Revisi Paling Baru Brily
Revisi Paling Baru Brily
Oleh:
17014101003
Pembimbing
Penguji
MANADO
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing,
Penguji,
Definisi ................................................................................................ 3
PENDAHULUAN
10% dari seluruh kematian yang ada, membunuh 5.5 juta orang tiap
akibat stroke. Pada tahun 2010, terdapat 16.9 juta kasus stroke di seluruh
secara tiba-tiba dan bertahan lebih dari 24 jam serta disebabkan oleh proses
1.4% kasus.3
Faktor risiko stroke terbagi menjadi faktor yang dapat dikendalikan dan
yang tidak. Faktor yang tidak dapat dikendalikan berupa umur, riwayat berat
badan lahir rendah, ras atau etnis, dan genetik. Faktor risiko stroke yang
1
dan diet, hipertensi, obesitas, diabetes mellitus, merokok, atrial fibrilasi,
orang lain. Dalam penanganan penderita diperlukan adanya satu tim yang
Tim rehabilitasi medik pasca stroke terdiri dari dokter spesialis rehabilitasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis fokal akut yang
gangguan vaskular.5
Selain stroke dikenal pula istilah TIA (transient ichemic attack) dan
Suplai darah serebral berasal dari dua arteri utama yaitu sistem arteri
vertebralis kanan dan kiri yang kemudian bersatu menjadi arteri basilaris
(sistem vertebrobasiler).10,11
3
Arteri karotis interna pada kedua sisi menghantarkan darah ke otak
arteri perforata.10,11
kolateral.10
4
Gambar 2.1 Jalur ekstrakranial arteri utama yang menyuplai otak10
Willisi.11
5
Arteri vertebralis mempercabangkan arteri spinalis posterior, arteri
adalah cabang kecil di pons dan arteri serbelaris anterior inferior yang
serebelum.11
6
Darah vena otak mengalir dari vena profunda serebri dan vena
superfisialis serebri menuju sinus venosus dura mater, dan dari sini
100 gram otak/ menit. Dalam keadaan normal dan sehat, rata-rata aliran
darah otak adalah 50.9 cc/ 100 gram / menit. Berikut adalah ambang
c. Ambang kematian sel: yaitu batas aliran darah otak yang bila tak
7
D. Klasifikasi Stroke
A. Berdasarkan Waktu
d. Completed Stroke
permanen.8
B. Berdasarkan Etiologi
a. Stroke Hemoragik
8
dan oksigen ke otak dan menyebabkan sel mati. Alasan lain yang
9
baik dan terjadi proses edema otak oleh karena hipoksia jaringan
nekrosis.5
henti jantung, perdarahan sistemik yang masif, fibrilasi atrial berat, dan
otak.11
10
Penyebabnya antara lain:
lakunar.
makroglobulinemia.
yang diikuti kerusakan pada fungsi utama serta intergritas fisik dari
11
disertai kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier). Seluruh
trauma.11
12
G. Faktor Risiko
dan yang tidak. Faktor yang tidak dapat dikendalikan berupa umur,
riwayat berat badan lahir rendah, ras atau etnis, dan genetik. Faktor
sabit.5,7
H. Manifestasi Klinik
yang tidak terkontrol, serta terdapat nyeri kepala dan terdapat muntah.
tidak ada muntah dan tidak terdapat nyeri kepala, kesadaran umumnya
baik dan terjadi proses edema otak oleh karena hipoksia jaringan otak
realistis dan fleksibel sebab status neorologis dari pasien dan derajat
13
kelainan biasanya berubah seiring waktu. Hal terbaik didapatkan jika
1. Fase awal
2. Fase lanjutan
a. Fisioterapi
(kekuatan 2 ke bawah).
melemaskan otot.
14
3) Latihan lingkup gerak sendi bisa pasif, aktif dibantu atau aktif
6) Latihan mobilisasi.
b. Okupasi Terapi
c. Terapi Bicara
cara:
tenggorokan.
mengucapkan kata-kata.
mengucapkan kata-kata.
15
4) Pelaksana terapi adalah tim medik dan keluarga.
d. Ortotik Prostetik
yang sering digunakan antara lain: arm sling, walker, wheel chair,
knee back slap, short leg brace, cock-up splint, ankle foot
e. Psikologi
rehabilitasi.
