Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

PANAS BUMI DI INDONESIA

Diajukan Dalam Memenuhi Tugas Ekonomi sumber


daya dan lingkungan

Dosen Pengampu :

Surya Arga Purnama 12020115120051


Maisy Hasna M.Q 12020115120059
Nur Elitami Insan 12020115120016
Nur Sindy Oktavia 12020115120008
Novi Wulandari 12020115120055

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIPONEGORO
KOTA SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk
tahun 2015 mencapai 254,9 juta jiwa. Jumlah penduduk yang relatif besar
tersebut mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi. Menurut data BPS,
pada tahun 2015, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,04%. Namun di sisi
lain, Indonesia mengalami permasalahan yang cukup serius. Permasalahan
tersebut yaitu peningkatan permintaan energi yang tidak sebanding dengan
peningkatan pasokan energi yang tersedia.
Selama tahun 2014, sebagaimana ditunjukan di dalam Handbook of
Energy and Economic Statistic of Indonesia 2015, total pasokan energi primer
Indonesia sebesar 1.767,3 juta BOE. Jumlah ini meningkat 10% jika
dibandingkan dengan pasokan energi primer tahun sebelumnya. Disisi
permintaan, membaiknya perekonomian indonesia yang ditunjukan dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04% telah mendorong
peningkatan konsumsi energi nasional tahun 2014 hingga 5% dibandingkan
tahun sebelumnya atau sebesar 1.292,8 juta BOE. Selain itu, Menurut Sekretaris
SKK Migas Gede Pradyana, cadangan minyak indonesia saat ini sebesar 3,7 miliar
barel atau berada di urutan 27. Jumlah tersebut jauh di bawah Venezuela yang
menempati urutan pertama dengan 298,3 miliar barel, Saudi Arabia 265,9 miliar
barel, Kanada 174,3 miliar barel, Iran 157 miliar barel, Irak miliar 150 barel, Kuwait
101,5 miliar barel, Uni Emirat Arab 97,8 miliar barel, Rusia 93 miliar barel, Libya
48,5 miliar barel dan Amerika Serikat (AS) sebanyak 44 miliar barel.
Sejalan dengan terbatasnya cadangan minyak yang dimiliki oleh Indonesia
beberapa sumber daya lain yang digunakan sebagai pembangkit listrik juga memiliki
keterbatasan cadangan yang bisa di ekplorasi yang di jelaskan dalam tabel 1.1 :
Tabel 1.1 cadangan energi berdasarkan sumbernya
Tahun
No Sumber Jumlah Cadangan Tingkat Produksi
habis
Minyak 3,9 miliar 900 barel per hari / 300
1 2024
Bumi 14 juta barel per tahun
107 triliun 3.407.592 MMSCF
2 Batubara 2052
15 pertahun
21,13 miliar
3 Gas alam 200 juta ton per tahun 2091
16
Panas Energi
4 15.867 17 1.089 MW
bumi terbarukan
Source : jurnal energi panas bumi dalam kerangka MP3EI

