Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RUANG ANAK RSUD GENTENG

Oleh :
Kelompok A-B

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2015
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2014

PROPOSAL
RONDE KEPERAWATAN

A. Latar belakang
Ronde keperawatan sebagai salah satu bentuk dari pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, merupakan salah satu metode
pemberian pelayanan keperawatan yang harus ditingkatkan dan dimantapkan. Metode ini
ditujukan untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
ditemukan pada pasien sehingga dengan ronde keperawatan diharapkan didapatkan
pemecahan masalah melalui cara berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan.
Di Ruang Anak Ronde keperawatan belum pernah dilakukan. Ronde keperawatan
merupakan suatu sarana bagi perawat untuk membahas masalah keperawatan dengan
melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan, konsultan keperawatan, serta divisi terkait
(medis, gizi, rehabilitasi medik, dsb). Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses
belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara langsung pada
kasus nyata. Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang berkesinambungan
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis
dalam peningkatan perawatan secara professional. Dalam pelaksanaan ronde juga akan
terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan yang
lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka mahasiswa Program Profesi Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi akan mengadakan kegiatan ronde
keperawatan di Ruang Anak selama melaksanakan Praktik Profesi Manajemen
Keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan mahasiswa mampu menyelesaikan
masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah

b. Meningkatkan kemampuan validasi data klien

c. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi

rencana keperawatan

d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan

keperawatan yang sesuai dengan masalah klien

e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil

kerja

C. Manfaat
1. Bagi Pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat :
a. Meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan psikomotor
perawat.
b. Meningkatkan kerjasama tim
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
b. Menurunkan lama hari perawatan pasien.

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

E. Media
1. Materi disampaikan secara lisan
2. Dokumentasi klien (status)
3. Sarana diskusi :
a. LCD
b. Alat tulis
c. Kertas dan bollpoint

F. Pelaksanaan
Topik : DHF Great IV
Sasaran : An. N
Hari/Tanggal :
Waktu : 09.00 Selesai
Tempat : Ruang Anak
Materi :
Asuhan Keperawatan pada klien dengan DHF Great IV
1. Masalah-masalah keperawatan yang mucul pada klien dengan ..
2. Intervensi keperawatan pada klien dengan

G. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Agung Wahudi
Konselor :

Terapis
Farmasi
Dokter
Katim 1 : Hendrik Setyawan
PP 1 : Aullia Utari
PP 2 : Made Ginarni
Katim 2 : Veronica
PP 2 : Saiful Bahri
Supervisor : 1. Anang Satrianto, S.Kep, Ns
2.
3.
4.
5.
6.
Pembimbing Akademik : Anang Satrianto, S.Kep.,Ns
Diana kusumawati, S.Kep,Ns,. M.Kes

Pembimbing Klinik : Didik Hariyadi, S.Kep, Ns

H. MEKANISME KEGIATAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN TEMPAT PELAKSANA
Pra ronde Sehari Menetapkan kasus dan Ruang KIE Penanggung jawab :
sebelum topik Anak
kegiatan Membuat informed
consent
Menentukan tim ronde
Membuat proposal
Diskusi kelompok
Mencari sumber dan
literatur.

Ruang
5 menit PP1 melaporkan rencana Kepala Kepala Ruangan
ronde pada karu Ruangan

Ronde 5 menit Pembukaan : Ruang


Salam pembukaan diskusi Kepala Ruangan
Memperkenalkan tim
ronde
Menyampaikan tujuan
ronde

20 menit Penyajian Masalah :


Penyajian riwayat Perawat Primer 1
penyakit dan masalah
klien
Menyampaikan masalah
keperawatan yang belum
terselesaikan

15 menit Validasi Data : Bed Pasien


Memberi salam dan Kepala Ruangan
memperkenalkan tim Karu, konselor, PP1,
ronde kepada klien dan PP2, PA.
keluarga dan dokter.
Validasi data yang telah Konselor
disampaikan dengan
melibatkan keluarga
PP lain menanyakan dan
memberi masukan
Konselor memberi justi-
fikasi,reinforcement
mengenai kebenaran dari
masalah dan intervensi
keperawatan serta
tindakan

15 menit Diskusi/Tanya jawab Ruang


Diskusi antar anggota tim diskusi Karu, konselor, PP1,
tentang masalah PP2, PA.
keperawatan dan dokter.
Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau
konselor atau kepala
ruangan tentang masalah
pasien serta rencana
tindakan yang akan
dilakukan
Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan

Ruang
Paska 10 menit Penutup diskusi KARU, konselor
ronde Kepala Ruangan
MATERI RONDE KEPERAWATAN

A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh Perawat Primer dan atau konselor, Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Ronde Keperawatan


1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.
2. Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis dalam
pemecahan masalah keperawatan
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

