Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Geomine, Vol 4, No.

3: Desember 2016

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN


PRODUKTIVITAS

Aqsal Ramadhan Shaddad, Sri Widodo2, Nur Asmiani1*


1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin
Email: asmiani86@gmail.com

SARI

Peralatan produksi pada operasi penambangan merupakan sarana produksi yang penting untuk
mencapai sasaran produksi yang telah di tentukan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan produksi kerja alat muat dan alat angkut pada front penambangan di Desa
Wumbubangka Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian langsung dengan ikut terlibat dalam kegiatan produksi . Data yang dibutuhkan
pada penelitian ini berupa data cycle time alat muat dan alat angkut, fill factor dan data efisiensi
kerja alat muat dan alat angkut,data swell factor, spesifikasi alat muat dan alat angkut. Dari hasil
penelitian dapat di ketahui kemampuan produksi yang di tentukan dengan perhitungan adalah 116
ton/jam atau 928 ton/hari selama 7 jam kerja yang tersedia dengan nilai match factor 0,30. Target
produksi tidak tercapai hanya menghasilkan 928 ton/hari dimana target produksi yang di targetkan
1500 ton/hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah kondisi jalan yang berdebu,
keserasian alat muat dan alat angkut yang kurang ideal dan jumlah pengisian bucket. Berdasarkan
hasil penelitian maka kesimpulannya yaitu peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara
perbaikan jalan angkut dengan perlunya penyiraman pada jalan yang berdebu, keserasian alat muat
dan alat angkut dapat meningkat dengan penambahan jumlah pengisian bucket.

Kata Kunci : Alat Muat, Alat Angkut, Efisiensi, Produktivitas, Target Produksi

ABSTRACT

The production equipment in mining operations is a means of important production to achieve the
production targets which has been specified by the company. The purpose of this study was to
increase the work production of loading and transport equipment in mining front at Wumbubangka
Village North Rarowatu Subdistrict Bombana District. The method used was direct research in which
the researcher involved the production activities. The data required in this research was the cycle
time data of the loading and transport equipment, the fill factor data and the work efficiency of
loading and transport equipment, the swell factor data, the specifications of loading and transport
equipment. From the results of the research can be discovered the production capability determined
by the calculation of 116 tonnes/hour or 928 tonnes/day for 7 work hours provided with match factor
value of 0.30. The production target not achieved only produced 928 tonnes/day from the production
target of 1500 tonnes/day. The factors affecting the productivity are the dusty road conditions, the
harmony of loading and transport equipment was not quite perfect, and the number of bucket loading.
In conclusion, based on the results showed that the increase in production can be done by improving
the transport road by watering the dusty roads, the harmony of loading and transport equipment can
increase by the addition of the number of bucket loading.

Keywords: Loading Equipment, Transportation Equipment, Efficiency, Productivity, Production


