Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STROKE

Disusun Oleh:
Kartika Maimunah Sari
15.052

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mobilisasi dan pencegahan stroke berulang


Sasaran : Keluarga Ny. N
Hari/Tanggal : Senin, 11 Desember 2017
Waktu : 15 menit
Tempat : Di rumah Ny. N Desa Karanganyar

I Analisa Situasi
1. Sasaran : Keluarga Ny. N
2. Penyuluh : Mahasiswa akper pemkab lumajang semester 5,
mampu memberikan penyuluhan keperawatan
keluarga.
3. Ruangan : Di rumah Ny. N Desa Karanganyar
II Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dapat memperoleh
informasi tentang mengatasi mobilisasi dan pencegahan stroke.
III Tujuan Instruksional khusus
Setelah penyuluhan diharapkan keluarga mampu:
1) Menjelaskan pegertian stroke
2) Peyebab stroke
3) Pencegahan stroke
4) Mobilisasi pada penyakit stroke
IV Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V Media
1. Leaflet

VI Kegiatan Penyuluhan
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN METOD WAKTU
PENYULUHAN PESERTA E
Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3 Menit
Dan memperkenalkan
salam dan tanya
diri.
Jawab
2. Menjelaskan nama
2. Mendengarkan
dan asal institusi
3. Kontrak Waktu
3. Mendengarkan
dan menjawab
Penyajian 1. Melakukan 1. Mendengarkan Ceramah 8 Menit
penyuluhan dan tanya
2. Mendengarkan
2. Menjelaskan materi
Jawab
penyuluhan 3. Mengajukan
3. Memberi kesempatan
pertanyaan
kepada audiens untuk
bertanya tentang
materi yang
disampaikan
Penutup 1. Melakukan evaluasi 1. Menjawab Ceramah 4 Me
2. Meninjau kembali
dan tanya nit
3. Membacakan
2. Mendengarkan Jawab
kesimpulan
3. Mendengarkan
4. Melakukan tindak
lanjut 4. Mendengarkan
5. Menutup penyuluhan
dan menjawab
6. Mengucapkan salam
5. Mengucapkan
penutup
salam penutup

VI Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gizi
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik
fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan
kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak. Stroke
adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan
oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya
sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).
2. Faktor Penyebab Stroke
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
1. Usia
Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan
terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia
35 tahun dan meningkat setiap tahunnya.
2. Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke
dibanding perempuan.
3. Ras/suku bangsa
4. Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi
seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Penyakit jantung
4. Riwayat stroke sebelumnya
5. Merokok
6. Kolesterol tinggi
7. Obesitas
8. Minuman Alkohol
3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke
Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi.
A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur
Berbaring telentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhati-hati,
sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar
kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan.
- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi agak
memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yang sehat
- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan
- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan
- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
- Lutut ditekuk
Miring kesisi yang lumpuh/lemah
- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar
secara berlebihan
- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang
lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.
B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)
Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung
dengan keadaan pasien.
Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan
lengan.
- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
b. Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah
ke tubuhnya.
- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.
- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
Cara :
- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
- Kembalikan ke posisi semula.
- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.
- Kembalikan ke posisi semula.
d. Pronasi Fleksi Bahu
Cara :
- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
- Angkat lengan pasien pada posisi semula.
e. Abduksi dan Adduksi Bahu
Cara :
- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).
- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
- Kembalikan ke posisi semula.
f. Rotasi Bahu
Cara :
- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.
- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang
tangan pasien dengan tangan yang lain.
- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke bawah.
- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke atas.
- Kembalikan lengan ke posisi semula.
g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
Cara :
- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang
kaki.
- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
- Kembalikan ke posisi semula.
h. Infersi dan efersi kaki
Cara :
- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan
kaki dengan tangan satunya.
- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
- Kembalikan ke posisi semula
- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
- Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain
di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
- Kembalikan ke posisi semula.
- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
j. Fleksi dan Ekstensi lutut.
Cara :
- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
- Kembali ke posisi semula.
k. Rotasi pangkal paha
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain
di atas lutut.
- Putar kaki menjauhi perawat.
- Putar kaki ke arah perawat.
- Kembalikan ke posisi semula.
l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.
Cara :
- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
- Kembalikan ke posisi semula.
4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang
Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun
sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna
mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan :
a. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu
dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak
dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan
jantung dan mengurangi risiko stroke.
b. Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi risiko stroke.
c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh
darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di
pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan atherosclerosis
(pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah menjadi mudah untuk
menggumpal dan darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke
ini.
d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar
memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat
mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam
salahsatu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan
keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.
e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk
setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain
mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena
stroke.
VII Evaluasi
Evaluasi Hasil
1) Apa itu pengertian stroke?
2) Apa saja penyebab stroke?
3) Bagaimana cara pencegahan stroke?
4) Bagaimana mobilisasi stroke?
VIII Referensi
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS
Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC
STIKES. Hang Tuah Surabaya. 2013. ROM (Range Of Motion).
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC
SATUAN ACARA PENYULUHAN MOBILISASI PADA PASIEN STROKE
STROKE 1. Berbaring terlentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh
secara berhati-hati, sehingga bahu terangkat keatas
dengan lengan agak ditinggikan dan memutar kearah
PENGERTIAN STROKE luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan.
Menurut kriteria WHO Stroke adalah kehilangan - Letakkan pula bantal di bawah paha yang
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai lemah/lumpuh, dengan posisi agak memutar ke arah
darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dalam, dan lutut agak ditekuk.
dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, 2. miring kesisi yang sehat
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak. - Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
Oleh:
- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku
FAKTOR PENYEBAB STROKE diluruskan
Kartika Maimunah Sari
1. Usia - Kaki yang lumpuh diletakkan didepan
15.052
2. Jenis kelamin - Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
3. Ras/suku bangsa - Lutut ditekuk
4. Genetik/keturunan 3. miring kesisi yang lemah
- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan
AKADEMI KEPERAWATAN bahu pasien tidak memutar secara berlebihan
PEMERINTAH KABUPATENLUMAJANG - Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di
2017 atas tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

Anda mungkin juga menyukai