Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2011
KATA PENGANTAR
iii
buku ini, semoga buku kecil ini dapat bermanfaat dan
membantu wajib pajak baru orang pribadi dalam pemenuhan
hak dan kewajiban perpajakannya.
Euis Fatimah
NIP. 195812121982102001
iv
DAFTAR ISI
v
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
vi
BAB 1
Pendahuluan
BAB 1
BUKU SAKU PERPAJAKAN
BAGI UMKM
1. PENDAHULUAN
3
kepada masyarakat sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.
Penerbitan buku saku ini merupakan salah satu perwujudan dari
fungsi di atas dengan maksud memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang pelaksanaan kewajiban perpajakan kepada
masyarakat khususnya yang tergolong sebagai Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM).
Sebelum menjelaskan tentang apa saja yang wajib dilaksanakan
oleh Wajib Pajak yang tergolong dalam Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, perlu disampaikan dalam buku saku ini tentang jenis
dan macam pajak yang berlaku di Indonesia sebagai tambahan
cakrawala pengetahuan perpajakan.
A. JENIS PAJAK
4
Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor
sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat.
5
Pajak tertentu yang tergolong mewah, juga dikenakan PPnBM.
Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah adalah :
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan
pokok; atau
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
atau
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat berpenghasilan tinggi; atau
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status;
atau
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral
masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat.
4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan
dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi
pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah
uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan.
6
Mulai 1 Januari 2010, PBB Perdesaan dan perkotaan menjadi
Pajak Daerah sepanjang Peraturan Daerah tentang PBB yang
terkait dengan Perdesaan dan Perkotaan telah diterbitkan. Apabila
dalam jangka waktu dari 1 Januari 2010 s.d Paling lambat
31 Desember 2013 Peraturan Daerah belum diterbitkan, maka
PBB Perdesaan dan Perkotaan tersebut masih tetap dipungut oleh
Pemerintah Pusat. Mulai 1 januari 2014, PBB pedesaan dan
Perkotaan merupakan pajak daerah. Untuk PBB Perkebunan,
Perhutanan, Pertambangan masih tetap merupakan Pajak Pusat.
1. Pajak Propinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor ;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
d. Pajak Air Permukaan;.
e. Pajak Rokok.
2. Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
g. Pajak Parkir.
h. Pajak Air Tanah
7
i. Pajak sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan
k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
C. WAJIB PAJAK
Siapa yang digolongkan sebagai Wajib Pajak adalah orang
pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
D. MANFAAT PAJAK
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga
atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber
penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber
utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan
negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak
meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi
dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak.
Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka
memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap
warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal
dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Pajak
juga digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat
8
dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar
negeri. Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM baik dalam
hal pembinaan dan modal. Dengan demikian jelas bahwa peranan
penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan
dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan
pembangunan.
Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak
juga melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat
yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada
masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu
tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk
tercapainya fungsi redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya
kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
dikurangi secara maksimal.
9
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
10
BAB 2
Hak dan Kewajiban
Wajib Pajak
BAB 2
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
Sebulan
Setahun (Rp)
(Rp)
14
untuk Wajib Pajak Kawin +
33.000.000,- 2.750.000,-
Penghasilan istri digabung (K/I/-)
16
Perlu diketahui masyarakat bahwa untuk pengurusan NPWP
tersebut di atas TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN.
18
Angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajak OPPT :
0,75% x jumlah peredaran usaha ( omset ) setiap
bulan dari masing-masing tempat usaha
b) Angsuran PPh Pasal 25 sebagai Wajib Pajak Orang
Pribadi Selain Pengusaha Tertentu (OPPT).
Wajib Pajak Orang Pribadi Selain Pengusaha
Tertentu (OPPT) adalah Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha tanpa melalui tempat
usaha misalnya sebagai pekerja bebas atau sebagai
karyawan.
Angsuran PPh Pasal 25 sebagai Wajib Pajak Orang
Pribadi Selain Pengusaha Tertentu :
Penghasilan Kena Pajak x Tarif PPh Pasal 17 ayat (1)
huruf a UU PPh : 12 bulan.
20
Rp 36.000.000,00 Rp 19.800.000,00 = Rp
6.200.000,00
ajak Penghasilan yang terutang :
5% x Rp6.200.000,00 = Rp310.000,00
PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar si A setiap
bulan:
Rp310.000,00 : 12 = Rp 25.833,00
Contoh I:
Koperasi Unit Desa A, setelah menghitung PPh
terutang tahun pajak 2010 diketahui PPh terutang
setahun sebesar Rp12.000.000,00. kemudian telah
melunasi angsuran PPh Pasal 25 selama tahun 2010
(12 bulan) sebesar :
Rp781.250,00 x 12 = Rp9.375.000,00
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh KUD A adalah
sebesar :
PPh yang terutang angsuran PPh Pasal 25
Rp12.000.000, Rp9.375.000,00 = Rp2.625.000,00
Contoh II :
Si A adalah pengusaha restoran (UMKM) di Jakarta
yang tergolong sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu dan menggunakan pencatatan
dalam penghitungan besarnya PPh. Jumlah peredaran
usaha (omzet) selama setahun adalah Rp510.500.000,-
dan PPh Pasal 25 (WP OPPT) yang sudah dilunasi
(0,75 x Rp510.500.000) adalah Rp3.828.750,- Setelah
dihitung PPh yang terutang selama setahun adalah
10.975.750.
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh si A adalah sebesar :
Rp 10.975.750 Rp 3.828.750 = Rp 7.147.000
22
b. Membayar PPh melalui pemotongan dan pemungutan
oleh pihak lain (PPh Pasal 4 (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal
21, 22, dan 23, serta PPh Pasal 26).
Pihak lain disini adalah :
1) Pemberi penghasilan;
2) Pemberi kerja; atau
3) Pihak lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh
pemerintah.
24
Adapun jangka waktu proses penagihan sebagai berikut :
- Surat Teguran diterbitkan apabila dalam jangka 7
(tujuh) hari dari jatuh tempo pembayaran Wajib Pajak
tidak membayar hutang pajaknya.
- Surat Paksa diterbitkan dalam jangka 21 (dua puluh
satu) hari setelah Surat Teguran apabila Wajib Pajak
tetap belum melunasi hutang pajaknya.
- Sita dilakukan dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak
Surat Paksa disampaikan.
- Lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari
setelah pengumuman lelang. Sedangkan pengumuman
lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari
setelah penyitaan.
DJP dapat melakukan pencegahan dan penyanderaan
terhadap Wajib Pajak/penanggung pajak yang tidak
kooperatif dalam membayar hutang pajaknya.
26
Penghasilan bruto :
(1.700.000,- + 300.000,-) = Rp 2.000.000,-
Biaya jabatan :
(5% x Rp 2.000.000) = Rp 100.000,-
Iuran pensiun : = Rp 100.000,-
Penghasilan neto sebulan = Rp 1.800.000,-
Penghasilan neto setahun :
(12 x Rp 1.800.000,-) = Rp 21.600.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak(TK/-) = Rp 15.840.000,-
Penghasilan Kena Pajak = Rp 5.760.000,-
PPh Pasal 21 setahun :
5% x Rp5.760.000,- = Rp 288.000,-
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp288.000,- : 12 = Rp 24.000,-
28
5. Pemungutan PPh atas penjualan atas barang yang
tergolong mewah
30
- PPh Pasal 26 adalah pemotongan pajak yang dilakukan
oleh pihak pemberi penghasilan sehubungan dengan
pembayaran berupa deviden, bunga, royalty, hadiah dan
penghasilan lainnya kepada WP luar negeri.
32
diserahkannya ke Dinas Pendidikan kota A sebesar
Rp500.000.000,-. Besarnya PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus
dipotong Dinas Pendidikan Kota A atas penghasilan yang
diterima CV Polan :
Rp500.000.000,- x 2% = Rp10.000.000,-
34
- PPN dan PPnBM adalah pemungutan PPN dan PPnBM
oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) atau Pemungutan
yang ditunjuk (misalnya Bendahara Pemerintah) atas
pengkonsumsian barang dan/atau jasa kena pajak.
Pengusaha Kena Pajak yang ditunjuk untuk memungut
PPN dan PPnBM adalah pengusaha yang memiliki
peredaran bruto (omzet) melebih Rp600.000.000,- setahun
atau pengusaha yang memilih sendiri untuk dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak.
36
Apabila pihak-pihak yang diberi kewajiban oleh Undang-
Undang Perpajakan untuk melakukan pemotongan/
pemungutan tidak melakukan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, maka dapat dikenakan sanksi administrasi
berupa bunga 2% dan kenaikan 100%.
Mengenai objek PPh dan tarif secara rinci terlampir dalam
baku panduan ini.
3. Pelaporan
Sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Perpajakan,
Surat Pemberitahuan (SPT) mempunyai fungsi sebagai
suatu sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang. Selain itu Surat Pemberitahuan berfungsi
untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak baik yang
dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme
pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak
pemotong/pemungut, melaporkan harta dan kewajiban,
dan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang
pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan.
Sehingga Surat Pemberitahuan mempunyai makna yang cukup
penting baik bagi Wajib Pajak maupun aparatur pajak.
38
Batas Waktu Batas Waktu
No Jenis SPT
Pembayaran Pelaporan
Masa
Sebelum
9 PPh Pasal 22 - Pertamina Delivery Order
dibayar
Akhir bulan
berikutnya
Akhir bulan
setelah
berikutnya
berakhirnya
11 PPN dan PPn BM - PKP setelah
Masa Pajak
berakhirnya
dan sebelum
Masa Pajak
SPT Masa PPN
disampaikan
40
PPN & PPn BM - Tgl. 15 bulan Tgl. 20 bulan
13
Pemungut Non Bendahara berikut berikut
42
D. KEWAJIBAN MEMBERI DATA
44
B. HAK DALAM HAL WAJIB PAJAK DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan
dengan tujuan menguji kepatuhan Wajib Pajak dan tujuan lain
yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam hal dilakukan pemeriksaan, Wajib Pajak berhak :
- Meminta Surat Perintah Pemeriksaan
- Melihat Tanda Pengenal Pemeriksa
- Mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan
pemeriksaan
- Meminta rincian perbedaan antara hasil pemeriksaan dan SPT
- untuk hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam
batas waktu yang ditentukan
Sanksi Administrasi
SPT Terlambat
1 7 (1)
disampaikan :
46
Rp100.000
a. Masa atau Per SPT
Rp500.000
Rp100.000
b. Tahunan atau Per SPT
Rp1.000.000
Dari jumlah
Pembetulan sendiri dan pajak yang
2 8 (3) 150%
belum disidik kurang
dibayar
Per bulan,
dari jumlah
8 (2 Pembetulan SPT Masa
1. 2% pajak yang
dan 2a) dan Tahunan
kurang
dibayar
Per bulan,
Keterlambatan
9 (2a dari jumlah
2. pembayaran pajak masa 2%
dan 2b) pajak
dan tahunan
terutang
Per bulan,
Kekurangan dari jumlah
3. 13 (2) pembayaran pajak 2% kurang
dalam SKPKB dibayar, max
24 bulan
SKPKB diterbitkan
Dari jumlah
setelah lewat waktu
paak yang
5 tahun karena
4. 13 (5) 48% tidak mau
adanya tindak pidana
atau kurang
perpajakan maupun
dibayar.
