDGs
d. Mengidentifikasiperangkat implementasi SDGs
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kelanjutan dari global
goals Melenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun
2015. Secara formal, SDGs didiskusikan pertama kali pada United Nations
Conference on Sustainable Development yang diadakan di Rio de Janeiro
bulan Juni 2012. (Syampadzi, 2014)
SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan).SDGs adalahsebuah kesepakatan pembangunan baru
pengganti MDGs. Masa berlakunya 20152030 : sebuah dokumen setebal
35 halaman yang disepakati oleh lebih dari 190 negara, berisikan 17 goals
dan 169 sasaran pembangunan.Tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran
diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negaranegara di
seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi yang berlebihan,
serta ketimpangan) dan negaranegara berkembang (kemiskinan, kesehatan,
pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan, perkotaan, sanitasi dan
ketersediaan air minum).
Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting
pemerintah daerah. Karena pemerintah kota dan kabupaten berada lebih
dekat dengan warganya, memiliki wewenang dan dana, dapat melakukan
berbagai inovasi, serta ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai
kebijakan serta program pemerintah.
SDGs pengembangnya berdasarkan tiga komponen dimensi dalam
pembangunan berkelanjutan (social, environmental, economic) dalam
keseimbangan arah perkembangnya. (Syampadzi, 2014)
4

7 ALASAN MENGAPA SDGs AKAN JAUH LEBIH BAIK DARI


MDGs (MENURUT MAJALAH THE GUARDIAN)
1. SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan program-programnya
dibuat secara detail dengan negosiasi internasional yg terdiri atas
negara-negara berpendapatan menengah & rendah.
2. Sekarang, sektor swasta juga memiliki peran yang sama bahkan lebih
besar.
3. MDGs tidak memiliki standar HAM, sehingga dianggap gagal untuk
memberikan prioritas keadilan yang merata dalam bentuk-bentuk
diskriminasi dan pelanggaran HAM, yang akhirnya berujung masih
banyaknya orang yang terjebak dalam kemiskinan. Sementasa SDGs
sudah didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang
lebih baik.
5

4. SDGs adalah program yang inklusif. 7 target sangat eksplisit tertuju


kepada orang dengan kecacatan, 6 target untuk situasi darurat, 7 target
bersifat universal dan 2 target ditujukan untuk anti diskriminasi.
5. Indikator2 yang digunakan memberikan kesempatan untuk
keterlibatan masyarakat sipil.
6. PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan SDGs.
7. COP-21 (Conference of Party/Konferensi Tingkat Tinggi - 21)
Konferensi Perubahan Iklim di Paris (yang berlangsung pada 30
November 2015, Presiden Joko Widodo menghadiri) adalah salah satu
kesempatan untuk maju.
B. 17 TUJUAN SDGs

1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target]


2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan
gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia [13 target]
4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita
dan perempuan [9 target]
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang [8 target]
6

7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan


modern bagi semua orang [5 target]
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi
[8 target]
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,
berketahanan dan berkelanjutan [10 target]
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan[11 target]
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya [5 target]
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya
laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10
target]
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem
daratan yang berkelanjutan,mengelola hutan secara berkelanjutan,
memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi
tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan [12 target]
17. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan [19 target]
7

C. TARGET SDGs dan PERANGKAT IMPLEMENTASINYA


1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target]
Means of implementation
a. Memastikan mobilisasi berarti atas sumber daya dari berbagai
sumber, termasuk melalui kerja sama pembangunan yang telah
ditingkatkan, untuk menyediakan alat yang mencukupi serta
terprediksi untuk negara-negara berkembang, terutama negara
tertinggal, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan
untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dimensinya.
b. Menyusun kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional,
regional, dan internasional, berdasaran strategi pembangunan
yang pro-rakyat miskin serta sensitif gender, untuk mendukung
investasi yang telah dipercepat dalam tindakan pengentasan
kemiskinan
c. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana
pun, saat ini ukurannya adalah orang-orang yang
penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari
d. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki,
perempuan, dan anak-anak di segala usia yang hidup dalam
kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional
e. Implementasi nasional sistem dan ukuran jaminan sosial yang
layak untuk semua orang, termasuk yang terbawah, dan pada
2030 mencapai cakupan luas atas penduduk miskin dan rentan
f. Pada 2030 menjamin bahwa seluruh laki-laki dan perempuan,
terutama yang miskin dan rentan, memiliki hak yang setara atas
sumber daya ekonomi, sebagaimana pula akses pada pelayanan
dasar, kepemilikan dan kendali atas tanah dan bentuk properti
lainnya, harta warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan
layanan keuangan yang layak, termasuk microfinance
g. Pada 2030, membangun ketahanan penduduk miskin dan yang
berada dalam situasi rentan, serta mengurangi keterpaparan dan
8

kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim serta


bencana dan goncangan ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang
berkelanjutan [8 target]
Means of implementation
a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja
sama internasional, pada infrastruktur pedesaan, penelitian dan
ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan teknologi dan
bank genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas
produksi pertanian di negara berkembang, khususnya negara
tertinggal
b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi
pada pasar pertanian dunia, termasuk melalui eliminasi paralel
segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis ekspor
yang berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development
Round
c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas
pangan yang semestinya berikut turunannya serta memfasilitasi
akses tepat waktu kepada informasi pasar, termasuk mengenai
cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem
harga pangan
d. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses
pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
e. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk
mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja
perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
f. Pada tahun 2030, menduakalilipatkan produktivitas dan
pendapatan pertanian pada produsen berskala kecil, terutama
9

wanita, bangsa pribumi, petani keluarga, peternak dan nelayan,


termasuk melalui akses yang aman dan merata kepada tanah,
input dan sumber daya produktif lainnya, pengetahuan, layanan
keuangan, pasar dan peluang untuk pekerjaan pertambahan nilai
maupun non-pertanian.
g. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang
berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik pertanian yang
berketahanan yang meningkatkan produktivitas dan produksi,
yang membantu mempertahankan ekosistem, yang memperkuat
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem,
kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta yang secara
progresif meningkatkan kualitas daratan dan tanah.
h. Pada tahun 2020, mempertahankan keanekaragaman genetik pada
bibit, tanaman budidaya serta hewan ternak dan jinak beserta
spesies liar terkaitnya, termasuk secara bijaksana mengelola dan
melakukan diversifikasi bank bibit dan tanamandi tingkat
nasional, regional, dan internasional, serta memastikan akses
kepada bagi hasil, dan bagi hasil yang adil dan merata melalui
penggunaan sumber daya genetik dan asosiasi pengetahuan
tradisional, sebagaimana disetujui secara internasional.
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia [13 target]
Means of implementation
a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai
keperluan.
b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat
penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi
terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada
obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration
tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan
hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh
ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait
10

Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan


untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan pada khususnya,
menyediakan akses obat bagi semua orang.
c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta
rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga
kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negara-negara
tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang
berkembang.
d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara
berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta
pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.
e. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70
per 100.000 kelahiran hidup.
f. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka
kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan angka
kematian balita 25 per 1.000 KH.
g. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan
penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis,
penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
h. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat
penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
i. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang
membahayakan.
j. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan
cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
k. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana (KB),
informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke
dalam strategi dan program nasional.
11

l. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan


risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar
berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang
aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
m. Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan
akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air,
dan tanah.
4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
[10 target]
Means of implementation
a. Membangun dan mengupgrade fasilitas pendidikan yang sensitif
anak-anak, penyandang disabilitas, dan gender, serta
menyediakan lingkungan pembelajaran yang aman, anti-
kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua orang.
b. Pada 2020, memperluas ketersediaan beasiswa secara substansial
di tingkat global untuk negara-negara berkembang, terutama
negara tertinggal, negara bagian berkembang berupa pulau kecil
serta negara Afrika, untuk pendaftaran pendidikan tinggi,
termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan edukasi,
program teknis, permesinan dan ilmiah pada negara maju maupun
negara berkembang lainnya.
c. Pada 2030, meningkatkan secara substansial suplai guru
berkualifikasi, termasuk melalui kerja sama internasional untuk
pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara tertinggal
dan negara bagian berkembang berupa pulau kecil.
d. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-
laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang gratis,
merata dan berkualitas yang mengarah pada dampak
pembelajaran yang relevan dan efektif.
e. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-
laki memiliki akses kepada pengembangan, perawatan, dan
12

pendidikan pra-dasar usia dini yang berkualitas sehingga siap


untuk mengikuti pendidikan dasar.
f. Pada 2030 memastikan akses pendidikan teknis, kejuruan, dan
tersier yang merata untuk seluruh perempuan dan laki-laki,
termasuk untuk universitas.
g. Pada 2030, meningkatkan secara substansial jumlah anak muda
dan orang dewasa yang memiliki keterampilan relevan, termasuk
keterampilan teknis dan kejuruan untuk lapangan pekerjaan,
pekerjaan serta kewirausahaan yang layak.
h. Pada 2030, menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan
dan memastikan akses yang merata kepada seluruh jenjang
pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan,
termasuk penyandang disabilitas, penduduk pribumi dan anak-
anak yang dalam kondisi rentan.
i. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh anak muda dan proporsi
substansial orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan,
mencapai kemampuan mmebaca dan berhitung.
j. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh peserta pembelajaran
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk, di
antaranya, melalui pendidikan berkelanjutan, serta gaya hidup,
hak asasi, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan anti-
kekerasan, kependudukan global serta penghargaan terhadap
keberagaman budaya yang juga berkelanjutan dan daripada
kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan.
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh
wanita dan perempuan [9 target]
Means of implementation
a. Melakukan reformasi untuk memberikan kesetaraan hak sumber
daya ekonomi kepada wanita, sebagaimana pula akses kepada
kepemilikan dan kendali atas tanah dan properti lainnya, layanan
13

