Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

KOMUNIKASI DATA

MUHAMMMAD NURCHOLIS MALLAWAKKANG


D41115503

TRANSPORT LAYER
Transport layer terletak diantara application layer dan network layer. Transport layer
menyediakan sebuah komunikasi process to Process antara dua apliication layer, satu pada
local host dan yang lainnya pada remote host. Transport Layer bertanggung jawab untuk
menyampaikan data ke proses aplikasi yang sesuai pada komputer host. Ini melibatkan
multiplexing statistik data dari proses aplikasi yang berbeda, yaitu membentuk paket data, dan
sumber menambahkan dan nomor port tujuan dalam header setiap paket data Transport Layer.
Bersama dengan sumber dan tujuan alamat IP, nomor port merupakan soket jaringan, yaitu
alamat identifikasi proses-proses komunikasi.Dalam model OSI, fungsi ini didukung oleh
Session Layer. Beberapa konsep penting transport layer antara lain :

1. Connection-oriented dan connectionless protocols


2. Ports dan sockets
3. Multiplexing

Aplikasi di lapisan lapisan transport biasanya ditunjukan oleh nomor port di


protocol TCP/UDP. Nomor port bersama IP address membentuk soket, dalam sebuah
komunikasi end-to-end antara dua mesin akan dapat secara unik di identifikasi
di Internet dengan kombinasi empat (source port, source IP address, destination
port, destination IP address).

Nomor port dibentuk oleh nomor 16-bit. Nomor port antara 0-1023 di kenal sebagai
Well Known Ports. Nomor port ini di alokasi untuk server dari aplikasi, dan pada kebanyakan
system, hanya dapat digunakan oleh proses yang mempunyai ijin yang paling tinggi (seperti
root atau administrator). Nomor port antara 1024-49151 di kenal sebagai Registered Ports, dan
nomor ini di definisikan dan di umumkan ke masyarakat Internet agar tidak terjadi konflik antar
vendor. Sisa nomor, antara 49152-65535, di kenal sebagai Dynamic and/or Private Ports dan
dapat secara bebas digunakan oleh klien / server.

Protokol-protokol yang berfungsi di lapisan transport adalah:


