Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 IC AT89C51
Mikrokontroler adalah suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer. Mikrokontroler berbentuk semacam chip kecil.
Mikrokontroler berisi CPU, RAM, ROM, I/O Ports, Timers, Serial Port yang
terintegrasi dalam satu chip. Mikrokontroler adalah semikonduktor dengan
kandungan transistor lebih banyak namun dengan ukuran yang kecil dan dapat
diproduksi secara massal. Tidak seperti mikroprosesor yang dapat menangani
berbagai macam program aplikasi, mikrokontroler hanya dapat digunakan
untuk satu aplikasi tertentu saja artinya hanya satu macam program saja yang
dapat disimpan. Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit,
akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan
efisien. Dengan kata lain mikrokontroler adalah "Solusi satu Chip" yang secara
drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya desain (harga relatif rendah).
Mikrokontroler AT89C51 adalah mikrokontroler ATMEL yang
kompatibel penuh dengan mikrokontroler keluarga MCS-51, membutuhkan
daya yang rendah, memiliki performa yang tinggi dan merupakan
mikrokomputer 8 bit yang dilengkapi 4 Kbyte EPROM (Erasable and
Programable Read Only Memori) dan 128 byte RAM internal. Program
memori dapat diprogram ulang dalam sistem atau dengan menggunakan
Program Nonvolately Memory Konvensional.

Arsitektur AT89C51
Sebagai singlechip yaitu suatu sistem mikroprosesor yang terintegrasi,
mikrokontroler AT89C51 mempunyai konfigurasi sebagai berikut:

CPU 8 bit termasuk keluarga MCS-51.


4 Kbyte alamat untuk memory program internal (EEPROM).
128 byte memory data dalam (Internal Data memory/ RAM).
8 bit program status word (PSW).

5
6

8 bit stack pointer (SP).


32 pin I/O tersusun yaitu port 0-port 3 @ 8 bit.
2 buah timer/counter 16 bit.
Data serial full dupleks.
Control register.
5 sumber interrupt.
Rangkaian osilator dan clock.

Fungsi Pin Mikrokontroler AT89C51


Port 0
Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari IC
AT89C51. Merupakan port I/O 8 bit dua arah yang serba guna port ini dapat
digunakan sebagai multlipleks bus data dan bus alamat rendah untuk
pengaksesan memori eksternal.

Port 1
Port 1 merupakan port I/O yang berada pada pin 1-8. Port ini dapat bekerja
dengan baik untuk operasi bit maupun byte, tergantung dari pengaturan pada
software.

Port 2
Port 2 merupakan port I/O serba guna yang berada pada pin 21- 28,
port ini dapat juga digunakan sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan
yang melibatkan pengaksesan memori eksternal.

Port 3
Port 3 merupakan port I/O yang memiliki dua fungsi yang berada pada pin
10-17, port ini mempunyai multi fungsi, seperi yang terdapat pada tabel
berikut:

Tabel 2.1 Fungsi Port 3 IC AT89C51


BIT NAMA BITADDRES FUNGSI ALTERNATIF
P3.0 RXD B0H Penerima data pada port serial
P3.1 TXD B1H Pemancar data pada port serial
7

P3.2 INT0 B2H Eksternal interupsi 0


P3.3 INT 1 B3H Eksternal interuposi 1
P3.4 T0 B4H Input Timer/cou
P3.5 T1 B5H nter eksternal
P3.6 WR B6H Input Timer/counter
P3.7 RD B7H Sinyal pembacaan memori data eksternal
Sinyal penulisan memori data eksternal

PSEN ( Programable Store Enable)


PSEN adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya
adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroller membaca
program (code) dari memori eksternal atau dapat dikatakan sebagai sinyal
kontrol yang menghubungkan memori program eksternal dengan bus selama
pengaksesan.

ALE (Address Latch Enable)


Sinyal output ALE yang berada pada pin3.0 fungsinya sama dengan ALE
pada mikroprosesor INTEL 8085 atau 8088. Sinyal ALE dipergunakan untuk
demultlipleks bus alamat dan bus data. Dan untuk menahan alamat memori
eksternal selama pelaksanaan instruksi.

EA (External Access)
Maksudnya sinyal EA terdapat pada pin 3.1 yang dapat diberikan logika
rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika EA diberikan logika tinggi maka
mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EEPROM/flash
memori).Jika EA diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses
program dari memori eksternal.

RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89C51. Perubahan
tegangan dari rendah ke tinggi akan mereset AT 89C51.

Osilator
Osilator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan kristal yang
dihubungkan pada pin 18 (X2) dan pin 19 (X1) sebesar 12 Mhz.
8

Gambar 2.1 Osilator Eksternal AT89C51

Power (Vcc)
AT89C51 dioperasikan dengan tegangan supply +5V, pin Vcc berada pada
pin 40 dan Vss (ground) pada pin 20.