Target

111
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

PENDAHULUAN penelitian dari jurusan dan fakultas sebelum


penyusunan proposal penelitian serta
Kegiatan penambangan bijih emas pengurusan surat izin rekomendasi penelitian
digunakan berbagai macam alat mekanis, sebelum berangkat ke lokasi penelitian.
diantaranya excavator sebagai alat muat,
dumptruck sebagai alat angkut dan bulldozer b. Studi Pustaka
sebagai alat pengupas lapisan penutup.
Peralatan produksi pada operasi penambangan Tahap studi pustaka dilakukan untuk
merupakan sarana produksi yang penting untuk mempelajari literaturliteratur tentang
mencapai sasaran produksi yang telah di kegiatan penambangan material emas,
tentukan perusahaan. Pentingnya kemampuan produksi alat mekanis, faktor-
memperkirakan produksi dari alat muat dan faktor yang mempengaruhi produksi alat,
alat angkut ini karena ada kaitannya dengan keserasian kerja alat muat dan alat angkut,
target produksi yang harus di capai oleh sehingga target produksi bisa tercapai.
perusahaan. Hubungan antara sasaran produksi
dengan produksi alat akan menentukan jumlah 2. Tahap Pengambilan Data
alat muat dan alat angkut yang harus dipakai
guna memenuhi target tersebut. a. Sumber Data
Faktor utama yang mempengaruhi
kegiatan produksi penambangan material emas Data yang diambil dalam kegiatan penelitian ini
adalah kondisi alat mekanis yang digunakan, yaitu cycle time alat muat dan alat angkut, fill
lokasi kerja dan cuaca. Kondisi alat mekanis, factor, efisiensi, spesifikasi alat, dan swell
lokasi kerja dan cuaca yang tidak mendukung factor.
bisa membuat target produksi yang ditentukan
tidak tercapai. Kondisi alat yang baik dan tepat b. Teknik Pengambilan Data
disertai dengan kecakapan operator diharapkan
dapat mendukung pencapaian target produksi Teknik pengambilan data penelitian yang
yang ditentukan pada kegiatan penambangan. penulis gunakan dalam penulisan dan
Untuk mengetahui tingkat produksi dan penyusunan laporan tugas akhir ini adalah
efisiensi kerja alat muat dan alat angkut yang dengan mengambil data secara langsung di
digunakan perlu dilakukan kajian atau studi, lapangan, mengamati dan menganalisis segala
sehingga dapat menjadi acuan untuk bagaimana hal yang berkaitan dengan produksi alat muat
usaha peningkatan tingkat produksi dan dan alat angkut yang dioperasikan.
efisiensi kerja alat muat dan alat angkut pada Pengambilan data cycle time alat muat di
front penambangan material emas. lakukan dengan menghitung waktu tunggu,
waktu menggali, waktu swing isi, waktu
METODOLOGI PENELITIAN menumpah, dan waktu swing kosong, serta
mengamati segala faktor yang berhubungan
Penelitiaan ini dilakukan dengan dengan waktu kerja efektif setiap jam di setiap
menggunakan beberapa pendekatan kegiatan, hari kerja. Untuk pengambilan data cycle time
yaitu tahap persiapan, pengambilan data, alat angkut diawali dengan melakukan
pengolahan data, analisis data dan penyusunan pencatatan nomor kendaraan dumptruck,
laporan penelitian. kemudian menghitung waktu tunggu, waktu
manuver kosong, waktu mengisi, waktu angkut,
1. Tahap Persiapan dan jumlah pengisian bucket. Pengambilan data
fill factor di lakukan dengan pengamatan
Tahap persiapan perlu dilakukan sebelum langsung setiap jam kerja di lapangan pada saat
kegiatan penelitian di lapangan untuk pemuatan, karena terlihat adanya variasi
memperlancar tahapan penelitian selanjutnya, pengisian pada bucket. Data yang diambil
adapun tahap persiapan ini meliputi : dilapangan juga merupakan data faktor-faktor
yang mempengaruhi kemampuan produksi alat
a. Persiapan Administrasi muat dan alat angkut, dengan mengambil data
kondisi lapangan, kondisi front penambangan,
Tahap persiapan administrasi mencakup dan pola muat yang di gunakan pada alat muat
pengurusan persyaratan tugas akhir atau dan alat angkut.