tindak pidana lainnya
Per bulan,
dari jumlah
a. PPh tahun berjalan pajak tidak/
5. 14 (3) 2%
tidak/kurang bayar kurang
dibayr, max
24 bulan
48
Per bulan,
dari jumlah
pajak tidak/
b. SPT kurang bayar 2%
kurang
dibayr, max
24 bulan
SKPKBT diterbitkan
Dari jumlah
setelah lewat waktu
pajak yang
5 tahun karena
6. 15 (4) 48% tidak atau
adanya tindak pidana
kurang
perpajakan maupun
dibayar
tindak pidana lainnya
Per bulan,
bagian
Mengangsur atau dari bulan
8. 19 (2) 2%
menunda dihitung
penuh 1
bulan
Kenaikan
Apabila: SPT
tidak disampaikan
sebagaimana disebut
dalam surat teguran,
PPN/PPnBM yang
2. 13 (3)
tidak seharusnya
dikompensasikan atau
tidak tarif 0%, tidak
terpenuhinya Pasal 28
dan 29
Dari PPh
a. PPh yang tidak atau yang tidak/
50%
kurang dibayar kurang
dibayar
Dari PPh
b. tidak/kurang yang tidak/
dipotong/ dipungut/ 100% kurang
disetorkan dipotong/
dipungut
50
Dari PPN/
PPnBM
c. PPN/PPnBM tidak
100% yang tidak
atau kurang dibayar
atau kurang
dibayar
Dari jumlah
Kekurangan pajak pada kekurangan
3. 15 (2) 100%
SKPKBT pajak
tersebut
1. Keberatan
2. Banding
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Surat
Keputusan Keberatan atas keberatan yang diajukannya, maka
Wajib Pajak masih dapat mengajukan banding ke Badan
52
Peradilan Pajak. Permohonan banding diajukan secara tertulis
dalam bahasa Indonesia dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
keputusan diterima dilampiri surat Keputusan Keberatan
tersebut. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat
Banding. Pengadilan Pajak harus menetapkan putusan paling
lambat 12 (dua belas) bulan sejak Surat Banding diterima.
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan
sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan
Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang
telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
54
- Hak Untuk Penundaan Pelaporan SPT Tahunan
Dengan alasan-alasan tertentu, Wajib Pajak dapat menyampaikan
perpanjangan penyampaian SPT Tahunan baik PPh Badan
maupun PPh Orang Pribadi.
56
BAB 3
Informasi Lebih Lanjut
BAB 3
INFORMASI LEBIH LANJUT
59
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
60
BAB 4
Pelayanan dan Keluhan
BAB 4
PELAYANAN DAN KELUHAN
63
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
64
BAB 5
Singkatan - Singkatan
BAB 5
SINGKATAN SINGKATAN
67
- SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
- SKPN : Surat Ketetapan Pajak Nihil
- SPT : Surat Pemberitahuan
- SPOP : Surat Pemberitahuan Objek Pajak
- SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
- SSP : Surat Setoran Pajak
- SSB : Surat Setoran Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan
- STTS : Surat Tanda Terima Setoran (Pajak Bumi dan
Bangunan)
- STP : Surat Tagihan Pajak
- WP : Wajib Pajak
- OPPT : Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
68
BAB 6
Lampiran
BAB 6
LAMPIRAN
Lampiran I : Contoh Pengisian SSP
Lampran II : Petunjukan Pengisian SSP, Kode Jenis Pajak dan
Jenis Setoran
Lampiran III : Informasi Perpajakan Lainnya
Lampiran IV : Alamat Kantor Pelayanan Pajak
Lampiran I
71
BUKU PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN
PAJAK (SSP)
Lampiran II
72
tertera di atas tabel-tabel berikut untuk setiap jenis pajak yang
akan dibayar atau disetor.
2. Kode Jenis Setoran (KJS) diisi dengan angka dalam kolom
Kode Jenis Setoran untuk setiap jenis pajak yang akan
dibayar atau disetor pada tabel berikut sesuai dengan
penjelasan dalam kolom Keterangan.
Catatan : Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan
lengkap agar kewajiban perpajakan yang telah dibayar dapat
diadministrasikan dengan tepat.
III. Uraian Pembayaran (untuk SSP Standar)
Diisi sesuai dengan uraian dalam kolom Jenis Setoran yang
berkenaan dengan Kode MAP dan Kode Jenis Setoran pada
tabel berikut.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan
Hak atas Tanah dan Bangunan, dilengkapi dengan nama
pembeli dan lokasi objek pajak.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan
Bangunan yang disetor oleh yang menyewakan, dilengkapi
dengan nama penyewa dan lokasi objek sewa.
IV. Masa Pajak
Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom bulan
untuk masa pajak yang dibayar atau disetor. Pembayaran atau
setoran untuk lebih dari satu masa pajak dilakukan dengan
menggunakan satu SSP untuk setiap masa pajak.
V. Tahun Pajak
Diisi tahun terutangnya pajak.
VI. Nomor Ketetapan
73
Diisi nomor ketetapan yang tercantum pada surat ketetapan
pajak (SKPKB, SKPKBT) atau Surat Tagihan Pajak (STP)
hanya apabila SSP digunakan untuk membayar atau menyetor
pajak yang kurang dibayar/disetor berdasarkan surat ketetapan
pajak atau STP.
74
XI. Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran (untuk SSP
Standar)
Diisi Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau
Nomor Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos
(NTP) hanya oleh Kantor Penerima Pembayaran yang telah
mengadakan kerja sama Modul Penerimaan Negara (MPN)
dengan Direktorat Jenderal Pajak.
1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
75
untuk pembayaran pajak
yang masih harus disetor
200 Tahunan PPh Pasal 21
yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh Pasal 21.
76
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPh Final yang masih harus dibayar yang
Pasal 21 Pembayaran tercantum dalam SKPKBT
Sekaligus PPh Final
321
Atas Jaminan Hari Tua, Pasal 21 pembayaran sekaligus
Uang Tebusan Pensiun, atas Jaminan Hari Tua, Uang
dan Uang Pesangon Tebusan Pensiun dan Uang
Pesangon.
