Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.i
Daftar isi..........ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................
1. Latar Belakang......................1
BAB II. .................................................................
2. Obyek Wisata Alam.....................................................2
BAB VII. PENUTUP..................
3.1 Kesimpulan........................6
3.2 Saran......................6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Obyek Wisata Pager Batu tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas Mata Pelajaran Geografi .Makalah ini
merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam,
semoga makalah ini dapat berguna untuk siswa pada umumnya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata Pelajaran Geografi atas
bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak
yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih
baik lagi.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia
adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan,
air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki
kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang
alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat dan indah akan
terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan yang indah di Indonesia perlu ditangani secara serius,
dikarenakan akan berpotensi menjadi obyek wisata alam dengan
keasriannya.
BAB II
OBYEK WISATA ALAM

Kota Banjar di Jawa Barat memang memiliki luas wilayang yang tidak
terlalu besar, hanya 131,97 kilometer persegi yang dulunya merupakan
bagian dari Kabupaten Ciamis. Walaupun luas wilayah yang tidak terlalu
besar, Kota Banjar masih memiliki lahan hijau yang sangat luas bahkan
bisa dibilang mempunyai hutan. Meskipun secara administratif telah
menjadi Kota bukan lagi kabupaten, penamaan wilayahnya masih
terbilang kabupaten karena masih menggunakan Dusun dan Desa, bukan
Kelurahan.

Terlepas dari itu semua Kota Banjar sekarang memang sedang


berkembang pesat. Selain memiliki Stasiun Besar yang menghubungkan
Kota Banjar dengan kota lainnya, Kota Banjar juga merupakan akses
menuju ke Pangandaran, yang sekarang menjadi wilayah administratif
sendiri lepas dari Kabupaten Ciamis sejak tahun 2012. Perkembangan
lainnya adalah dari tempat wisata. Seperti yang saya jelaskan diatas,
Banjar masih memiliki Hutan atau kawasan hutan yang berada pada
ketinggian antara 100-500 meter diatas permukaan laut. Kecamatan
Pataruman adalah kecamatan yang memiliki dataran lebih tinggi dari
kecamatan lainnya dan juga memiliki lahan hijau yang masih luas. Dan
disini lah salah satu tempat wisata baru di Kota Banjar yaitu Puncak
Pagerbatu.

Puncak Pagerbatu berada di Dusun Pagerbatu RT 21 RW 07 Desa


Batulawang , kecamatan Pataruman Kota Banjar. Letaknya sekitar 8
kilometer tenggara Kota Banjar bisa melalui jalan Banjar-Pangandaran.
Lokasi ini berada di ketinggian 240 meter diatas permukaan laut. Nah dari
ketinggiannya kita bisa menebak, apa sih keunggulan dari tempat wisata
ini ?
Puncak Pagerbatu memiliki keunggulan dimana kita bisa menikmati
panorama Kota Banjar dari ketinggian dengan beberapa spot Foto yang
bisa kita tempati. Lokasi wisata ini memang sedang dalam pengembangan
dan ditargetkan menjadi wisata unggulan terutama di wilayah Batulawang.
Setiap orang atau pengunjung yang datang ke Puncak Pagerbatu ini
dikenakan tarif Rp.2000 saja untuk parkir kendaraan bermotor. PArkir di
pinggir jalan dan setelah dari tempat perkir kita harus jalan kaki sekitar
600 meter menuju Puncak Pagerbatu.

Kedepannya tempat wisata Puncak Pagerbatu ini akan dibangun kurang


lebih 16 Fasilitas beberapa diantaranya akan ada Flying Fox, Wall
Climbing, Jogging Track, Tangga Pelangi, Kebun Bunga, Taman Lampion,
Kafe dan Restoran.

Batulawang salah satu Desa di Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa


Barat. serta merupakan sebuah Desa terluar di bagian selatan yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis Jawa Barat. perbatasan
ciamis di batulawang adalah salah satunya perbatasan di daerah
Batulawang. desa batulawang cipanas, desa batulawang kota banjar,
desa batulawang cianjur, desa batulawang banjar, profil desa batul batul
Salah satu yang menarik dari Desa Batulawang adalah adanya sebuah
kebudayaan yang merupakan tradisi masarakat sunda buhun (budaya
adat) yang masih terjaga dan di lestarikan masarakat didesa Batulawang.
Kebudayaan tersebut di beri nama NGABUNGBANG atau UPACARA
NGABUNGBANG. kota banjar patroman jawa barat, kota banjarmasin
berada di, kota banjar daerah mana, kota banjarnegara tempo dulu, kota b
NGABUNGBANG merupakan sebuah kebiasaan orang suku sunda buhun
untuk melksanakan kegiatan pada malam hari di bawah suasana sinar
bulan, kata Ngabungbang itu sendiri telah memiliki sebuah arti ( cicing
diluar wangunan bari teu sare sapeuting jeput. red ) dalam kamus bahasa
Sunda. Ngabungbang inipun salah satu kebudayaan Sunda yg hampir
musnah seperti ditelan peradaban moderen, dan gak banyak orang sunda
yang tau kebudayaan ini. kota banjar dalam angka,ckota banjar dalam
angka 2012, kota banjar dalam angka 20
Menyikapi hal tersebut, maka setiap satu tahun sekali hususnya didesa
batulawang ini selalu di adakan sebuah upacara Ngabungbang. yang
prosesi upacara ini meliputi persiapan dan sebuah pelaksanaan. Proses
persiapan ini diantaranya damel obor (membuat obor) atau damar
(lentera), damel beleketebe (penutup anyaman yang terbut biasanya janur
kelapa), dan damel sajen (membat sesajen). Sedangkan pelaksanaan
ritualnya meliputi seja ujukan yang terdiri dari bacaan dua macam do'a
yaitu sebuah Tawasul dan pamitan diteruskan dengan ijab qabul,
menyalakan lentera/damar sewu, penyambutan gegeden, terus ritual
seremonial, ritual do'a serta ditutup dengan pagelaran tarian buhun
Ronggeng Gunung.

Dalam acara ini, berbagai macam pagelaran seni tradisional selalu


meramaikan dan memeriahkan upacara Ngabungbang, seperti pagelaran
calung has sunda, pencak silat-, gondang dan sebuah prosesi lain yang
beraroma khas adat tradisional yang melekat pada masarakat sunda.
Ngabungbang ini pada masarakat desa batulawang selalu memadukan
unsur religius yaitu ajaran islam, dan unsur kebudayaan lokal setempat.

Menurut Ki Demang Wangsyafudin SH, atau biasa di panggil Ki


Demang yaitu salah seorang pelestari sebuah sebkebudayaan
Ngabungbang yang sudah ada di Batulawang mengatakan, Ngabungbang
merupakan kebudayaan sunda yang mesti kita jaga dan di lestarikan
supaya kelak anak cucu kita bisa merasakan serta menyaksikan dan
mengagumi indahnya kebudayaan khas dari tanah pasundan ini. Kota
banjar dalam angka 2010, kota banjar dalam
Puncak Pagerbatu merupakan tempat wisata baru yang akan dibuat oleh
Pemerintah Desa Batulawang, untuk Tahun 2017 direncanakan adalah
Tahap Perencanaan dan Tahun 2018 adalah pelaksanaan
pembangunannya yang diperkirakan akan selesai pada Tahun 2019.

Meskipun pada tahun ini adalah proses Perencanaan Pembangunan


Puncak Pagerbatu tersebut tetapi Objek Wisata yang akan dibangun di
Desa batulawang ini sudah menarik banyak wisatawan, terutama remaja
yang akan berpoto selfie. karena disana sudah ada tempat selfie yang
dibangun secara swadaya oleh pemuda setempat.

Tempat Puncak Pagerbatu terletak di Dusun Pagerbatu RT 21 RW 07


Desa Batulawang Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa Barat.
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Obyek Wisata Alam banyak manfaat yang akan didapat seperti kegiatan
masyarakat sekitar, menambah lapangan pekerjaan, memelihara keasrian,
melestarikan alam seindah mungkin.

2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian alam. Dalam pemanfaatan sumber daya
manusia harus memperhatikan dan pemanfaatan dari Obyek Wisata Alam. Tanpa
melakukan hal tersebut akan berdampak, alam sekitar terjadi pencemaran atau
kerusakan keindahan alam.

Anda mungkin juga menyukai