Anda di halaman 1dari 28

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA TN.

PG KHUSUSNYA PADA
NY. KC DENGAN PENYAKIT ASAM URAT DI BANJAR PASEKAN,
DESA KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
DARI TANGGAL 17 OKTOBER S/D 5 NOVEMBER 2016

Oleh:

MADE WAHYU RIANTINI


P07120214024
D-IV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2016
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. PG KHUSUSNYA PADA
TN. KR DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI BANJAR PASEKAN,

0
DESA KETEWEL, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR
DARI TANGGAL 17 OKTOBER S/D 5 NOVEMBER 2016

I. PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. PG
b. Alamat : Dusun Pasekan, Desa Ketewel, Sukawati
c. Agama : Hindu
d. Telepon :-
e. Pekerjaan : petani
f. Pendidikan : SD
g. Komposisi Anggota Keluarga

Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga TN. PGdi Banjar Pasekan, Desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Status Imunisasi Keluhan


N Umu Polio DPT Hepatitis sejak 3
Nama JK Hub Pend
o r BCG Campak hari yg
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
lalu
1 Tn. PG L KK 66th SD - - - - - - - - - - - - -
Ny.
2 P istri 53th - - - - - - - - - - - - - Asa Urat
KC
Tn.
3 L anak 37th D1 v v V v v v v v v v v V HT
KR
men
4 Ny. RS P 32th SMA v V V v v v v v v v v V
antu
5 SW P cucu 15th SMA v V V v v v v v v v v v
6 WS L cucu 9th SD v V V v v v v v v v v v

1
2. Genogram

Keterangan Gambar :

= laki-laki = memiliki riwayat

penyakit yang sama dengan pasien

= perempuan = tinggal serumah

= pasien

= meninggal

= hubungan

perkawinan

2
Gambar 1. Genogram Keluarga Tn. PG Khususnya Tn. KR dengan Penyakit Hipertensi di
Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyardari Tanggal 26
September S/D 15 Oktober 2016

Penjelasan genogram keluarga Tn. PG :

TN. PG adalah kepala keluarga di keluarganya. TN. PG memiliki seorang istri yaitu
NY. KC. Dari hasil pernikahannya TN. PG memiliki 2 anak, anak keduanya sudah meninggal
sejak usia 17 karena mengalami kecelakaan dan salah satu orang anaknya yaitu TN. KR
tinggal bersamanya di rumah yang ditinggalinya sekarang. TN. KR merupakan anak sulung
dari TN. PG, TN. KR menikah dengan NY. RS dan dari pernikahannya TN. RS memiliki 2
orang anak yaitu SW yang sekarang duduk di kelas 1 SMA dan WS yang duduk di kelas 4
SD. TN. PG bekerja sebagai petani dan istrinya bekerja sebagai buruh. TN. KR bekerja
sebagai pemahat dan istrinya NY. RS bekerja sebagai pedagang. TN. KR anak dari Tn. PG
tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi, ia mengatakan baru kali ini tekanan darahnya
tingi, sebelumnya anak TN. KR pernah memiliki riwayat tekanan darahtinggi saat berusia
kelas 1 SD tekanan darahnya sistolenya mencapai 200 mmHg. Kondisi ini berlangsung
kurang lebih 1 minggu dan sangat mengganggu kondisi SW.

3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. PG adalah keluarga besar (extended family) dengan komposisi,
suami, istri, anak, menantu, dan cucu-cucu
4. Suku Bangsa
Suku bangsa keluarga Tn. PG adalah suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa daerah Bali
5. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. PG adalah agama Hindu, tidak ada anggota
keluarga yang memiliki perbedaan agama.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
TN. PG bekerja sebagai petani dan istri Tn. PG yaitu Ny KC juga bekerja
sebagai petani membantu TN. PG di sawah. TN. PG mengatakan penghasilannya
apabila panen mencapi Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000 dalam 3 bulan. TN. PG bekerja
sebagai petani disawah menanam padi.
Sedangkan TN KR bekerja sebagai pemahat TN. PG mengatakan dalam
sebulan ia menghasilkan sekitar Rp. 1.600.000 dan NY. RS yang bekerja sebagai
pedagang berpenghasilan kira kira Rp. 1.500.000.
Dalam keluarga TN. PG keluarga saling bekerja sama untuk menanggung
pengeluaran keluarga, biaya makan,minum, listrik, biaya kendaraan, biaya upacara
dan lainnya ditanggung bersama terutama TN. KR dan TN. KR juga memiliki
tanggungan pendidikan untuk kedua anaknya yang masih bersekolah. Untuk
pengeluan sebulan tidak ditentukan siapa yang menegeluarkan biaya, mereka saling
membantu dalam keuangan satu sama lain saling menutupi keuangan yang kurang.
7. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
TN. PG mengatakan jarang berekreasi TN. PG tidak pernah memiliki waktu
khusus untuk berekreasi. TN. PG mengatakan ia hanya mengeobrol bersama keluarga
atau tetangga dan juga melakukan pekerjaan yang ia senangi apabila merasa bosan atau
penat, kadang kala juga iya berkumpul dan menonton tv bersama keluarga.
Sedangkan TN. KR dan keluarga intinya lebih sering berekreasi. Pasien
mengatakan ia sering meluangkan waktu khusus untuk berjalan jalan biasanya merka
berjalan jalan saat hari raya, dan hal itu rutin dilakukan. Kadangkala keluarga juga
mengobrol dengan tetangga dan anggota keluarga lainnya untuk menghilangkan penat.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. PG berada pada tahap perkembangan keluarga ke-VIII yaitu tahap
keluarga lanjut usia, dengan ciri-ciri :
a. Keluarga mengatakan, Tn. PG sudah dapat menyesuaikan terhdapa penurunan
aktivitas berdagangnya dengan hanya berdiam di rumah dan melakukan
aktivitas-aktivitas ringan.
b. Keluarga mengatakan bahwa baik Tn. PG maupun Ny. KC telah siap
menghadapi kenyataan terburuk bila salah satu harus meninggalkan terlebih
dahulu.
c. Keluarga mengatakan baik TN. PG dan NY. KC atau seluruh anggota keluarga
selalu mempertahankan keakraban antara satu sama lain dan senantiasa fokus
merawat TN. PG dan anggota keluarga lain bila sakit.
d. Keluarga senantiasa melakukan review terhadap kejadian masa lalu apalagi
yang menyangkut kesehatan TN. PG sehingga dapat mengubah pola dan gaya
hidup agar lebih sehat.