77
2. Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
78
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPh Pasal yang masih harus dibayar yang
320
22 tercantum dalam SKPKBT
PPh Pasal 22.
79
3. Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22
Impor.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
80
untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas
yang masih harus dibayar
Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat
390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding
Putusan Banding.
81
untuk pembayaran PPh Pasal
23 yang harus disetor atas
PPh Pasal 23 atas royalti yang dibayarkan kepada
103
Royalti Wajib Pajak dalam negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 23.
82
untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam SKPKB PPh
310 SKPKB PPh Pasal 23
Pasal 23 (selain SKPKB PPh
pasal 23 atas dividen, bunga,
royalti dan jasa).
83
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPh Final yang masih harus dibayar yang
322
Pasal 23 tercantum dalam SKPKBT PPh
Final Pasal 23.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran Masa PPh
100 Masa PPh Pasal 25
Pasal 25
84
untuk pembayaran pajak
Pembayaran
sebelum diterbitkan surat
199 Pendahuluan skp PPh
ketetapan pajak PPh Pasal 25
Pasal 25 Orang Pribadi
Orang Pribadi.
85
6. Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal
25/29 Badan
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
PPh Atas
untuk pembayaran PPh Badan
Pengalihan Hak
101 Atas Pengalihan Hak Atas Tanah
Atas Tanah dan/
dan/atau Bangunan yang tidak
atau
86
untuk pembayaran jumlah
300 STP PPh Badan yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPh Badan.
Pembayaran atas
untuk pembayaran jumlah
Surat Keputusan
yang masih harus dibayar yang
Pembetulan,
390 tercantum dalam Surat Keputusan
Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, atau
Keberatan, atau Putusan Banding.
Putusan Banding
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
87
dividen, bunga, royalti, jasa dan
laba setelah pajak BUT) yang
tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 26.
88
untuk pembayaran PPh Pasal
PPh Pasal 26 atas 26 yang harus dibayar atas
105 Laba setelah Pajak laba setelah pajak BUT yang
BUT tercantum dalam SPT Tahunan
PPh BUT.
89
SKPKB PPh Pasal untuk pembayaran jumlah
311 26 atas Dividen, yang masih harus dibayar yang
Bunga, tercantum dalam
90
8. Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis Pajak PPh Final dan
Fiskal Luar Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
91
untuk pembayaran jumlah
SKPKB PPh Final Pasal yang masih harus dibayar
312
19 yang tercantum dalam
SKPKB PPh Final Pasal 19.
92
untuk pembayaran PPh
PPh Final Pasal 4 ayat (2)
Final Pasal 4 ayat (2) atas
402 atas Pengalihan Hak atas
Pengalihan Hak atas Tanah
Tanah dan/atau Bangunan
dan/atau Bangunan.
93
PPh Final Pasal 4 ayat untuk pembayaran PPh
407 (2) atas Penjualan Saham Final Pasal 4 ayat (2) atas
Pendiri penjualan Saham Pendiri.
untuk pembayaran
PPh Final Pasal 15 atas
PPh Final Pasal 15 atas
411 Jasa Pelayaran dan/atau
jasa pelayaran dan/atau
Penerbangan Luar Negeri
penerbangan luar negeri.
94
PPh Final Pasal 15 atas untuk pembayaran PPh
412 Jasa Penerbangan Dalam Final Pasal 15 atas jasa
Negeri penerbangan dalam negeri.
untuk pembayaran
PPh Final Pasal 15 atas
PPh Final Pasal 15 atas
413 Penghasilan Perwakilan
penghasilan perwakilan
Dagang Luar Negeri
dagang luar negeri.
untuk pembayaran
PPh Final Pasal 15 atas
415 PPh Final Pasal 15 atas
Kerjasama Bentuk BOT
kerjasama bentuk BOT.
95
9. Kode Akun Pajak 411129 Untuk Jenis Pajak PPh Non Migas
Lainnya
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
96
10. Kode Akun Pajak 411111 Untuk Jenis Pajak PPh Minyak Bumi
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
97
11. Kode Akun Pajak 411112 Untuk Jenis Pajak PPh Gas
Alam
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
98
12. Kode Akun Pajak 411113 Untuk Jenis Pajak PPh Lainnya
dari Minyak Bumi
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
99
13. Kode Akun Pajak 411119 Untuk Jenis Pajak PPh Migas
Lainnya
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100
14. Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam
Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang
Setoran Masa PPN masih harus dibayar yang
100
Dalam Negeri tercantum dalam SPT Masa
PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran PPN
Setoran PPN BKP
terutang atas pemanfaatan BKP
101 tidak berwujud dari
tidak berwujud dari luar Daerah
luar Daerah Pabean
Pabean.
101
untuk pembayaran pajak
Pembayaran
sebelum diterbitkan surat
199 Pendahuluan skp PPN
ketetapan pajak PPN Dalam
Dalam Negeri
Negeri.
102
untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
SKPKB PPN Kegiatan
313 tercantum dalam SKPKB PPN
Membangun Sendiri
atas Kegiatan Membangun
Sendiri.
103
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPN atas yang masih harus dibayar yang
323 Kegiatan Membangun tercantum dalam SKPKBT
Sendiri PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri.
15. Kode Akun Pajak 411212 Untuk Jenis Pajak PPN Impor
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
104
Pembayaran untuk pembayaran pajak
199 Pendahuluan skp PPN sebelum diterbitkan surat
Impor ketetapan pajak PPN Impor.
105
16. Kode Akun Pajak 411221 Untuk Jenis Pajak PPnBM Dalam
Negeri
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
106
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT Masa yang masih harus dibayar yang
320
PPnBM Dalam Negeri tercantum dalam SKPKBT
PPnBM Dalam Negeri.
