Anda di halaman 1dari 2

Berakhir

Sudah berakhir ya

Ketika aku membaca satu kata di antara barisan kata yang ada di dalam surat ini. Disitulah terselip
kata LULUS dengan huruf tebal di dalamnya. Dan tanpa diragukan lagi aku dinyatakan lulus UN detik ini
juga. Hari ini juga.

Begitulah, tanpa terasa sudah 3 tahun aku menjalani masa sekolahku di Penjara ini. Maksud ku ,SMA
ini. tidak, jangan salah sangka dulu, ini bukan seperti aku membenci sekolahku. Atau memiliki sebuah
rencana jahat untuk membakar habis sekolahku. Atau berdoa setiap hari kepada yang maha kuasa agar
meteor jatuh tepat di atas sekolahku.tidak, bukan seperti itu. Aku pikir malah sebaliknya. SMA itu
menarik..

Dan ketika aku memikirkan kembali masa-masa yang sudah kulalui. Entah mengapa sebuah lekukan
kecil terbentuk di mulutku. Aku bukanlah orang yang sering tersenyum atau senang mengumbar
senyuman , tapi sebuah senyuman kecil kurasa sudah cukup untuk meluapkan kegembiraanku.

Disinilah aku, berjalan di lorong kelas melewati siswa-siswi yang merayakan kelulusan dengan
luapan emosi menggebu-gebu; ada siswi yang menangis dengan deras, tersenyum dengan puas,
tertawa dengan buas, berteriak dengan keras, dan ada yang tidak bisa berdiri karena kakinya lemas.

Seperti itulah caranya memang beginilah harusnya

Mereka berkumpul di grup pertemanannya masing-masing, menumpahkan setiap kegembiraanya di


dalam obrolan mereka. Canda dan tawa seakan tak ada habisnya terpancar dari wajah mereka.

Ku pikir aku harusnya pergi,

bukannya aku membenci dengan keramaian atau sejenisnya, hanya saja keheningan dan
ketenangan lebih cocok dengan diriku. aku bukanlah orang yang bisa membuat setiap pembicaraan
terasa menarik, atau membuat lelucon konyol yang bisa mengocok perut. mung

Serius

Bila yang lain merayakan kelulusan dengan berbagai cara seperti , menangis dengan luapan emosi
kegembiraan bersama yang lain, atau mencorat-coret baju mereka dengan spidol dan spidol

Anda mungkin juga menyukai