keuangan, harta warisan, dan sumber daya alam, sesuai hukum


nasional.
b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendorong
pemberdayaan perempuan.
c. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang logis serta legislasi
yang dapat ditegakkan untuk mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan seluruh wanita dan perempuan di segala tingkatan
d. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dan
perempuan di mana pun.
e. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita
dan perempuan pada ruang publik maupun pribadi, termasuk
perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi lainnya.
f. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti
pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat
perempuan.
g. Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan
pekerja rumah tangga dengan penyediaan kebijakan-kebijakan
layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta promosi
pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga dan keluarga
sesuai dengan kondisi nasional.
h. Memastikan partsipasi penuh dan efektif serta peluang yang sama
untuk kepemimpinan pada seluruh tingkat pengambilan keputusan
dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.
i. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan
reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui,
sesuai Programme of Action of the International Conference on
Population and Development serta Beijing Platform for Action
berikut dokumen hasil konferensi kajiannya
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang [8 target]
Means of implementation
14

a. Memperluas kerja sama internasional dan dukungan peningkatan


kapasitas untuk negara-negara berkembang dalam aktivitas dan
program terkait air dan sanitasi, termasuk teknologi pemanenan
air, pemurnian dari garam, efisiensi air, penanganan limbah, serta
daur ulang dan penggunaan kembali.
b. Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam
perbaikan pengelolaan air dan sanitasi.
c. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata.
d. Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi
semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi
perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta
orang-orang yang berada pada situasi rentan.
e. Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan penumpukan sampah, dan meminimalisir
pembuangan kimia dan materi berbahaya, mengurangi setengah
proporsi air limbah yang tidak dimurnikan serta meningkatkan
daur ulang dan penggunaan kembali yang aman secara global.
f. Meningkatkan efisiensi penggunaan air di seluruh sektor dan
memastikan pengambilan dan suplai air tawar yang berkelanjutan
untuk mengatasi kelangkaan dan secara substansial mengurangi
jumlah orang yang mengalami kelangkaan air.
g. Mengimplementasikan pengelolaan sumber daya air terintegrasi
di seluruh tingkatan, termasuk melalui kerja sama
transperbatasan, sebagaimana mestinya.
h. Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air, termasuk
pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, mata air dan danau.
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan
dan modern bagi semua orang [5 target]
Means of implementation
a. Pada 2030, meningkatnya kerjasama international untuk
memfasilitasi akses teknologi dan penelitian energi bersih,
termasuk energi terbarukan, efisiensi energi serta teknologi energi
15

fosil yang lebih canggih dan bersih, juga mempromosikan


investasi infrastruktur energi dan teknologi energi bersih.
b. Pada 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi
untuk pasokan energi modern dan berkelanjutan bagi semua di
negara-negara berkembang, khususnya negara tertinggal dan
negara kecil kepulauan, dan negara berkembang terkurung
daratan (landlocked), sesuai dengan program pendukung masing-
masing.
c. Pada 2030, menjamin akses universal kepada layanan energi yang
terjangkau, terpercaya, dan modern.
d. Pada 2030, meningkatkan secara substansial pembagian energi
terbarukan dalam paduan energi global (global energy mix).
e. Pada 2030, menduakalilipatkan angka perbaikan global untuk
efisiensi energi.
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif,
dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif
dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
Means of implementation
a. Meningkatkan dukungan bantuan dan perdagangan untuk negara-
negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal, termasuk
melalui Enhanced Integrated Framework for Trade-Related
Technical Assistance to Least Developed Countries (Kerangka
Kerja Terintegrasi yang Baik untuk Asistensi Teknis terkait
Perdagangan untuk Negara-Negara Teringgal).
b. Pada 2020, mengambangkan dan mengoperasionalisasikan
strategi global untuk pekerjaan bagi anak muda dan
mengimplementasikan Global Jobs Pact of the International
Labour Organization (Pakta Pekerjaan Global yang dikeluarkan
oleh ILO.
c. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan
kondisi nasional, khususnya, pertumbuhan produk domestik bruto
minimal 7 persen per tahun di negara-negara berkembang.
16

d. Mencapai tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas ekonomi


melalui diversifikas, peningkatan teknologi dan inovasi, termasuk
melalui fokus pada sektor nilai tinggi dan padat tenaga kerja.
e. Mendorong kebijakan berorientasi pembangunan yang
mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang
layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi dan memotivasi
formalisasi bentuk usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk
melalui ketersediaan akses layanan keuangan.
f. Meningkatkan secara progresif sampai tahun 2030, efisiensi
sumber daya global dalam konsumsi dan produksi dan berusaha
untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi
lingkungan, sesuai dengan kerangka 10 tahun program konsumsi
dan produksi yang berkelanjutan, dengan negara-negara
berkembang yang maju memimpin.
g. Pada tahun 2030, mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif
dan pekerjaan yang layak untuk semua wanita dan laki-laki,
termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan
upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.
h. Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi pemuda
tidak dalam pekerjaan, pendidikan atau pelatihan.
i. Mengambil tindakan efektif dan segera untuk menjamin
pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
untuk anak, memberantas kerja paksa dan pada tahun 2025, akhir
pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan
penggunaan tentara anak.
j. Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan aman dan aman
lingkungan kerja untuk semua pekerja, termasuk pekerja migran,
migran perempuan khususnya, dan orang-orang dalam pekerjaan
berbahaya.
k. Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk
mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan
pekerjaan dan mempromosikan budaya lokal dan produk.
17

l. Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk


mendorong dan memperluas akses layanan perbankan, asuransi
dan keuangan untuk semua.
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina
inovasi [8 target]
Means of implementation
a. Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan
tangguh di negara-negara berkembang melalui peningkatan
keuangan , dukungan teknologi dan teknis untuk negara-negara
Afrika, negara berkembang yang paling kecil, negara berkembang
daratan dan negara berkembang kepulauan kecil.
b. Mendukung pengembangan teknologi domestik, penelitian dan
inovasi dalam di negara berkembang, termasuk dengan
memastikan kebijakan lingkungan yang kondusif untuk semua,
antara lain diversifikasi industri dan komoditas nilai tambah.
c. Peningkatan yang signifikan dalam akses teknologi informasi dan
komunikasi dan berusaha untuk memberikan akses universal dan
dapat diterima semua ke Internet di negara-negara kurang
berkembang pada tahun 2020.
d. Mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal,
berkelanjutan dan tangguh, termasuk daerah dan infrastruktur
lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang dapat
diterima semua orang dan merata untuk semua.
e. Mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan,
pada tahun 2030, secara signifikan meningkatan peran dunia kerja
dan GDP, sejalan dengan kondisi nasional, dan menggandakan
pangsa di negara berkembang.
f. Meningkatkan akses industri skala kecil dan industri lainnya,
khususnya di negara-negara berkembang, ke layanan keuangan,
18

termasuk kredit yang mudah diterima, dan integrasi mereka ke


dalam rantai nilai dan pasar.
g. Pada tahun 2030, upgrade infrastruktur industri agar
berkelanjutan, dengan peningkatan sumber daya yang efisiensi
dan penggunaan teknologi yang lebih bersih dan ramah
lingkungan, dengan semua negara mengambil tindakan sesuai
dengan mereka kemampuan masing-masing.
h. Meningkatkan penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan
teknologi sektor industri di semua negara, khususnya negara-
negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong
inovasi dan meningkatkan jumlah peneliti dan pekerja
pengembang per 1 juta orang serta belanja penelitian dan
pengembangan publik maupun swasta.
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
Means of implementation
a. Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda untuk negara-
negara berkembang, khususnya negara tertinggal khususnya
sesuai dengan perjanjian World Trade Organization.
b. Mendorong bantuan keuangan pembangunan yang resmi,
termasuk investasi asing langsung, di mana kebutuhan paling
besar seperti di negara-negara berkembang khususnya, Afrika
negara, negara pulau kecil dan negara-negara berkembang yang
terkurung daratan, berkembang sesuai dengan rencana dan
program nasional mereka.
c. Pada tahun 2030 , mengurangi kurang dari 3 persen biaya
transaksi pengiriman uang migran dan menghilangkan koridor
remittance dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen.
d. Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan
pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi terbawah pada
tingkatan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
e. Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi
sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa memandang usia,
19

jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status


ekonomi atau lainnya.
f. Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan
hasil, termasuk dengan menghilangkan hukum, kebijakan dan
praktik yang diskriminatif, serta mempromosikan undang-undang,
kebijakan dan tindakan yang sesuai dalam hal ini.
g. Mengadopsi kebijakan, terutama fiskal, kebijakan upah dan
perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai kesetaraan
yang lebih nyata.
h. Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global dan
lembaga-lembaga serta memperkuat pelaksanaan peraturan
semacamnya.
i. Memastikan peningkatan representasi dan suara untuk negara-
negara berkembang dalam pengambilan keputusan di lembaga
keuangan dan ekonomi internasional global dalam rangka
menjadikan lembaga yang efektif, kredibel, akuntabel dan sah.
j. Memfasilitas migrasi dan mobilitas yangi tertib, aman, teratur dan
bertanggung, termasuk melalui penerapan kebijakan migrasi yang
direncanakan dan dikelola dengan baik.
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,
berketahanan dan berkelanjutan [10 target]
Means of implementation
a. Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang
positif antara kota, pinggiran kota dan desa melalui penguatan
perencanaan pembangunan nasional dan daerah.
b. Pada 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan
pemukiman yang mengadopsidan menerapkan kebijakan dan
perencanaan yang terintegrasimenuju inklusivitas,
pemanfaatansumber daya yang efisien, mencegah danadaptasi
terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana,
mengembangkan dan menerapkan, sejalan dengan Hyogo
20