1. Transmission Control Protocol (TCP) berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang
besar menjadi segmen-segmen yang di nomori dan disusun secara berurutan, agar si
penerima dapat menyusun kembali segmen3 tersebut seperti waktu pengiriman. Seperti
telah disjelaskan sebelumnya, TCP adalah jenis protocol connection-oriented. Sebuah data
unit TCP di sebut segment; nama ini digunakan karena TCP pada dasarnya tidak mengenal
message, tapi hanya mengirimkan blok-blok byte antara pengirim dan penerima. Kolom-
kolom pada protocol TCP adalah: Source Port dan Destination Port: menunjukan port
sumber dan port tujuan untuk mengidentifikasi sambungan end-to-end dan aplikasi pada
lapisan yang lebih tinggi. Sequence Number: berisi nomor urut byte pertama dari segmen
dari aliran byte yang dikirim. Karena nomor urut mengacu pada jumlah byte dan bukan
jumlah segmen, nomor urut dalam TCP segmen biasanya tidak berurutan.
Acknowledgment Number: Digunakan oleh pengirim untuk memberikan acknowledge
penerimaan data; kolom ini menunjukan nomor urut dari byte data selanjutnya yang
diharapkan di terima. Data Offset: Menunjuk pada byte data pertama dari segmen TCP;
kolom ini menunjukan panjang header segmen TCP. Control Flags: Sekumpulan bit yang
mengontrol beberapa aspek dari sambungan virtual TCP. Bit control ini termasuk: Urgent
Pointer Field Significant (URG): Jika di set, menunjukan bahwa segmen yang dikirim berisi
data urgent (atau prioritas tinggi) dan kolom Urgent Pointer adalah valid. Acknowledgment
Field Significant (ACK): Jika di set, menunjukan bahwa nilai yang ada di kolom
Acknowledgment Number adalah valid. Bit ini biasanya di set, kecuali pada saat pertama
kali sambungan dilakukan. Push Function (PSH): Digunakan pada saat aplikasi sumber /
pengirim menginginkan untuk memaksa TCP segera mengirimkan data yang saat ini ada
di buffer tanpa menunggu buffer penuh; Hal ini sangat berguna untuk mengirimkan data
pendek / kecil. Reset Connection (RST): Jika di set, akan segera memutuskan sambungan
TCP end-to-end. Synchronize Sequence Numbers (SYN): Menset awal segmen pada saat
proses / membentuk sambungan, menunjukan bahwa segmen tersebut membawa nomor
urut awal. Finish (FIN): Memohon untuk pemutusan hubungan TCP secara normal; agar
hubungan benar-benar terputus kedua belah pihak harus mengirimkan segmen FIN.
Window: Digunakan untuk control flow, berisi nilai dari receive window size yang
menentukan maksimum byte data / paket yang dapat di terima oleh penerima sekali kirim
/ sekaligus. Lebar kolom Windows ialah 16 bit (2 byte). Sehingga nilai maksimalnya ialah
65535 . Checksum: Memberikan bit tambahan untuk mendeteksi kesalahan pada segmen
TCP (termasuk header dan data). Urgent Pointer: Data urgent adalah informasi yang telah
di beri tanda sebagai data dengan prioritas tinggi oleh aplikasi di lapisan atas; data ini
biasanya akan membypass urutan data TCP yang normal dan biasanya di letakan dalam
segmen antara header dan data yang normal. Urgent Pointer yang hanya valid pada saat
URG bit di set, menunjukan posisi dari octet pertama dari data yang tidak urgen dalam
segmen. Options: Digunakan pada saat negosiasi proses pembentukan hubungan. Ada
banyak option yang dapat di negosiasi. Maximum Segment Size (MSS) adalah option yang
paling sering di negosiasikan, dan jika tidak dilakukan maka nilai default MSS adalah 536.
Option lain yang sering digunakan adalah Selective Acknowledgement (SACK), yang
memungkinkan untuk menerima segmen yang tidak mengikuti urutan yang benar.
2. User Datagram Protocol (UDP) adalah jenis protocol connection less-oriented. UDP
bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Oleh karena penggunaan
bandwith-nya efektif UDP banyak digunakan untuk aplikasi2 yang tidak peka terhadap
gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. UDP ini menggunakan algoritma spanning
tree untuk meneruskan datanya secara terkontrol. Penerapan pada router interface nya
menggunakan transparent bridging. Dengan kebutuhan yang sangat sederhana yang tidak
membutuhkan keandalan. Kolom yang digunakan oleh datagram UDP adalah: Source Port:
Mengidentifikasi port UDP yang digunakan oleh pengirim datagram; penggunakan Source
Port sifatnya optional dan dapat di set menjadi 0. Destination Port: Mengidentifikasi port
yang dituju di penerima datagram. receiver. Length: Menunjukan panjang total datagram
UDP. Checksum: Memberikan bit tambahan untuk deteksi kesalahan di datagram
(termasuk header dan data).
TCP dan UDP menggunakan port 1023 atau lebih besar untuk bergubungan dengan host dari
lapisan atasnya.
Dalam Pembahasan tentang Transport Layer ini menunjukkan bahwa sebuah protokol
lebih dari sekedar format data; ia adalah keseluruhan sistem proses interaksi dan desain
prosedur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Point penting lain yang perlu kita ketahui
adalah, router tidak berhubungan dengan informasi-informasi pada transport layer. Router
Cuma menyerahkan data dari transport layer dalam bentuk IP datagram. Informasi Kontrol dan
verifikasi yang di encode dalam segment Transport Layer ditujukan semata-mata untuk
software Lapisan Transport Layer pada mesin tujuan.

Anda mungkin juga menyukai