2.2 IC LM324
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-
ampmerupakan suatu komponen elektronika berupa sirkuit terintegrasi
(integrated circuit atau IC) yang terdiri atas bagian differensial amplifier,
common emitter amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-
amp ini biasanyadikendalikan dengan umpan balik negatif (negative feedback)
karena nilai gain-nyayang tinggi.
Keuntungan dari penggunaan Op Amp adalah karena komponen
inimemiliki penguatan (A) yang sangat besar, Impedansi input yang besar, (Zin
>>) dan Impedansi Output yang kecil (Zout <<). Selain dari itu, kemampuan
intervalfrekuensi dari komponen ini sangat lebar.
Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta
memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat
operasional memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang
berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah
(ground).

IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah


op-amp yang berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan kerja
9

antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc.
Adapun definisi dari masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Pin IC LM324

Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan


dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana
yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop Op Amp.
Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan
membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan
pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat)
atau saturasi negatif (-Vsat).
Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan
tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran
input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan
high ataulow sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref.
Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua
masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran
op-amp akan menjadi sama dengan Vsupply, apabila tegangan masukan (-)
lebih kecil dari masukan (+) maka keluarannya akan menjadi sama dengan
+Vsupply.
10

Jadi, dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan
menjadi Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka
keluarannya akan menjadi +Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk dipakai
pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp
dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.

2.3 IC L293D
L293D Motor Driver IC adalah sebuah chip H-Bridge yang mempunyai 2
buah rangkaian H-bridge didalamnya sehingga bisa mengendalikan kecepatan
dan arah 2 buah motor. Mendukung operasi motor 4.5V 36V dengan arus 600
mA. IC ini bisa digunakan untuk mengendalikan relay, solenoid, motor DC dan
motor stepper bipolar.
Keuntungan lain IC l293D adalah IC ini telah mempunyai proteksi arus
balik dari beban berupa dioda didalam IC. Untuk penggunaannya dianjurkan
untuk melebarkan jalur ground pengganti heatsink untuk proteksi over
temperature.

Gambar 2.3 IC L293D


11

Spesifikasi L293D
Tegangan operasi 4.5V hingga 36V.
Mampu mengendalikan motor stepper bipolar dan beban induktif lainnya.
Mampu mengontrol arah motor DC dengan arus continu maks 600-mA
setiap h-bridge.
Mampu mengendalikan motor DC 4 amp dengan memparalelkan kedua h-
bridge di dalam IC L298.
Mendukung control PWM dengan frekuensi mencapai 20 KHZ.
Mempunyai proteksi ESD internal.

IC L293D akan bekerja jika diberikan suplai tegangan sebesar +5 volt pada
pin 16. Namun, IC ini belum aktif, karena keaktifannya tergantung kepada
logika yang diberikan kepada pin-pin Enable, yaitu pin 1 (EN1) dan pin 9
(EN2).
Masing-masing Enable ini mengendalikan 2 (dua) buah IC buffer, dimana
EN1 mengendalikan DIRA1 (pin 2 untuk IN1) dan DIRB1 (pin 7 untuk IN2),
sedangkan EN2 mengendalikan DIRA2 (pin 10 untuk IN3) dan DIRB2 (pin 15
untuk IN4). Setiap IC buffer akan mengeluarkan logika sesuai dengan inputnya
pada pasangan outputnya masing-masing.
Buffer 1 akan mengeluarkan output pada MA1 (pin 3 untuk OUT1) dan
buffer 2 akan mengeluarkan output pada MB1 (pin 6 untuk OUT2). Sedangkan
buffer 3 akan mengeluarkan output pada MA2 (pin 11 untuk OUT3) dan buffer
4 akan mengeluarkan output pada MB2 (pin 14 untuk OUT4). IC L293D akan
mengeluarkan logika pada output berdasarkan masing-masing inputnya
tergantung kepada kondisi dari masing-masing enable-nya.
12

2.4 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki
dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila
di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak
digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen
yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya.
Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya
mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir :

Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling
umum dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan
terdapat beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang
ada pada body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan
nilai hambatan dari resistor. Kode-kode warna pada resistor nantinya akan
kami jelaskan pada postingan selanjutnya.
Gambar Pengertian Resistor

Gambar 2.4 Bentuk Fisik Resistor


13

Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang


dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu,
derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan
sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit
itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan
agar rangkaian tidak terbakar.
Demikian penjelasan singkat mengenai Pengertian Resistor, semoga
pembahasan artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.
Baca juga artikel manarik lainnya tentang Fungsi Resistor, Jenis-Jenis
Resistor dan Kode Warna Resistor.

2.5 Kapasitor
Kapasitor atau sering disebut sebagai kondensator adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan
yang disebut Farad dari nama Michael Faraday yang berkenaan dengan
kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi
dibandingkan komponen lainnya.
Kapasitor diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet
atau kancing baju.
14

Gambar 2.5 Macam-Macam Kapasitor

Kapasitor mempunyai beraneka macam bentuk dan ukuran, tergantung


dari kapasitas kapasitor, tegangan kerja, dan lain sebagainya.Fungsi kapasitor
terbagi atas 2 kelompok yaitu kapasitor yang mempunyai kapasitas yang tetap
dan kapasitor yang mempunyai kapasitas yang bisa diubah-ubah atau dengan
kata lain kapasitor variabel.
Sifat dasar dalam suatu kapasitor adalah bisa menyimpan muatan listrik,
serta juga mempunyai sifat yang tidak bisa dilalui arus DC (direct current) dan
bisa dilalui arus AC (alternating current) serta juga bisa berfungsi sebagai
impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang didapatkan).
Fungsi kapasitor dalam satu rangkaian elektronika adalah sebagai kopling,
penggeser fasa, filter pada satu rangkaian power supply, pembangkit frekuensi
pada suatu rangkaian osilator serta juga dipakai untuk menghindari percikan
bunga api pada suatu saklar.
Cara kerja kapasitor dalam suatu rangkaian adalah mengalirkan elektron
menuju kapasitor. Pada waktu kapasitor telah dipenuhi dengan elektron,
15

tegangan akan alami perubahan. Kemudian elektron akan keluar dari suatu
kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan
demikian kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

2.6 Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Potensiometer
merupakan variabel resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya,
potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Pada saat ini potensiometer lebih
banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan
resistansi yang besar.
Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh berbeda dengan
potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga
dibagi menjadi dua, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada
trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik,
sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai
resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan
menggunakan obeng.

Gambar 2.6 Bentuk Fisik Trimpot


16

2.7 Kristal (XTal)


XTAL merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan
frekuensi osilasi dengan stabilitas yang sangat tinggi. Frekuensi osilasi didapat
dari efek piezoelektrik. Bahan yang banyak digunakan adalah kristal
kuarsa.Kristal ini mempunya satuan Hz. Untuk ukurannya macammacam
seperti 1 MHz, 4 MHz, 8 MHz, 12 MHz dan lainlain.

Gambar 2.7 Bentuk Fisik dan Simbol Xtal

Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus. Lazimnya nilai
koefisien suhu kristal berada dikisaran 50 ppm direntangan suhu operasi
normal dari -20C sampai dengan +70C. Bandingkan dengan koefisien suhu
kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk aplikasi yang menuntut
stabilitas suhu yang lebih tinggi, kristal dapat dioperasikan didalam sebuah
oven kecil yang dijaga agar suhunya selalu konstan.
Material yang mempunyai bentuk struktur kristalin, seperti kuarsa
mempunyai satu sifat unik yaitu mampu menghasilkan tegangan listrik ketika
diberi tekanan mekanikal dan juga sebaliknya, berubah bentuk mekanikalnya
ketika diberi tegangan listrik. Sifat ini dikenal dengan nama efek piezoelectric.
Sifat inilah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan resonansi listrik-
mekanik, sehingga kristal akan bergetar pada frekuensi alami tertentu jika
diberi tegangan listrik bolak-balik. Frekuensi alami ini ditentukan oleh
potongan dan dimensi keping kristal, yang ditetapkan pada saat pembuatan.
Karena potongan dan dimensi keping kristal dapat dikontrol secara presisi
pada saat proses produksi, maka kristal mempunyai frekuensi getar alami yang
sangat akurat. Akurasi kristal umumnya berada pada kisaran 30 ppm, dengan
akurasi yang lebih tinggi juga tersedia walaupun harganya tentu lebih mahal.
17

2.8 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena
itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu
tube.

Gambar 2.8 Bentuk fisik LED dan simbol LED

2.9 Photodiode
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah
kalau cahaya yang jatuh pada dioda berubah-ubah intensitasnya. Dalam gelap
nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang mengalir.
Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya,
sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-
n bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara linier dengan
18

kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut.


Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor. Biasanya yang dipakai adalah
silicon (Si) atau gallium arsenide (GaAs), dan lain-lain termasuk indium
antimonide (InSb), indium arsenide (InAs), lead selenide (PbSe), dan timah
sulfide (PBS). Bahan-bahan ini menyerap cahaya melalui karakteristik
jangkauan panjang gelombang, misalnya: 250 nm ke 1100 untuk nm silicon,
dan 800 nm ke 2,0 m untuk GaAs.

Gambar 2.9 Konsep Photodiode

Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda
dengan diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi
arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh diode foto ini mulai dari
cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.
Aplikasi diode foto mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara
otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang
medis.

Gambar 2.10 Bentuk fisik dan simbol Photodiode


19

2.10 Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus
searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.
Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah,
sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen
utama untuk dapat berputar sebagai berikut.

Gambar 2.11 Motor DC

Bagian Atau Komponen Utama Motor DC


Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara
dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
20

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang


tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan
dengan mengatur:
Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.

Gambar 2.12 Bentuk fisik Motor DC

Anda mungkin juga menyukai