Framework, manajemen risiko bencana secara keseluruhan di


semua tingkatan.
c. Mendukung negara-negara miskin, termasuk melalui bantuan
keuangan dan teknis, dalam membangun bangunan yang
berkelanjutan dan tangguh dengan memanfaatkan bahan lokal.
d. Pada 2030, memastikan akses semua orang terhadap tempat
tinggal dan pelayanan dasar yang layak, aman dan terjangkau
serta memajukan daerah kumuh.
e. Pada 2030, membuka akses semua orang terhadap sistem
transportasi yang aman, murah, terjangkau dan berkelanjutan,
meningkatkan keamanan jalan, terutama dengan memperluas
transportasi publik, dengan perhatian khusus kepada mereka yang
memerlukan seperti perempuan, anak-anak, orang-orang dengan
kebutuhan khusus dan lanjut usia.
f. Pada 2030, mendorong urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan
serta kapasitas berpartisipasi, perencanaan dan manajemen
pemukiman bagi manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan di
semua negara.
g. Penguatan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap warisan
budaya dan alam dunia.
h. Pada 2030, mengurangi secara signifikan angka kematian dan
jumlah orang yang terpapar serta menurunkan secara substansial
kerugian ekonomi terhadap produk domestik bruto yang
disebabkan oleh bencana alam, termasuk bencana yang
berhubungan dengan air, dengan fokus kepada orang miskin dan
orang dalam situasi lemah.
i. Pada 2030, mengurangi dampak yang merugikan dari lingkungan
perkotaan per kapita, termasuk dengan memberikan perhatian
khusus kepada kualitas udara serta pengelolaan sampah kota
lainnya.
j. Pada 2030, menyediakan akses yang aman, inklusif dan
terjangkau, ruang yang hijau dan terbuka, bagi semua orang
21

terutama untuk perempuan dan anak-anak, lanjut usia dan orang-


orang berkebutuhan khusus.
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan[11
target]
Means of implementation
a. Mendukung negara-negara berkembang dalam penguatan sains
dan teknologi untuk dapat lebih maju dalam pola konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan.
b. Mengembangkan dan menerapkan alat-alat dalam memantau
dampak dari pembangunan yang berkelanjutan untuk pariwisata
yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan
serta mempromosikan budaya dan produk lokal.
c. Rasionalisasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang
mendorong pemborosan pemakaian dengan menghapus distorsi
pasar, sesuai dengan kondisi nasional, termasuk dengan
restrukturi pajak dan menghentikan semua subsidi menghambat
pembangunan, dimana kondisi itu ada, untuk menggambarkan
dampak lingkungannya, dengan mempertimbangkan secara penuh
kebutuhan khusus dan kondisi negara-negara berkembang dan
meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi dalam
pembangunan dengan cara melindungi orang miskin dan
masyarakat yang terkena dampak.
d. Menerapkan program agenda kerja 10 tahunan dalam konsumsi
dan produksi yang berkelanjutan, semua negara turut ambil
bagian, dimana negara-negara maju memimpin, dengan
mempertimbangkan pembangunan dan kemampuan negara-
negara berkembang.
e. Pada 2030, mencapai pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan secara manajemen dan efisien.
f. Pada 2030, mengurangi hingga setengahnya limbah pangan global
per kapita di tingkat retail dan konsumen serta mengurangi
22

kehilangan pangan selama masa rantai produksi dan pasokan,


termasuk pasca panen.
g. Pada 2020, mencapai pengelolaan lingkungan dari bahan kimia
dan semua jenis limbah sepanjang siklus kehidupannya, sesuai
dengan kerangka kerja internasional yang disepakati, dan secara
signifikan mengurangi paparannya/polusi ke udara, air dan tanah
untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan.
h. Pada 2030, mengurangiproduksi limbah secara substansi melalui
pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali.
i. Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan
transnasional, untuk menerapkan praktik-praktik yang
berkelanjutan dan untuk mengintegrasikan informasi yang
berkelanjutan di dalam siklus pelaporannya.
j. Mendorong praktik lelang publik yang berkelanjutan, sejalan
dengan kebijakan nasional dan prioritas.
k. Pada 2030, memastikan semua orang dimanapun berada memiliki
informasi dan kepedulian yang sejalan untuk pembangunan dan
gaya hidup yang berkelanjutan dalam berinteraksi dengan alam.
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim
dan dampaknya [5 target]
Means of implementation
a. Mengimplementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani
oleh kelompok negara-negara maju pada the United Nations
Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka
Kerja PBB untuk Perubahan Iklim) untuk tujuan mobilisasi
bersama $100 milyar setiap tahun pada tahun 2020 dari semua
sumber untuk mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang
pada konteks aksi mitigasi yang bermakna dan transparan dalam
implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund
(Dana Iklim Hijau) melalui kapitalisasi nya dengan segera.
23

b. Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk


rencana dan tata kelola yang efektif terkait perubahan iklim di
negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita, generasi
muda, lokal dan komunitas yang marjinal/terpinggirkan.
c. Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya
terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
d. Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan
nasional, strategi dan perencanaan.
e. Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas
perorangan dan institusi tentang mitigasi perubahan iklim,
adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini.
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber
daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan
berkelanjutan [10 target]
Means of implementation
a. Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas
penelitian dan alih teknologi kelautan, mempertimbangkan the
Intergovernmental Oceanographic Comission Criteria (Komisi
Kriteria antar Pemerintah untuk Kelautan) dan Guidelines on the
Transfer of Marine Technology (Pedoman Alih Teknologi
Kelautan), dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan untuk
meningkatkan kontribusi keragaman hayati kelautan untuk
pembangunan negara-negara berkembang, khususnya kepulan
kecil dan negara-negara yang belum maju.
b. Menyediakan akses sumber daya laut dan pasar untuk nelayan
kecil.
c. Meningkatkan konservasi dan penggunaan lautan serta sumber
dayanya secara berkelanjutan dengan menerapkan hukum
internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum
Kelautan PBB yang menyediakan kerangka hukum untuk
konservasi dan penggunaan laut dan sumber daya laut yang
berkelanjutan. Sebagaimana disebutkan pada paragraf 158
24

