2 Psi PDF
2 Psi PDF
id
REFERENSI
Catatan:
1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan Analisis
design sistem
2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer analisis sistem
( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ), Flowchart dan
pengujian sistem untuk target Pembuatan TA.
3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi dari
pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1.
BAB I
TERMINOLOGI ANALISA
DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari
serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.
Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan
prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk
maksud dan tujuan bersama.
Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti
bagi yang menerimanya
Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa pengertian atau defmisi dari
Sub Sistem, diantaranya yaitu :
Pendekaan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah digunakan
untuk mempelajari sistem dengan tujuan analisi dan perancangan.
Suatu sistem memiliki suatu tujuan (goal) dan ada juga memiliki sasaran
(objectives). Dalam hal ini tujuan (goal) biasanya dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih luas. Sedangkan sasaran (objectives) memiliki ruang lingkup
yang lebih sempit.
B. KARAKTERISTIK SISTEM
Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun yang ada
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat menguntungkan atau merugikan.
Menguntungkan
Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara
karena bersifat menguntungkan.
Merugikan
Merupakan energi yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini
bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
Masukan Perawatan {Maintenance Input) dan Masukan Signal (Signal Input).
Masukan Perawatan {Maintenance Input)
Merupakan energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Contoh : Program Komputer
Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah. Bagian pengolah ini
yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
Sebagai contoh sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
barang-barang lainnya menjadi barang jadi.
Suatu sistem pastilah memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau
tujuannya.
C. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem Alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alamiah dan tidak
diproses oleh manusia, dan terbentuk dari kejadian didalam alam. Sebagai contoh
yaitu :
Sistem Atmosfier
Sistem Tata Surya
Sistem pertumuhan pada Pohon
Sistem Buatan Manusia merupakan sisem yang buat oleh manusia dan
merupakan interaksi antara manusia dengan mesin. Sebagai contoh yaitu :
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base System Information)
Sistem Mobil
3. Aplikasi Perangkat Lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik
dibuat untuk tiap-tiap aplikasi.
Database
Tabel Merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan
berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam dua bagian,
bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian mendatar atau baris
disebut dengan record.
File database dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik berupa,
magnetic-tipe, piringan (diskette, cd)
Menurut Mc. Leod, database merupakan suatu kumpulan data yang saling
terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali.
Prosedur
Personil
c. Pemrogram ( Programmer )
Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat
kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi
informasi yang diperlukan pemakai.
e. Data Entry
User yang bertugas memasukan data kedalam database melalui software
aplikasi yang disediakan
f. Teknisi Komputer
Bagian yang bertugas me-maintance peralatan komputer yang ada seperti PC,
Printer dan lain-lain.
E. SISTEM ANALIS
BAB II
PENGERTIAN ANALISIS
DAN PERANCANGAN SISTEM
Kedua, metode ANSi merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk
membangun perangkat lunak konvensional. Dengan demikian, kesahihan
langkah-langkah baku yang ada sudah teruji. Metode ini juga telah
digunakan secara luas di berbagai industri (teknologi yang telah teruji).
b. Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Pemeliharaan
3. TAHAPAN ANALISIS
Ada enam aktivitas utama dalam fase ini :
a. Pengumpulan Informasi
b. Mendefinisikan sistem requirement (kebutuhan sistem)
c. Memprioritaskan kebutuhan
d. Menyususn dan mengevaluasi alternatif
e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen
4. TAHAPAN DESAIN
Tahapan desain sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu desain logis (logical
design) dan tahapan desain fisik (physical design). Adapun perbedaan dari
keduanya dijelaskan sebagai berikut :
DESAIN LOGIS
Hasil dari tahapan ini adalah :
a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru
b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi :
Input (data apa saja yang menjadi input)
Output ( informasi apa saja yang menjadi output)
Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output).
DESAIN FISIK
Adapun output dari sistem ini adalah :
Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras
yang digunakan
a. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
b. Modul-modul program
File-file
Sistem jaringan
Sistem perangkat lunak
Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan, yaitu :
a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan
b. Merancang arsitektur aplikasi
c. Mendesain antar muka pengguna
d. Mendesain sistem antar muka
e. Mendesain dan mengintegrasikan database
f. Membuat prototype untuk detail dari desain
g. Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem.
5. IMPLEMENTASI
Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
a. Testing (program, konfirmasi dng pengguna )
b. Instalasi
6. PEMELIHARAAN
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis
diperbaiki dan ditingkatkan.
KELEMAHAN DARI SDLC TRADISIONAL
Kelebihan sistem tradisional adalah langkah-langkah yang sekuensial
memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih dahulu,
baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya. Untuk pemula langkah
ini sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari
langkah-langkah sekuensial ini, diantaranya :
1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu, saat terjadi perubahan
ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada
satu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. Dengan demikian, SDLC
harus dilaksanakan dengan asumsi setiap tahap tidak boleh salah.
2. SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang
mensyaratkan mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang
menginginkan proses pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau
beberapa langkah maka hasilnya justru sistem yang dibangun akan gagal.
Beberapa Bentuk:
aplikasi.
Model data menggambarkan data dan hubungan bisnis antar data
Aturan bisnis menggambarkan bagaimana organisasi
merepresentasikan dan memproses data,
ALTERNATIF SDLC
Pengembangan secara Pararel
Rapid Application Development (RAD)
Pengembangan Bertahap
Pengembangan secara Prototype
Model Spiral
Model Paket
CASE Tool
Join Application Development
Menggunakan Bahasa Pemrograman Generasi ke 4 / Visualisasi
Menggunakan Pembangkit Code (Code Generator)
Keuntungan
Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga
fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype
untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki
risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas
tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
Tool semacam ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided Software
Engineering). CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasi
atau mendukung penggambaran dan analisis dari model sistem dan menyediakan
translasi dari model sistem ke sistem aplikasi.
C. ANALISIS SISTEM
Tahapan analisis sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab
beberapa pertanyaan kunci :
1. Apakah sistem informasi perlu dikembangkan ?
2. Apa alasan pengembangan tersebut ?
3. Sistem seperti apa yang akan dikembangkan ?
J. TAHAPAN DESAIN
Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara lengkap dibuat.
Thapan desain menjawab pertanyaan : Bagaimana wujud dari sistem yang akan
dibuat? Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi :
a. Process Modelling (Pemodelan Proses)
b. Data Modelling (Pemodelan Data)
c. Interface Design (Desain antar muka)
Tahapan diatas termasuk dalam tahapan desain secara logis (logical design).
Setelah keseluruhan fase desain logical selesai, tahapan berikutnya adalah desai
fisik (physical design). Tahapan fisik adalah tahapan dimana perangkat lunak
dikonstruksi. Tahapan inilah yang sering dinamakan coding.
BAB III
PEMODELAN PROSES (PROCESS MODELLING)
A. PROSES MODEL
Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana sistem
beroperasi. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data flow diagram
(DFD).
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
dimana data tersebut akan disimpan.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).
Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan
hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini
hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan
level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke
dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari
DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan
hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu
proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan
keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses
yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan
disebut sebagai proses primitif.
ELEMEN-ELEMEN ERD
Entitas
Entitasbisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan dikumpulkan.
Atribut
a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas
b. Hanya yang digunakan organisasi yang dimasukkan dalam model
c. Nama atribut harus merupakan kata benda
d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut untuk
ketelitian
Relationships
a. Hubungan antar entitas
b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas
kedua disebut entitas anak
c. Relationship hrus memiliki nama yang berupa kata kerja
d. Relationship berjalan 2 arah
NORMALISASI
Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model data.
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-
atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang
non-redundant, stabil, dan fleksible
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan
untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga
tahap normalisasi antara lain :
1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
a. Syarat :
b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
a. Syarat :
FLOWCHART
BAB IV
HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)
3.1 2.0
Pengisian Data Pengisian Data
Non Citra wajah Citra Wajah
kedua adalah untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang harus ada dalam
sistem yang dikembangkan. Dari gambar diatas terlihat jelas fungsi apa saja yang
harus dibuat.
Sasaran ketiga adalah untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi dan output
apa saja yang dihasilkan.
Sebagai contoh, perhatikan model fungsi no 3. Diagram HIPO yang bisa dibuat
adalah sebagai berikut :
Data
Karyawan
Diagram Ringkas
Data
Karyawan
Diagram Rinci
BAB V
PERANCANGAN DENGAN METODOLOGI OBYEK
PEMODELAN OBJEK
Pemodelan objek sangat penting sebab ia menggambarkan secara abstraktif
tentang fakta-fakta yang ada pada dunia nyata sehingga mudah diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (atau sistem informasi). Pemodelan objek juga
merupakan sarana komunikasi antar anggota pengembang yang sangat efektif.
Sehingga itu, pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antara
pengembang dengan calon pengguna untuk menangkap keinginan/kebutuhan serta
harapan calon penguna (users needs and expectation).
2. Kelas
Kelas didefinisikan sebagai kumpulan/himpunan objek dengan atribut/property
yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain
dengan cara yang mirip.
Kelas Obyek
1.Atribut
Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam kelas
A. TOPOLOGI SISTEM
1. Topologi Fisik
a. Linear Bus. Pada topologi ini, satu kabel utama menghubungkan tiap simpul
ke saluran tunggal computer. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua
simpul lainnya, kecuali simpul yang terletak di ujung. Sistem operasi jaringan
mencatat alamat elektronik yang unik untuk setiap simpul serta mengelola
aliran informasi berdasarkan skema pengalamatan ini.
b. Topologi Ring. Topologi ini mirip dengan topologi linear bus, kecuali simpul
terhubung dalam satu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam
topologi ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain.
Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya hingga tiba
disasaran. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari
sistem pengkabelan hanya menangani aliran informasi antara dua mesin. Jenis
ini dapat dijumpai pada jaringan peer-to-peer dimana tiap mesin dapat
menangani penyebaran maupun pemrosesan informasi.
c. Star. Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat dengan
menggunakan segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki keunggulan dalam
minimalnya lintas data (hanya dari simpul ke server) sehingga dapat dicapai
kinerja yang optimal. Tetapi karena hanya ada satu server yang harus
mengkoordinir seluruh komunikasi data maka topologi ini memerlukan server
yang kuat (dan tentu saja mahal).
d. Daisy-Chain. Topologi ini seperti peralihan antara linear bus dan ring yaitu
tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen tidak membentuk lingkaran utuh. Sistem operasi jaringan
mengirim informasi menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga mencapai
sasaran. Topologi ini jarang digunakan sebab tidak begitu handal.
2. Topologi Logika
Topologi logika adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan skema yang
digunakan sistem operasi jaringan (NOS - Network Operating System) untuk
mengelola aliran informasi diantara simpul. Skema komunikasi sistem operasi
mempengaruhi cara pengguna komputer dalam membayangkan komunikasi antar
komputer.
a. Linear. Skema komunikasi ini berfungsi seperti topologi linear bus dan sudah
umum dalam sistem jaringan berbasis-Ethernet. Tiap simpul memiliki alamat
yang unik dan alamat diakses secara sekuensial (urut). Informasi dikirim
menyusuri daftar diatas dan dibawah hingga dijumpai alamat sasaran yang
tepat.
b. Token Ring. Skema ini dapat dijumpai pada topologi linear bus dan ring. Tiap
simpul memiliki alamat yang unik dan alamat diakses dalam pola melingkar.
Disini tidak diperlukan korespondensi antara alamat logika dan lokasi fisik
komputer relative satu dengan yang lainnya.
B. ARSITEKTUR KOMPILASI
Arsitektur kompilasi adalah cara bagaimana sebuah aplikasi lengkap dieksekusi.
Pada aplikasi yang menyangkut basis data, arsitektur kompilasi juga mengandung
arti dimana basis data serta aplikasi pengaksesan diletakkan. Ada beberapa
arsitektur kompilasi sepanjang sejarah pengolahan data terkomputerisasi.
Arsitektur-arsitektur kompilasi itu adalah :
1. Arsitektur Tersentralisasi
Sepanjang tahun 1960 hingga 1970, perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan perhitungan-perhitungan rumit menggunakan mainframe
sebagai sarananya. Konfigurasi ini cocok untuk masa itu namun dengan
bertambahnya dumb-terminal, konfigurasi ini menjadi kurang cocok sebab
beban jaringan pada sistem dengan mainframe menjadi sangat tinggi, yang
F. TAHAP IMPLEMENTASI
Secara umum tahapan implementasi terdiri atas :
a. Pengujian sistem
b. Konversi sistem
c. Pemeliharaan sistem
Pada konversi sistem, analis harus bias memilih strategi konversi yang tepat
berkaitan dengan beroperasinya sistem baru. Pada pemeliharaan sistem, aspek
pengembangan sistem dan penjagaan sistem dari kerusakan menjadi isi utama.
BAB V
PENGUJIAN, IMPLEMENTASI, DAN
PEMELIHARAAN SISTEM
A. FILOSOFI PENGUJIAN
B. FOKUS PENGUJIAN
Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case
dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah
dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis
telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik
(matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent
secara linear yang akan memastikan cakupan.
Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika
program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan
memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang
bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada
persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.
Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari
perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari
suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan
tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke
dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu.
Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada
batas yang dapat diterima.
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan
perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan
fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan
tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga
terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam
praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi
jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji
secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
B. IMPLEMENTASI SISTEM
1. Kegiatan implementasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah :
Pemilihan dan pelatihan personel
Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras
Pemrograman dan pengujian program
Pengujian sistem
Konversi sistem
Langkah-langkah Penerapan
Setelah desain Sistem selesai dibuat, ada empat metode dasar yang dapat
digunakan untuk penerapan MIS tersebut. Ini meliputi :
jaringan kerja. Jalur kritisnya ( waktu yang terpanjang yang diperlukan untuk
seluruh jaringan kerja )dapat dihitung dari sini.
d. Susun sistem laporan dan pengendalian
Laporan dan pengendalian dari pekerjaan dalam pelaksanaan ini dapat diperoleh
dengan mewngadakan rapat mingguan yang dihadiri oleh semua petugas kunci
yang terlibat, atau dengan laporan kemajuan kerja tertulis dan singkat. Tujuan dari
system pengendalian adalah untuk mengurangi kekacauan tersebut sampai
seminimal mungkin dan berbagai akibatnya dalam bentuk penundaan waktu serta
tambahan biaya.