2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Berdasarkan teori, tidak ada tugas yang belum terlaksanakan oleh keluarga TN. PG.
Secara rinci dijabarkan :

Tabel 2. Tugas Perkembangan Keluarga TN. PG


Tahap Siklus
Tugas-Tugas
Kehidupan Keluarga TN. PG
Perkembangan Keluarga
Keluarga
Keluarga Lansia 1. Mempertahankan 1. Dilakukan (terlihat dari keluarga
pengaturan hidup yang yang berusaha mensyukuri setiap
memuaskan. keadaan yang mereka jalani agar
tidak stres dan terbebani).
2. Dilakukan (keluarga menyatakan
2. Menyesuaikan terhadap
bahwa untuk makan sehari-hari
pendapatan yang
mereka menyesuaikan sesuai
menurun.
dengan jumlah uang yang ada
per-harinya).
3. Dilakukan (terlihat dari keluarga
3. Mempertahankan
yang terlihat masih bersatu dan
hubungan perkawinan.
tanpa adanya masalah dalam
hubungan perkawinan).
4. Belum dilakukan (pasangan
4. Menyesuaikan diri masih utuh).
terhadap kehilangan
5. Dilakukan (keluarga masih tetap
pasangan.
menjaga hubungan dengan
5. Mempertahankan ikatan
keluarga besar dibuktikan dengan
keluarga antar generasi.
keluarga mengatakan bahwa saat
hari raya besar umat Hindu,
mereka akan berkumpul bersama
di rumah).
6. Dilakukan (keluarga menyadari
bahwa usia mereka telah lanjut
6. Meneruskan untuk dengan penurunan eksistensi
memahami eksistensi sehingga tidak banyak hal yang
mereka (penelaahan dan dipikirkan dan dilakukan dan
integrasi hidup). berserah diri kepada Tuhan).

3. Riwayat Keluarga Inti


Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik pada tanggal 26
September 2016, didapatkan bahwa TN. PG memiliki tekanan darah normal yaitu
120/80 mmHg, kadar asam 4 urat g/dL, kadar gula darah 101 g/dL.
Dari hasil anamnesa yang dilakukan terhadap NY. KC bahwa tekanan
darahnya adalah 110/70 mmHg, kadar asam urat 5,3 g/dL, dan glukosa darah 115
g/dL dilakukan pula pemeriksaan pada Tn. KR. Diperoleh data bahwa tekanan darah
Tn. KR adalah 140/90 mmHg dan ini termasuk dalam kategori hipertensi ringan kadar
asam urat 4,3 g/dL, kadar glukosa 116 g/dL. Sedangkan istrinya, Ny. RS memiliki
tekanan darah 110/70 mmHg.
Keluarga mengatakan kecenderungan Tn. KR menderita hipertensi adalah
karena faktor keturunan dari neneknya. Selain itu, pola makan Tn. KR yang belum
bisa dikontrol, masih menyukai daging merah, kacang-kacangan, dan minum
minuman berakohol, serta merokok
.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
TN. KR mengatakan baru kali ini tekanan darahnya tinggi. Pasien mengatakan ia
jarang memeriksakan dirinya, terakhir ia memeriksakan dirinya sekitar 3 bulan yang
lalu. TN. KR mengatakan anaknya yaitu SW pernah memiliki riwayat tekanan darah
tinggi saat SW berusia 6 tahun kondisi ini berlangsung sekitar 1 minggu setelah
diperiksakan ke dokrter tekanan darahnya tak kunjung turun. SW merasakan sakit
kepala berat dan kemudian dibawa ke rumah sakit, setelah mendapat erawatan
beberapa jam SW dipulangkan, namun saat diperjalan SW kembali merasa sakit kepa
hebat dan hingga muntah muntah, SW dilarikan ke klinik, dan kemudian diperiksa dan
tekanan darahnya mencapai 200 mmHg. Kondisi ini berlangsung selam 1 minggu,
pasien membaik ketika pasien di berikan terapi secara non medis menurut kata TN.
KR.
Sebelumnya kakek dari TN. KR dan ayah dari TN. PG memiliki riwayat tekanan
darah inggi. Dan Ibu dari TN PG juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang
berlangsung sudah lama, namun pasien tidak dapat mengetahui berapa lama neneknya
terkena hipertensi.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga TN. PG adalah rumah tanah milik pribadi
dengan status kepemilikan atas nama TN. PG sendiri yang terdiri dari beberapa

bangunan khas adat Bali. Dibangun di atas tanah seluas 3 are dan dengan

konstruksi bangunan permanen, terdapat beberapa bangunan yaitu :


a. Tempat sembahyang/merajan
Dibangun di bagian timur laut pekarangan dengan beberapa pelinggih permanen.
b. Kamar tidur
- Terdapat 5 kamar tidur di rumahTN. PG. 1 Kamr tidur di bangunan utara dan 4
tempat tidur di bangunan barat.
- Kamar tidur di bangunan timur merupakan kamar tidur milik TN. KR dan
istrinya kondisi kamar tidur bersih, lantai dengan kramik, atap genteng,
tembok permanen dan besih, dengan sedikit sentuhan ukiran bali, ventilasi dan
pertukaran udara cukup, terdapat 2 jendela, dan 1 pintu.
- 1 kamar tidur milik TN. PG dan NY. KC kamar tidur di bangunan barat lantai
1, kondisi bersih, bangunan permanen, ventilasi cukup, pencahayaan cukup,
dengan 2 jendela, dan 1 pintu.
- 1 Kamar milik SW dan 1 Kmar milik WS kondisi kamar bersih, ventilasi
memadai, jendela 2 buah, dan sebuah pintu keluar.
- Satu kamar tidur lagi kosong( tidak ditempati)
c. Dapur
Terdapat 2 dapur di bagian selatan 1 dapur untuk tungku api dan 1 dapur untuk
kompor gas. Dapur dengan tungku api beralaskan tanah kondisi kootor dan
berdebu, sedangkan dapur dengan kompor gas beralaskan keramik kondisi bersih
dan rapi.
d. Bale Dangin
Terdapat sebuah bangunan khas Bali yang digunakan untuk menaruh sarana
prasarana persembahyangan. Keadaanya cukup bersih, lantai keramik, dan beratap
genteng tanah liat tanpa plafon.

e. Galeri
f. Terdapat sebuah galeri di sebelah selatan merajan tempat TN. KR membuat ukiran,
dan tempat untuk memajang hasil ukiran.
g. Lumbung
Terdapat sebuah lumbung di samping galeri. Lumbung diunakan untuk menyimpan
hasil panen TN. PG.
h. Kamar mandi
Terdapat kamar mandi di bagian selatan gudang, kondisi cukup bersih, ada 1 bak, 1
kloset, barang-barang letaknya kurang rapi. Kamar mandi terletak di bagian depan
rumah disamping pintu masuk.
i. Halaman rumah
Cukup bersih dan sedikit debu.
j. Sumber air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga TN. PG adalah sumur yang terletak di
antara banguanan dapur dan bale dangin sumber air diambil dari sumur yang
dipasang pompa air.
2. Karakteristik Tetangga
Tetangga dan komunitas di sekitar rumah keluarga TN. PG adalah heterogen
yaitu berprofesi sebagai petani, tukang ukir, pembuat sarana upacara adat, pedagang,
pemahat, dsb. Rumah keluarga TN. PG merupakan rumah dengan gang yang dapat

diakses menggunakan 1 sepeda motor dengan jarak antar rumah tetangga yaitu 1

meter. Jarak antara jalan raya menuju pintu masuk rumah 100 meter. Keluarga

mengatakan terhadap tetangga dan masyarakat sekitar terjalin baik dibuktikan dengan
sesekali tetangga didatangi oleh tetangga untuk menyapa, mengambil pesanan,
bersendagurai, dsb.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan sudah menempati rumah tersebut sejak TN. PG menikah
dengan sang istri .Keluarga mengatakan TN. PG berasal dari banjar Pasekan di gang
disamping bale banjar Pasekan, namun saat menikah dirinya pindah ke rumahnya
yang sekarang. Keluarga juga memiliki alat transportasi pribadi yaitu sepeda motor
yang digunakan untuk beraktivitas. Untuk berkeliling di sekitar rumahnya, TN. PG
hanya berjalan kaki sambil menggerakkan anggota badannya. Bila ingin pergi ke
tempat yang tidak dapat dijangkau dengan hanya berjalan kaki, maka TN. PG
meminta bantuan kepada Tn. KR untuk mengantarkannya.
Begitu pula dengan anggota keluarga lain. Karena tempat-tempat yang dituju
lumayan dekat dan dapat dijangkau dengan hanya berjalan kaki, maka tidak
merepotkan dalam penggunaan alat transportasi, kecuali memang untuk keperluan
mengantarkan barang dagangan.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengatakan bahwa sering mengikuti kegiatan masyarakat yang
diadakan di banjar mengingat jarak banjar dengan rumah terbilang cukup dekat dan
dapat dijangkau dengan berjalan kaki. NY. RS selaku penjual Nasi Lawar juga banyak
beraktivitas di luar bersama dengan masyarakat lain karena berjualan nasi tersebut.
Keluarga juga mengatakan TN. PG masih mengikuti beberapa kegiatan di banjar
namun tidak sepenuhnya karena keterbatasan kondisi.
Beberapa warga sering berkunjung untuk keperluan ke rumah sambil
bertegursapa.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Informal :
TN. PGdan keluarga mengatakan bahwa ketika mereka mengalami sakit, maka
NY. KC selaku istri dan Tn. KRselaku anak yang tinggal serumah akan segera
menghantarkan pasien ke tempat/fasilitas kesehatan. Keluarga menambahkan bahwa,
ketika TN. KR mengeluhkan sesuatu terutama tentang penyakitnya, maka keluarga
langsung merespon dengan mengambil tindakan-tindakan sesegera mungkin seperti
mengantar ke pelayanan kesehatan atau membeli obat. Hal tersebut diutarakan karena
keluarga tidak berani mengambil risiko yang tinggi untuk urusan kesehatan TN. KR.
Keluarga menuturkan, biasanya TN. KR dikaji setiap bangun pagi. Dikaji
disini maksudnya adalah bertanya mengenai respon TN. KR, apakah ada keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh TN. KR sehingga nantinya keluarga cepat mengambil
tindakan untuk penangannya.
Formal :
TN. KR mengatakan mempunyai akses jaminan kesehatan masyarakat pada
keluarganya yaitu BPJS Kesehatan dan JAMKESMAS.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa pola komunikasi dilakukan secara terbuka. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah Bali. Keluarga mengatakan bahwa bila
terdapat suatu persoalan maka harus dibicarakan terlebih dahulu sebelum diambil
keputusan. TN. PG selaku kepala keluarga menghendaki tidak adanya masalah yang
ditutup-tutupi sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga mengatakan saling menghormati satu sama lain dan dengan orang lain di luar
keluarga. Melihat keadaan TN. PG yang sudah lanjut usia dan menurun, maka
keputusan dibuat bersama-sama dari hasil musyawarah keluarga. Tn. KR sendiri
selaku anaknya senantiasa membantu TN. PG dalam mengkaji persoalan yang
ditemukan. Keputusan yang diambil sangat dihargai dan didasari keputusan bersama.
Dukungan dari keluarga dekat ada.
3. Struktur Peran
a. Formal :
TN. PG mengatakan bahwa keluarganya merupakan warga dari Banjar Pasekan,
Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jika ada kegiatan di
banjar maka istri dan menantunya ikut aktif dalam kegiatan tersebut sedangkan
TN. PG sendiri lebih memilih di rumah apabila sedang sakit. Begitu juga dengan
TN. KR apabila merasa tidak enak badan ia hanya memilih diam di rumah dan
diwakilkan oleh ayah ibu atau istrinya.
b. Informal :
- TN. PG sebagai kepala keluarga yang mengepalai keluarganya dan juga
menafkahi istrinya. Bertindak sebagai orang tua
- NY. KC berperan sebagai istri dan sebagai seorang ibu. Dirinya mencari nafkah
untuk hidup sehari-hari keluarganya lewat membantu suaminya menjadi petani
bekerja di sawah.
- Tn. KR berperan sebagai anak. Dirinya sudah memiliki tanggung jawab rumah
tangga sendiri dan mencari nafkah untuk menghidupi orang tua dan keluarga
kecilnya.
- Ny. RS berperan sebagai menantu. Di dalam keluarga, Ny. RS membantu
suaminya TN. KR mencari nafkah dengan berjualan nasi lawar.
- SW berperan sebagai cucu pertama yang sedang menempuh pendidikan di
kelas 1 SMK.
- WS berperan sebagai cucu kedua. Sekarang WS sudah menginjak kelas 4 SD,
anak yang aktif untuk usianya.
4. Norma Keluarga
Keluarga TN. PG menerapkan nilai dan norma yang berlaku menurut ajaran agama dan
aturan yang ada di masyarakat. Peraturan yang ada adalah peraturan yang umum
seperti : taat mengikuti kegiatan keagamaan di banjar, taat menjaga pola hidup sehat,
taat menjaga sosialisasi dengan tetangga sekitar, dsb.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Antara TN. PG dan keluarga yang tinggal bersamanya saling menguatkan satu sama
lain sehingga masalah jarang timbul.
2. Fungsi Sosialisasi
TN. PG dan NY. KC dapat membina sosialisasi pada anak dan cucunya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan. Antar keluarga dan tetangga
tidak ada masalah dalam bersosialisasi karena profesi NY. RS sebagai pedagang nasi
lawar yang mengharuskannya berurusan dengan konsumen.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain segera membawa
anggota keluarga yang sakit kedokter atau ke Rumah Sakit dan ikut merawat anggota
keluarga yang sakit. Keluarga hanya memberikan toleransi waktu perawatan di rumah
maksimal 1x24 jam bila tanda-tanda penyakit yang dialami belum beranjak membaik.
4. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi TN. PG sudah menurun karena faktor usia, begitu pula dengan NY.
KC karena menopause. Sedangkan Tn. KR dan Ny. RS selaku pasangan suami istri
mengatakan bahwa funsgi reproduski tidak ada masalah.
5. Fungsi Ekonomi

TN. PG bekerja sebagai petani dan istri Tn. PG yaitu Ny KC juga bekerja sebagai
petani membantu TN. PG di sawah. TN. PG mengatakan penghasilannya apabila panen
mencapi Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000 dalam 3 bulan. TN. PG bekerja sebagai petani
disawah menanam padi.

Sedangkan TN KR bekerja sebagai pemahat TN. PG mengatakan dalam sebulan


ia menghasilkan sekitar Rp. 1.600.000 dan NY. RS yang bekerja sebagai pedagang
berpenghasilan kira kira Rp. 1.500.000.

Dalam keluarga TN. PG keluarga saling bekerja sama untuk menanggung


pengeluaran keluarga, biaya makan,minum, listrik, biaya kendaraan, biaya upacara dan
lainnya ditanggung bersama terutama TN. KR dan TN. KR juga memiliki tanggungan
pendidikan untuk kedua anaknya yang masih bersekolah. Untuk pengeluan sebulan
tidak ditentukan siapa yang menegeluarkan biaya, mereka saling membantu dalam
keuangan satu sama lain saling menutupi keuangan yang kurang.

Dari hasil observasi keluarga TN. PG memiliki sepeda motor, mobil televisi,
kulkas, dan kompor gas serta alat alat rumah tangga lainnya.
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
1. Mengenal Masalah
Keluarga TN. PG tidak terlalu banyak mengenal penyakit hipertensi. Keluarga hanya
merespon keluhan-keluhan yang disampaikan oleh TN. KR baik itu berhubungan
dengan hipertensi atau tidak, keluarga belum mengenal secara spesifik.
2. Mengambil Keputusan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa ketika salah satu anggota keluarga
mengalami perubahan status kesehatan (sakit), maka anggota keluarga lain akan segera
memberikan respon. Respon yang diberikan pun tergantung pada penyakit yang
diderita. Keluarga mengatakan biasanya bila ada amggota keluarga yang menunjukkan
tanda-tanda kurang sehat, mereka akan memberi pertolongan pertama berupa obat
simpanan di rumah, kompres (bila demam), air larutan gula garam (bila diare), dsb.
Toleransi waktu diberikan tidak lebih dari satu hari untuk segera membawa ke
puskesmas/dokter/fasilitas kesehatan.
3. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Kertika salah satu anggota keluarga ada yang menunjukkan tanda-tanda penurunan
kesehatan, maka anggota keluarga lain akan berusaha mengupayakan pengobatan yang
ada di rumah seperti obat-obat simpanan terlebih dahulu bila keadaan sakit tidak gawat
dan darurat. TN. KR sendiri sebagai pasien fokus dalam keluarga memiliki beberapa
obat-obat simpanan.
4. Memelihara Lingkungan
Dalam hal ini, keluarga sudah mampu memelihara/memodifikasi lingkungan fisik dan
psikis dengan baik untuk menghindari terjaidnya kekambuhan penyakit atau timbulnya
penyakit. Keluarga mengusahakan tempat berisitirahat yang nyaman dibuktikan
dengan kondisi kamar yang bersih, cukup sinar matahari, tidak terpapar debu langsung
dari pekarangan karena letaknya yang lebih tinggi.
5. Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan
Keluarga mengatakan mampu untuk memanfaakan sistem pelayanan kesehatan yang
ada baik di sekitar maupun yang jauh dijangkau karena sangat penting bagi keluarga
untuk memeriksakan kesehatan lebih lanjut. Keluarga mengatakan bahwa tidak
terdapat masalah pada akomodasi, hanya saja TN. KR masih sangat jarang
memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan terdekat karena tidak merasakan
penurunan kondisi tubuh dan malas untuk keluar rumah.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jangka pendek : keluarga mengatakan khawatir dengan keadaan TN. KR yang jarang
memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan.
Jangka panjang : keluarga mengatakan khawatir akan keadaan TN.KR apabila tidak
memeriksakannya..
2. Kemampuan Keluarga
Keluarga menuturkan bila terdapat masalah (utamanya kesehatan) maka dengan segera
mereka akan membawa ke fasilitas/pelayanan kesehatan terdekat.
3. Strategi Koping
Keluarga mengatakan bahwa bila ada masalah biasanya dibicarakan dahulu secara
bersama-sama.
4. Strategi Adaptasi
Tidak ditemukan adanya keadaan maladaptif keluarga.

H. TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA


Menurut Depkes RI tahun 2006, keluarga TN. PG termasuk ke dalam keluarga dengan
tingkat kemandirian ke-II. Hal ini berdasarkan kriteria :
1. Menerima petugas kesehatan/petugas puskesmas
Keluarga TN. PG terlihat sangat antusias ketika petugas datang berkunjung ke
rumahnya untuk melakukan pengkajian. Sikap keluarga terbuka dan hangat.
Terkesan sangat membutuhkan bantuan petugas untuk menangani masalah yang
dihadapi keluarga. Sikap keluarga sangat terbuka terbukti dari setiap pertanyaan
yang diajukan oleh petugas mengenai keluarganya, mereka berusaha mengingat-
ingat dan memberikan keterangan sebenar-benarnya dan selengkap-lengkapnya.
2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
Keluarga TN. PG menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas
seperti mengukur tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, dan melakukan tindakan-
tindakan edukasi. Mereka nampak merasa terbantu oleh karena adanya pelayana
kesehatan tersebut.
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah secara benar.
Ketika pengkajian, keluarga dapat mengungkapkan masalah yang dialami dengan
lugas dan lancar tanpa ketinggalan suatu apapun. Keluarga menuturkan perjalanan
penyakit yang pernah dialami keluarga TN. PG, bagaimana tanda dan gejalanya,
dan mengapa TN. KR dan anaknya ada riwayat hipertensi. Keterangan yang
diberikan benar adanya karena mereka menuturkan hal tersebut secara berulang-
ulang di lain waktu.
4. Memanfaatkan pelayanan kesehatan sesuai anjuran
Keluarga mengatakan bahwa ketika TN. KR maupun anggota keluarga lainnya
mengalami sakit, maka mereka akan segera membawa pasien ke fasilitas
kesehatan terdekat.
5. Melakukan tindakan keperawatan secara sederhana sesuai anjuran
Keluarga mengatakan bila terdapat keluhan dari TN. KR maka sesuai anjuran
perawat atau dokter keluarga mendukung pasien untuk menjaga kondisi
kesehatannya.

I. Pengkajian Mental dan Kognitif Tn. KR


a. Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) :
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor
No Pertanyaan Jawaban
+
+ 1. Tanggal berapa hari ini? 27
+ 2. Hari apa sekarang ini? Selasa
+ 3. Apa nama tempat ini? Ketewel
+ 4. Berapa nomor telepon Anda? Tdk hafal
+ 4a. Di mana alamat Anda? (tanyakan hanya bila Br.Pasekan
klien tidak mempunyai telepon)
+ 5. Berapa usia Anda? 37 tahun
+ 6. Kapan Anda lahir? 1951
+ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Joko wi
+ 8. Siapa presiden sebelum Pak Jokowi? SBY
+ 9. Siapa nama kecil ibu Anda? Kanci
+ 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari Bisa
setiap angka baru, semua secara menurun.
Jumlah kesalahan total 0
Keterangan :

Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh


Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Jumlah kesalahan total TN. KR yaitu 0, maka pasien termasuk dalam kategorifungsi
intelektual utuh.
b. Mini Mental State Exam (MMSE) :

PENILAIAN NILAI
No TES
TOTAL
ORIENTASI
1 Sekarang ini Tahun berapa? 5 1
Bulan apa? 1
Tanggal berapa? 1
Hari apa? 1
Musim apa? 1
2 Kita dimana Negara mana? 5 1
Provinsi mana? 1
Kota mana? 1
Desa mana? 1
Banjar apa? 1
PENCATATAN
3 Sebutkan 3 objek dengan waktu 1 detik tiap 3 3
objek. Kemudian minta pasien menyebutkan
3 objek tersebut. Ulangi jawaban pasien
sampai dapat menyebutkan ketiganya.
ATENSI DAN KALKULASI
4 Seri 7, minta pasien untuk menghitung mundur 5 5
dengan selisih 7 dimulai dari angka 100.
Berikan satu nilai untuk tiap jawaban yang
benar. Hentikan setelah lima jawaban.
Alternative lain: eja secara mundur kata
RUMAH
MENGINGAT KEMBALI
5 Minta pasien untuk menyebutkan 3 objek yang 3 3
telah dipelajari pada pertanyaan nomer 3.
Berikan satu nilai untuk jawaban yang benar.
BAHASA
6 Tunjuk pada sebuah pensil dan sebuah arloji 2 2
tangan. Minta pasien untuk menyebutkan nama
benda yang anda tunjuk.
7 Minta pasien untuk mengulang: tanpa, bila, 1 1
dan, atau, tetapi.
8 Minta pasien untuk mengikuti 3 tahap tugas : 3 3
ambil lipatan kertas dengan tangan kanan
anda
lipat kertas menjadi dua
letakkan kertas diatas lantai
9 Minta pasien membaca dan melakukan tugas 1 1
yang dibaca
mohon pejamkan mata anda
10 Minta pasien untuk menulis kalimat pilihan 1 1
sendiri pada dua garis (kalimat mengandung
subjek dan objek dan harus mempunyai arti)
abaikan kesalahan eja saat menilai
11 Minta pasien untuk menyalin gambar dibawah 1 1
ini (berikan nilai 1 bila semua sisi dan sudut
tergambar utuh dan gambar yang saling
memotong merupakan sebuah segi 4)
TOTAL SKOR YG DIPEROLEH 30
Keterangan :

