Anda di halaman 1dari 3

Susut umur trafo karena pembebanan

1. SUSUT UMUR TRANSFORMATOR KARENA PEMBEBANAN


Pada saat transformator sedang melayani beban,maka semakin besar
beban semakin besar beban yang diliyani transformator maka sebanding dengan
kenaikkan panas pada lilitan kawat dan inti transformator.hal-hal yang dapat
terjadi karena panas tersebut adalah :
Karena terdiri dari bermacam-bermacam unsure logam,maka pemuaian di
tiap bagian tidak sama,hal ini mengakibatkan rusaknya
penyekat(retak),yang selanjutnya merugikan secara mekanis maupun
kelistrikan
Suhu yang terlampau tinggi dapat membuat susunan dan bentuk(dari segi
kimia dan fisik)
Pada transformator minyak,gangguan-gangguan tersebut dapat diatasi dengan
minyak
transformator.Pada transformator minyak yang mengalami penyusutan umur
ialah minyak trafonya,sehingga perlu dibersihkan atau dig anti apabila sudah
tidak berfungsi lagi dengan baik.penyebab penggantian minyak dapat di
akibatkan karena adanya pengot.oran minyak.pengotoran minyak dapat di
akibatkan pembebanan berlebihan dari suatu transformator
Tujuan pemeliharaan trafo adalah untuk menjaga kondisi trafo agar dapat dibebani
secara optimal dan mampu bertahan sampai susut umur sesuai desain.
Beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada trafo antara lain :
Adanya kesalahan dalam pembuatan.
Adanya kesalahan pengoperasian.
Adanya kesalahan pembebanan.
Adanya gangguan dari luar trafo.
Pemeliharaan trafo distribusi yang sebagain besar dalam keadaan tidak terjaga dan
jumlahnya sangat besar hanya bisa dilakukan secara berkala (bulanan) dengan melakukan
pengukuran beban. Pada beban kurang dan beban puncak, pengamanan secara teliti
karakteristik beban yang terpasang pada trafo dapat menjadi bahan acuan untuk
menentukan kapasitas trafo yang harus dipasang dan memprediksi pelaksanaan
pemeliharaan secara fisik.
Pemeliharaan secara awal antara lain berupa pengukuran/pengujian atau pembersihan
bagian-bagian luar trafo. Bila dalam pemeliharaan tersebut terdapat indikasi adanya
kerusakan yang lebih serius, misalnya nilai tahanan isolasi masih di bawah batas
minimalnya, maka perbaikan untuk bagian dalam trafo perlu dilakukan.
2. Jadwal Pemeliharaan Trafo
2.1. Pemeliharaan Bulanan
Dilaksanakan dalam keadaan beroperasi. Berupa pekerjaan pemeriksaan visual yang
meliputi pemeriksaan : tinggi permukaan minyak, wama minyak, kondisi bushing,
kondisi permukaan tangki/radiator, dan kemungkinan adanya kebocoran, suhu trafo,
mengadakan pengukuran tegangan/beban trafo, serta penyetelan sadapan.
2.2. Pemeliharaan Tahunan
Dilaksanakan dalam keadaan tidak bertegangan pekerjaan yang dilakukan sama
dengan pekerjaan pemeliharaan bulanan ditambah dengan pemeriksaan kelengkapan
trafo, yaitu : arrester, spark gap, pentanahan, tempat kedudukan trafo serta
pengukuran/pengujian kontinyuitas belitan, tahanan isolasi, polaritas indeks dan
dielektrik minyak isolasinya.
Tujuan dari Publikasi IEC 354 ini ialah untuk memberikan pedoman bagi pemakai
perihal pembebanan yang diizinkan pada keadaan-keadaan tertentu yang teJ-ah ditetapkan dan
untuk membantu perencana dalam pemilihan daya penge nal yang diperlukan bagi suatu
pemasangan baru.
Daya pengenal yang didefinisikan dalarn Publikasi IEC 76 adalah dasar penunjuk konvensional
(concensional reference basis) bagi pengoperasian yang kontinu dan talc terputus (dengan
batas-batas suhu mbdia-pendingin yang telah ditetaplcan) dengan umur yang diperkirakan
normal (normal-expectationof ' l f e )
Pada dasarnya suhu media-pendingin 20oC, namun penyimpangan dimungkinkan bagi
negara-negara yang mempunyai empat-musim sedemikian hingga kenaikan susut umur (use of
life) yang dialarni sewaktu bekerja pada suhu kitar di atas 20oC (seperti clalam musim panas)
dapat diinrbangi oleh pengurangan susut umur yang dialami sewaktu bekerja pada suhu-kitar
dibawah 20oC (dirnusim dingin) .
Pengalaman menunjulckan bahwa umur yang normal ialah beberapa puluh tahun. Hal
ini ticlak dapat dipastikan oleh karena sangat tergantung kepada faktor pengusahaan yang
berbeda anta::a satu EransformaLor dengan lainnya. Dalam pralctek, operasi yang kontinu dan
