Tahapan keluar yang merupakan hasil dari suatu proses analisis masukan (input) berupa
perencanaan strategis yang akan digunakan di masa yang akan datang, adalah sebagai berikut.
a) Strategi Bisnis Sistem Informasi yang merupakan bagaimana pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi oleh setiap departemen dan unit bisnis dalam organisasi pada
masa yang akan datang, tujuannya untuk mencapai sasaran organisasi di masa depan.
b) Strategi Teknologi Informasi yang merupakan kebijakan dan strategi dalam mengelola
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi serta sumber daya manusia.
c) Strategi Manajemen Teknologi Informasi dan Sistem Informasi pada organisasi yang
merupakan untuk memastikan kesuksesan penerapan kebijakan Teknologi Informasi dan
Sistem Informasi yang dibutuhkan.
Beberapa teknik/metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI pada
metodologi ini, mencakup analisis SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value
Chain, metode Critical Success Factors, metode Balanced Scorecard, dan McFarlans Strategic
Grid
A. Analisis SWOT
Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan
diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk
dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang
dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan
sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat
mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui
kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi
lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan bagi
perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka
perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi
kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang
dimasa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat
mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana
dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan.
Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan mempertahankan
kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman
yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat
meminimalkan ancaman tersebut.
Menurut model ini, sebuah perusahaan agar dapat bertahan dan sukses
berkompetisi dengan perusahaan lain, harus memperhatikan 5 kekuatan kompetitif.
Berikut ini penjelasan mengenai lima competitif force dalam suatu bisnis yaitu:
...a set of measure thats gives top manager a fast but comprehensive view of the
business, includes financial measures that tell the results of actions already taken,
complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction,
internal process and the organizations innovation and improvements activities
operational measures that are the drivers of future financial performance.
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional.
Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sistem manajemen strategis,
untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti :
DAFTAR PUSTAKA
Imam Yudhistyra, Wecka & Nugroho, Eko (2014). Lima Metode Perencanaan Strategis
Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi Untuk Pengembangan E-Government.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) hal 236-
244. Diakses melalui https://fti.uajy.ac.id/sentika/publikasi/makalah/2014/(25).pdf pada
6 November 2017 pukul 05.30.
Wedhasmara, Ari (2009). Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard. Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL.
1, NO. 1, April 2009 hal 14-22. Diakses melalui
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/index pada 6 November 2017 pukul 05.30.
Purba Pamungkas, Damar (2016). Analisis Competitive force dan Competitive Startaegy
Sistem Informasi Kuliner di Indonesia (Studi Kasus: Kulina.id). Jurnal Electronic,
Informatic, and Vocational Education (ELIVNO), VOL 1 No 2, Mei 2016 hal 118-127.
Diakses melalui https://journal.uny.ac.id/index.php/elinvo/article/ pada 6 November 2017
pukul 06.15.