Skor 24-30 : Status kognitif normal


Skor 17-23 : Kemungkinan gangguan kognitif
Skor 0-16 : Gangguan kognitif
Jumlah skor yang diperoleh TN. KR yaitu 30, maka TN. KR termasuk dalam kategori
status kognitif normal.
c. Inventaris Depresi GDS short from :

NO PERNYATAAN YA TIDAK SKOR


1 Saya merasa hidup ini sangat memuaskan 0

2 Saya mengalami penurunan aktivitas dan 1


minat

3 Saya merasa hidup tak berarti 0

4 Saya merasa hidup membosankan 0

5 Saya memiliki semangat yang berlebihan 1


sepanjang waktu

6 Saya merasa akan terjadi sesuatu yang buruk 0

7 Saya merasa tak berdaya 0

8 Secara umum saya menganggap hidup ini 0


indah

9 Saya merasa hidup ini bahagia 0

10 Saya merasa paling bahagia minggu ini 0

11 Saya lebih suka tinggal dirumah daripada 1


keluar melakukan hal-hal yang baru

12 Saya memiliki banyak masalah 0


13 Saya merasa sangat berharga 0

14 Saya merasa penuh semangat dalam 0


memandang suatu kegiatan

15 Saya merasa orang-orang disekitar saya baik 0

TOTAL SKOR 3
Keterangan :

0-10 = not depressed

11-20 = mil depression

21-30 = severe depression

Tn. KR memperoleh skor 3, sehingga pasien masuk dalam kategori tidak depresi.

d. Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita


1) Pada Jumat, 9 September 2016

Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit yang Diderita (Stroke)


Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Apa itu Hipertensi ? Tdk tahu
+ 2. Bagaimana tanda dan gejala penderita hipertensi ? Tidak tahu
- 3. Apa saja penyebab hipertensi ? Tidak tahu
- 4. Bagaimana cara mencegah hipertensi ? Tidak tahu
- 5. Bagaimana cara penanganan pasien hipertensi ? Tidak tahu
Total jawaban benar : 0

Keterangan :
0-2 : Tidak tahu penyakit yang diderita
3-4 : Cukup mengetahui penyakit yang diderita
5 : Memahami penyakit yang diderita
Dari tabel tingkat pengetahuan terhadap penyakit yang diderita, pada Senin, 26
September 2016 Tn.KR Tidak mampu menjawab 1 pertanyaan, sehingga Tn.KR
termasuktidak tahu tentang penyakit yang diderita.
e. Indeks Katz
(A) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian
dan mandi
(B) Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
(C) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan fungsi tambahan
(D) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi berpakaian dan fungsi tambahan
(E) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakain, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
(F) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
(G) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E atau F.

Dari hasil pengkajian dan observasi, TN. KR memperoleh nilai A, sehingga pasien
memiliki kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,
berpakaian dan mandi

II. DIAGNOSA
A. ANALISI DATA
Nama Klien : TN. KR

NO. KELOMPOK DATA ETIOLOGI


1 DS : Informasi tidak adekuat,
kemampuan untuk mengenyam
- Keluarga mengatakan tidak tahu lebih
lanjut mengenai hal-hal yang pendidikan yang terbatas,
bersangkutan dengan penyakit yang penerimaan yang tidak lengkap
diderita TN. KR informasi terpecah di
- Keluarga menyatakan tidak
hipocampus sasaran tampak
mengetahui tanda dan gejalanya saja
kebingungan DEFISIENSI
tanpa memikirkan penanganan apa
PENGETAHUAN
saja yang dapat diberikan di rumah
- Keluarga mengatakan bahwa mereka
kurang mendapat informasi yang
lengkap mengenai penyakit hipertensi

DO :

- Keluarga tampak kebingungan saat


ditanya mengenai hipertensi
- Keluarga tampak lupa dengan
berbagai informasi di masa lalu ketika
ditanya
2. DS : RESIKO TERJADI
- TN. KR mengatakan malas untuk
KOMPLIKASI HIPERTENSI
memeriksakan diri
- Kelurga TN. PG mengatakan kurang
mengerti cara merawat anggota
keluarga dengan penyakit hipertensi,
karena tidak ada keluhan pad TN. KR
maka keluarga enggan
memeriksakannya
DO :
- KU : baik
- TD : 140/90mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 360 C

Perumusan Diagnosis Keperawatan

No. Diagnosis Keperawatan


1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit hipertensi
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada TN. KR berhubungan dengan
2. ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit
hipertensi
B. PRIORITAS MASALAH (SCORING)
1. Defisiensi pengetahuan

NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

Sifat masalah Sifat masalah aktual karena


3
dilihat dari antusias keluarga
1. Skala : Aktual
2 bertanya mengenai hipertensi
Resiko 1
dan tidak dapat menjawab
1
Potensial pertanyaan yang diberikan

Kemungkinan masalah
Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah
diubah dengan mudah karena
2. Skala : Mudah 2 keluarga sangat kooperatif

