0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan asma bronkial. Terdiri dari penjelasan tentang asma, tujuan penatalaksanaan, kebijakan terapi, dan langkah-langkah prosedur mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa, klasifikasi derajat asma, hingga penatalaksanaan dan rujukan.
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan asma bronkial. Terdiri dari penjelasan tentang asma, tujuan penatalaksanaan, kebijakan terapi, dan langkah-langkah prosedur mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa, klasifikasi derajat asma, hingga penatalaksanaan dan rujukan.
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan asma bronkial. Terdiri dari penjelasan tentang asma, tujuan penatalaksanaan, kebijakan terapi, dan langkah-langkah prosedur mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa, klasifikasi derajat asma, hingga penatalaksanaan dan rujukan.
Pengertian gangguan inflamasikronik saluran napas yang melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator. Inflamasikronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejaia episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari. Derajat penyempitan bervariasi yang dapat membaik secara spontan dengan pengobatan. Tujuan Perawatan Ngelatih dalam melaksanakan terapi asma bronchial. Kebijakan terapi asma bronchial harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam prosedur kerja Referensi Praktek Klinis bagi Dokter dan paramedis di fasilitas palayanan kesehatan primer Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis, untuk mengkaji keluhan yang dirasakan seperti sesak napas yang episodik, batuk berdahak yang sering memburuk Kerja pada malam dan pagi hari menjelang subuh dan timbul suara mengi, serta pengkajian faktor resiko seperti faktor pejamu (ada riwayat atopi pada penderita atau keluarganya, hipersensitif saluran napas, jenis kelamin, ras atau etnik), faktor lingkungan ( bahan-bahan di dalam ruangan: tungau, debu rumah, binatang, kecoa; di luar ruangan: tepung sari bunga, jamur; makanan- makanan tertentu: bahan pengawet, penyedap dan pewarna makanan; Obat- obatan tertentu ; Iritan: parfum, bau-bauan merangsang; ekspresi emosi yang berlebihan; asap rokok ; polusi udara dari luar dan dalam ruangan; infeksi saluran napas ; Exercise-inducedasthma (asma kambuh ketika melakukan aktivitas fisik tertentu) dan perubahan cuaca) 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, timbul tanda patognomonis seperti sesak napas, mengi pada auskultasi, pada serangan berat digunakan otot bantu napas (retraksi supraclavikula,intercostal,dan epigastrium) 3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila di perlukan) dengan Arus Puncak Ekspirasi(APE) menggunakan Peak Flowmeter dan pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah) 4. Petugas menetapkan diagnosis klinis dengan berdasar pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan 15% rasio APE sebelum dan sesudah pemberian inhalasi salbutamol.
Klasifikasi derajat asma
Derajat asma Gejala Penataksanaan Intermitten Bulanan - Gejala < 1x/minggu - Tanpa gejala diluar serangan, dan serangan berlangsung singkat - Gejala pada malam hari 2x sebulan Tidak perlu penggobatan Persisten ringan Mingguan - Gejala >1x/minggu - Serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur - Gejala pada malam hari >2x sebulan Glukokortikosteroid inhalasi (200-400g BB/hr) contoh pulmicort, beclametason dipropionate, flunisodin Persisten sedang Harian - Gejala setiap hari - Serangan mengggangu aktivitas dan tidur - Membutuhkan bronkodilator tiap hari - Gejala pada malam hari >1x/seminggu Glukokortikosteroid inhalasi (200-400g BB/hr ditambah agonis beta-2 (salbutamol) Persisten berat Kontinyu - Gejala terus menerus - Sering kambuh - Aktivitas fisik terbatas - Gejala pada malam hari sering Glukokortikosteroid inhalasi (200-400g BB/hr ditambah agonis beta-2, dan ditambah 1obat seperti teofilin/aminopliline lepas lambat, glikokortikosteroid Alternatif pilihan glikortikosteroid sistemik prednisolon/metil prednisolon/dexametashone oral selang sehari di tambah agonis beta-2, dan ditambah 1obat seperti teofilin lepas
Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif dengan pemberian
Petugas melakukan rujukan jika, terjadi eksaserbasi, terjadi serangan asma akut sedang dan berat dan asma dengan komplikasi