107
Pembayaran untuk pembayaran pajak
199 Pendahuluan skp sebelum diterbitkan surat
PPnBM Impor ketetapan pajak PPnBM Impor.
108
18. Kode Akun Pajak 411219 Untuk Jenis Pajak PPN Lainnya
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
Pembayaran atas
untuk pembayaran jumlah
Surat Keputusan
yang masih harus dibayar yang
Pembetulan,
390 tercantum dalam Surat Keputusan
Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, atau
Keberatan, atau Putusan Banding.
Putusan Banding
109
19. Kode Akun Pajak 411229 Untuk Jenis Pajak PPn BM
Lainnya
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran
jumlah yang masih harus
Pembayaran atas Surat
dibayar yang tercantum
Keputusan Pembetulan,
390 dalam Surat Keputusan
Surat Keputusan Keberatan,
Pembetulan, Surat
atau Putusan Banding
Keputusan Keberatan, atau
Putusan Banding.
110
20. Kode Akun Pajak 411611 Untuk Bea Meterai
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran penggunaan
100 Bea Meterai
Bea Meterai.
111
21. Kode Akun Pajak 411612 untuk Penjualan Benda Meterai
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Penjualan Benda untuk pembayaran penjualan
100
Meterai Benda Meterai.
Pembayaran
199 untuk pembayaran pajak sebelum
Pendahuluan
112
22. Kode Akun Pajak 411619 Untuk Pajak Tidak Langsung Lainnya
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Setoran Masa Pajak
untuk pembayaran Pajak Tidak
100 Tidak Langsung
Langsung Lainnya yang terutang.
Lainnya
untuk pembayaran jumlah
STP Pajak Tidak yang masih harus dibayar yang
300
Langsung Lainnya tercantum dalam STP Pajak Tidak
Langsung Lainnya.
untuk pembayaran jumlah
SKPKB Pajak Tidak yang masih harus dibayar yang
310
Langsung Lainnya tercantum dalam SKPKB Pajak
Tidak Langsung Lainnya.
113
23. Kode Akun Pajak 411619 Untuk Pajak Tidak Langsung Lainnya
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
114
DAFTAR PERSENTASE NORMA PENGHITUNGAN
UNTUK PEREDARAN USAHA
WAJIB PAJAK
PERSEORANGAN
NO.
KODE JENIS USAHA 10 IBU KOTA
URUT DAERAH
KOTA PROP
LAINNYA
PROP LAINNYA
10000 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN, PERBURUAN DAN
PERIKANAN
1. 11000 Pertanian tanaman pangan 15 15 15
2. 12111 Kelapa dan kelapa sawit 11.5 11 10
3. 12113 Kopi 11.5 11 10
4. 12131 Tembakau 11.5 11 10
5. 12132 Teh 11.5 11 10
6. 12141 Pertanian tanaman karet 11.5 11 10
7. 12161 Tebu 11.5 11 10
8. 12200 Pertanian tanaman lainnya
- Meliputi usaha pertanian atau perkebunan dalam penyiapan/
pelaksanaan penanaman,pembibitan, persemaian,
pemeliharaan dan pemanenan hasil tanaman 11.5 11 10
9. 13000 Peternakan.
- Meliputi usaha peternakan untuk mengambil daging, kulit,
tulang, bulu, telur, susu, madu dan kepompong/ sarangnya
baik yang dilakukan oleh usaha perorangan ataupun suatu
badan usaha. 11 10 9
10. 14000 Jasa pertanian dan Peternakan.
- Meliputi usaha jasa dibidang pertanian dan , baik yang
dilakukan oleh perorangan, usaha atas dasar balas jasa atau
kontrak. 25 25 24
11. 15000 Kehutanan dan penebangan hutan.
- Meliputi usaha penanaman, pemeliharaan maupun
pemindahan jenis tanaman/kayu, penebangan/pemotongan
kayu pengumpulan hasil hutan lainnya, dan semua usaha
yang melayani kebutuhan kehutanan yang dilakukan atas
dasar balas jasa atau kontrak. 16 16 16
12. 16000 Perburuan/ penangkapan dan pembiakan binatang liar.
- Meliputi usaha perburuan/ penangkapan binatang liar dengan
jerat atau perangkap dan pembiakan marga satwa liar kecuali
untuk sekedar hoby atau olahraga. 18 17 16
13. 17000 Perikan laut.
- Meliputi usaha penangkapan, pengambilan hasil laut.
Pemeliharaan dan pelayanan perikanan laut yang dilakukan
atas dasar balas jasa atau kontrak, seperti sortasi, gradasi,
persiapan lelang ikan dan lain-lain. 25 23 22
14. 18300 Perikanan darat
- Meliputi usaha budidaya ikan, pemeliharaan, pembibitan,
penangkapan dan pengambilan hasil serta pelayanan
perikanan darat yang dilakukan atas dasar balas
jasa/kontrak. 25 23 22
115
kontrak, termasuk pengusahaan alat pemisah pemecah
emulsi, penyulingan, penambangan minyak dan gas bumi
untuk dipasarkan/sampai di tempat pemuaian yang
dilaksanakan di daerah produksi.
17. 23000 Pertambangan bijih logam.
- Meliputi usaha pertambangan yang menyelenggarakan
ekstraksi bijih besi, pasir besi, timah, nikel, mangan. Emas,
perak dan logam lainnya dan usaha pemanfaatan dari bijih
bijih tersebut dengan segala cara. - - -
18. 23210 Timah - - -
19. 23220 Bauksit dan Alumunium - - -
20. 23230 Tembaga - - -
21. 23240 Nikel - - -
22. 25000 Penambangan dan penggalian garam
- Meliputi usaha penggalian, penguapan garam di tambak/
empang termasuk usaha pengumpulan, pembersihan,
penggilingan dan pengolahan dengan cara lain terhadap
mineral tersebut. 11 11 11
23. 26000 Pertambangan mineral bahan kimia dan bahan pupuk.