16
BAB III
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Tn. VK
Umur : 54 tahun (11 April 1963)
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Lelema, Tumpaan
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan
Tanggal pemeriksaan : 28 November 2017
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
17
3. Riwayat penyakit dahulu
Hipertensi didapatkan pada pasien saat diperiksa pada
tanggal 27 Oktober saat pertamakali datang ke rumah sakit namun
pada pemeriksaan tanggal 27 November tekanan darah pasien sudah
turun dengan mengkonsumsi obat. Pasien sebelumya tidak pernah
melakukan pemeriksaan tekanan darah. Asam Urat, gangguan ginjal,
dan penyakit jantung disangkal pasien
5. Riwayat kebiasaan
Pasien lebih dominan menggunakan tangan kanan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, pasien biasa mengkonsumsi makanan yang
berlemak dan jarang berolahraga. Pasien adalah seorang polisi
kehutanan di Dinas Kehutanan Bolaang Mongondow dan sering
melakukan ronda keliling hutan. Riwayat penggunaan rokok (+)
sejak remaja tetapi sekarang sudah berhenti 1 tahun lalu (2016).
Konsumsi alkohol disangkal.
18
7. Riwayat psikologis
Pasien mengaku bahwa awalnya iasempat memiliki kecemasan akan
sakit yang dideritanya. Pasien takut jika ia tidak dapat berjalan, dan
mengganggu pekerjaannya dimana pasien merupakan tulang
punggung keluarga.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Tidak mampu menjalankan sebagian besar
kegiatan sendiri, memerlukan bantuan orang
lain untuk beberapa aktivitas misalnya mandi
dan makan.(Karnofsky Performance Scale= 60)
Kesadaran : Compos Mentis, Glasgow Coma Scale (GCS)
E4M6V5
Tanda vital : Tekanan darah = 112/60 mmHg
Nadi = 70 x/menit
Respirasi = 26 x/menit
Suhu = 36.4C
Tinggi Badan : 170cm
Berat Badan : 70 kg
2
IMT : BB (kg)/ TB (m) =70/ (170)2 =
24.2kg/m2(Normal)
Kepala : Normosefali
Mata : konjungtiva anemis (-),sklera ikterik (-). Pupil
bulat isokor 3 mm/3mm, RC +/+ N
Hidung : Sekret (-), konka oedem (-), septum deviasi (-)
Telinga : Sekret (-), MAE lapang, membran timpani intak
Mulut : Sianosis (-), deviasi lidah ke kanan, sudut mulut
menurun pada bagian kanan.
Leher : Trakea letak di tengah, pembesaran KGB (-)
19
Paru : Gerakan dada simetris kiri = kanan, stem
fremitus kiri = kanan, sonor kedua lapangan
paru, s.p. vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Jantung : Ictus cordis tidak tampak dan tidak teraba,
Bunyi Jantung I-II normal,bising (-)
Abdomen : Datar, lemas BU (+) Normal, hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
2. Status Neurologis
a. Tanda Rangsang Meningeal
kaku kuduk (-), lasegue (-), kernig (-)
b. Nervus kranialis
Terdapat kesan paresa nervus VII.
20
VI Pergerakan bola mata ke lateral Normal
VII Pemeriksaan fungsi motorik : mengerutkan dahi,
mimik, mengangkat alis, menutup mata, moncongkan Paresa
bibir / nyengir, memperlihatkan gigi, bersiul (mulut Dextra
mencong kiri)
VIII pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan fungsi
Normal
vestibuler
IX Inspeksi palatum untuk melihat pergeseran uvula Normal
X tes refleks muntah Normal
XI Pasien angkat bahu, pemeriksa tekan bahu ke bawah
dan raba massa otot trapezius
Normal
Putar kepala pasien melawan tahanan tangan
pemeriksa, raba massa otot sternokleido mastoideus.
XII Inspeksi lidah untuk melihat atrofi atau fasikulasi atau
Normal
deviasi
21
Status Neuromuskuler :
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Status
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Menurun Normal Menurun Normal
Kekuatan otot 4/3/3/3 5/5/5/5 4/4/2/2 5/5/5/5
Tonus otot Meningkat Normal Normal Normal
Refleks fisiologis +++ ++ +++ ++
Refleks patologis (-) (-) (-) (-)
Sensibilitas:
Protopatik Normal Normal Normal Normal
Proprioseptik Normal Normal Normal Normal
3. Indeks Barthel
22
Aktivitas Tingkat Kemandirian N Nilai
Berpindah Mandiri 15 5
Tempat Sedikit dibantu (verbal atau fisik) 10
Sebagian besar dibantu (1 atau 2 orang, fisik), dapat 5
duduk
Tidak dapat berpindah, tidak seimbang saat duduk 0
Total 100 40
Nilai Interpretasi:
0-20 : Ketergantungan total
25-40 : Ketergantungan berat
45-55 : Ketergantungan sedang
60-95 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
23
4. Karnofsky Performance Scale
Meninggal 0
24
5. Pemeriksaan Status Mini Mental State (MMSE)
Aspek Pemeriksaan Normal = Nilai
Orientasi Sekarang ini (tahun, musim, bulan, tanggal, hari) apa ? 5 5
Kita dimana ? (negara, propinsi, kota, rumah) 5 5
Registrasi Sebutkan 3 objek. Tiap 1 objek 1 detik, pasien disuruh
mengulang nama objek tadi. Nilai satu untuk tiap nama 3 3
objek yang benar.
