Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Kepala Desa Sidomulyo. Yang saya hormati ibu-ibu dan bapak-bapak
peserta penyuluhan. Dan anak-anak sekalian yang saya cinta.

Puji syukur kita haturkan kepada Allah yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya
sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul dalam rangka penyuluhan mengenai
vaksinasi virus rubella.

Pasti sebagian besar dari kita disini sudah tidak asing lagi dengan vaksinasi dan imunisasi.
Bahkan saya rasa disini tidak ada orang tua yg belum pernah membawa anaknya ke posyandu.
Meski begiti apakah bapak dan ibu sekalian sudah paham betul apa manfaat dari kegiatan
tersebut?

Akhir-akhir ini juga sering kita dengar mengenai virus campak dan rubella atau measles-rubella
(MR) yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak dan ibu-ibu melahirkan terutama.
Apalagi kita telah mengetahui bahwa virus itu dapat menular lewat udara. Dan menurut
informasi, pengidap MR tertinggi terjadi pada anak usia 3 sampai 10 tahun.

Sebelum anak-anak kita terjangkit rubella, tertu terdapat gejala yang menjadi tanda-tanda
terjangkitnya penyakit tersebut. Beberapa tanda-tanda seseorang anak positif terkena rubella
diantaranya adalah adanya demam disertai dengan ruam ringan. Kondisi tersebut nantinya akan
hilang dalam jangka waktu satu minggu.

Selain anak-anak, ibu hamil juga rawan terkena rubella (Congenital Rubella Syndrome). MR yang
menyerang ibu hamil dapat menyebabkan aborsi hingga kelainan permanen seperti retardasi
mental, kelainan jantung, kerusakan jaringan otak, tunarungu, dan katarak.

Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan kita memerlukan tindakan preventif atau
pencegahan melalui vaksin. Vaksin pencegahan rubella dapat diberikan kepada ibu hamil dan
anak. Vaksin yang ditujukan kepada anak-anak dapat dilakukan sejak usia 9 tahun hingga 15
tahun. Tidak hanya itu, ibu hamil juga akan diberikan vaksin ini untuk menghindari dampak
buruk dari kandungan yang ia miliki.

Vaksin rubella sudah banyak dilakukan di berbagai daerah. Di pulau Jawa sendiri pada 2017,
vaksinasi sudah dilakukan sebanyak dua tahap. Yang pertama, vaksinasi diberikan ke sekolah-
sekolah. Kedua, vaksinaisi dilakukan dengan menyasar balita dan anak-anak di luar sekolah.
Pemberian vaksin dilakukan di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan pos pelayanan imunisasi
lainnya. Lalu pada 2018, vaksinasi rencananya dilakukan di seluruh Indonesia di luar pulau Jawa.

Pelaksanaan vaksinasi tetentulah tidak mudah. Perlu biaya yang cukup besar serta penerimaan
dari masyarakat awam. Maka dari itu, dengan adanya penyuluhan ini diharapkan masyarakat
dapat berperan aktif dalam pencegahan rubella.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau perbuatan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai