Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN


DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

Pindho Hary Kristanto, Sumardjono Pm., dan Setyorini


Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan kepercayaan diri dengan
kecemasan mahasiswa dalam menyusun proposal skripsi. Subyek penelitian 90 mahasiswa
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling Angkatan Tahun Akademik 2010. Digunakan
Skala Kepercayaan Diri berdasarkan teori Lauster dan Skala Kecemasan berdasarkan teori
Bakar. Diperoleh hasil ada hubungan negatif yang signifikan antara kepercayaan diri dan
kecemasan dalam menyusun proposal skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Bimbingan
dan Konseling Angkatan Tahun Akademik 2010, FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga dengan koefisien korelasi r = - 0,274** pada p = 0,002 < 0,01. Artinya bila ada
peningkatan skor kepercayaan diri maka akan diikuti dengan turunnya skor kecemasan
mahasiswa dalam menyusun proposal skripsi.
Kata kunci: Kepercayaan diri, Kecemasan dalam menyusun proposal skripsi

PENDAHULUAN wujudan psikologis seperti khawatir, gelisah,


tegang dan kurang percaya diri (Bakar, dalam
Penulisan proposal skripsi dilakukan
Nurhidayati, 2004). Terkait dengan kecemas-
mahasiswa selambat-lambatnya pada semester
an dalam menyusun proposal skripsi,
ke tujuh agar pada semester ke delapan
mahasiswa Progdi Bimbingan Konseling (BK)
mahasiswa dapat melanjutkan ke tahapan
mengalami hambatan serta kesulitan dalam
penulisan skripsi. Namun, pada kenyataannya
menyusun proposal skripsinya dan dihinggapi
masih banyak mahasiswa yang mengerjakan
kecemasan kemungkinan menemui kegagal-
proposal skripsi lebih dari satu semester.
an. Kecemasan itu muncul dari anggapan
Salah satu penyebab lamanya mahasiswa
bahwa mahasiswa merasa tidak mampu dan
dalam menyusun proposal skripsi karena
khawatir akan mengalami kegagalan dalam
kebingungan dalam menentukan topik
menyusun proposal skripsi yang menimbul-
penelitian. Dalam proses ini mahasiswa
kan rasa tidak percaya diri mahasiswa dalam
memilih judul yang sesuai dengan kemampuan
menyusun proposal skripsi.
yang dimiliki, sehingga mahasiswa sering
Kepercayaan diri didefinisikan sebagai
dilanda kecemasan kalau tidak dapat me-
suatu keyakinan seseorang terhadap segala
nyelesaikan proposal skripsinya dengan tepat
aspek kelebihan yang dimilikinya dan
waktu.
keyakinan tersebut membuatnya merasa
Menurut Dradjat (1994), kecemasan
mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan
adalah suatu keadaan emosional yang tidak
di dalam hidupnya (Hakim, 2002). Kepercaya-
menyenangkan yang disebabkan oleh sesuatu
an diri merupakan keyakinan atas kemam-
yang mengancam dari dalam maupun dari
puan diri sendiri sehingga dalam tindakannya
luar individu. Kecemasan merupakan per-
mahasiswa tidak terlalu cemas, merasa bebas

43
Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni 2014: 43-48

untuk melakukan hal-hal yang sesuai signifikan antara kepercayaan diri dengan
keinginan dan bertanggung jawab atas per- kecemasan mahasiswa dalam menyusun
buatannya, sopan dalam berinteraksi dengan proposal skripsi. Oleh karena itu untuk
orang lain, serta memiliki dorongan ber- memastikan ada tidaknya hubungan yang
prestasi sekaligus dapat mengenal kelebihan signifikan perlu dilakukan penelitian dengan
dan kekurangan diri sendiri (Lauster, 2003). populasi yang lebih besar pada mahasiswa.
Jadi salah satu cara untuk menggali potensi
Permasalahan
yang ada di dalam diri, mahasiswa perlu
memiliki kepercayaan diri yang tinggi agar Berpedoman pada latar belakang,
dapat mengurangi kecemasan yang berkaitan masalah dalam penelitian ini dirumuskan
dengan menyusun proposal skripsi, sehingga sebagai berikut:
dapat menyelesaikan proposal skripsinya Adakah hubungan yang signifikan
dalam waktu satu semester. antara kepercayaan diri mahasiswa Progdi S1
Berdasarkan wawancara dengan 10 Bimbingan dan Konseling Angkatan Tahun
mahasiswa Progdi S1 Bimbingan dan Akademik 2010 dengan kecemasan dalam
Konseling Angkatan Tahun Akademik 2010, menyusun proposal skripsi?
FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana,
KAJIAN PUSTAKA
terdapat beberapa jenis tanggapan ketika
diwawacarai mengenai apakah mahasiswa Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun
merasa panik, takut, dan cemas dalam me- Proposal Skripsi
nyusun proposal skripsi. Ada yang menjawab
cemas, kuatir, ada yang merasa kebingungan Skripsi merupakan tugas akhir yang
dalam menentukan judul proposal skripsi. disusun mahasiswa guna memperoleh gelar
Saat ditanya apakah yakin dengan kemam- sarjana. Sebelum menyusun skripsi mahasiswa
puan diri dalam menyusun proposal skripsi perlu menyusun proposal untuk menentukan
jawaban mahasiswa bervariasi. Ada yang judul penelitian. Penulisan proposal skripsi
menjawab yakin seratus persen, ada yang diberlakukan pada mahasiswa selambat-
menjawab ragu-ragu. Selanjutnya ketika lambatnya pada semester ke tujuh; yang
ditanya bagaimana suasana hati dalam dalam satu semester berikutnya dilanjutkan
menyusun proposal skripsi, ada yang merasa ke tahapan penulisan skripsi. Namun masih
gelisah, panik dalam menyiapkan semuanya, banyak mahasiswa, yang mengerjakan
ada yang merasa salah tingkah, ada yang proposal skripsi lebih dari satu semester,
biasa-biasa saja. bahkan ada yang sampai dua semester.
Hasil pra penelitian menunjukkan Penyebab lamanya mahasiswa dalam me-
kepercayaan diri sebagian besar mahasiswa nyusun proposal skripsi salah satunya adalah
berada pada kategori tinggi sebesar (40,0%), mahasiswa sering kebingungan dalam me-
sehingga diduga mahasiswa memiliki kece- nentukan topik penelitian. Dalam proses ini
masan pada kategori yang rendah. Namun mahasiswa membutuhkan waktu lebih dari
pada pengamatan yang lebih mendalam, satu semester karena harus memilih topik yang
ternyata kecemasan mahasiswa dalam me- sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
nyusun proposal skripsi berada pada kategori Oleh karena itu mahasiswa dilanda kecemas-
cukup tinggi (45,0%). Meskipun demikian, an kalau tidak dapat menyelesaikan proposal
muncul keraguan adakah hubungan yang skripsinya tepat waktu.

44
Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.)

