I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spanyol atau biasa dikenal dengan nama Andalusia adalah sebuah provinsi
yang beribu kota Cordova pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Barat [756-
1031 M]. Islam pada masa ini telah menjadi dokumen sejarah tersendiri bagi
perjalanan masa-masa keemasan Islam yang patut menjadi perhatian bagi generasi
sekarang.
berbagai penelitian ilmiah tidak hanya berguna bagi umat Islam di negeri Masyriq
tetapi juga bagi seluruh anak manusia. Cordova merupakan sentral intelektual di
dalam berbagai bidang. Ketika itu orang-orang Eropa datang belajar di Cordova
dan mereka bangga belajar di negeri tersebut sebagaimana kebanggaan umat Islam
yang pada saat sekarang belajar di Eropa. Islam pada waktu itu menjadi guru bagi
Spanyol merupakan tempat paling strategis bagi Eropa pada waktu itu untuk
menggali peradaban Islam yang tak tertandingi baik dalam bentuk hubungan
Eropa menjadi saksi sejarah bahwa Spanyol di bawah panji Islam jauh
2
dan alun-alun istana al-Hamra, kemajuan ilmu pengetahuan, filsafat, sains dan
lain-lain, menjadi bukti sejarah atas kemajuan yang telah dicapai Islam di
Spanyol.2.
Spanyol mencapai puncak keemasan dibawah pemerintahan keluarga Bani
Umayyah terutama pada masa Abd Rahman I (756-788), Abd Rahman III (921-
961), dan al-Hakam II (961-976 M), ketika itu ibukota Spanyol, Cordova bersinar
Meskipun Islam di Andalusia pada waktu itu maju sedemikian rupa, namun
akhirnya juga mengalami banyak kelemahan akibat persatuan yang mulai tidak
harmonis dan peradaban Islam yang cemerlang selama ini, akhirnya mengalami
kemunduran dan kehancuran. Sebagian dari sisa kehancuran itu hanya menjadi
1
Philip K.Hitti, History of The Arabs [London : Macmillan Press,1970], h.526 530.
2
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam Bagian I dan II ( Cet. I; Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1999), h. 581.
3
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
II. PEMBAHASAN
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M),3
salah seorang Khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum
penaklukan Spanyol Umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya
sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Sebelum dikalahkan dan
kemudian dikuasai Islam, wilayah ini menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi,
yakni kerajaan Ghotik. Kerajaan ini (Ghotik) sering menjadi provokator penduduk
menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol.
tiga kesatria Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan
pasukan kesana, mereka adalah: Tha>rif bin Ma>lik, Thariq bin Ziya>d, dan Musa
Ibn Nushair. Tharif bin Ma>lik dikenal sebagai perintis dan penyelidik masuknya
Islam di Spanyol. Sedangkan Ta>riq bin Ziya>d adalah panglima perang yang
kekuasaan di Afrika Utara ketika itu yang menjadi pusat gerakan ekspansi ke
Spanyol.
3
Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MAK Kelas II. (1999), h. 78.
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. II; Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994), h.
88.
4
5
Afrika Utara, terjadi perselisihan antara Gubernur Cueta (Yulian) dengan Roderik
membunuh raja Witiza, sehingga Gubernur Cueta yakni Yulian menjadi marah dan
membuka pintu bagi daulah Umayyah untuk menguasai Spanyol khususnya dan
Eropa umumnya.5
persetujuan (izin) dari khalifah al-Walid. Atas dasar itulah sehingga Musa Ibn
kesetiaan Yulian terhadap kerjasama yang telah dicetuskan. Maka disusunlah suatu
kekuatan militer yang terdiri dari 400 orang tentara infanteri dan 100 orang
memasuki pantai selatan Spanyol pada bulan Juli 710 M. Misi Tarif berhasil
dengan baik dan lancar. Sebagai bukti kedatangan Tarif ke Spanyol, maka
diabadikanlah namanya menjadi nama sebuah semenanjung di Spanyol, yaitu
semenanjung Tarifah.6
Sebagai tindak lanjut dari penyerangan Tharif, maka pada tahun 711 M,
Musa Ibn Nushair mengutus panglima Tarq Ibn Ziyad, untuk melakukan agresi ke
Andalusia (Spanyol), dengan jumlah pasukan yang lebih besar, yakni sekitar 7.000
5
Philip K Hitti, History Of The Arabs, h. 492-494.
6
Philip K Hitti, h. 492-494.
