Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan
memegang peranan sangat penting. Potensi setiap sumber daya manusia
yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Keberhasilan suatu
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap
organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan
kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan
akan tercapai. Dalam meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan
menempuh beberapa cara salah satunya melalui pemberian kompensasi
yang layak. Melalui proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih
memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka
Permasalahan yang terpenting mengenai kompensasi saat ini adalah
belum optimalnya kompensasi yang diterima pegawai apabila dibandingkan
dengan beban kerja yang dilakukan masing-masing pegawai. Dengan
dituntutnya pegawai untuk bekerja lebih profesional, disiplin dan mampu
menyelesaikan program kerja yang ada dengan tepat dan hasil kerja yang
baik, sedangkan di sisi lain kompensasi yang diterima pegawai dirasa belum
optimal. Menurut Siagian ( 2007 ) jika pegawai diliputi oleh rasa tidak puas
atas kompensasi yang diterimanya dampaknya bagi organisasi akan sangat
bersifat negatif artinya apabila permasalahan kompensasi tidak dapat
terselesaikan dengan baik maka dapat menurunkan kepuasan kerja pegawai
Berdasarkan latar belakang inilah penyusun mengangkat judul makalah
mengenai Kompensasi Kerja dan sebagai tugas bagi penyusun yang
mengikuti mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompensasi ?

1
2. Apa tujuan dari kompensasi ?
3. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi kompensasi ?
4. Apa saja asas asas-asas dari kompensasi
5. Bagaimanakah bentuk bentuk kompensasi ?
6. Bagaimana langkah-langkah dalam penentuan kompensasi ?
7. Kapan waktu pembayaran kompensasi dilakukan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu kompensasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari kompensasi
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi
4. Untuk mengetahui asas-asas kompensasi
5. Untuk mengetahui berbagai bentuk-bentuk kompensasi
6. Untuk mengetahui langkah-langkah penentuan kompensasi
7. Untuk mengetahui waktu pembayaran kompensasi dilakukan

D. Manfaat penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini antara lain dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kompensasi kerja dalam
kehidupan sehari-hari, dapat membantu dalam proses belajar
mengajar dan masih banyak manfaat lainnya yang dapat diambil dari
makalah yang sederhana ini.

2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kompensasi
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai
berupa gaji, upah, insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain-lain
yang sejenis yang di bayar langsung perusahaan ( Husein Umar (2007:16))

kompensasi adalah semua bentuk kembalian atau imbalan (return)


finansial, jasa-jasa berwujud dan tujuan-tujuan yang diperoleh sebagai dari
sebuah hubungan kepegawaian (Agus Sunyoto (2008: 69))
2.2 Tujuan Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) adalah sebagai ikatan
kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan,
disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
Randall dan Susan mengemukakan bahwa tujuan dari kompensasi
yaitu:
Dari sudut perusahaan :
1. Menarik pelamar kerja yang potensial.
2. Mempertahankan karyawan yang baik.
3. Meraih keunggulan kampetitif.
4. Meningkatkan produktivitas.
5. Memudahkan sasaran strategis.
6. Mengokohkan dan menentukan setruktural.
Dari sudut karyawan :
a. Kepuasan kerja
Dengan adanya balas jasa maka kebutuhan karyawan dapat terpenuhi baik
kebutuhan fisik, status social, dan egoistiknya sehingga ia memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya.
b. Stabilitas karyawan
Dengan adanya program kompensasi yang adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin
karena turnover relatif kecil.
c. Disiplin