- Meliputi usaha pertambangan mineral bahan kimia dan pupuk
termasuk usaha penghancuran, pembersihan dan pengolahan
dengan cara lain terhadap mineral bahan kimia. - - -
24. 29000 Pertambangan dan penggalian lain 16 15 14
116
- Seperti kecap, tauco, tempe, oncom, tahu dan pengolahan
kedele/kacang-kacangan lainnya. 15 12.5 10
37. 31250 Industri kerupuk dan sejenisnya.
- Seperti kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk kulit, kerupuk
terung, emping, ceriping, karak, gendar, opak dan macam-
macam keripik kecuali kerupik tempe/tahu/oncom/paru dan
peyek. 15 12.5 10
38. 31260 Industri bumbu masak dan penyedap masakan.
- Seperti pembuatan bumbu masak dan penyedap masakan 17 16 15
39. 31270 Industri makanan lainnya yang belum terliput
- Seperti industri terasi, petis, kue basah, tape, dodol, keripik,
tempe/tahu/oncom/paru dan peyek. 15 12.5 10
40. 31280 Industri makanan ternak, unggas, ikan dan hewan lainnya.
- Seperti industri ransum dan konstrate makanan ternak,
unggas, ikan dan hewan lainnya. 17 16 15
41. 31310 Industri minuman keras
- Yaitu minuman yang mengandung alkohol lebih dari 20%. 24.5 24 24
42. 31320 Industri Anggur
- Yaitu minuman yang mengandung alkohol 5-20 %. 24.5 24 24
43. 31330 Industri Malt dan minuman yang mengandung Malt. 24.5 24 24
44. 31340 Industri minuman ringan. 15 14.5 14
45. 31410 Industri pengeringan dan pengolahan tembakau.
- Seperti pengeringan, pengasapan dan perajangan daun
tembakau. 19 18 17
46. 31420 Industri rokok kretek
- Yaitu pembuatan rokok yang mengandung cengkeh. 5 4.5 4
47. 31430 Industri rokok putih
- Yaitu rokok yang tidak mengandung cengkeh. 7 6.5 5
48. 31440 Industri rokok lainnya
- Seperti cerutu, rokok kelembak menyan. 5 4.5 4
49. 31490 Industri hasil lainnya dari tembakau, bumbu rokok dan
klobot/kawung.
- Seperti tembakau bersaus, pembuatan bumbu rokok,
pembungkus rokok (klobot kawung) dari pembuatan
kelengkapan rokok termasuk pembuatan filter. 6 5.5 5
117
pengolahan obat-obatan yang berbentuk jadi, pengolahan
bahan jamu (simplisia) dan macam-macam jamu (misalnya
berbentuk pil, kapsul, bubuk dan bentuk cairan).
61. 35230 Industri sabun, bahan pembersih keperluan rumah tangga,
kosmetika dan sejenisnya.
- Yaitu pembuatan sabun dalam berbagai bentuk termasuk
industri detergent, bahan pembersih rumah tangga lainnya
dan tapal gigi dan pembuatan berbagai macam kosmetika
kecuali minyak wangi sintetis dan minyak atsiri. 17 16 15
62. 35300 Industri pembersih pengilangan minyak bumi.
- Yaitu pengilangan yang menghasilkan bahan bakar
penggerakn motor dan minyak bakar seperti bensin, solar,
avtur, bensol, minyak tanah, pelumas, gemuk, LPG dan
spritus putih. - - -
63. 35400 Industri barang-barang dari hasil kilang minyak bumi. - - -
64. 35500 Industri karet dan barang dari karet. 17.5 16.5 16
65. 35600 Industri barang dari plastik.
- Seperti industri pipa dan slang dari plastik, industri barang
plastik untuk keperluan kaki, industri barang plastik
lembaran, industri media rekam dari plastik dan indutri
barang-barang plastik lainnya. 17.5 16.5 16
118
80. 39040 Industri mainan anak-anak
- Seperti pembuatan mainan anak-anak kecuali mainan anak-
anak yang bahan utamanya dari karet dan plastik. 15 12.5 12.5
81. 39050 Industri alat-alat tulis dan gambar.
- Seperti pembuatan alat tulis menulis dan gambar
menggambar 15 12.5 12.5
82. 39090 Industri pengolahan lain yang belum terliput.
- Seperti pembuatan papan nama, papan reklame, lapu display,
payung, pipa rokok, lencana, stempel, kap lampu dan lain
sebagainya yang belum tercakup dalam golongan industri
manapun. 15 12.5 12.5
50000 BANGUNAN
86. 52000 Bangunan sipil 20 19 18
87. 53000 Bangunan listrik, air dan komunikasi 25 22.5 20
119
kaki dan tas.
98. 61333 Perdagangan besar kertas, barang-barang dari kertas, alat tulis
(kantor) dan barang cetakan.
- Seperti komoditi macam-macam kertas untuk keperluan alat
tulis, kertas pembungkus, kertas karton, barang-barang dari
kertas (dus, kotak dan barang sejenisnya), macam-macam
alat tulis, barang-barang cetakan (blanko, faktur, nota,
kwitansi, kalender, agenda, majalah, buku tulis/bacaan) dan
barang cetakan lainnya. 25 20 20
99. 61334 Perdagangan besar hasil-hasil industri kimia, farmasi dan
kosmetik.
- Seperti barang-barang hasil industri kimia, berupa gas asam,
soda caustic, zat pewarna, glyeerin, alkohol dan sejenisnya,
macam-macam pupuk, bahan kimia untuk pemberantas hama
(pestisida, insektisida dan lain-lain) macam-macam hasil
industri farmasi dan jamu. Macam-macam sabun dan bahan
pembersih lainnya. Macam-macam kosmetik, parfum dan
bahan perawatan lainnya untuk rambut dan kulit. 25 20 20
100. 61335 Perdagangan besar bahan bakar minyak/gas dan minyak
pelumas.