Ramaiah (2003) menjelaskan bahwa tegang, bingung dan mudah marah pada
kecemasan adalah suatu keadaan emosional apapun yang terjadi, merasa tidak berdaya,
yang mempunyai ciri keterangsangan fisiolo- merasa tidak berguna. Individu mudah
gis, perasaan tegang yang tidak menyenang- kehilangan perhatian dan mudah tertekan,
kan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu mudah kehilangan gairah, tidak percaya
yang buruk akan terjadi. Sukmadinata, dkk diri, ingin lari dari kenyataan, merasa tidak
(2003) mengemukakan rasa cemas menun- tenteram atau tidak aman dan merasa tidak
jukkan keadaan tidak tenteramnya hati mampu menyesuaikan diri.
karena khawatir terhadap sesuatu yang belum Kecemasan dipengaruhi oleh banyak
diketahui dengan pasti dan rasa cemas dapat hal. Menurut Lewin (Siswanto, 2007) kece-
memperburuk kesehatan dan mengganggu masan yang dialami seseorang disebabkan
ketenangan hidup. Kecemasan merupakan adanya konflik dari dalam diri individu dan
suatu keadaan emosional, suatu perasaan adanya ketidaksesuaian antara keinginan
yang tidak menyenangkan sebagai reaksi terhadap sesuatu yang ingin diraih dengan
terhadap ancaman dari suatu obyek yang kenyataan yang dihadapi. Menurut Sarason
belum jelas (Chaplin, 2000). dkk. (Djiwandono, 2002) faktor-faktor yang
Dari uraian di atas dapat ditarik mempengaruhi kecemasan yaitu:
kesimpulan bahwa kecemasan ialah suatu
1. Keyakinan diri
kondisi atau perasaan yang tidak menyenang-
Individu yang berkepercayaan diri tinggi
kan yang mengancam diri individu, yang
akan berkurang kecemasannya.
mana obyek penyebab kecemasan itu tidak
jelas, sehingga menyebabkan individu merasa 2. Dukungan sosial
khawatir, was-was, dan tidak tahu mengenai Dukungan sosial yang diberikan berupa
apa yang terjadi pada masa yang akan datang. pemberian informasi, pemberian bantuan,
Orang yang merasa cemas dapat diketahui perilaku maupun materi yang didapat dari
dengan melihat aspek fisiologis maupun hubungan sosial yang akrab yang mem-
psikologis yang ditimbulkan oleh rasa cemas buat individu merasa diperhatikan, dicin-
tersebut. tai dan bernilai sehingga mengurangi
Menurut Bakar (dalam Nurhidayati, tingkat kecemasan.
2004) aspek-aspek yang mempengaruhi 3. Modeling
kecemasan yaitu: Kecemasan dapat disebabkan karena ada
1. Aspek Fisiologis proses modeling. Modeling dapat merubah
Kecemasan mempunyai ciri-ciri seperti perilaku seseorang, yaitu dengan melihat
tekanan darah meningkat, kaki dan tangan orang lain melakukan sesuatu. Jika indi-
terasa dingin, mudah berkeringat, jantung vidu belajar dari model yang menun-jukkan
berdebar-debar, muka tiba-tiba menjadi kecemasan dalam menghadapi masalah
pucat, sering sakit perut, sulit tidur, mudah maka individu tersebut cenderung
pusing, nafsu makan berkurang, sering mengalami kecemasan.
terasa mual, gangguan pada lambung dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
sesak nafas. kecemasan dalam menyusun proposal skripsi
2. Aspek Psikologis yang dialami mahasiswa berasal yaitu faktor
Kecemasan dari aspek psikologis mem- dari dalam diri maupun faktor dari luar
punyai ciri-ciri seperti mudah gelisah, mahasiswa. Faktor yang berasal dari dalam

45
Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni 2014: 43-48

diri mahasiswa yaitu keyakinan diri atau 2. Pemahaman diri


kepercayaan diri dan faktor yang berasal dari Individu yang percaya diri tidak hanya
luar diri individu yaitu dukungan sosial, merenungi, memikirkan perasaan dan
modeling dan lingkungan. perilaku diri sendiri, berusaha ingin tahu
pendapat orang lain tentang dirinya sendiri,
Kepercayaan Diri
percaya akan kompetisi atau kemampuan
Kepercayaan diri merupakan salah satu diri sehingga tidak membutuhkan pujian,
aspek kepribadian yang sangat penting dalam pengakuan, penerimaan atau rasa hormat
kehidupan manusia. Orang yang percaya diri orang lain, berani menerima dan meng-
merasa yakin atas kemampuan sendiri serta hadapi penolakan orang lain, yaitu berani
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan menjadi diri sendiri.
ketika harapannya tidak terwujud, individu 3. Tujuan hidup yang jelas
tetap berpikiran positif dan dapat menerima- Individu yang percaya diri tahu tujuan
nya. hidupnya, mempunyai pikiran yang jelas
Breneche dan Amich (Dewi, 2005) mengapa melakukan tindakan tertentu dan
menjelaskan kepercayaan diri merupakan mengetahui hasil yang dapat diharapkan-
suatu perasaan cukup aman dan tahu apa yang nya, tidak terdorong untuk menunjukkan
dibutuhkan dalam kehidupannya sehingga sikap konformis dan diterima oleh orang
tidak perlu membandingkan diri dengan lain atau kelompok, memiliki harapan
orang lain. Setiap individu mempunyai keper- yang realistis terhadap diri sendiri sehing-
cayaan diri yang berbeda-beda, sebagian ga ketika harapan tersebut tidak terwujud
orang merasa sangat percaya diri sementara individu tetap mampu melihat sisi positif
sebagian individu yang lain merasa kurang dari dirinya dan situasi yang sedang
percaya diri. Lauster (2003), mengatakan dihadapi.
bahwa individu yang memiliki kepercayaan 4. Berpikir positif
diri yang tinggi akan menjadi pribadi yang Individu yang percaya diri biasanya
optimis. Orang yang percaya diri mampu menyenangkan, mampu melihat kehidup-
menghargai orang lain karena percaya bahwa an dari sisi yang cerah serta mencari
orang lain juga mempunyai kemampuan pengalaman dan hasil yang bagus, mem-
seperti dirinya. Sedangkan individu yang punyai pengendalian diri yang baik,
kurang percaya diri mengalami kesulitan memiliki internal locus of control (me-
dalam memelihara hubungan dengan orang mandang keberhasilan atau kegagalan,
lain, kurang bertanggung jawab, mem- dari usaha diri sendiri dan tidak mudah
bandingkan dirinya dan pesimis. menyerah pada nasib atau keadaan, serta
Menurut Lauster (2003) individu yang tidak menggantungkan atau mengharap
mempunyai kepercayaan diri positif dapat bantuan dari orang lain), mempunyai cara
digambarkan dari empat aspek, yaitu: pandang positif terhadap diri sendiri.
1. Cinta diri Berdasarkan uraian di atas, penelitian
Individu yang percaya diri, mencintai diri ini menekankan pada identifikasi ciri-ciri
sendiri dan cinta ini bukanlah sesuatu yang mahasiswa yang mempunyai kepercayaan diri
dirahasiakan bagi orang lain. Cinta diri yang dikemukakan oleh Lauster (2003), yaitu
sendiri merupakan perilaku seseorang keyakinan, optimis, obyektif, bertanggung
untuk memelihara diri sendiri. jawab, rasional dan realistis.
46
Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.)