Sebagian dalam mendengar penjelasan


1 2
mengenai hipertensi
Tidak dapat 0

Potensial masalah Potensial masalah untuk


untuk dicegah dicegah tinggi karena adanya
keinginan keluarga untuk
3. Skala : Tinggi 3
mengetahui pengertian,
Cukup 2 1 penyebab, tanda, dan gejala
Rendah 1 hipertensi

Menonjolnya masalah Keluarga belum mengetahui


penyakit yang diderita oleh TN.
Skala : Masalah berat, 2
KR, namun belum paham
harus segera ditangani
tentang hipertensi sehingga
4. Ada masalah tetapi
1 1 perlu diberikan informasi yang
tidak perlu ditangani
lebih jelas dan lengkap tentang
Masalah tidak hipertensi agar keluarga lebih
dirasakan 0 paham tentang hipertensi
JUMLAH 5

2. Risiko terjadinya komplikasi hipertensi

NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


Sifat masalah
Sifat masalah resiko karena
1. Skala : Aktual 3 keluarga belum mengerti cara

Resiko 2 1 merawat anggota keluarga


dengan penyakit hipertensi
Potensial 1

Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah dapat


dapat diubah diubah dengan mudah, karena
keluarga kooperatif untuk
2. Skala : Mudah 2
menerima penjelasan tentang
Sebagian 1 2 cara merawat anggota keluarga
Tidak dapat 0 dengan penyakit hipertensi

Potensial masalah untuk


Potensial masalah
dicegah cukup karena adanya
untuk dicegah
keinginan keluarga untuk
3. Skala : Tinggi 3 mengetahui komplikasi, cara

Cukup mencegah hipertensi, dan cara


2 1
merawat anggota keluarga
Rendah 1 dengan penyakit hipertensi
Keluarga belum mengetahui
Menonjolnya masalah
penyakit yang diderita oleh TN.
Skala : Masalah berat, 2 KR, namun kurang mengerti
harus segera ditangani tentang cara merawat anggota
4. Ada masalah tetapi keluarga dengan penyakit
1 1
tidak perlu ditangani hipertensi sehingga perlu
diberikan informasi yang lebih
Masalah tidak
jelas dan lengkap supaya
dirasakan 0
keluarga bisa merawat TN. KR
JUMLAH

Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


1. Kurang pengetahuan keluarga TN. PG berhubungan dengan 5
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan TN. KR dengan
penyakit hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada TN.KR berhubungan dengan 4,6
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan penyakit
hipertensi

C. INTERVENSI

No
Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Hasil Standar Intervensi
Dx
1 Setelah Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat
dilakukan 3x tindakan 3 x 30 menit, menyebutkan pengetahuan keluarga
kunjungan, keluarga diharapkan pengertian hipertensi mengenai hipertensi
2. Keluarga mampu 2. Berikan Penkes
diharapkan mampu :
menyebutkan kepada keluarga
pengetahuan
1. Mengenal masalah
keluarga kesehatan keluarga Psikomotor penyebab hipertensi tentang :
2. Membuat keputusan 3. Keluarga mampu a. Pengertian
bertambah
tindakan kesehatan menyebutkan tanda hipertensi
tentang
b. Penyebab
yang tepat dan gejala hipertensi
hipertensi
3. Memberi perawatan hipertensi
c. Tanda dan gejala
pada anggota
hipertensi
keluarga yang sakit
d. Penanganan
4. Mempertahankan
hipertensi
suasana rumah yang
3. Berikan kesempatan
sehat
keluarga bertanya
5. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada di
masyaraka
2 Setelah Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga dapat 1. Kaji tingkat
dilakukan 4x tindakan 4 x 30 menit menyebutkan pengetahuan keluarga
kunjungan, keluarga diharapkan komplikasi dan cara mengenai cara
diharapkan mampu : mencegah hipertensi merawat anggota
2. Keluarga dapat
keluarga keluarga yang sakit.
1. Mengenal masalah menyebutkan cara 2. Kaji TTV keluarga
mengetahui
kesehatan keluarga Psikomotor 3. Berikan Penkes
mencegah
komplikasi dari 2. Membuat keputusan
kepada keluarga
komplikasi dari
hipertensi dan tindakan kesehatan tentang :
hipertensi
cara merawat yang tepat a. Komplikasi
3. Kelurga dapat
anggota 3. Memberi perawatan hipertensi
menyebutkan cara
pada anggota Respon b. Cara mencegah
keluarga dengan
merawat orang yang
keluarga yang sakit komplikasi dari
penyakit
4. Mempertahankan menderita hipertensi
hipertensi
hipertensi
suasana rumah yang 4. Ajarkan keluarga cara
sehat merawat anggota
5. Menggunakan keluarga dengan
fasilitas kesehatan penyakit hipertensi
yang ada di 5. Berikan kesempatan
masyarakat keluarga bertanya
6. Motivasi keluarga
untuk tetap
mengontrol kesehatan
TN. KR ke
Puskesmas
7. Berikan pujian atas
keputusan yang
diambil oleh keluarga

Anda mungkin juga menyukai