112
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

3. Tahap Pengolahan Dan Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Teknik Pengolahan Data


A. Hasil Penelitian
Setelah semua data terkumpul, data
kemudian di cek kembali untuk selanjutnya Kegiatan penambangan menggunakan
dilakukan perhitungan cycle time, fill faktor, metode open pit. Hal ini dikarenakan
swell faktor, efisiensi kerja, ketersediaan alat keberadaan material emas yang relatif cukup
dan produktivitas alat muat dan alat angkut dalam. Pada kegiatan penambangan di PT.
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Panca Logam Makmur digunakan alat mekanis
selama pengamatan secara langsung di bulldozer Komatsu D68ESS sebanyak 1 unit,
lapangan. Setelah didapatkan produktivitas excavator Komatsuu PC-300 dan PC-200
alat muat dan alat angkut, selanjutnya Masing-masing 1 unit, dumptruck UD Nissan
dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan alat CWB 452 sebanyak 5 unit. Pada kegiatan
muat dan alat angkut yang akan beroperasi di penambangan di PT. Panca Logam Makmur
front penambangan. Dari hasil perhitungan dibagi menjadi dua yaitu kegiatan pemuatan
produktivitas alat muat dan alat angkut yang dan pengangkutan bijih.
telah dilakukan, akan dilakukan kembali Pada kegiatan pemuatan, material
perhitungan produktivitas dan dan kebutuhan bijih yang digali langsung dimuat ke alat
alat dengan rumus yang ada untuk angkut dumptruck dan jumlah isi bucket rata-
peningkatan produktivitas alat muat dan alat rata kali dalam satu dumptruck untuk bijih.
angkut yang beroperasi. Digunakan sistem penambangan
Hydraulic Mekanis, sistem ini dilakukan
b. Metode analisis Data karena dari segi biaya tergolong lebih
Tahap analisis data, data yang dianalisis hemat, pemisahan materialnya dilakukan di
yaitu cycle time, fill faktor, swell faktor, efisiensi tromel screen membutuhkan Dumptruck
kerja dan ketersediaan alat. Pada perhitungan untuk mengangkut Overburden (OB) dan
produktivitas alat muat dan alat angkut material untuk diolah.
digunakan rumus yang ada di tinjauan pustaka. Adapun mekanisme untuk melakukan
Setelah semua perhitungan dilakukan sistem penambangan emas menggunakan
selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang sistem Hydraulic Mekanis antara lain :
mempengaruhi cycle time, fill faktor, swell 1. Pengupasan Overburden (OB)
faktor, efisiensi kerja dan ketersediaan alat Pada proses ini dilakukan pengupasan
berdasarkan hasil perhitungan dan Overburden (OB) yang dimana tersusun atas
membandingkannya dengan hasil pengamatan pasir halus (1/8-1/4 mm), pasir kasar (1/2-1
langsung di lapangan. mm), Konglomerat (Bongkah : >256 mm,
berakal : 64-256 mm, kerakal : 4-64 mm)
4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian sedalam 15 m untuk mendapat material
yang mengandung ore (emas). Overburden
Tahap ini adalah tahap yang paling akhir (OB) yang telah di kupas akan dipindahkan ke
dalam kegiatan penelitian, dimana data-data lubang bekas hasil penambangan.
yang sudah diolah dan didapatkan berupa hasil 2. Pengangkutan Material
produktivitas alat muat dan alat angkut dan Setelah Overburden (OB) dikupas
bagaimana usaha peningkatan alat muat dan sampai menemukan material yang
alat angkut yang digunakan utnuk mencapai mengandung emas, material yang terdiri dari
target produksi yang telah ditentukan. Setelah batuan Quarsit, Jesper, Silicious Arcose dan
melalui kesemuanya itu, selanjutnya dijadikan Schis tersebut diangkut menggunakan dump
laporan. Laporan penelitian yang telah disusun truck dan dibawa di suatu tempat untuk
selanjutnya akan dipersentasikan pada seminar dilakukan tahapan selanjutnya.
hasil penelitian dihadapan dosen pembimbing 3. Pengumpulan Material (Ore)
dan dosen penguji, tahap ini dilakukan di Setelah pengangkutan material yang
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas mengandung emas, material yang terdiri dari
Teknologi Industri Universitas Muslim batuan Quarsit, Jesper, Silicious Arcose dan
Indonesia (UMI) Makassar. Schis tersebut dikumpulkan di alat Trommel
Screen berada.