C. Manfaat Ronde Keperawatan


1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar.
D. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
E. Peran Masing-masing Anggota Tim
Peran perawat primer dan perawat Associate
Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
Menjelaskan diagnosis keperawatan.
Menjelaskan intervensi yang sudah dilakukan.
Menjelaskan hasil yang didapat.
Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang dilakukan.
Peran perawat konselor
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
Mengarahkan dan koreksi.
Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajar
F. Alur pelaksanaan ronde keperawatan
TAHAP PRA PP
RONDE

PROPOSAL PENETAPAN PASIEN

PERSIAPAN PASIEN :
INFORMED CONCENT
HASIL PENGKAJIAN/
INTERVENSI

APA YANG MENJADI MASALAH


TAHAP RONDE CROSS CEK DATA YANG ADA
PENYAJIAN MASALAH APA YANG MENYEBABKAN MASALAH
TERSEBUT
BAGAIMANA PENDEKATAN (PROSES, SAK,
SOP)

TAHAP RONDE VALIDASI DATA

DISKUSI KARU, PP,


TAHAP RONDE PERAWAT KONSELOR

TAHAP PASCA RONDE EVALUASI

MASALAH TERATASI
DI NURSE STATION

DI BED PASIEN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2014

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ..
Umur : ..
Alamat : ..
..

adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :

Nama : ..
Umur : ..
Alamat : ..
..

Ruang : ..
No. RM. : ..

Dengan ini menyatakan setuju / tidak setuju untuk dilakukan ronde


keperawatan.

Genteng................. 2014

Perawat yang menerangkan Penanggung jawab


...

Saksi saksi : Tanda tangan :

1. .

2. .

LAPORAN PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN


DI RUANG PERINATOLOGI

Hari/Tanggal : ..
Pukul : ..
Tempat: ..
Acara : Ronde Keperawatan Pada anak . N dengan Diagnosa Medis DHF IV
A. Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing klinik Ruang sebanyak orang.
2. Pembimbing akademik sebanyak ................. orang.
3. Supervisor sebanyak orang.
4. Mahasiswa SI Keperawatan Kelompok ...... sebanyak ............... orang.
5.
6.
7. Nutrisi

B. Susunan Acara
1. Persiapan anggota dalam kegiatan ronde keperawatan terutama yang bertindak
sebagai kepala ruangan, perawat primer dan associate.
2. Pelaksanaan role play diawasi oleh supervisor.
3. Diskusi jalannya kegiatan ronde keperawatan bersama supervisor.

C. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara, dimulai dari penentuan pasien,
pembuatan proposal, undangan, dan berlatih role play ronde keperawatan. Pasien
yang digunakan dengan tanggal MRS 27 April 2016.

2. Evaluasi Proses
NO WAKTU KEGIATAN
1. 09.00- Melaksanakan ronde keperawatan sesuai dengan peran masing-
10.00 masing (kepala ruangan, Perawat primer 1, Perawat associate 1,
Perawat primer 2, Perawat associate 2 dan konselor.
2. 10.00- Diskusi dengan supervisor:
10.30 1. Anang Satrianto, S.Kep.Ns
Pelaksanaan dari ronde keperawatan sudah sesuai dengan alur.
Karu, PP, dan PA sudah berperan sesuai dengan tugas masing-
masing. Akan tetapi content pengkajian masih kurang, PP 1
kurang menguasai pasien, seharusnya perawat yang melakukan
intervensi 24 jam penuh, serta pasien ronde harus dilakukan
balance cairan, dan etiologi untuk hipertermi perlu diperjelas lagi.
Karu harus memvalidasi PP1 tentang rencana intervensi, konsep
masalah harus lebih diperdalam, diskusi seharusnya lebih banyak
arah serta harus ada perawat konselor dari mahasiswa.
(Menyimpulkan)

3. 10.35 Kegiatan ronde berakhir


`
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dihadiri oleh 1 dari 6 orang supervisor, 2 pembimbing akademik dan
1 pembimbing klinik, merangkap konselor,dan nutrisi.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan peran
masing-masing.
c. Acara dimulai dengan waktu yang telah ditentukan
d. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
a. Hambatan
1. Pasien yang dirawat di ruang Anak rata-rata cepat pulang sehingga sulit
menentukan pasien untuk ronde keperawatan, dan pasien yang dipakai
ronde baru . hari perawatan akibatnya kesulitan mengambil masalah
keperawatan yang dipakai untuk ronde keperawatan.
2. Tim medis (dokter) tidak dapar hadir
b. Dukungan
1. Pengorganisasian acara ronde keperawatan yang terstruktur
2. Proses bimbingan pelaksanaan ronde keperawatan oleh pembimbing
akademik
3. Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien dengan
pelaksana ronde keperawatan.
4. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses ronde
keperawatan di ruang Anak

Anda mungkin juga menyukai