Anda di halaman 1dari 4

ASESMEN PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. H. Andi 00 1/1
Abdurrahman Noor

Ditetapkan,
SPO Ditetapkan Tanggal Direktur RSUD dr. H. Andi Abdurrahman
Noor,
KESELAMATAN 1 September 2017
PASIEN dr. Arman Jaya Rikki
NIP.19750609 200604 1 017
1. Pengertian: Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi ulang serta
mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai resiko jatuh di
berbagai fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit
2. Tujuan: 1. Identifikasi pasien yang mempunyai risiko jatuh
2. Optimalisasi penggunaan asesmen jatuh untuk menentukan
kategori risiko jatuh
3. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RSUD
Kabupaten Dr. H. Andi Abdurrahman Noor

3. Kebijakan: 1. Assessment dilakukan pada saat penerimaan pasien awal dan


melakukan assessment ulang bila diindikasi terjadi perubahan
kondisi dan pengobatan.
2. Untuk pasien dewasa menggunakan pengkajian dengan skala
Morse.
3. Untuk pasien anak-anak menggunakan pengkajian dengan
skala Humpty Dumpty.
4. Untuk pasien neonatus menggunakan pengkajian neonatus.
5. Untuk pasien psikiatri menggunakan pengkajian dengan skala
Edmonson.
6. Gelang risiko jatuh (gelang warna kuning) dipasang pada
pasien dengan skala risiko tinggi dan sangat tinggi dengan
skala Morse 8-13, dan 14, skala 12 Skala Humpty Dumpty,
skala 90 Skala Edmonson.
7. Lambang risiko jatuh digunakan segiempat warna dasar
kuning berisi gambar orang mau jatuh berwarna hitam.

4. Prosedur: 1. Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemantauan pasien jatuh.
2. Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai
dengan jumlah skor yang didapat.
3. Intervensi sesuaikan dengan kategori yaitu:
a. Skor Risiko Rendah: 0 - 7
1) Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
2) Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3) Pastikan bel pasien terjangkau.
4) Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada
malam hari (kursi tambahan dan lain-lain).
ASESMEN PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. H. Andi 00 2/1
Abdurrahman Noor

5) Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap


menyala karena lingkungan masih asing.
6) Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan).
7) Pastikan alas kaki tidak licin.
8) Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9) Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghaIangi.
10) Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
b. Skor Risiko Tinggi: 8 - 13
1) Orientasikan pasaien pada lingkungan kamar /
bangsal.
2) Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3) Pastikan bel pasien terjangkau.
4) Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada
malam hari (kursi tambahan dan lain-lain).
5) Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap
menyala karena lingkungan masih asing.
6) Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan).
7) Pastikan alas kaki tidak licin.
8) Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9) Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangi.
10) Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
11) Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar.
12) Minta agar pasien segera memencet bel bila perlu
bantuan.
13) Awasi atau bantu sebagian Aktivitas Daily Living
pasien.
14) Cepat menanggapi bel.
15) Review kembali obat-obatan yang berisiko.
16) Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap:
duduk perlahan-lahan sebelum berdiri.
c. Skor Risiko Sangat Tinggi 14
1. Orientasikan pasaien pada lingkungan kamar /
bangsal.
2. Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3. Pastikan bel pasien terjangkau.
4. Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada
malam hari (kursi tambahan dan lain-lain).
5. Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap
menyala karena lingkungan masih asing.
ASESMEN PASIEN RESIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. H. Andi 00 3/1
Abdurrahman Noor

6. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila


menggunakan).
7. Pastikan alas kaki tidak licin.
8. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangi.
10. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
11. Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar.
12. Minta agar pasien segera memencet bel bila perlu
bantuan.
13. Awasi atau bantu sebagian Actifitas Daily Living
pasien.
14. Cepat menanggapi bel.
15. Review kembali obat-obatan yang berisiko.
16. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap:
duduk perlahan-lahan sebelum berdiri.
17. Kaji kebutuhan BAB / BAK secara teratur tiap 2-3 jam.
18. Kolaborasi dengan fisioterapi / case manager.
19. Bila memungkinkan pindahkan pasien dekat nurse
station.
20. Kaji kebutuhan dengan menggunakan pagar tempat
tidur.
21. Orientasikan ulang bila perlu.
22. Observasi lebih ketat pada pasien yang mendapatkan
obat laxantia / diuretika.
23. Rendahkan sedikit posisi tempat tidur.
24. Pasang pengarnan tempat tidur.
25. Komunikasikan kemungkinan risiko jatuh pada
keluarga pasien.
26. Libatkan keluarga dalam pendampmgan pasien.
27. Berikan protokol risiko jatuh pada keluarga yang di
tempatkan di meja pasien.
28. Dokumentasikan setiap perubahan pada pengkajian
risiko jatuh

5. Unit Terkait Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, IGD dan Instalasi
Rawat Intensif

Anda mungkin juga menyukai