Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Komponen biaya mencakup pengadaan sarana/prasarana, biaya operasi dan biaya lain-lain. Biaya pengadaan
sarana/prasarana meliputi biaya investasi yaitu biaya pembuatan tanur, pembelian lahan, pembuatan
bangunan, pembelian peralatan pembantu proses. Rincian biaya investasi usaha arang tempurung dapat dilihat
pada Tabel 1. 1
Tabel 1.1
Rincian Biaya Investasi Usaha Tempurung Kelapa
Biaya operasi mencakup biaya pembelian tempurung kelapa, biaya transportasi ke dan dari lokasi
pengarangan, upah pekerja, pembelian bahan pembantu produksi, biaya perawatan peralatan/kendaraan, dan
biaya lain-lain (pajak, sumbangan dsb.) selama tiga bulan produksi dengan total Rp 71.773.200. Rincian Biaya
Operasional dapat dilihat pada tabel 1.2
Table 1.2
Detail Operasional
2 BAHAN BAKU
2.1. BAHAN BAKU
a Tempurung 920.000 47.840.000
d Bahan baklar 920.000 47.840.000
e Oli 60.000 3.120.000
f karung (48 x 6 x 52 x 700) 403.200 20.966.400
h Minyak Tanah 19.200 998.400
TOTAL BIAYA BAHAN 120.764.800
2.2. LAIN-LAIN
a Perawatan mobil per minggu 150.000 7.800.000
b Zakat 50.000 2.600.000
Perawatan jalan dan
c sumbangan 360.000
d Komisi Penjualan 720.000 37.440.000
Rehabilitasi Tanur (300.000 x 4
e x 2) 2.400.000
TOTAL BIAYA LAIN 50.600.000
3 STRUKTUR
TOTAL BIAYA MODAL
BIAYA KERJA MODAL
INVESTASI 289.692.800
KERJA
Bersumber dari Kredit Modal
a Kerja 188.300.320
b Bersumber dari Modal Sendiri 101.392.480
Tabel 1.3
Asumsi Asumsi
KETERAN
NO ASUMSI TEKNIS SATUAN JUMLAH GAN
1 Periode produksi jam 24
hari kerja seminggu hari 6
Mingu pertahun minggu 52
Jumlah produksi arang tempurung
2 perhari kg/hari 1.200,0
Jumlah produksi arang tempurung
setahun 374.400
Bangunan dan Lahan Usaha,
3 kendaraan roda 4 beli
4 Tenaga Kerja
Pengadaan bahan baku orang 3
Proses pembakaran orang 3
Penjualan langsung ke industri arang
5 aktif
100%
6 Harga Jual ke Produsen Rp/Kg 630
Pendapatan
Pendapatan atas pembakaran tempurung kelapa adalah arang tempurung kelapa yang dijual ke industri arang
aktif atau penggunaan rumah tangga. Satu unit pembakaran arang tempurung yang memiliki satu unit
tanur pengarangan sebesar 374.400 x Rp 630 per hari atau sebesar Rp 235.872.000 setiap tahun. Usaha
ini mempunyai dua unit tanur sehingga total pendapatan setahun sebesar Rp. 471.744.000. Pendapatan
usaha diproyeksikan dengan asumsi bahwa pada tahun pertama usaha beroperasi pada kapasitas 80 % dan pada
tahun kedua kapasitas 90%, dan pada tahun ke tiga dan seterusnya beroperasi pada kapasitas 100%. Secara garis
besar proyeksi pendapatan dan keuntungan/kerugian usaha dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4
Proyeksi Laba / Rugi
T A H U N K E
NO KOM PONEN ANALISA 1 2 3 4 5
Kapasitas 80% 90% 100% 100% 100%
1 Total Penjualan 377,395,200 424,569,600 471,744,000 471,744,000 471,744,000
2 Biaya Produksi/Operasi 229,674,240 258,383,520 287,092,800 287,092,800 287,092,800
3 Pendapatan Kotor 147,720,960 166,186,080 184,651,200 184,651,200 184,651,200
4 Depresiasi 9,464,000 9,464,000 9,464,000 9,464,000 9,464,000
5 Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak 138,256,960 156,722,080 175,187,200 175,187,200 175,187,200
6 Bunga Kredit 13,066,227 5,678,400 2,839,200 - -
7 Pendapatan Bersih Setelah Bunga 125,190,733 151,043,680 172,348,000 175,187,200 175,187,200
8 Pajak 18,778,610 22,656,552 25,852,200 26,278,080 26,278,080
9 Pendapatan Bersih Setelah Pajak 106,412,123 128,387,128 146,495,800 148,909,120 148,909,120
10 Profit on Sales 28.2 30.2 31.1 31.6 31.6
11 BEP
A. Dalam Rupiah 105,535,170 96,568,172 97,478,820 91,313,307 91,313,307
B. Dalam Jumlah Kg 167,516 153,283 154,728 144,942 144,942
Kebutuhan Modal
Kebutuhan modal untuk usaha pengarangan tempurung kelapa yang memiliki dua tanur pengarangan adalah
sebesar Rp 144.573.200, yang dibiayai dari kredit 65% dan modal sendiri 35%. Secara lebih rinci kebutuhan modal dan
sumber biaya dapat dilihat pada Tabel 1.5
Tabel 1.5
Rincian Kebutuhan Modal
Cash flow unit usaha pengarangan tempurung kelapa dapat dilihat pada Lampiran 1 Dari cash flow ini dapat dilihat
kondisi keuangan unit usaha selama periode waktu proyek dan waktu pengembalian modal. Proyek dikatakan sehat
dari segi keuangan, jika dapat memenuhi semua kewajiban finansial baik ke dalam maupun ke luar serta dapat
mendatangkan keuntungan yang layak bagi perusahaan.