- Seperti premium, solar, minyak tanah, bahan bakar, minyak
lainnya termasuk juga bahan bakar gas (elpiji) dan minyak
pelumas. 5 5 3
101. 61336 Perdagangan besar bahan bangunan, kecuali bahan bangunan
dari usaha penggalian.
- Seperti berbagai macam/komoditi bahan untuk keperluan
bangunan berupa semen, genteng, seng,cat, macam-macam
besi, macam-macam kayu/kayu lapis, fibreboard, hard board,
kaca dan barang-barang lainnya untuk keperluan
perlengakapan bangunan , kecuali yang berasal dari usaha-
usaha penggalian (batu koral, pasir, tanah liat). 25 20 20
102. 61337 Perdagangan besar mesin-mesin, alat angkutan dan onderdil/
perlengkapannya.
- Meliputi macam-macam mesin dan perlengkapan baik untuk
keperluan industri, pertanian, kantor dan transport seperti
mesin pembangkit tenaga, turbin, traktor, bulldozer, dan
msin berata lainnya yang sejenis, mesin hitung,mesin tik,
duplikator, foto copy, mesin pengolah data, mesin cuci, mesin
jahit, pompa air, dan mesin alat-alat rumah tangga lainnya,
berbagai macam mesin alat transportasi darat, laut dan
udara, termasuk macam-macam onderdil dan
perlengkapannya. 25 20 20
103. 61338 Perdagangan besar barang-barang elektronik, perlengkapan
listrik, alat komunikasi, fotografi dan optik.
- Meliputi macam-macam barang elektronik seperti radio,
kaset, taperecorder, televisi, video, amplipier dan
perlengkapan sound sytem lainnya, alat perlengkapan listrik
seperti dinamo, transformer, kabel listrik, sekring, lampu
pijar, TL dan perlengkapan listrik lainnya, alat keperluan
rumah tangga lainnya seperti sterika, listrik, kipas angin, alat
pengaduk dan alat pembuat kue alat masak lainnya, alat-alat
komunikasi dan optik, pesawat telepon, pemancar radio,
telex, intercom, macam-macam lensa, kamea, microscope,
proyektor dan sejenisnya. 25 20 20
104. 61339 Perdagangan besar barang-barang lainnya hasi industri.
- Yaitu barang-barang hasil industri yang belum termasuk
dalam golongan tersebut di atas, seperti macam-macam
perabot/perlengkapan rumah tangga dari kayu, bambu, rotan,
plastik, logam maupun karet, barang-barang perhiasan yang
dibuat dari batu permata, logam mulia, jam/arloji, alat-alat
olahraga, musik dan mainan anak-anak serta
alat/perlengkapan laboratorium 25 20 20
105. 61500 Perdagangan besar lainnya yang belum terlipat. 25 20 20
120
62000 PERDAGANGAN ECERAN
106. 62200 Perdagangan eceran barang-barang kelontong, supermarket dan
warung langsam.
- Yaitu perdagangan eceran macam-macam hasil industri untuk
keperluan rumah tangga, kantor, sekolah, maupun keperluan
perorangan seperti toko kelontong, toko serba ada,
supermarket dan warung langsam 30 25 20
107. 62310 Perdagangan eceran hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan,
kehutanan dan perburuan.
- Meliputi usaha perdagangan, eceran hasil pertanian,
peternakan, perikanan, kehutanan dan perburuan. 20 15 15
108. 62320 Perdagangan eceran hasil industri (bahan) makanan, minuman
dan hasil pengolahan tembakau.
- Seperti daging segar ataupun yang diawetkan, susu, buah-
buahan, sayur-sayuran dan hasil perikanan yang diawetkan,
macam-macam minyak makan hasil penggilingan biji-bjian
keras (beras, kopi, jagung dan sejenisnya), macam-macam
tepung gula, dan hasil pengolahan gula, teh, es batu,
makanan dari kedelai, kerupuk, bumbu masak, macam-
macam minuman (keras dan ringan) dan hasil pengolahan
tembakau (rokok, tembakau shag dan bumbu rokok). 25 20 20
109. 62410 Perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi hasil pemintalan ,
pertenunan, perajutan, hasil pengolahan kulit, termasuk barang
keperluan kaki.
- Seperti tekstil, pakain jadi, kain batik, macam-macam
benang, tali-temali, karpet/ permadani dari bahan tekstil
macam-macam hasil perajutan, kulit/ kulit imitasi, barang-
barang dari kulit dan barang-barang keperluan kaki. 30 25 20
110. 62420 Perdagangan eceran perabotan rumah tangga dan dapur.
- Seperti furniture (baik dari kayu, rotan, plastik dan logam),
alat-alat perlengkapan dapur, barang-barang pecah belah dan
lain sejenisnya. 30 25 20
111. 62422 Perdagangan eceran barang-barang elektronik, perlengkapan
listrik, alat komunikasi, fotografi dan optik.
- Yaitu barang-barang elektronik seperti radio, kaset/tape
recorder, televisi, video, amplifier dan perlengkapan sound
sytem, alat-alat perlengkapan listrik seperti dinamo,
transformer, macam-macam kabel listrik, lampu pijar TL,
sekring, alat-alat rumah tangga seperti setrika listrik, alat
pengaduk, kipas angin, alat komunikasi dan optik seperti
fotografi, optik pesawat telepon, telegraf/telex. Pemancar
radio, telecall, intercome dan sejenisnya. Macam-macam
lensa dan kamera, mikroskop, proyektor dan sejenisnya. 30 25 20
112. 62430 Perdagangan eceran barang-barang industri kimia, bahan bakar
minyak/gas dan minyak pelumas Pharmasi dan Kosmetika.