113
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

4. Penyemprotan Material bucket, waktu mengayun kosong (swing empty)


Pada proses ini dilakukan setelah dan waktu tunggu alat angkut. Alat muat yang
mengumpulkan material yang mengandung diamati adalah excavator Komatsuu PC-300
emas, berguna untuk memberaikan batuan dengan kode alat PC.1. Data cycle time diambil
pada saat kegiatan penyemprotan. Proses ini setiap satu jam. Total waktu edar rata-rata
membutuhkan alat pompa penghisap untuk Waktu
Swing
Swing
Waktu
N Alat Tungg Menggal Menumpa Koson
menghisap air sebagai media yg dibutuhkan O Muat u i (Detik)
Isi
(detik)
h (Detik) g
Edar
(Detik)
untuk melakukan kegiatan ini. PC.1
(Detik)
1,46 3,98 3,64 2,88
(Detik)
3,40 12,48
1
5. Pengayakan di Trommel Screen
Pada tahapan ini prosesnya yaitu dapat dilihat pada table 1.
material hasil proses sebelumnya
(penyemprotan) menuju ke Trommel Screen Tabel 1 Waktu edar rata-rata alat muat
untuk dilakukan proses pengayakan secara
mekanik agar butiran halus material yang 2. Waktu Edar Alat Angkut
mengandung emas dapat di pisahkan dari
kotoran atau mineral ikutan yang tidak di Waktu edar alat angkut pada
inginkan. penelitian ini terdiri atas empat bagian
6. Pencucian Karpet Sluice Box yaitu waktu waktu tunggu alat muat,
Setelah proses penghisapan material manuver kosong, waktu mengisi bak,
menuju ke sluice box dan emas sudah waktu pengangkutan. Untuk waktu
terendap/tertangkap pada karpet sluice box, manuver isi, waktu menumpah, waktu
kemudian dilakukanlah proses pencucian antri timbangan, dan waktu menimbang
karpet ini, gunanya agar emas yang bercampur disatukan dalam waktu pengangkutan
dengan bahan padat keluar dari karpet sluice karena adanya larangan untuk ikut dalam
box yang kemudian akan diolah lebih lanjut. dumptruck. Data cycle time diambil setiap
7. Pendulangan (Panning) setiap jam. Total waktu edar rata-rata alat
Tahapan ini merupakan tahapan angkut dapat dilihat pada tabel 2.
terakhir setelah tahapan pengupasan, Tabel 2 Waktu rata-rata alat angkut
pengumpulan material, penyemprotan
material, penghisapan material menuju ke
Sluice Box serta pencucian karpet sluice
box. Dimana pada tahapan ini emas yang NO KODE CYCLE TIME (MENIT)
masih bercampur dengan bahan padat di
dulang (Panning) untuk dipisahkan, kemudian
hasil dari pendulangan yang tertinggal 1 DT.01 17.13
hanyalah emasnya saja karena emas memiliki 2 DT.02 17,12
berat jenis yang lebih besar dibandingkan 3 DT.03 17.23
dengan bahan padat lainnya seperti kerikil DT.04 17,21
4
dan lumpur. Emas hasil dari proses inilah
5 DT.05 17,88
yang kemudian diolah menjadi emas murni
melalui proses pemurnian. Rata-rata 17,31

1. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Muat


3. Efisiensi Kerja
Waktu edar atau cycle time adalah waktu
yang dibutuhkan oleh excavator untuk Efisiensi kerja adalah waktu yang benar-benar
melakukan kegiatan menggali, mengayun digunakan oleh operator bersama alat mekanis
(swing) baik pada saat memuat material untuk kegiatan produksi. Untuk pengamatan
maupun kosong yang merupakan satu siklus efisiensi kerja masing-masing alat dilakukan
penggalian serta pemuatan sebuah excavator ke dengan mengumpulkan waktu delay, waktu
dalam dumptruck. Waktu edar atau cycle time standby dan waktu repair alat muat dan alat
digunakan untuk penentuan tingkat angkut yang beroperasi setiap hari. Data ini
produktivitas dari alat muat. Waktu edar pada diambil sebanyak dua bulan yaitu September
penelitian ini terdiri dari lima bagian, yaitu: dan oktober. Untuk data bulan Oktober diambil
waktu mengisi/menggali, waktu mengayun langsung di lapangan.
bermuatan (swing load), waktu menumpah isi