METODE PENELITIAN Atas dasar Tabel 2, sebagian besar


Subyek Penelitian mahasiswa menghadapi kecemasan dalam
menyusun proposal skripsi pada kategori
Subyek penelitian ini berjumlah 90 sedang (37 mahasiswa/41,1%). Berarti ting-
mahasiswa Progdi S1 Bimbingan dan Kon- kat kecemasan mahasiswa dalam menyusun
selingAngkatan Tahun Akademik 2010, FKIP- proposal skripsi berada pada taraf sedang.
Universitas Kristen Satya Wacana yang
terdaftar sebagai peserta mata kuliah skripsi Tabel 3 Korelasi Antara Skor Kepercayaan Diri
awal. Subyek penelitian diperlakukan sebagai dengan Kecemasan dalam Menyusun
Proposal Skripsi
sampel total.
Kepercayaan Diri
Kendall's tau_b (Sig.2-tailed) Keputusan
Pengumpulan Data (N = 90)
Kecemasan dalam
Skala kepercayaan diri berjumlah 28 menyusun proposal
Korelasi negatif
- 0,274** sangat signifikan,
butir yang dimodifikasi berdasarkan teori skripsi
(0,001) pada tingkat korelasi
(Sig.2-tailed)
Lauster (2003) yang berdasarkan aspek cinta rendah
(N = 90)
diri, pemahaman diri, tujuan hidup yang jelas ** Korelasi negatif signifikan pada taraf 0,01 (uji 2-ekor).
dan berpikir positif. Sedangkan skala kece-
Dari Tabel 3, diperoleh koefisien korelasi
masan dalam menyusun proposal skripsi ber-
antara kepercayaan diri dengan kecemasan
jumlah 34 butir yang diadaptasi ber-dasarkan
dalam menyusun proposal skripsi sebesar rxy
teori Bakar (dalam Nurhidayati, 2004).
= - 0.274** dan p = 0,001 < 0,01, sehingga
HASIL PENELITIAN DAN dapat disimpulkan adanya hubungan negatif
PEMBAHASAN yang sangat signifikan antara kepercayaan
Tabel 1 Kategori Kepercayaan Diri diri dan kecemasan dalam menyusun propo-
Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase sal skripsi mahasiswa Progdi S1Bimbingan
Tinggi 92 -102 18 20,0% dan Konseling angkatan 2010. Artinya bila
Agak tinggi 84 91 39 43,3%
Sedang 76 -83 23 25,6 % skor kepercayaan diri mahasiswa meningkat,
Rendah 67 -75 10 11,1 % maka skor kecemasan dalam menyusun
Total 90 100 %
Skor maksimal 102
proposal skripsi mahasiswa menurun.
Skor minimal 67 Penelitian ini menghasilkan koefisiensi
korelasi sebesar r xy = - 0,274** dan p = 0,001<
Berdasarkan Tabel 1, kepercayaan diri
0,01, artinya ada hubungan negatif yang
sebagian besar mahasiswa Progdi S1 Bim-
signifikansi antara kepercayaan diri dengan
bingan dan Konseling Angkatan Tahun Aka-
kecemasan menyusun proposal skripsi. Dari
demik 2010 berkategori agak tinggi (39
hasil pengkatagorian pada Tabel 1 dan Tabel
mahasiswa/43,3%).
2 menunjukkan bahwa kepercayaan diri
Tabel 2 Kategori Kecemasan dalam Menyusun sebagian besar mahasiswa pada kategori agak
Proposal Skripsi tinggi yaitu 39 mahasiswa (43,3%) dan
Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase sebagian besar kecemasan mahasiswa dalam
Tinggi 124 - 102 14 19,4%
Agak tinggi 114 - 123 26 28,9% menyusun proposal skripsi pada kategori
Sedang 104 - 113 37 41,1 % sedang yaitu 37 mahasiswa (41,1%). Dengan
Rendah 94 - 103 13 15,6 %
kata lain, semakin tinggi kepercayaan diri
Total 90 100 %
Skor maksimal 134 mahasiswa akan diikuti makin rendahnya
Skor minimal 94 kecemasan mahasiswa dalam menyusun