Berdasarkan data tersebut apabila indonesia tidak menemukan energi


alternatif penganti minyak sebagai pembangkit listri maka hampir dapat
dipastikan bahwa indonesia akan kehabisan minyak pada tahun 2024. Oleh
karena itu, penting penggunaan sumber energi alternatif sebagai upaya
menanggulangi masalah kelangkaan energi dan konsumsi energi yang tinggi. Di
antara sekian banyak sumber energi alternatif terbarukan, panas bumi merupakan
sumber energi yang paling menjanjikan dan cocok diterapkan di Indonesia.
Panas bumi merupakan energi ramah lingkungan yang tidak menyebabkan
pencemaran, tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas,
cairan, maupun meterial beracun lainnya. Panas bumi dapat dimanfaatkan
sebagai energi listrik sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh
wilayah Indonesia.
Adanya Kawasan Industri sendiri dapat mengakibatkan berkembangnya
kawasan tersebut menjadi sebagai pusat pertumbuhan atau kutub pertumbuhan
(growth pole) yang dipakai untuk memacu pertumbuhan perkembangan daerah
di sekitarnya melalui pemusatan investasi daam suatu kutub-kutub tertentu,
sehingga terjadi keuntungan ekonomi atau aglomerasi pada daerah-daerah yang
dipengaruhinya (Richardson, 1976). Kawasan Industri Kendal sendirimerupakan
salah satu kawasan industry besar yang di rencanakan memiliki luas wilayah
2.700 hektar dengan prospek investasi hingga 200 triliun rupiah.
Energi panas bumi atau geothermal sendiri berasal dari aktivitas tektonik
di dalam perut bumi. Inti bumi memiliki magma yang temperaturnya mencapai
5.400 derajat celcius yang membuat lapisan bumi atasnya mengalami
peningkatan temperatur. Ketika lapisan ini bersentuhan dengan air maka akan
menjadi uap panas bertekanan tinggi yang kemudian energi inilah yang disebut
sebagai energi panas bumi atau geothermal energy. Indonesia mempunyai
banyak gunung berapi dengan potensi energi panas bumi mencapai 28.000 MW
serta potensi sumber daya 13440 MW dan reserves 14.473 MW tersebar di 265
lokasi di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu melihat fenomena tentang keterbatasan sumber energi
untuk pembangkit listrik serta potensi yang ada untuk pemanfaatan energi
terbarukan panas bumi di indonesia sebagai energi alternatif penyedia listrik
maka penulis memutuskan untuk melakukan kajian ilmiah mengenai Analisis
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi penyediaan energi listrik di Indonesia ?
2. Bagaiman potensi energi terbarukan panas bumi sebagai energi
alternatif di Indonesia ?
3. Bagaimana dampak yang di hasilkan bagi lingkungan sekitar dalam
penggunaan energi panas bumi ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kondisi dalam penyediaan energi listrik di Indonesia.
2. Mengetahui potensi yang dihasilkan apabila menggunakan energi
terbarukan panas bumi sebagai energi alternatif di Indonesia.
3. Mengetahui dampak yang di hasilkan bagi lingkungan sekitar dalam
penggunaan energi panas bumi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Energi Alternatif


Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan.
Energi diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk
dalam tubuh berupa makanan. Sedangkan energi alternatif adalah istilah yang
merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan, bertujuan untuk
menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari
hal tersebut. Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengganti energi yang
biasa dipakai selama ini yaitu energi yang berasal dari fosil.
2.2. Energi Panas Bumi (Geothermal)
Geothermal berasal dari kata Yunani Geo yang berarti bumi dan
thermal yang berarti panas. Energi panas bumi adalah energi panas yang
tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung
didalamnya. Menurut Undang-undang No. 27/2003 tentang Panas Bumi, panas
bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar, yang
dikuasai oleh negara dan mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber
energi pilihan dalam keanekaragaman energi nasional untuk menunjang
pembangunan nasional yang berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraan
rakyat.
2.3. Benefit cost Analysis
Benefit cost analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan
manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait
dengan alternative tindakan yang akan dilakukan. Teknik ini membandingkan
nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat
bantu dalam pengambilan keputusan (Jamie L. Hamaker:2004).
Benefit Cost analysis merupakan alat utama dalam membuat evaluasi
program atau proyek untuk kepentingan konsumen, seperti penambahan fasilitas
penunjang pelayanan dan pengembangan program. Dalam memutuskan
kelayakan suatu proyek yang berhubungan dengan sektor publik, pengembang
dihadapkan pada banyak pertimbangan dan permasalahan. Dalam hal ini,
prioritas yang dipilih harus mempertimbangkan kepentingan konsumen. Terkait
dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau
program memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam
meminimalkan kesalahan dalam pemilihan keputusan. Salah satu analisis yang
dapat digunakan sebagai alat untuk memilih program yang layak diprioritaskan
adalah dengan menggunakan Cost Benefit Analysis atau analisis manfaat dan
biaya.
Prinsip Prinsip benefit cost analysis:
1. Mencapai keuntungan yang maksimal (termasuk kesejahteraan sosial) dan
biaya yang minimal.

2. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi


biaya yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu
periode tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang).

3. Pareto improvement : Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika


proyek tersebut meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi
tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai
Pareto improvement, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak
menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang
kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain
merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan Pareto
improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak daripada yang
rugi.

Keunggulan Benefit cost Analysis:


1. Dapat mengkur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan
efisiensi, pilihan tersebut harus diambil)

2. Tidak hanya membantu mengambil kebijakan untuk memilih alternatif


terbaik dari pilihan yang ada, yang dalam hal ini pemilihan alternatif
terbaik dilakukan berdasarkan alasan perbandingan antara life cycles
benefit dengan biaya yang dikeluarkan, melainkan juga dapat
membandingkan alternatif-alternatif tersebut.

3. Dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada


tahun-tahun ke depan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan model analisis. Menurut
sugiyono (2011:14), metode penelitian kuantitatif yaitu metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial.
Tujuan utama dari metode ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi merupakan suatu kenyataan kebenaran
yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan
berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu
metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika
induktif. Metode estimasi dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan
nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut sample dalam
penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian
kecil dari populasi atau sering disebut data. Data ialah contoh nyata dari
kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan
metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi
lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah data sekunder,
yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2011: 137). Data yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari studi studi terdahulu, umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) baik yang telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan
yang berkaitan dengan penelitian seperti dari kementrian ESDM, BAPPENAS,
dll.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi pustaka serta
wawancara observasi yaitu :
3.2.1 Studi Pustaka
Metode ini digunakan dengan cara mengumpulkan data
berdasarkan literature literature yang terpercaya dari sumber
data sekunder.
3.2.2 Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan observasi
lapangan dan wawancara langsung kepada masyarakat sekitar
Kecamatan Brangsong khususnya pada kawasanindtri kendal.
3.3 Metode Analisis
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif disertai data lapangan. Analisis deskriptif digunakan untuk
menjabarkan informasi secara rinci dan mendalam mengenai kawasan indutri
kendal serta dampaknya baik kecamatan brangsong dan sekitarnya .
3.4 Kerangka Berfikir

Energi Di
Tidak Terbarukan Terbarukan
Indonesia

Minyak Bumi Gas Alam Batu Bara Panas Bumi Angin Surya

Energi Listrik Energi Listrik

Terbatas / Tak terbatas


langka

Tidak Ramah Cost Benefit Ramah


Lingkungan Analysis Lingkungan

Biaya Relatif
Biaya Relatif
Mahal
Murah
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Sumber listrik Di Indonesia
Pada sub bab ini akan di paparkan kondisi umum dari tenaga kelistrikan di
indonesia, mulai dari ketersediaan energi saat ini, pemenuhan energi saat ini
oleh PLN serta proyeksi permintaan dan kebutuhan listrik di Indonesia.
4.2.Potensi pembangkit listrik panas bumi di Indonesia
pada sub bab ini akan di jelaskan bagaimana potensi yang ada dari energi
alternatif terutama panas bumi. Pada bab ini akan di jelaskan juga potensi masing
- masing energi baik energi terbarukan maupun yang tidak terbarukan dalam
kegunaannya sebagai sumber energi listrik di indonesia
4.3.Analis biaya dan manfaat dari pembangkit listrik panas bumi
Pada sub bab terakhir akan membahas pembangkit listrik panas bumi dengan
analisis biaya dan manfaat. Dimana pada sub bab ini akan di jelaskan dampak
pembangkit listrik dari berbagai sumber energi terhadap alam, serta menjelaskan
biaya dan kapasitas yang dihasilkan dari pembangkit listrik berdasarkan sumber
energinya sehinga diperoleh dari analisis tersebut bahwa energi panas bumi
merupakan energi yang ramah lingkungan serta menggunakan biaya yang relatif
murah.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, A.2001.Renewable Energy Development Strategy in Indonesia: CDM Funding
Alternative, Proceeding of the 5th Inaga Annual Scientific Conference and Exibition, Inaga,
Yogyakarta.

Kasbani. Tipe Sistem Panas Bumi Di Indonesia Dan Estimasi Potensi Energinya. PMG-
BadanGeologi. Jurnal

Loke.M.H. 1997.Electrical Imaging Surveys For Environmental And Engineering Studies,


A Practical Guide to 2D and 3D Surveys. MindnHeight.Penang.Malaysia .

Setiawan,Sigit. 2012. Energi Panas Bumi dalam Kerangka MP3I :Analisis


TerhadapProspek, Kendala, dan Dukungan Kebijakan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Vol. XX (1) Tahun 2012

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. 2008. Laporan Akhir Kajian


Pengembangan Panas Bumi untuk Menambah Pasokan Tenaga Listrik dan Menyehatkan
Konsumsi Energi Nasional. Direktorat Energi, Telekomunikasi, dan Informatika. Hal 5 58

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pengembangan Energi Panas Bumi di
Indonesia. Diakses melalui http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran-pers/3021-
pengembangan-energi-panas-bumi-di-indonesia.html tanggal 18 Juni 2016.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Keputusan Menteri nomor 5899 k
/20/MEM/2016 tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT>
perusahaan Listrik Negara (PERSERO) tahun 2016 2025.

Anda mungkin juga menyukai