Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

VI.1. Alternatif Pemecahan Masalah di Dusun PalembonDesa Jambewangi


Masalah yang terdapat di Dusun Palembon dikategorikan menjadi masalah
fisik dan nonfisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan alternatif
pemecahan masalah, yaitu menentukan pemecahan lain yang berhubungan dengan
penyebab, seperti yang tertulis pada narasi di bawah ini.
1. Keberadaan bebas jentik nyamuk
Menurut hasil survei, masih ditemukan adanya jentik nyamuk di bak
air/penampungan di rumah. Hal ini dapat disebabkankeberadaan beberapa
kebun yang tidak terurusyang terletak di sekitar dusun, selokan yang
menggenang, ventilasi rumah yang belum dipasang kassa pelindung dari
nyamuk sehingga nyamuk dengan mudah masuk ke dalam rumah, sampah
plastik yang dibuang sembarangan yang dapat tergenang dan kurangnya
kesadaran individu di rumah untuk rutin menguras bak air/penampungan.
2. Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah
Menurut hasil survei yang telah dilakukan, masih ada rumah yang
belum memiliki penampungan sampah di sekitar rumah. Beberapa
masyarakat merasa keberatan dari segi biaya karena bila ada penampungan
sampah maka masyarakat harus mengeluarkan sejumlah uang kepada petugas
yang mengambil sampah dari tempat penampungan sampah di setiap rumah
tersebut.
3. Responden yang memiliki kandang ternak < 10 m dari rumah
Berdasarkan hasil survei didapatkan kandang ternak yang terletak 10
m dari rumah bahkan dinding rumah dan kandang bersisian. Hal ini
disebabkan karena minimnya lahan yang ada dan beban biaya untuk
membangun kandang ternak yang sesuai.
4. Berat badan bayi lahir rendah
Dari hasil survei yang telah dilakukan ditemukan adanya bayi yang
memiliki berat badan lahir rendah. Hal ini disebabkan kurangnya

48
pengetahuan mengenai BBLR, kesehatan ibu hamil, penikahan usia dini dan
hamil di usia muda.

Tabel 6.1. Alternatif Pemecahan Masalah


No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
1 Keberadaan bebas - Kebun yang tidak terurus. 1. Gotong royong
jentik nyamuk. - Selokan yang membersihkan kebun
menggenang. yang terlantar.
- Sampah yang berserakan. 2. Membersihkan
- Kesadaran individu yang selokan dan sampah.
kurang untuk menguras 3. Koordinasi anggota
bak air/penampungan. rumah turut aktif
dalam kegiatan 3M di
rumah.
2. Responden yang - Tidak memiliki bak 1. Menitipkan sampah
memiliki sarana penampungan. pada rumah yang
pembuangan - Biaya pengangkutan memiliki
sampah . sampah yang dirasa penampungan dan
memberatkan masyarakat. biaya dikumuplkan
secara kolektif untuk
iuran pengangkutan
sampah.
2. Membangun Bank
Sampah.
3. Responden yang - Minimnya lahan. 1. Rutin dalam
memiliki kandang - Biaya untuk membuat membersihkan
ternak > 10 m dari kandang yang sesuai. kandang.
rumah. 2. Menggunakan APD
saat membersihkan
kandang.
4. Berat badan bayi - Kurangnya pengetahuan 1. Forum diskusi
lahir rendah. mengenai BBLR. bersama kader desa

49
- Pemenuhan nutrisi ibu dan para ibu.
hamil. 2. Peran aktif keluarga
- Pernikahan dini dan hamil terutama ibu hamil
di usia muda. untuk memeriksakan
diri di posyandu.
3. Pendekatan secara
kekeluargaan dari
orangtua untuk anak-
anak yang akan
menikah mengenai
risiko pernikahan usia
dini dan hamil di usia
muda.

VI.2. Rekapitulasi Pemecahan Masalah


1. Gotong royong membersihkan kebun yang terlantar.
2. Membersihkan selokan dan sampah.
3. Membangun Bank Sampah.
4. Koordinasi anggota rumah turut aktif dalam kegiatan 3M di rumah .
5. Menitipkan sampah pada rumah yang memiliki penampungan dan biaya
dikumupulkan secara kolektif untuk iuran pengangkutan sampah.
6. Rutin dalam membersihkan kandang.
7. Menggunakan APD saat membersihkan kandang.
8. Forum diskusi bersama kader desa dan para ibu.
9. Peran aktif keluarga terutama ibu hamil untuk memeriksakan diri di posyandu.
10. Pendekatan secara kekeluargaan dari orangtua untuk anak-anak yang akan
menikah mengenai risiko pernikahan usia dini dan hamil di usia muda.

50
VI.3. Penggabungan Pemecahan Masalah
1. Kerja bakti, membersihkan lingkungan desa, termasuk selokan yang
menggenang, sampah, serta kandang ternak setiap minggunyaserta
menggunakan APD/Alat pelindung diri saat kerja bakti.
2. Penyuluhan dalam bentuk forum diskusi mengenai BBLR dan faktor
risikonya, ajakan untuk aktif memeriksakan kehamilan di setiap jadwal
posyandu, edukasi mengenai risiko menikah di usia dini dan hamil di
usia muda dan pentingnya kegiatan 3M.
3. Komunikasi efektif orang tua dan anak dalam hal menikah usia dini
dan hamil di usia muda dan peran anggota keluarga dalam partisipasi
membersihkan rumah termasuk kegiatan 3M.
4. Koordinasi sesama warga untuk tempat pembuangan sampah dan iuran
untuk biaya pengangkutan sampah.

51

Anda mungkin juga menyukai