114
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

B. Pembahasan mekanis dapat meningkatan biaya operasional


produksi. Untuk meningkatkan nilai keserasian
Untuk mencapai sasaran produksi yang kerja alat perlu di lakukan analisis terhadap
ditentukan, diperlukan adanya penilaian faktor penghambat produktivitas, waktu tunggu
terhadap kemampuan produksi alat muat dan alat dan jumlah pengisian bucket.
alat angkut yang digunakan. Penilaian tersebut
dilakukan dengan cara pengamatan dan 3. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
penelitian terhadap keadaan di lapangan dan dengan Meminimalkan Cycle Time Alat
faktor-faktor yang mempengaruhi Angkut
kemamampuan produksi alat-alat tersebut. Kondisi jalan angkut merupakan faktor
Dengan mengetahui hal-hal tersebut di yang mempengaruhi waktu edar dari alat
harapkan dapat memberikan upaya terbaik angkut. Waktu edar yang besar dari alat angkut
dalam mencapai sasaran produksi. di pengaruhi oleh kondisi jalan angkut yang
berdebu pada musim kemarau. Jika jalan dalam
1. Kondisi Lapangan kondis berdebu maka menghalangi penglihatan
operator dumptruck sehingga laju dari
Kondisi lapangan dapat mempengaruhi
dumptruck mengalami penurunan. Untuk
kinerja alat muat dan alat angkut. Dalam
mengatasi kondisi tersebut perlu di lakukan
kondisi lapangan yang baik, seperti kondisi
penyiraman secara berkala di sepanjang jalan
jalan angkut yang tidak berdebu pada musim
angkut menggunakan water truck.
kemarau atau tidak berlumpur pada musim
Berdasarkan hasil perhitungan cycle time atau
hujan, maka alat mekanis dapat bekerja secara
waktu edar alat angkut diperoleh rata-rata cycle
optimal. Sebaliknya dalam kondisi lapangan
time alat angkut yaitu 17,31 menit. Selain
yang buruk alat mekanis tidak dapat bekerja
kondisi jalan angkut, cycle time alat angkut
secara optimal. Jika jalan dalam kondis berdebu
juga di pengaruhi oleh waktu tunggu. Rata-
maka menghalangi penglihatan operator dump
rata waktu tunggu alat yaitu 1.55 menit yang
truck, untuk mengatasinya di lakukan
diakibatkan karena alat muat melakukan
penyiraman secara berkala di sepanjang jalan
kegiatan lain selain melakukan pemuatan
angkut menggunakan water truck.
material diantaranya memperbaiki kondisi
loading point, memperbaiki bench dan lain-lain.
2. Keserasian Alat
Untuk menghilangkan waktu tunggu ini dapat
Tabel 3 Perhitungan Keserasian Alat Mekanis dilakukan dengan mengalihkan kegiatan
memperbaiki kondisi loading point ke excavator
Waktu Edar untuk memuat overburden ke bulldozer. Pada
Jumlah Unit Match factor
(cycle time) saat excavator menunggu alat muat, maka
Alat Angkut bulldozer dapat melakukan kegiatan
17,31 menit 5
(Dumptruck) pemeliharaan pada loading point khususnya
0,30
Alat Muat pada bagian areal yang digunakan untuk alat
(Excavator)
12,48 detik 1
angkut melakukan manuver dan menunggu alat
muat. Sehingga meminimalisir waktu tunggu
Dari tabel 3 terlihat bahwa nilai match yang terjadi akibat adanya kegiatan
factor dari alat-alat yang bekerja memiliki nilai pemeliharaan loading point yang dilakukan
kurang dari 1 dengan waktu tunggu 12,11 excavator. Dengan meminimalisir waktu tunggu
menit. Perhitungan keserasian kerja alat ini cycle time alat angkut menjadi 15,56 menit.
berdasarkan kondisi lapangan dengan Setelah meminimalkan waktu edar alat
perbandingan terhadap waktu edar rata-rata angkut, maka produksi yang di hasilkan juga
alat muat maupun alat angkut. Pada kegiatan akan meningkat dari yang semula 928 ton/hari
produksi alat angkut dan alat muat perlu dikaji meningkat menjadi 974 ton/hari.
faktor keserasian alat, dimana hal ini sangat
penting demi peningkatan produktivitas. 4. Produktivitas Alat Muat dan Alat
Berdasarkan kondisi lapangan, jumlah alat Angkut dengan Meningkatkan Jumlah
muat 1 unit excavator melayani 5 unit alat Pengisian Bucket
angkut dumptruck. Dalam penelitian ini tidak Dengan meminimalkan waktu edar alat
perlu di rekomendasikan untuk penambahan angkut ternyata belum mampu memenuhi
alat mekanis, di karenakan penambahan alat target produksi yang di tentukan, sehingga