3
Dengan adanya kompensasi yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan peraturan
yang berlaku.

2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kompensasi


Ada enam factor yangn mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu
factor pemerintah, penawaran bersama, standard dan kehidupan, upah
perbandingan, permintaan dan persediaan, dan kemampuan membayar.
Hal ini sesuai dengan pemdapat Leon C. megginson (1981;401) yang
menggunakan bhwa the major factor that affect an organizations
compensation policies and practices are: 1) government factor, 2)
collective bargaining, 3) standar and cost of living, 4) comparable wages,
5) supply and demand, and 6) ability to pay

a. Factor pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penenuan standar
gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku,
Transportasi/angkutan, inflasi maupun devaluasi sangat
mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi
pegawai
b. Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula
pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang
harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama
dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai
keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di perushan
c. Standar dan biaya hidup pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard an biaya
hidup minimal pegawai. Hal ini Karen kebutuhan dasar pegawai harus
terpenuhi. Dengan terpenuhnya kebutuhan dasar pegawai dan
keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya
kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan
pegawai dapat berkerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan
perusahaan. Banyak penelitian menunjukan bahwa ada korelasi tinggi
antara motivasi kerja pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi
positif antara motivasi kerja dan pencapaian tujuan perusahaan
d. Ukuran perbandingan upah

4
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh
ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa
kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu
memperlihatkan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran
perusahaan
e. Permintaan dan persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu
mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya,
kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan tingkat upah pegawai
f. Kemampuan membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan
pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai.
Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar
batas kemampuan yang ada pada perusahaan

2.4 . Asas-asas Kompensasi


Program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan atas asas adil dan
layak serta dengan memperjhatikan Undang-Undang Perburuan yang
berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-
baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan
kepuasan kerja karyawan.
Asas-asas tersebut adalah seabagai berikut:
1. Asas adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus
disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan,
tanggung jawab, jabatan pekerjaan, dan memenuhi persyaratan internal
konsistensi.
Dengan asas adil maka akan tercipta suasana kerja yang baik, semangat
kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.
2. Asas layak dan wajar
Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya
pada tingkat normative yang ideal. Tolak ukur layak adalah relative
penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimal
pemerintah dan internal konsistensi yang berlaku.
2.5 Bentuk bentuk kompensasi
Jenis-jenis kompensasi yang diberikan kepada pegawai antara lain :

5
1. Kompensasi Financial
o Kompensasi Langsung
Gaji
Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan
tetap serta mempunyai jaminan yang pasti, diberikan kepada pegawai atas
jasa pelayanannya yang diberikan secara bulanan.
Upah
Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan
berpendoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya, bisa juga
dibayarkan kepada pegawai secara perjam, perhari, dan persetengah hari.
Honor
Bonus
Komisi
Insentif

o Kompensasi Tidak Langsung


Asuransi
Pensiun
Jaminan sosial
Biaya kuliah
Bantuan hukum
2. Kompensasi Non-Financial
o Imbalan Karir
Rasa aman
Pengembangan diri
Peluang kenaikan pengahasilan
o Imbalan sosial
Status
Pujian
Pengakuan
Kenyamanan Tugas
2.6 Langkah- langkah Penentuan Kompensasi
Untuk menentukan kompensasi, ada beberapa langkah-langkah yang
dapat digunakan yaitu :
1. Menganalisis jabatan

6
Menganalisis jabatan merupakan suatu kegiatan untuk mencari
informasi mengenai tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang
diperlukan dalam melaksanaan tugas tersebut agar dapat dipakai
untuk mengembangkan uraian tugas, spesifikasi tugas, dan standar
untuk kerja. Kegiatan ini perlu dilaksanakan sebagai landasan untuk
mengevaluasi jabartan
2. Mengevaluasi jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan
nilai relative dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan
pekerjaan lain. Proses ini untuk mengusahakan tercapainya
internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang
sangat penting dalam penentuan tingkat gaji.
3. Melakukan suvei gaji dan upah
Survei upah dan gaji merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat
gaji yang berlaku secara umum dalam perusahaan perusahaaan
yang memiliki jabatan yang sejenis. Ini dilakukan untuk
mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor
penting dalam perencanaan dan penentuan gaji dan upah. Survey
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti misalnya
dengan mendatangi perusahaaan perusahaan untuk memperoleh
informasi mengenai tingkat gaji dan upah yang berlaku, membuat
kuisioner dan lain sebagainya
4. Menentukan tingkat gaji
Untuk menciptakan keadilan internal yang menghasilkan rangking
jabatan, dan melakukan survey mengenai gaji yang berlaku di
pasar tenaga kerja, selanjutnya adalah penentuan gaji. Untuk
menggunakan metode poin, faktor-faktor pekerjaan telah
ditentukan poinnya selain itu jabatan jabatan kunci juga telah
diketahui harga pasarnya yang berdasarkan pada survey yang
telah dilakukan. Selanjtnya berdasarkan poin yang sudah
ditentukan dengan cara mempelajari informasi analasis jabatan
seperti jobdes, jobperfrom, dan jobspec, setiao pekerjaan
ditentukan poinnya.