6
daerah perbukitan, yang hingga kini dinamakan dengan Gibraltar atau Jabal
Tha>riq.7
Melihat hal itu, Raja Rodertick menyadari ancaman dan bahaya yang
Melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang, maka Thariq minta bantuan kepada
Musa Ibn Nushair, tetapi Musa hanyha dapat mengirim 5000 prajurit, sehingga
jumlah pasukan Tariq berjumlah 12.000 pasukan.8
Selisih jumlah pasukan yang tidak berimbang itu, tidak menjadikan Thariq
surut dan gentar. Pasukan berani mati Thariq bin Ziyad terus bergerak maju
sampai bertemu dengan angkatan perang raja Roderick di tepi sungai kecil (orang
Arab menyebutnya dengan Wadi Bakka) dekat Guadalete yang mengalir ke selat
mengalahkan Roderick dan iapun terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 M. dengan
kekalahan Roderick, pintu Spanyol terbuka lebar. Thariq dan pasukannya yang
terdiri dari bangsa Barbar,9 terus bergerak maju menaklukkan kota-kota penting di
Avignori Lyons dan pulau-pulau yang terdapat di laut tengah seperti Majorca,
7
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Cet. II; Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994) h. 90
8
Hasan Ibrahim Hasan, Islamic History and Culture diterjemahkan oleh Djahdan Human
dengan judul Sejarah dan Kebudayaan Islam (Cet. I; Yogyakarta : Kota kembang, 1989), h. 90.
9
Bangsa Barbar adalah kelompok pengelana yang menempati wilayah Afrika Utara yang
sebagian besar menempati gurun sahara di wilayah negara al-Jazair, Libia Nigeria,Maroko, dan
Tunisia.
10
Hasan Bin Ibrahim Hasan, Islamic History and Culture diterjemahkan oleh Djahdan Human
dengan judul Sejarah dan Kebudayaan Islam ( Cet. I; Yogyakarta : Kota kembang, 1989),., h. 91.
7
operasinya di Spanyol, maka pada bulan Juni 712 M, Musa Ibn Nushair
jalan yang tidak dilalui oleh Tariq Ibn Ziyad. Pasukan Musa melalui pantai Barat
dan Sevilla. Pasukan ini akhirnya bertemu dengan pasukan Tariq di dekat kota
dan Galecia, bahkan mereka telah sampai ke perbatasan Spanyol dan Perancis.
Pada waktu Tariq Ibn ziyad dan Musa Ibn Nushair memenangkan pertempuran
dan menguasai kota-kota Andalusia. Sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh
Islam di bawah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dari sini
signifikan.
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali, yang
pemerintahan dan ekonomi belum tercapai dengan baik. Karena masih banyak
gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Periode ini berakhir dengan
11
Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MAK Kelas II, 1999, h. 84.
8
(panglima atau gubernur), akan tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan
Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Bagdad. Amir
pada fase ini umat Islam telah mencapai kemajuan-kemajuan baik dari segi
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Rahman III yang
orang, yaitu :
- Hakam II (961-976 M)
- Hisyam II (976-1009 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
Pada periode ini, Islam Spanyol meskipun masih terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti
Mura>bithu>n (1086-1143 M) dan Muwahidun (1146-1235 M). Meskipun
demikian pada akhirnya umat Islam tidak mampu membendung serangan umat
Kristen yang semakin besar. Sehingga pada tahun 1238 M Corodova jatuh
setelah kejatuhan Seville pada tahun 1248 M. Pada fase ini Seluruh Spanyol
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa didaerah Granada, di bawah dinasti
di zaman Abdurrahman An-Nashir. Akan tetapi secara politik dinasti ini hanya
M. Umat Islam setelah itu dihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau
pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi
12
Departemen Agama RI, 1999, h. 84. h. 88.
10
Dalam kurun waktu lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat
Dari beberapa prestasi yang telah dicapai tersebut, disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain :
13
Departemen Agama RI, h. 91-98.
11
penguasa dinasti Umayyah di Spanyol Muhammad Ibnu Abd. Rahman dan al-
Hakam II al-Muntashir.
d. Adanya hubungan intelektual yang baik antara Spanyol dan Baghdag dalam
membangun peradaban dan kesatuan budaya dunia Islam. kendatipun
sebaliknya.
1. Kordova
diseluruh Eropa, karena waktu itu kota-kota di Eropa masih becek, gelap, sepi,
sedang di Kordova sudah ramai dan teratur serta indah di pandang mata.
