REAKSI
REAKSI
1. Reakasi hidrolisa
H2C-O-C-OR H2C-OH
| |
| |
H2C-O-C-OR H2C-OH
H2COOC-C17H35 H2C-OH
| |
| |
2. Reaksi Interesterifikasi
Adalah reaksi yang dilakukan dengan cara mereaksikan suatu jenis sama
lemak dari suatu ester dengan jenis asam lemak, alkohol atau dengan jenis asam
Tujuan : Untuk mendapakan minyak dan lemak dengan sifat yang sesuai
a. Alkoholisis yaitu dengan cara menggan-tikan radikal alkohol dari suatu ester
b. Asidolisis, yaitu reaksi terjadi dengan menggantikan radikal asam dari suatu
| | | |
| | | |
digliserida monogliserida
terjadinya pertukaran gugus asil dari sebuah ester dengan ester yang lainnya.
lemak
tekstur, memperpendek umur simpan bahan pangan dan dapat menurunkan nilai
Beberapa produk hasil oksidasi lipid bersifat toksik pada konsentrasi rendah.
4. Hidrogenasi
Dilakukan dengan tujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon
asam lemak pada minyak dan lemak dengan bantuan katalisator nikel.
Pada umumnya membutuhkan waktu ekstrasi yang lebih lama, karena itu
(B A)
Berat Sampel
Dimana :
konstan.
Cara hot plate dapat digunakan untuk menentukan kadar air dan bahan
Cara tersebut dapat digunakan untuk semua jenis minyak dan lemak
Rumus :
b = berat contoh
b. Cara oven terbuka
Digunakan untuk analisa zat menguap pada lemak hewani dan nabati
Tidak dapat digunakan untuk minyak yang mengering (drying oils) atau
Rumus :
b = berat contoh
3. Specific Grafity
Specific gravity adalah perbedaan berat dari volume contoh pada suhu
250C dengan berat air dengan volume yang sama pada suhu yang sama.
Cara ini dapat diigunakan untuk semua minyak dan lemak yang dicairkan.
Rumus :
= ------------------------------------------------
Rumus :
G = G + 0,007 (T 250C)
4. Titik Cair
Asam lemak yang derajat ketidakjenuhan nya semakin tinggi, titik cairnya
semakin rendah.
Asam lemak yang berstruktur trans mempunyai titik cair yang lebih tinggi
5. Softening Point
Adalah suhu dimana lemak mulai lunak atau menjadi cukup cair sehingga
tabung membeku
Tabung dimasukkan ke dalam tempat yang tertutup dan disimpan di dalam
gelas piala 600 ml yang berisi air, sehingga ujung tabung terletak sedalam 3 cm.
6. Turbidy Point
Adalah suhu dimana minyak atau lemak cair berubah menjadi fase padat.
Contoh minyak atau lemak dimasukkan ke dalam gelas piala yang berisi
Agar minyak dan lemak melarut dengan sempurna membentuk larutan yang
Suhu dimana mulai terlihat adanya kristal-kristal halus lemak dicatat dan
dinyatakan sebagai turbidy point atau biasa disebut juga sebagai titik kritis
7. Warna
Minyak dan lemak bersifat tidak berwarna, tidak memiliki rasa dan tidak
berbau.
a. Karotenoid
b. Klorophyl
c. Tokoferol
Smoke point : suhu dimana minyak dan lemak mulai membentuk asap tipis
Flash point : suhu dimana minyak dan lemak siap untuk terbakar
Tujuan : untuk menunjukkan ukuran dari jumlah asam organik bebas yang
dikandung, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau
untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minayk atau
lemak.
Merupakan ukuran jumlah asam lemak bebas yang terdapat didalam minyak
dan lemak.
Rumus :
Bilangan asam =
Dimana :
2. Bilangan Penyabunan
penyabunan yang lebih tinggi daripada minyak yang berat molekulnya tinggi
H2COOC-C17H35 H2C-OH
| |
| |
Rumus :
Bilangan Penyabunan =
Dimana :
dalam minyak dan lemak dan tidak dapat disabunkan dengan soda alkali.
4. Bilangan Peroksida
Untuk menentukan sejauh mana minyak dan lemak telah mengalami reaksi
oksidasi
Minyak bila bereaksi dengan O2, bilangan peroksidanya akan meningkat
Minyak yang bilangan peroksidanya tinggi berarti telah tengik, dan minyak
yang bilangan peroksidanya rendah berarti berada pada saat mulai tengik
5. Bilangan Yod
dan lemak