Perhatian Pengurangan 100 dengan 7 terus menerus. Nilai 1
dan untuk tiap jawaban yang benar, hentikan setelah 5
kalkulasi jawaban. Atau eja terbalik kata WAHYU. Nilai
5 3
diberikan pada huruf yang benar sebelum kesalahan,
mis. UYAHW (nilai 2), bila dieja secara terbalik
benar semua UYHAW nlai (5)
Mengenal
kembali Pasien disuruh menyebut lagi 3 objek diatas 3 3
1 1
Total 30 28
Penilaian :
<24 dianggap terdapat gangguan kognitif
>24 dianggap tidak terdapat gangguan kognitif
25
D. RESUME
Laki laki 54 tahun datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak
bagian kanan. Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan dirasakan secara tiba
tiba saat pasien melakukan aktifitas.
Saat pulang dari rumah sakit, pasien dapat melakukan aktifitas kegiatan
sehari-hari dengan bantuan oleh istri pasien. Pasien berpidah tempat dengan
menggunakan kursi roda. Sebelumnya, pasien belum pernah sakit seperti
ini.
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol yang baru
diketahui 1 bulan yang lalu saat pasien dibawa ke RS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 112/60 mmHg, nadi 70 x/m,
respirasi 26 x/m, suhu 36.4 C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
kesan paresis sisi kanan. Pada pemeriksaan status motorik: hemiparesis
dextra dengan kekuatan otot ekstremitas superios dextra 4/3/3/3 dan
ekstremitas inferior dextra 4/4/2/2, tonus otot meningkat, refleks fisiologis
meningkat, refleks patologis (-), Karnofsky Performance Scale: 60, indeks
barthel: 40 (ketergantungan berat), MMSE: 28.
E. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : hemiparesis dekstra
Diagnosis topis : lesi kortikal
Diagnosis etiologi : stroke iskemik
Body function : kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
Body Structure : Ekstremitas kanan atas, ekstremitas
kanan bawah, struktur wajah kanan.
Activity and participation : gangguan aktivitas kehidupan sehari-
hari (AKS) berupa mandi, makan, dan
toileting.
Environment : Rumah semi permanen 1 lantai, toilet
duduk.
26
Personal Factor : Yang tidak dapat dimodifikasi: laki -
laki, usia 54 tahun
Yang dapat dimodifikasi: hipertensi
2. Okupasi Terapi
a. Evaluasi:
Kelemahan anggota gerak kanan
Gangguan AKS
b. Program:
Latihan peningkatan AKS dengan aktivitas ketrampilan
27
3. Ortotik Prostetik
a. Evaluasi:
Gangguan ambulasi karena kelemahan anggota gerak sisi
kanan
b. Program:
Penggunaan Quadripod atau Tripod
Ankle Foot Orthosis (AFO)
4. Psikologi
a. Evaluasi:
Pasien mengaku awalnya ia sempat memiliki kecemasan
akan sakit yang dideritanya
Keluarga cemas dengan kondisi pasien
b. Program:
Memberi dukungan mental pada pasien dan keluarga agar
pasien tidak cemas dengan sakitnya.
Memberi dukungan agar pasienselalu rajin dan tekundalam
menjalankan terapi.
5. Sosial Medik
a. Evaluasi:
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini.
Tempat tinggal pasien agak jauh dari jalan utama
Penggunaan toilet memerlukan bantuan orang lain
b. Program:
Rencana evaluasi kondisi sosial & lingkungan rumah.
Memasang railing di dinding toilet
28
H. EDUKASI
1. Sedapat mungkin untuk melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari
secara mandiri.
2. Rajin berlatih dan kontrol secara teratur.
3. Kontrol ke poliklinik penyakit dalam dan saraf untuk sakit yang
dialami pasien.
4. Tetap optimis dan menghindari stress.
I. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
29
DAFTAR PUSTAKA
4. BMJ. Stroke [Internet]. 2017 [updated 2016 Feb 6; cited 2017 Feb 24].
Available from: http://bestpractice.bmj.com/best-
practice/monograph/1080.html
5. Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and Victor's principles of
neurology. 10th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2014. Chapter
34, Cerebrovascular diseases; p. 778-884.
30
11. Misbach J. Stroke: aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI; 2011.
13. Sengkey L, Angliadi LS, Mogi TI. Ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi
medik. Manado: Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik;
2006:55-9.
15. Sinaki M, Dorsher PT. Rehabilitation after stroke. In: basic clinical
rehabilitation medicine. Philadelphia. Mosby, 1993; p. 87-8.
31