UJI KERAS
4.1 Tujuan Praktikum
1. Brinell
2. Rockwell
3. Vickers atau Knoop
4.2 Petunjuk K3
Diskripsi gaya pada identor dan Spesiment Uji dapat dilihat pada Gambar 4.1
h = 0,5.D-0,5. 2 2
A = . D . h
= 0,5 .. D . ( D - 2 + 2 )
Jadi kekerasan brinell
F
=
0,5 ..D .( D 2 +2 )
2.
=
.D .( D 2 +2 )
Dimana :
F : Gaya [kg]
HB = Kekerasan Brinell
15 = Waktu pengujian
Pengujian ini menggunakan identor berbentuk piramid intan dengan sudut 1360 ,
cara pengujian di lakukan sama dengan metode Brinell, dengan mengukur identasi
(bekas identor) dengan menggunakan profile proyektor atau alat ukur optik lainnya.
d=(1 + 2 )/2.
p
Kekerasan dinyatakan dengan angka : 80 HRB, 60 HRC dst. Harga kekerasan Rockwell
dapat juga dinyatakan dengan Superficial misalnya 60 HR 30 W. 30 W menyatakan
beban mayor 30 kg.
2. Identor
3.Kunci L
4. Profil proyektor
5. Kalibrator
1. Spesimen uji dari logam yang lunak dan yang sudah dikeraskan
2. Kertas ampelas
Sebelum praktikum :
Penjelsan dari intruktur praktikum mengenai fungsi mesin uji kekerasan makro dan
tata cara penggunaannya.
Prosedur pengujian:
3. Pasang penetrator bola baja sesuai dengan ukuran diameter pada tempatnya dan
kencangkan dengan kunciL
7. Berikan beban awal 10 Kgf, dengan menggerakan handel dari posisi 1 ke posisi ke
2 dan diteruskan ke posisi 3 secara perlahan-lahan
8. Gerakan posisi handel dari posisi 3 ke posisi 4 dan tunggu beberapa detik hingga
jarum penunjuk skala diam (10-15 detik)
9. Kembalikan handel keposisi 1