Walaupun kotanya ramai dan besar, namun tidak ada gejala kerusakan moral
atau akhlak.14
340 rumah yang indah-indah, memiliki gaya cipta sendiri. Diantaranya adalah
14
Departemen Agama RI h. 98-99.
12
lainnya.
Menurut Ibn Al-Dalai, terdapat 491 masjid disana. Pendiri masjid Kordova
kecil, atas persetujuan umat Kristen lalu kemudian gereja itu dipindahkan.
Masjid ini dapat menampung 80.000 orang. Masjid Kordova sekarang ini
dijadikan gereja Nasrani dan diberi nama MOSQUITA.
2. Granada
istana yang indah yang dibuat oleh raja-raja Bani Ahmar yang diberi nama
Qaat Shafra (ruangan kuning). Ruangan ini yang paling indah dan dibuat
beratnya 1200 kg, sebab pada tanggal tersebut merupakan jatuhnya Granada
13
ketangan orang-orang Kristen pada tahun 899 H (1492 M), dan selanjutnya
3. Sevilla
Sevilla merupakan kota yang indah, terletak di tepi sungai Guadal Quivir.
kota ini diserahkan kepada Raja Ferdinand, kemudian masjid Sevilla dijadikan
Spanyol selama 780 tahun lebih. Kini Islam di Spanyol tinggal nama yang
tertulis rapi dalam sejarah. Umat Islam hanya mampu mengenang sejarah
suram Islam dengan penuh kekesalan. Karena tak ada lagi yang dapat
15
Departemen Agama RI, h. 101.
14
dalam waktu yang relatif singkat, umat Islam lenyap secara total di wilayah
itu. Pada waktu itu, seluruh umat Islam dihadapkan ke Mahkamah Taftis
(3) dibunuh.
pertama, yaitu murtad. Adapun mereka yang imannya kuat dan memiliki
terdekat. Umat Islam memilih alternatif kedua ini, pada umumnya mereka
syahid. Umat Islam yang terpaksa menempuh alternatif ketiga ini, dibantai
lebih 3.000.000 (tiga juta) jiwa. Mereka disiksa secara kejam kemudian
Dengan keadaan seperti itu, tidak ada lagi seorang muslim yang
berterus terang tentang agamanya. Meski dalam hati mereka tetap sebagai
agama yang semula maju dengan pesat, akhirnya harus pudar, sejalan
melalui lembaga suci Kristen. 5.000 (lima ribu) copy al-Quran bersama
Granada.
Pada tahun 1526, Raja Philip mengeluarkan suatu dekrit bahwa tidak
seorang pun boleh memiliki atau membaca buku berbahasa Arab. Semua
buku yang ditulis oleh para cendekiawan Muslim atau buku-buku kajian
17
Departemen Agama RI, Textbook Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I (Ujung Pandang:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, l981/l982), h.103.
16
(595H/1198 M) dan Ibnu Khaldun (808 H/1406 M), maka seluruh dunia
Islam sangat serius. Di antara kesenian yang sangat maju adalah seni
18
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Hidakarya Agung, l990), h. 112.
17
pencampurbauran antara sastra Arab dengan sastra lain, seperti sastra Latin
Bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, maka hal itu sangat berpengaruh
terhadap perkembangan sastra Arab. Baik prosa maupun puisi Arab, telah
banyak diubah menjadi ke dalam bahasa Latin. Hal ini pula berimplikasi
alcalde berasal dari kata al-qadhi, alviare berasal dari kata al-abyar, dan
III. PENUTUP
19
Amir Hasan Siddiqi, Studies in Islamic History, diterjemahkan M.J. Irawan dengan judul
Ilmu Pengetahuan dalam Lintasan Sejarah Islam (Cet. I; Bandung: Al-Maarif, L987), h. 89.
20
C. Israr, Sejarah Kesenian Islam (Cet, I; Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 240-241.
21
Mustafa al-Sibai, Mustafa al-Sibai, Kebangkitan Kebudayaan Islam (Cet. I; Jakarta: Media
Dakwah, l987). h. 126.
18
Dari penjelasan yang telah dikemukakan diatas, maka dalam makalah ini dapat
Faktor eksternal disini adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri
Spanyol itu sendiri. Faktor internal adalah suatu kondisi yang terdapat dalam
tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang dan prajuruit Islam yang terlibat dalam
penaklukan wilayah spanyol pada khususnya.
2. Dalam kurun waktu lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat
pengetahuan.
yang digantikan oleh generasi Kristen yang pada saat sekarang menjadi penguasa
DAFTAR PUSTAKA
18
19