mengenai The Future We Want/ Masa Depan yang kita


Inginkan (pada naskah deklarasi).
d. Pada 2025, mencegah dan menurunkan secara signifikan/nyata
segala macam polusi laut, khususnya dari aktivitas daratan,
termasuk puing-puing/serpihan dari laut, dan polusi nutrien.
e. Pada 2025, secara bekelanjutan mengelola dan melindungi
ekosistem laut dan pantai untuk menghindari dampak yang
merugikan, termasuk dengan memperkuat daya tahan dan
mengambil tindakan restorasi untuk mencapai samudera yang
sehat dan produktif.
f. Meminimalisir dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk
melalui meningkatan kerjasama ilmiah pada semua tingkat.
g. Pada 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan mengakhiri
penangkapan ikan yang berlebihan, ilegal, tidak terlaporkan, dan
penangkapan ikan yang tidak diatur/tidakada aturannya dan
praktik penangkapan ikan yang merusak/destruktif, serta
melaksankan manajemen rencana yang berbasis ilmiah, dalam
rangka mengembalikan stok ikan dalam waktu yang paling
singkat, setidaknya sampai pada tahap mampu memproduksi hasil
maksimal yang berkelanjutan, ditentukan dari karakteristik
biologisnya.
h. Pada 2020, melestarikan sedikitnya 10 % area pantai dan laut,
sesuai dengan hukum nasional dan internasional dan berdasar
pada informasi ilmiah terbaik yang tersedia.
i. Pada 2020, mencegah beberapa bentuk tertentu dari subsidi
perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih
(overcapacity) dan penangkapan ikan yang berlebihan,
menghapus subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan
ikan yang illegal, tidak terlapor dan tidak diatur dan menahan diri
untuktidak memperkenalkan subsidi baru sejenis, dengan
mengetahui bahwa perlakukan special dan berbeda yang tepat dan
25

efektif untuk negara maju dan negara berkembang harus menjadi


bagian yang terintegrasi dari negosiasi subsidi perikanan WTO.
j. Pada 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi kepulauan
kecil dan negara berkembang dari penggunaan sumber daya laut
yang berkelanjutan, termasuk manajemen yang berkelanjutan dari
peikanan, aquaculture/perairan dan pariwisata.
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan
ekosistem daratan yang berkelanjutan,mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan
memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati [12 target]
Means of implementation
a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya
finansial dari berbagai sumber untuk konservasi dan penggunaan
keanekaragaman hayati dan ekosistem secara berkelanjutan.
b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan
seluruh tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan yang
berkelanjutan dan menyediakan insentif yang cukup kepada
negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut,
termasuk konservasi dan penghijauan kembali.
c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi
perburuan dan jual-beli spesies-spesies dilindungi, termasuk
dengan meningkatkan kapasitas komunitas lokal untuk meraih
peluang kehidupan berkelanjutan.
d. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan
berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat beserta
penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan
kering, sejalan dengan kewajiban-kewajiban untuk kesepakatan
internasional.
e. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan
seluruh jenis hutan, memperlambat penggundulan hutan,
26

merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial


meningkatkan peghutanan dan reboisasi secara global.
f. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang
terdegradasi, termasuk daratan yang terkena dampak
penggurunan, kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai
dunia yang bebas dari degradasi daratan.
g. Pada 2030, memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk
keanekaragaman hayatinya, dalam rangka meningkatkan
kapasitasnya untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi
pembangunan berkelanjutan.
h. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi
degradasi habitat alami, menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan
species-spesies yang terancam kepunahan.
i. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata
bersumber penggunaan sumber daya genetik dan mempromosikan
akses semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana
kesepakatan internasional.
j. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-
beli spesies flora dan fauna yang dilindungi serta menangani
permintaan dan suplai ilegal untuk produk alam liar.
k. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan
secara signifikan mengurangi dampak invasi spesies asing pada
ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas.
l. Pada 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan
keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan, pembangunan,
strategi dan perhitungan pengentasan kemiskinan di tingkat
nasional dan lokal.
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi
semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel,
dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target]
27

Means of implementation
a. Memperkuat institusi nasional yang relevan, termasuk melalui
kerja sama internasional, untuk membangun kapasitas di segala
tingkatan, terutama negara-negara berkembang, untuk mencegah
kekerasan serta memerangi terorisme dan kriminalitas.
b. Mendorong dan menegakkan hukum dan kebijakan non-
diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan.
c. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan
kematian terkait di mana pun.
d. Mengakhiri penyiksaan, eksploitasi, jual-beli, dan segala bentuk
kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.
e. Mempromosikan aturan hukum pada tingkat nasional dan
internasional serta memastikan akses setara kepada keadilan bagi
semua orang.
f. Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan
persenjataan ilegal, memperkuat pemulihan dan pengembalian
senjata hasil curian dan memerangi segala bentuk kriminalitas
terencana.
g. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam
segala bentuk.
h. Mengembangkan institusi yang efektif, akuntabel, serta
transparan di seluruh tingkatan.
i. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif,
partisipatif, dan representatif di segala tingkatan.
j. Memperluas dan memperkuat partisipasi negara-negara
berkembang dalam institusi-institusi pemerintahan global.
k. Pada 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk
registrasi kelahiran.
l. Memastikan akses publik kepada informasi dan melindungi
kebebasan asasi, sesuai legislasi nasional dan kesepakatan
internasional.
28

17. Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of


implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan [19 target]
Means of implementation
a. Memperkuat mobilisasi sumber daya dalam negeri, termasuk
melalui dukungan internasional ke negara-negara berkembang,
untuk meningkatkan kapasitas dalam negeri terhadap pajak dan
pengumpulan pendapatan lainnya.
b. Negara-negara maju untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen
mereka terhadap bantuan pembangunan, termasuk untuk
memberikan 0,7 persen dari pendapatan bruto nasional dalam
bantuan pembangunan resmi untuk negara-negara berkembang,
yang mana 0,15-0,20 persen harus disediakan untuk setidaknya
negara-negara kurang berkembang.
c. Memobilisasi sumber daya keuangan tambahan untuk negara-
negara berkembang dari berbagai sumber.
d. Membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi hutang
jangka panjang melalui kebijakan terkoordinasi yang bertujuan
untuk membina pembiayaan hutang, penghapusan hutang dan
restrukturisasi hutang, dan membantu negara-negara miskin yang
terjerat hutang untuk mengurangi tekanan hutang.
e. Mengadopsi dan menerapkan pola promosi investasi bagi negara-
negara tertinggal.
f. Meningkatkan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja
sama triangular regional dan internasional dan meningkatkan
akses ke ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan berbagi
pengetahuan dengan persyaratan yang disepakati bersama,
termasuk melalui peningkatan koordinasi antar mekanisme yang
ada, khususnya di tingkat PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi
teknologi global.
g. Mempromosikan pembangunan, transfer, diseminasi dan
penyebaran teknologi yang ramah lingkungan ke negara-negara
29

berkembang, termasuk persyaratan pemberian dan preferensi,


berdasarkan kesepakatan bersama.
h. Mengoperasionalkan secara penuh bank teknologi dan ilmu
pengetahuan, teknologi dan inovasi mekanisme pembangunan
kapasitas bagi negara-negara yang kurang berkembang pada
tahun 2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang
mendukung untuk, informasi tertentu dan teknologi komunikasi.
i. Meningkatkan dukungan internasional untuk menerapkan
peningkatan kapasitas yang efektif dan tepat sasaran di negara-
negara berkembang guna mendukung rencana nasional untuk
menerapkan semua tujuan pembangunan yang berkelanjutan,
termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan
triangular.
j. Mempromosikan sistem perdagangan universal, berbasis aturan,
terbuka, non-diskriminatif dan keadilan multilateral di bawah
Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk melalui kesimpulan dari
negosiasi di bawah.
k. Meningkatkan ekspor negara-negara berkembang secara
signifikan, khususnya dengan maksud untuk menggandakan
saham negara-negara kurang dari ekspor global pada tahun 2020.
l. Merealisasikan penerapan akses pasar bebas bea dan kuota bebas
dengan tepat waktu bagi semua negara-negara maju, sesuai
dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk
dengan menjamin bahwa aturan awal berlaku untuk impor dari
negara-negara tertinggal yang transparan dan sederhana, dan
berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar.
m. Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui
koordinasi kebijakan dan koherensi kebijakan.
n. Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan
berkelanjutan.
o. Menghormati kebijakan dan kepemimpinan masing-masing
negara untuk membangun dan menerapkan kebijakan guna
30

pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan


Kemitraan Multi-stakeholder.
p. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan yang dilengkapi dengan kemitraan multi-
stakeholder yang memobilisasi dan membagi pengetahuan,
keahlian, sumber dara teknologi dan keuangan guna mendukung
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara,
khususnya di negara-negara berkembang.
q. Mendorong dan mempromosikan kemitraan publik yang efektif,
publik-swasta dan sipil, membangun pengalaman dan strategi
kemitraan Data, Pemantauan dan Akuntabilitas.
r. Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pembangunan
kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk negara-
negara kurang berkembang dan pulau kecil negara berkembang,
meningkat secara signifikan ketersediaan data yang berkualitas
tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya dipilah berdasarkan
pendapatan, jenis kelamin, usia, ras, etnis, status migrasi,
kecacatan, lokasi geografis dan karakteristik lain yang
berhubungan dalam konteks nasional.
s. Pada tahun 2030, membangun inisiatif yang ada untuk
mengembangkan pengukuran kemajuan pembangunan
berkelanjutan yang melengkapi produk domestik, dan mendukung
pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang.
31

D. PERBEDAAN SDGs dengan MGDs


Menurut (Syampadzi, 2014)
MDGs20002015 SDGs20152030

50 persen 100 persen


Target dan sasarannya adalah Target dan sasarannya adalah
separuh: mengurangi separuh semua, sepenuhnya dan tuntas
kemiskinan. Mengakhiri kemiskinan
Target yang terlalu minimal. 100 persen penduduk memiliki
Banyak negara telah terlebih dahulu akta kelahiran
mencapainya memerlukan fokus, untuk
merangkul mereka yang terpinggir
dan terjauh.

