Sejarah Sedimentologi
2015-64-021
Tugas Sedimentasi
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada TUHAN Yang Maha Esa Karena Atas Berkat dan Cinta Kasih-Nya Penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Sedimentologi.
Makalah ini berisikan mengenai sejarah sedimentologi, perkembangan sedimentologi dan sejarah
sedimentologi kelautan. Makalah ini sendiri merupakan tugas yang harus penulis selesaikan untuk memenuhi
persyaratan kontrak perkuliahan ada mata kuliah sedimentasi. Semoga makalah yang sudah penulis buat ini
boleh bermanfaat bagi pembaca terkhususnya bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini terkhususnya bagi dosen mata kuliah sedimentasi ini yang sudah memberikan sumbangsih
pemikiran maupun ide untuk pembangunan makalah ini lebih baik.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca terlebih lagi dari dosen mata kuliah
sedimentasi ini agar makalah ini lebih baik. Manusia penuh dengan keterbatasan, maka penulis meminta maaf
jika ada penulisan atau kata kata yang masih keliru. Terima kasih
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari isi yang telah penulis sampaikan, dapat disimpulkan bahwa sedimentologi
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai sedimen. Ilmu ini sudah ada sejak zaman
primitif yang dimana manusia menggunakan batu untuk kebutuhan kehidupannya. Namun
kata sedimentologi baru dikenal ketika Wadell pada 1932 memperkenalkan kata itu.
Tulisan tertua yang mengungkapkan berbagai bentuk spekulasi tentang proses
sedimentasi alami dapat ditemukan dalam karya orang-orang Yunani kuno. William
Smith (1815) yang berhasil merekam penyebaran dan urut-urutan batuan sedimen di suatu
daerah. Para ahli stratigrafi masa lalu banyak menyumbangkan tenaga dan pikirannya
dalam mengembangkan pengetahuan tentang sedimen yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan, misalnya dalam buku Principles of Stratigraphy karya Grabau (1913)
dan Treatise of Sedimentation karya Twenhofel (1928). Pada 1919, thesis master C. K.
Wentworth yang berjudul A Field and Laboratory Study of Cobble Abrasion diterbitkan
dalam Journal of Geology yang mengembangkan satu ancangan baru untuk meneliti
material sedimen. Selama dua dasawarsa berikutnya, metoda kuantatif diterapkan oleh
banyak ahli sedimentologi terhadap sifat-sifat sedimen yang lain. Metoda analisis dan
penerapan teknik-teknik statistika untuk analisis besar butir kemudian disempurnakan dan
dikembangkan lebih jauh oleh Krumbein dan ahli-ahli lain.
Untuk perkembangannya sedimen dipelajari sebagai satuan stratigrafi,
pemformulasian tafsiran tafsiran tentatif, adanya petografi sedimen dengan adanya studi
sayatan tipis sedimen purba mengenai tektur dan mineralogi sedimen lepas. Selanjutnya
sedimen sudah masuk ada pembuatan tiga dimensi serta analisis lingkungan berdasarkan
geometri, penampang vertikal, dan struktur sedimen. Perkembangan ini meliputi studi
lapangan dan laboratorium sehingga lebih tepat disebut sedimentologi.
Sedangkan pada sejarah sedimentologi kelautan diteliti lebih lanjut oleh John Murray
yang memberikan titik awal terhadap semua penyelidikan sedimen laut-dalam. Stetson
(dari Woods Hole) dan Shepard (dari Scripps) juga merupakan ahli yang ketertarikan
orang terhadap endapan bahari. Sedimen delta dan litoral juga dipelajari secara intensif
pada beberapa dasawarsa terakhir, khususnya oleh Fisk (di Amerika Serikat), van
Straaten dkk (di Belanda), serta oleh suatu kelompok studi di Senckenberg. Hubungan
antara aktivitas manusia dan sedimen laut serta pengaruhnya terhadap ekologi laut pula
dijelakan oleh banyak peneliti diantaranya dalam buku Friedman and Sander (1978).
3.2.Saran
Sebaiknya makalah makalah yang sudah mahasiswa buat ini di jadikan blog karena
menurut saya dapat membantu pengetahuan masyarakat umum mengenai sejarah
sedimentologi.
DAFTAR PUSTAKA
Rifardi, 2012. Ekologi Sedimen Laut Dalam Modern Edisi Revisi. Pekanbaru: UR Press
Pekanbaru