BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan hidup tertuang dalam UndangUndang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup. Dinamika dalam pengelolaan lingkungan mengalami
perkembangan secara signifikan dari waktu ke waktu sehinggaUU Nomor 2
3 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
pembaharuan menjadi UU RI Nomor 32 Tahun 2009. Hal ini diperlukan
untuk lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan
terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan
sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem.
Kepastian hukum menjadi portal dalam pengelolaan lingkungan untuk
proses kegiatan pencegahan(prefentif) dan sanksi administratif dalam
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup (Hardjasoemantri, 1999).
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh proses interaksi komponen
lingkungannya yaitu abiotik, biotik, dan sosial, ekonomi serta budaya.
Apabila ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya, suatu pemerintahan
dalam proses perkembangannya dari negara maju berorientasi Economic
Development, kecenderungan perkembangan ini terhadap explotitative
models sehingga permasalahan yang muncul adalah penurunan kualitas
lingkungan (Sustainable Environment ). Perkembangan ini akan diikuti oleh
Population Development, pada tahun 2000 Persatuan Bangsa-Bangsa 2
(United Nations) berinisiasi untuk melindungi dan mengatur mengenai
Population Development dengan sebuah program ideologi yang disebut
TheMillennium Development Goals (MDGs). Tujuan program ini untuk
mengurangi ketimpangan di negara berkembang dari berbagai aspek seperti
pendidikan, pendapatan, kemiskinan, kesehatan, dll).
2
Program ini disepakati pada tahun 2000 sampai akhir periode 2015.
Perkembangan konsep Economic Development dan Population
Development ini berujung kepada permasalahan lingkungan hidup, hal
ini berkaitan dengan daya tampung (caring capacity) dan daya dukung
( supporting capacity ) lingkungan dari aktivitas manusia. Sehingga konsep
Envinroment Development menjadi isu global yang menjadi
perhatian oleh negara - negara di dunia. Pada tahun 2012, pertemuan The
Rio+20 Summit membahas mengenai environment sustainability sebagai
evaluasi dari konsep TheMillennium Development Goals (MDGs) yang akan
berakhir dan dievaluasi pada tahun 2015. Konsep yang akan dikembangkan
masa periode 2015 sampai tahun 2030 adalah Sustainable Development
Goals (SDGs).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian SDGs ?
2. Jelaskan tujuan pembangunan SDGs ?
3. Sebutkan target SDGs ?
4. Sebutkan perangkat implementasi SDGs ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi tujuan pembangunan SDGs
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian SDGs
b. Mengidentifikasi tujuan pembangunan SDGs
c. Mengidentifikasitarget SDGs
d. Mengidentifikasiperangkat implementasi SDGs
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kelanjutan dari global
goals Melenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun
2015. Secara formal, SDGs didiskusikan pertama kali pada United Nations
Conference on Sustainable Development yang diadakan di Rio de Janeiro
bulan Juni 2012. (Syampadzi, 2014)
SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan).SDGs adalahsebuah kesepakatan pembangunan baru
pengganti MDGs. Masa berlakunya 20152030 : sebuah dokumen setebal
35 halaman yang disepakati oleh lebih dari 190 negara, berisikan 17 goals
dan 169 sasaran pembangunan.Tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran
diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negaranegara di
seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi yang berlebihan,
serta ketimpangan) dan negaranegara berkembang (kemiskinan, kesehatan,
pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan, perkotaan, sanitasi dan
ketersediaan air minum).
Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting
pemerintah daerah. Karena pemerintah kota dan kabupaten berada lebih
dekat dengan warganya, memiliki wewenang dan dana, dapat melakukan
berbagai inovasi, serta ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai
kebijakan serta program pemerintah.
SDGs pengembangnya berdasarkan tiga komponen dimensi dalam
pembangunan berkelanjutan (social, environmental, economic) dalam
keseimbangan arah perkembangnya. (Syampadzi, 2014)
4
Means of implementation
a. Memperkuat institusi nasional yang relevan, termasuk melalui
kerja sama internasional, untuk membangun kapasitas di segala
tingkatan, terutama negara-negara berkembang, untuk mencegah
kekerasan serta memerangi terorisme dan kriminalitas.
b. Mendorong dan menegakkan hukum dan kebijakan non-
diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan.
c. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan
kematian terkait di mana pun.
d. Mengakhiri penyiksaan, eksploitasi, jual-beli, dan segala bentuk
kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.
e. Mempromosikan aturan hukum pada tingkat nasional dan
internasional serta memastikan akses setara kepada keadilan bagi
semua orang.
f. Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan
persenjataan ilegal, memperkuat pemulihan dan pengembalian
senjata hasil curian dan memerangi segala bentuk kriminalitas
terencana.
g. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam
segala bentuk.
h. Mengembangkan institusi yang efektif, akuntabel, serta
transparan di seluruh tingkatan.
i. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif,
partisipatif, dan representatif di segala tingkatan.
j. Memperluas dan memperkuat partisipasi negara-negara
berkembang dalam institusi-institusi pemerintahan global.
k. Pada 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk
registrasi kelahiran.
l. Memastikan akses publik kepada informasi dan melindungi
kebebasan asasi, sesuai legislasi nasional dan kesepakatan
internasional.
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United
Nations) The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan
dideklarasikan pada akhir tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
(1)Perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara signifikan
terhadap isu-isu permasalahan lingkungan.; (2) Perkembangan
pembangunan menjadi siklus yaitu Economic Development-Population
Development-Environment Development. .
B. SARAN
Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)
The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada
akhir tahun 2015, maka saran dari penulis ialah; (1)Kepentingan lingkungan
menjadi prioritas dibandingkan kepentingan sebagian negara anggota
(United Nations) sehingga perlu ditekankan bahwa keberhasilan
pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The Sustainable Development
Goals (SDGs). (2)Kegagalan pencapaian tujuan dari The Sustainable
Development Goals (SDGs) akan mempercepat bencana global, sehingga
keterlibatanantar anggota dituntut konsistensinya dalampencapaian
EnvironmentDevelopment.