47
Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni 2014: 43-48

proposal skripsi. Temuan penelitian ini Dradjat. 1994. Remaja, Harapan dan Tantang-
sejalan dengan hasil penelitian Pratiwi (2008) an. Jakarta: CV Ruhama.
yang menyatakan bahwa ada hubungan Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak
negatif yang sangat signifikan antara keper- Percaya Diri. Jakarta: Puspaswara.
cayaan diri dengan kecemasan dalam proses
Lauster, P. 2003. Tes Kepribadian, Terjemah-
bimbingan skripsi pada mahasiswa Psikologi an: D.H Gulo. Jakarta: Bumi Aksara
Universitas Muhammadiyah Malang, dengan
koefisien korelasi r = - 0,462** dan p = 0,002. Nurhidayati. 2004. Kecemasan perempuan
pasca menopause sewaktu melakukan
Dapatan 41,1 persen mahasiswa yang
hubungan seksual. Skripsi (tidak
mengalami kecemasan dalam menyusun
diterbitkan). Salatiga: Fakultas Psiko-
proposal skripsi, meskipun pada kategori
logi, Universitas Kristen Satya Wacana.
sedang perlu ditanggapi staf dosen Program
Studi S1Bimbingan dan Konseling agar Pratiwi. 2008. Percaya diri dengan kecemas-
an dalam proses bimbingan skripsi
diupayakan untuk diatasi, misalnya dengan
mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan).
memberikan arahan dalam penetapan topik
Malang: Fakultas Psikologi, Universitas
penelitian dan melakukan pantauan terhadap
Muhammadiyah Malang.
keteraturan aktivitas mahasiswa berkonsul-
tasi dengan dosen pembimbing proposal Ramaiah, S. 2003. Kecemasan: Bagaimana
skripsi. Kepedulian oleh dosen pembimbing Mengerti Penyebabnya. Jakarta: Pustaka
Populer Obor.
proposal skripsi ini perlu didasarkan pada
realitas bahwa kecemasan merupakan pera- Sukmadinata, N.S., dkk. 2003. Materi Bim-
saan subyektif yang disertai dengan ketegang- bingan dan Konseling (Untuk Pengem-
an mental yang gelisah sebagai reaksi umum bangan Diri, Sosial, dan Karir).
dari ketidakmampuan mahasiswa mengatasi Bandung: Mutiara.
masalah atau tidak adanya rasa aman. Pera- Siswanto. 2007. Kesehatan Mental: Konsep,
saan yang tidak menentu tersebut tidak me- Cakupan dan Perkembangannya.
nyenangkan yang pada gilirannya menim- Yogyakarta: Andi Offset.
bulkan perubahan fisiologis dan psikologis
yang merugikan kesejahteraan jiwa mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J. P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi,
Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Dewi, S. K. 2006. Hubungan antara keper-
cayaan diri dengan penyesuaian sosial
pada Mahasiswa Psikologi UKSW
Salatiga. Skripsi (tidak diterbitkan).
Salatiga: Fakultas Psikologi, Universitas
Kristen Satya Wacana.
Djiwandono, S.T E.W. 2002. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

48

Anda mungkin juga menyukai