tak terputus tidak biasa terjadi dan pedoman ini memberikan re.komendasi untulc t'beban
harian yang berrrlang (cyclic) " ciengan mernperhatikan perubahan suhu-kitar yang nusiman.
Susut umur (use of life) harian karena efek termis ditunjukkan dengan memperbandingkan
dengan ttsusut umur yang normaltt yaitu susut umur yang diperhitungkan pada daya
pengenalnya dengan suhu-kitar 20oC.
Dalam Publikasi IEC 354 Tabel-tabel I sld X yang menunjukkan yang diizinkan untuk
susut umur harian yang normal. Tujuan dari pecloman ini ialah menberikan pedoman
pembebanan yang dlsesuaikan dengan keadaan di Indonesia yaitu didasarkan kepada suhu-kitar
rata-rata tahunan kurang lebih 25oC".
Penyesuaian dengan. keadaan di Indonesia
Berdasarkan Publikasi IEC 7 6 (Bagian 1: Umun, Ayat 2.1 ") , transformtor dirancang
dengan syarat pelayanan antara lain bahwa untuk transiormator dengan pendi-nginan-udara
maka suhu udara tidak boleh melampaui:
- 30o rata-rata harian
- 20o rata-rata tahunan
Selain itu suhu udaranya juga tidak boleh rnelebihi 40oC dan lebih rendah clari -25 oC
(pasangan luar) atau -5 nC(pasangan dalam) " Urrtuk transf r:rmal-or dengan pendinginan-air,
air pendingin tidak melebihi 25oC pada ceruknya ( i n l e t ) .
Menurut laporan Direktorat l\4eteorologi d.an Geofisika Tahun 1975 , L9i6 dan 1977,
di kawasan DI(I dan umumnya kota-kota besar di Indonesia, suhu rata-rata harian ti.dak
melebihi 30oC. Tetapi suhu rata-rata tahunan, bila dihitung dari suhu rata-rata bulanan (antara
24oC dan 27oC), mencapai sekitar 25-5oC. I )
Dengan demikian jelaslah bahwa bilamana sebuah transformator clioperasikan dengan
beban penulr secara liontinu dan tak terputus, maka transformator ini akan mengalami
"kenaikan susut umur", dengan perkataan lain akan mengalami umur yang lebih pend.ek.
Dalam praktek pembebanan demikian tidak pernah terjadi. Di pusat beban yang terdiri dari
perumahan, beban pr:ncak malar.n bi-asanya jauh lebih tinggi dari beban puncak siang.
Sebaliknya di pusat beban yang terdiri dari industri-industri, beban puncak siang hari lebih
tinggi dari beban puncak malam.
Pada seluruh pembangkit tenaga listrik yang ada, umumnya terjadi perbedaan (gap)
antara daya terpasang, daya mampu netto, dan daya mampu pasok. Hal itu antara lain
disebabkan oleh:
1. Berkurangnya umur teknis peralatan pembangkit. Berkurangnya umur teknis peralatan
menyebabkan penurunan kemampuan pembangkitan (derating), apalagi selama
ini setiap pembangkit selalu dioperasikan secara maksimal mengingat
keterbatasan jumlah pembangkit.
2. Kegiatan pemeliharaan peralatan pembangkit. Beberapa pembangkit sedang dalam
pemeliharaan sesuai dengan jadwal pemeliharaan masing-masing pembangkit.
3. Variasi musim mengganggu operasionalisasi pembangkit. Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) adalah jenis pembangkit yang operasionalisasinya tergantung pada
musim. Saat kemarau, tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit jenis ini
banyak berkurang.
4. Sebanyak 4 6 persen produksi tenaga listrik digunakan untuk keperluan operasional
pembangkit.
5. Ketersediaan bahan bakar. Tenaga listrik sebagai bentuk energi sekunder tergantung
pada ketersediaan bahan bakar. Melambungnya harga BBM yang terjadi saat ini
membebani keuangan negara karena anggaran subsidi listrik membengkak, yang
kemudian membawa efek beruntun pada cashflowPT. PLN, pengoperasian
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), sehingga jumlah pasokan listrik
berkurang.
Sementara itu, pengoperasian pembangkit listrik dengan energi lainnya seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
terkendala oleh jumlah pasokan bahan bakar. Tingginya harga batubara dan gas,
membuat produsennya lebih banyak menjual ke pasar ekspor. Ketua Umum Asosiasi
Pertambangan Batubara Indonesia mengakui dari 131,72 ton produksi nasional sekitar 70
persen hasil batubara diekspor, sisanya dipakai untuk kebutuhan dalam negeri 4.
Sedangkan untuk gas bumi, dari produksi nasional sebesar 8,35 miliar kaki kubik (BSCF)
per hari di tahun 2004, sekitar 58,4 persen diekspor dan sisanya untuk kebutuhan
domestik. Akibatnya, banyak pembangkit listrik yang tidak dapat beroperasi secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai