6.3 Rangkuman Koagulasi
6.3 Rangkuman Koagulasi
TEORI KOAGULASI
Koagulan
Koagulan inorganik digunakan dalam pengolahan air siap minum dengan karakteristik
sebagai berikut
Non-toksik pada dosis pemakaiannya
Memiliki daya densitas yang tinggi
Tidak larut pada rentang pH normal.
Bahan kimia inorganik yang biasa digunakan di US ada dalam Tabel 1. Bahan- bahan
tersebut dikategorikan sebagai kation logam yang dapat di hidrolisis. Polielektrolit seperti
polidialilmetil amonium klorida (poli-DADMAC) dan epiklorohidrin dimetilamina (epi-DMA)
merupakan tipikal koagulan organik yang digunakan pada pengolahan air di US.
Karena jumlah dan kompleksitas reaksi koagulan, dosis dan pH aktual untuk air yang
diberikan pada hari tertentu umumnya ditentukan secara empiris dari uji laboratorium.
Prosedur uji disebut "jar test" berdasarkan konfigurasi alat uji (Gambar 3).
Gambar 3. Jar test dengan air keruh (a) dan tiga sampel saat flokulasi (b).
Kurangnya alkalinitas yang cukup akan memerlukan penambahan basa untuk mengatur
pH ke kisaran yang dapat diterima. Kapur (CaO), kalsium hidroksida Ca(OH)2, natrium
hidroksida (NaOH), dan natrium karbonat (Na2CO3), juga dikenal sebagai soda ash, adalah
bahan kimia yang paling umum digunakan untuk mengatur pH. Tabel 2 mengilustrasikan reaksi
netralisasi.