http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/10/langkah-langkah-
penentuan-kompensasi.html
2.7 Waktu pembayaran kompensasi

Kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi


penundaan, supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan
semakin besar, ketenangan, dan konsistensi kerja akan lebih baik. Jika
pembayaran kompensasi tidak tepat pada waktunya akan mengakibatkan

7
disiplin, moral, gairah, kerja karyawan menurun, bahkan turnover karyawan
semakin besar. Pengusaha harus memahami bahwa balas jasa akan
dipergunakan karyawan beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya, dimana kebutuhan itu tidak dapat ditunda, misalnya makan.
Kebijaksanaan waktu pembayaran kompensasi hendaknya berpedoman dari
pada menunda lebih mempercepat dan menetapkan waktu yang paling
tepat.
Randall dan Susan mengemukakan bahwa, jika organisasi ingin
meminimalkan tingkat ketidak hadiran dan keluar-masuknya karyawan
melalui kompensasi, mereka harus memastikan bahwa karyawan puas
dengan bayaran mereka.
Orang membandingkan tingkat bayaran dengan apa yang mereka
yakini semestinya mereka terima. Maka mereka puas jika tingkat bayaran
"yang semestinya" sebanding dengan tingkat bayaran aktual, atau tidak puas
jika tingkat bayaran aktual lebih kecil dari tingkat semestinya.

2.8 kasus
Perusahaan tambang harus bayar kompensasi

Seorang hakim di Selandia Baru memerintahkan sebuah perusahaan


pertambangan untuk membayar kompensasi kepada keluarga dari 29 orang
pria korban ledakan gas pada 2010.

Lahan pertambangan batu bara Pike River Coal diperintahkan untuk


membayar kompensasi sebesar NZ$110.000 dollar atau sekitar Rp855 juta
terhadap setiap keluarga korban dan kepada dua orang yang selamat dari
bencana yang terjadi di South Island.

Total jumlah kompensasi yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut yaitu
NZ$3,41 juta dollar atau sekitar Rp26 miliar.Tidak diketahui secara pasti
perusahaan tersebut dapat membayar kompensasi secara penuh.Kini
perusahaan yang berada dalam pengawasan pihak berwenang.Bencana
tambang yang terjadi itu merupakan yang terburuk di Selandia Baru.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kompensasi / upah adalah sebuah imbalan balas jasa dari apa yang
telah seseorang kerjakan. Fungsi dari kompensasi salah satunya adalah :
1. Penggunaan SDM secara efisien.
2. Mendorong stabilitas ekonomi.
Kompensasi juga mempunyai tujuan yang sangat penting bagi
perkembangan suatu perusahaan. Karena tanpa adanya kompensasi,

9
perusahaan tersebut tidak akan berkembang. Salah satu tujuan kompensasi
adalah : Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan,
mempertahankan karyawan yang ada, menjamin keadilan, menghargai
prilaku yang diinginkan, mengendalikan biaya-biaya dan mematuhi peraturan-
peraturan legal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi system kompensasi antara lain:
a.Produktivitas
b.Kemampuanuntukmembayar
c.Kesediaanuntukmembayar
d.Suplaidanpermintaan
e.Organisasikaryawan
f. Berbagia peraturan dan perundang-undangan.

3.2 SARAN
Kompensasi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dari itu
kompensasi harus sangat diperhatikan oleh perusahaan. Karena jikalau
masalah kompensasi tidak berjalan dengan baik perusahaan akan kesulitan
dalam mencapai tujuanya karena menurunya aspirasi kinerja karyawan
karena tidak sesuai dengan yang semestinya.

10

Anda mungkin juga menyukai