- Seperti barang-barang hasil industri kimia (gas asam, soda,
causic, zat pewarna glycerin) alkohol dan sejenisnya macam-
macam pupuk, bahan kimia pemberantas hama (pestisida,
insektisida), macam-macam bahan bakar minyak (premium,
minyak tanah, solar), bahan bakar gas (elpiji), minyak
pelumas, macam-macam hasil industri pharmasi dan jamu,
macam-macam sabun dan bahan pembersih lainnya. Macam-
macam kosmetik parfum dan bahan-bahan perawatan kulit
dan rambut lainnya. 30 25 20
113. 62440 Perdagangan eceran bahan bangunan kecuali bahan bangunan
berasal dari usaha penggalian.
- Seperti semen, seng, cat, macam-macam besi, macam-
macam kayu/kayu lapis, kaca dan barang-barang lainnya
untuk perlengkapan bangunan. 30 25 20
114. 62445 Perdagangan eceran barang-barang hasil penggalian. 25 20 20
115. 62450 Perdagangan eceran barang-barang hasil industri pengolahan
- Meliputi usaha perdagangan eceran segala macam barang 30 25 20
121
hasil-hasil industri pengolahan.
116. 62461 Perdagangan eceran kertas, barang-barang dari kertas, alat tulis
(kantor) dan barang cetakan.
- Seperti kertas alat tulis, pembungkus karton, kemasan dari
kertas berupa dus, kotak dan sejenisnya, macam-macam alat
tulis sekolah/kantor, barang-barang cetakan (faktur/nota,
kwitansi, kalender/agenda, majalah, macam-macam buku
bacaan/pelajaran dan barang cetakan lainnya). 30 25 20
117. 62470 Perdagangan eceran mesin-mesin, alat angkutan dan
onderdil/perlengkapannya.
- Yaitu macam-macam mesin dan perlengkapannya baik untuk
keperluan pertanian, industri, kantor,alat trasnportasi, mesin
pembangkit tenaga, turbun, traktor, bulldozer dan mesin-
mesin berat lainnya, macam-macam mesin kantor seperti
mesin hitung,mesin tik, duplikator, photo copy, mesin
pengolah data, mesin keperluan rumah tangga seperti mesin
cuci, AC, mesin jahit, mesin pembangkit listrik,mesin pompa
air dan sejenisnya, macam-macam alat transportasi darat,
laut dan udara termasuk macam-macam onderdil dan
perlengkapan kendaraan 30 25 20
122
fasilitas penggudangan lainnya.
131. 75000 Komunikasi
- Seperti pelayanan komunikasi melalui pos dan telepon,
telegraph/telex atau hubungan radio. 15 13 12
123
- Yaitu pendidikan formal mulai dari pra sekolah (TK), SD,
SLTP, SLTA dan Akademi/Perguruan Tinggi . 30 27.5 25
152. 93210 Jasa Kesehatan 30 27.5 25
153. 93213 Dokter 45 42.5 40
154. 93214 Pekerjaan bebas bidang medis 29 28 27
155. 93215 Pekerjan bebas bidang farmasi dan kimia 25 22.5 20
156. 93220 Dokter hewan 25 22.5 20
157. 93230 Jasa kebersihan dan sejenisnya
- Seperti usaha jasa kebersihan/cleaning service,
pembuangan/pemusnahan sampah, pemusnahan sampah,
pemusnahan rayap/kuman dan lain-lain. 40 37 35
158. 94000 Jasa sosial dan kemasyarakatan 30 30 29
159. 96000 Jasa hiburan dan kebudayaan 35 32.5 31.5
160. 96214 Pekerjaan bebas bidang seni 35 32.5 30
161. 97000 Jasa perorangan dan rumah tangga 32 31 29
162. 97110 Reparasi kendaraan bermotor 20 18.5 17.5
163. 97120 Reparasi kendaraatn tidak bermotor 20 18.5 17.5
164. 97130 Reparasi macam-macam jam dan barang perhiasan. 20 18.5 17.5
165. 97130 Reparasi barang keperluan kaki dan barang dari kulit. 20 18.5 17.5
166. 97140 Reparasi alat dan pesawat elektronik/listrik 20 18.5 17.5
167. 97140 Reparasi mesin-mesin kantor 20 18.5 17.5
168. 97190 Reparasi macam-macam atau fotografi. 20 18.5 17.5
169. 97190 Reparasi lainnya yang belum tercakup
- a.l reparasi alat-alat musik, alat-alat olahraga dan mainan
anak-anak 20 18.5 17.5
170. 97200 Jasa binatu pencelupan dn pembersihan barang-barang
tekstil/pakaian jadi 40 38 36
171. 97400 Pemangkas rambut dan salon kecantikan.
- Yaitu jasa pemeliharaan rambut dan kecantikan termasuk
kursus menata rambut/rias dan kecantikan. 30 28 27
172. 97910 Foto studio termasuk fotografi komersil.
- Yaitu foto studio dan fotografi yang melayani agen-agen
periklanan,penerbit dan lain-lain. 38 37 35
173. 97920 Jasa Penjahit 34 31 28
174. 97990 Jasa perseorangan lainnya yang belum tercakup. 35 35 35
175. 98000 Jasa pemerintahan - - -
124
Norma penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut wilayah sebagai
berikut :
a. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
b. ibukota propinsi lainnya;
c. daerah lainnya.
A. Wajib Pajak A kawin dan mempunyai 3 (tiga) orang anak. Ia seorang dokter
bertempat tinggal di Jakarta yang juga memiliki industri rotan di Cirebon.
- Peredaran Usaha dari Industri Rp. 40.000.000,00
Rotan (setahun) di Cirebon
- Penerimaan bruto sebagai Rp. 72.000.000,00
dokter (setahun) di Jakarta
Penghasilan neto dihitung sebagai berikut :
125
B. Seorang Wajib Pajak baru memiliki usaha sebagai pedagang eceran bahan
makanan di Jakarta. Penjualan dalam satu bulan diperkirakan sebesar Rp.
15.000.000,00. Ia kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak.
126