115
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

perlu di lakukan upaya lainnya agar target 2. Jumlah produktivitas alat muat
produksi dapat tercapai. Penambahan jumlah (Excavator) 369,75 ton/jam untuk 1 shift
pegisian bucket merupakan salah satu cara 2958 ton/hari dan produktivitas alat angkut
yang dapat di lakukan. Jumlah pengisian (Dumptruck) sebelum peningkatan 928,05
bucket dapat di tambahkan menjadi 10 kali ton/hari, setelah peningkatan jumlah
pengisian dari awalnya 5 kali pengisian, di produktivitas 1948 ton/hari
karenakan kapasiatas maksimum dumptruck 3. Keserasian alat mekanis (match factor)
mencapai 25 ton. Dengan melakukan sebelum peningkatan 0,30 dan setelah
penambahan jumlah pengisian bucket maka peningkatan keserasian alat mekanis
produksi yang di hasilkan akan meningkat meningkat mencapai 0,7.
menjadi 1948 ton/hari. Penambahan jumlah
pengisian bucket di nilai sebagai cara yang UCAPAN TERIMA KASIH
paling tepat karena dengan cara ini target
produksi dapat tercapai tanpa harus Ucapan terima kasih penulis sampaikan
membutuhkan penambahan biaya operasional kepada Pimpinan PT. Panca Logam Makmur
dan penambahan unit alat angkut dumptruck. Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara, RJ Soehandoyo dan Bapak Takdir,
ST.
Tabel 4. Produktivitas alat muat dan alat
angkut setelah peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Waktu
Jumlah
Jumlah Edar Produksi
Pengisian
Unit Alat (Cycle (Ton/Jam)
Time)
Bucket Arif, I. 2005. Manajemen Tambang. Program
Studi Teknik Pertambangan Institut
Alat Teknologi Bandung. Bandung.
12,48
Muat 1 2958
detik
PC300
Arif, I. 2005. Perencanaan Tambang. Program
Alat
15,56 Studi Teknik Pertambangan Institut
Angkut 5 10 1948 Teknologi Bandung. Bandung.
menit
CWB 452

Match Boyle, R.W. 1979. The Geochemistry of Gold and


0,7
Factor
its Deposits. Geological Survey Buletin
280. Quebec, Canada.

Dengan penambahan jumlah pengisian Lesmana, Y. 2010. Analisis Produktivitas Alat


bucket dan meminimalkan waktu edar alat Muat Shovel Liebherr R996 terhadap
angkut maka keserasian kerja antara alat muat Tiga Jenis Alat Angkut Yang berbeda
dan alat angkut mengalami peningkatan dari (Liebherr T282, Euclid EH4500 dan
0,3 menjadi 0,7 dengan waktu tunggu sekitar Cat 789B) di Pit Bendili PT. Kaltim
5,36 menit. Waktu tunggu yang terjadi dapat di Prima Coal. Program Studi Teknik
gunakan alat muat untuk mengumpulkan Pertambangan Institut Teknologi
material dan perbaikan front kerja serta untuk Bandung. Bandung
melakukan keperluan pribadi operator.

Nurhakim. 2005. Buku Panduan Kuliah


KESIMPULAN Lapangan Edisi ke II. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian efisiensi kerja alat Prodjosumarto, P. 1993. Pemindahan Tanah
muat (Excavator) adalah 63,51% dan Mekanis. Jurusan Teknik
efisiensi kerja alat angkut (Dumptruck) Pertambangan Fakultas Teknologi
adalah 66,33% Mineral Institut Teknologi Bandung.
Bandung

116
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016

Sukandarumidi. 2007. Geologi Mineral Logam,


Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sulistianto, B. 2008. Peralatan Tambang dan


Penanganan Material. Program Studi
Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Bandung. Bandung

117

Anda mungkin juga menyukai