Anda di halaman 1dari 5

MODUL 4

UJI KERAS
4.1 Tujuan Praktikum

Melakukan pengujian keras dengan metode:

1. Brinell
2. Rockwell
3. Vickers atau Knoop

4.2 Petunjuk K3

1. Menggunakan pakain lab

2. Menggunakan sepatu kerja

4.3 Dasar teori

Kekerasan adalah ketahanan terhadap deformasi plastis

4.3.1 Metode Pengujian Brinell (J. A. Brinell 1900)

Pengujian Brinell dilakukan dengan mengggunakan identor bola baja (tangten


carbida) diameter 10 mm sebagai identor. Pengukuran dilakukan dengan
memberikan gaya pada identor dengan waktu penekanan 10-30 detik. Selanjutnya
bekasidentornya diukur diameternya dengan menggunakan alat Profile Proyektor.
Gaya yang dibutuhkan
Angka kekerasan Brinell = Luas Permukaan identasi

Diskripsi gaya pada identor dan Spesiment Uji dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4-1 Penetrator pada posisi menekan

h = 0,5.D-0,5. 2 2

A = . D . h

= 0,5 .. D . ( D - 2 + 2 )
Jadi kekerasan brinell
F
=
0,5 ..D .( D 2 +2 )

2.
=
.D .( D 2 +2 )

Dimana :

F : Gaya [kg]

D : Duameter bola baja (identor) [mm]

d : Diameter idetasi (bekas identor) [mm]

Contoh penulisan hasil kekerasan Brinell : 105 HB 2,5 /187,5/15

105 = Kekerasan bahan

HB = Kekerasan Brinell

2,5 = Identor yang digunakan

187,5 = Gaya penekanan

15 = Waktu pengujian

Hubungan antara penetrator dengan bahan yang digunakan untuk


pengujiankekerasan metode Brinell, dinyatakan dalam Tabel 7. Berikut ini

Diameter Penetrator (D)


F/2 10 5 2,5 1,25 1
kg kg kg kg Kg BHN Bahan
30 3000 750 187,5 46,9 30 143-945 Baja, besi cor

10 1000 250 62,5 15,6 10 48-315 Al

5 500 125 31,2 7,8 5 23,8-158 Al

2,5 250 62,5 15,6 3,9 2,5 11,9-79 Baja Paduan

1,25 125 31,2 7,8 2 1,2 6-39 Logam lunak

0,5 50 12,5 3,1 0,8 0,5 2,4-15,8 Logam lunak


2
Untuk menentukan gaya dihitung dengan F/ =30, jika diameter identor yang
digunakan memiliki diameter 5mm, maka F=30. 2 =30(5)2 =750 kg.

Pengukuran kekerasan dengan metode Brinell biasanya digunakan untuk logam-


logam yang lunak.
4.3.2 Pengujian Vickers

Pengujian ini menggunakan identor berbentuk piramid intan dengan sudut 1360 ,
cara pengujian di lakukan sama dengan metode Brinell, dengan mengukur identasi
(bekas identor) dengan menggunakan profile proyektor atau alat ukur optik lainnya.

d=(1 + 2 )/2.

Berkas indentasi sebagai Gambar 4.2 berikut,

p
Kekerasan dinyatakan dengan angka : 80 HRB, 60 HRC dst. Harga kekerasan Rockwell
dapat juga dinyatakan dengan Superficial misalnya 60 HR 30 W. 30 W menyatakan
beban mayor 30 kg.

4.4 Alat yang Digunakan

1. Alat uji kekerasan makro dan mikro

2. Identor

3.Kunci L

4. Profil proyektor

5. Kalibrator

4.5 Bahan yang Diperlukan

1. Spesimen uji dari logam yang lunak dan yang sudah dikeraskan

2. Kertas ampelas

3. Spidol permanen untuk penandaan no spesimen

4.6 Langkah Kerja

Sebelum praktikum :

Penjelsan dari intruktur praktikum mengenai fungsi mesin uji kekerasan makro dan
tata cara penggunaannya.

Prosedur pengujian:

1.Bersihkan permukaan spesimen dari kotoran dengan cara pengampelasan

2. Pilih identor atau penetrator diameter 2.5 ; 5 atau 10mm

3. Pasang penetrator bola baja sesuai dengan ukuran diameter pada tempatnya dan
kencangkan dengan kunciL

4. Pilih beban sesuai dengan diameter penetrator

5. Pasang bendauji pada tempatnya

6. Posisikan penetrator dengan benda uji dengan benar

7. Berikan beban awal 10 Kgf, dengan menggerakan handel dari posisi 1 ke posisi ke
2 dan diteruskan ke posisi 3 secara perlahan-lahan

8. Gerakan posisi handel dari posisi 3 ke posisi 4 dan tunggu beberapa detik hingga
jarum penunjuk skala diam (10-15 detik)
9. Kembalikan handel keposisi 1

10. Ukur berkas identor dengan profil proyektor

11. Ulangi langkah pengujian tersebut 3 kali untuk masing-masing spesimen

4.7 Lembar Pengisian

Nama metode pengujian : Brinell

Pengujian Nama Bahan Beban (kgf) Identor Harga kekerasan


1
2
3
Rata-rata

Nama metode pengujian : Vickers

Jenis indentor : Kerucut intan 1360

Pengujian Bahan Beban Identor Diameter Identasi (mm) VHN


(kgf) 1 2 d rata-
rata
1
2
3
Rata-rata

4.8 Ilustrasi Gambar

Anda mungkin juga menyukai