Evaluasi Profitabilitas dan Analisis Sensitivitas
Berdasarkan asumsi-asumsi yang dikemukakan pada Tabbel 1.3, serta berdasarkan proyeksi arus kas pada
Lampiran, indikator-indikator profitabilitas usaha arang tempurung dapat dilihat pada Tabel 1.6 Analisa sensitivitas
usaha dilakukan dengan mencoba menaikkan biaya bahan baku (biaya variabel) dan menurunkan harga jual produk
masing-masing sebesar 10 persen. Dengan kenaikan biaya variabel sebesar 10% dan penurunan harga jual sampai 10%,
masih menghasilkan nilai NPV positif sehingga proyek masih layak untuk dilaksanakan. NPV tetap positif sampai
kenaikan biaya produksi sampai 32,8% dan penurunan harga jual sampai 23,2%. Hasil analisis seperti ditunjukkan data
pada Tabel 1.6 dan Tabel 1.2 menyatakan bahwa usaha ini lebih sensitif terhadap perubahan harga jual produk.
Tabel 1.6
Indikator Profitabilitas
BIAYA
HARGA TURUN PRODUKSI NAIK
KRITERIA BASIS 10% 10%
PAY BACK PERIOD (TAHUN) 2,4 3,1 2,9
IRR (%) 78% 53% 59%
NPV (RUPIAH) 254.360.213 144.740.649 176.817.370
NET B/C 4,59 3,34 3,61
Tabel 1.7
Rincian Biaya Modal Kerja
BIAYA BIAYA TOTAL BIAYA
NO RINCIAN BIAYA PROYEK JUMLAH PER MINGGU PER 3 BULAN PER TAHUN
1 TENAGA KERJA 3
a Sopir (1 orang) 1 150,000 1,950,000 7,800,000
b Kernet (orang) 2 160,000 4,160,000 16,640,000
c Tukang bakar 4 300,000 15,600,000 62,400,000
d Pembantu 2 72,000 1,872,000 7,488,000
e Manajer (1 orang)/perminggu 1 500,000 6,000,000 24,000,000
TOTAL BIAYA PROYEK UNTUK TENAGA
KERJA 29,582,000 118,328,000
2 BAHAN BAKU
2.2. LAIN-LAIN
a Perawatan mobil per minggu 150,000 1,950,000 7,800,000
b Perawatan jalan dan sumbangan 90,000 360,000
c Komisi Penjualan 720,000 9,360,000 37,440,000
d Rehabilitasi Tanur (300.000 x 4 x 2) 600,000 2,400,000
TOTAL BIAYA LAIN 12,000,000 48,000,000
3 TOTAL BIAYA MODAL KERJA 71,773,200 287,092,800
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan laba rugi unit usaha pengarangan tempurung kelapa dapat disimpulkan hal-hal
berikut:
1. Usaha arang kelapa merupakan usaha yang berpotensi untuk dikembangkan, dengan sumber bahan
baku tempurung yang sangat berlimpah yaitu sekitar 1.164 ribu ton pada tahun 1999. Unit usaha ini
dapat mengembangkan kegiatan usaha di lokasi terpencil, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat tingkat desa dan menimbulkan pemerataan pendapatan masyarakat
2. Pemanfaatan limbah tempurung kelapa dapat mendatangkan keuntungan ekonomis, sedangkan polusi
lingkungan yang ditimbulkan dapat diatasi.
3. Total biaya proyek yang dibutuhkan usaha arang tempurung sebesar Rp. 144.573.200, yang dibiayai
dari pinjaman kredit 65% (Rp. 93.972.580) dan biaya sendiri 35% (Rp. 50.600.620), dengan bunga
pinjaman 18% dan masa pinjaman kredit investasi selama 3 tahun dan kredit modal kerja selama 1 tahun
4. Perhitungan kelayakan unit usaha ini menunjukan usaha tersebut adalah layak dan untuk dua unit
tanur membutuhkan modal investasi tetap sebesar Rp 72.800.000.; modal kerja sebesar Rp 71.773.200;
dengan NPV Rp. 254.360.213, IRR 78%, Net B/C sebesar 4,59; dan waktu pengembalian modal selama
2,4 tahun. Usaha ini juga mampu melunasi kewajiban bank, dan selama umur proyek industri ini tidak
mengalami defisit aliran kas
5. Analisisa sensitifitas menunjukkan bahwa usaha arang tempurung lebih sensitif terhadap penurunan
harga jual jika dibanding kenaikan biaya produksi.