Dari negara maju, untuk negara Berlaku universal


berkembang SDGs memandang semua negara
MDGs mengandaikan bahwa negara memiliki pekerjaan rumah.
miskin dan berkembang yang Tiaptiap negara wajib
mempunyai pekerjaan rumah. mengatasinya.
Sementara itu negara maju Tiaptiap negara harus bekerja sama
mendukung dengan penyediaan untuk menemukan sumber
dana. pembiayaan dan perubahan
kebijakan yang diperlukan.
32

Dari Atas (top down) Dari Bawah (bottom up) dan


Dokumen MDGs dirumuskan oleh partisipatif
para elite PBB dan OECD, di New Dokumen SDGs dirumuskan oleh
York, tanpa melalui proses tim bersama, dengan pertemuan
konsultasi atau pertemuan dan survei tatap muka di lebih dari 100 negara
warga. dan survei warga.

Solusi parsial atau tambal sulam Solusi yang menyeluruh


8 Tujuan MDGs sebagian besar Berisi 17 tujuan yang berupaya
hanya mengatasi gejalagejala merombak struktur dan sistem
kemiskinan saja Kesetaraan gender
Masalah ekologi dan lingkungan Tata pemerintahan
hidup tidak diakui Perubahan model konsumsi dan
Ketimpangan tidak mendapatkan produksi
perhatian. Perubahan sistem perpajakan
Demikian halnya dengan soal pajak Diakuinya masalah ketimpangan
dan pembiayaan pembangunan Diakuinya masalah perkotaan

E. DAMPAK YANG DI HARAPKAN SDGs


1. Pengurangan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan yang merata,
mata pencaharian dan pekerjaan yang layak
2. Akses merata kepada pelayanan dan jaminan sosial
3. Keberlanjutan lingkungan dan mempertinggi ketahanan terhadap
bencana
4. Pemerintah yang ditingkatkan kualitasnya dan akses merata kepada
keadilan bagi semua orang
33

F. TARGET SDGs YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN


1. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan
[8 target] (2)
Means of implementation
a. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses
pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
b. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk
mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja
perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia [13 target] (3)
Means of implementation
a. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat
penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi
terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada
obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration
tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan
hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh
ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek
terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait
keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan pada
khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
b. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta
rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga
kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negara-negara
tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang
berkembang.
34

c. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70


per 100.000 kelahiran hidup.
d. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka
kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan angka
kematian balita 25 per 1.000 KH.
e. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan
penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis,
penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
f. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat
penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
g. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat,
termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang
membahayakan.
h. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan
cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
i. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana (KB),
informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke
dalam strategi dan program nasional.
j. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan
risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar
berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang
aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
k. Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan
kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi
udara, air, dan tanah.
3. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita
dan perempuan [9 target] (5)
Means of implementation
35

a. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita


dan perempuan pada ruang publik maupun pribadi, termasuk
perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi lainnya.
b. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti
pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat
perempuan.
c. Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan
pekerja rumah tangga dengan penyediaan kebijakan-kebijakan
layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta promosi
pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga dan keluarga
sesuai dengan kondisi nasional.
d. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan
reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui,
sesuai Programme of Action of the International Conference on
Population and Development serta Beijing Platform for Action
berikut dokumen hasil konferensi kajiannya
4. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang [8 target] (6)
Means of implementation
a. Memperluas kerja sama internasional dan dukungan peningkatan
kapasitas untuk negara-negara berkembang dalam aktivitas dan
program terkait air dan sanitasi, termasuk teknologi pemanenan
air, pemurnian dari garam, efisiensi air, penanganan limbah,
serta daur ulang dan penggunaan kembali.
b. Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam
perbaikan pengelolaan air dan sanitasi.
c. Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi
semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi
perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta
orang-orang yang berada pada situasi rentan.
36

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United
Nations) The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan
dideklarasikan pada akhir tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
(1)Perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara signifikan
terhadap isu-isu permasalahan lingkungan.; (2) Perkembangan
pembangunan menjadi siklus yaitu Economic Development-Population
Development-Environment Development. .

B. SARAN
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)
The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada
akhir tahun 2015, maka saran dari penulis ialah; (1)Kepentingan lingkungan
menjadi prioritas dibandingkan kepentingan sebagian negara anggota
(United Nations) sehingga perlu ditekankan bahwa keberhasilan
pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The Sustainable Development
Goals (SDGs). (2)Kegagalan pencapaian tujuan dari The Sustainable
Development Goals (SDGs) akan mempercepat bencana global, sehingga
keterlibatanantar anggota dituntut konsistensinya dalampencapaian
EnvironmentDevelopment.

Anda mungkin juga menyukai