Anda di halaman 1dari 11

Respirasi Sel (Katabolisme)

Dosso Sang Isahi 18 August 2010

Respirasi Sel (Katabolisme) + Video Lengkap

Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup (reaksi
biokimia). Pengertian ini mencakup dua hal yaitu katabolisme dan anabolisme.

Katabolisme

Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi bahan
anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Energi yang lepas tersebut
digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi untuk
seluruh aktivitas kehidupan.

Pada prinsipnya katabolisme merupakan reaksi reduksi-oksidasi (redoks), karena itu dalam
reaksi tersebut diperlukan akseptor elektron untuk menerima elektron dari reaksi oksidasi bahan
organik. Akseptor elektron tersebut diantaranya adalah:

NAD (nikotinamida adenin dinukleotida)


FAD (flavin adenin dinukleotida)
Ubikuinon
Sitokrom
Oksigen
Ada empat langkah dalam proses respirasi, yaitu: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs,
dan rantai transpor elektron.

1. Glikolisis

Glikolisis berlangsung di sitosol, merupakan proses pemecahan molekul glukosa yang memiliki
6 atom C menjadi dua molekul asam piruvat yang memiliki 3 atom C. Reaksi yang berlangsung
di sitosol ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP.

2. Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di matriks mitokondria, sebenarnya merupakan langkah


awal untuk memulai langkah ketiga, yaitu daur Krebs. Pada langkah ini 2 molekul asam piruvat
yang terbentuk pada glikolisis masing-masing diubah menjadi Asetil-KoA (asetil koenzim A)
dan menghasilkan 2 NADH.

3. Daur Krebs

Daur Krebs yang berlangsung di matriks mitokondria disebut juga daur asam sitrat atau daur
asam trikarboksilat dan berlangsung pada matriks mitokondria. Asetil-KoA yang terbentuk pada
dekarboksilasi oksidatif, memasuki daur ini. Pada akhir siklus dihasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan
2 ATP. (lihat skema di bawah)
4. Rantai Transpor Elektron

Rantai transpor elektron berlangsung pada krista mitokondria. Prinsip dari reaksi ini adalah:
setiap pemindahan ion H (elektron) yang dilepas dari dua langkah pertama tadi antar akseptor
dihasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan ATP.
Setiap satu molekul NADH yang teroksidasi menjadi NAD akan melepaskan energi yang
digunakan untuk pembentukan 3 molekul ATP. Sedangkan oksidasi FADH menjadi FAD, energi
yang lepas hanya bisa digunakan untuk membentuk 2 ATP. Jadi, satu mol glukosa yang
mengalami proses respirasi dihasilkan total 38 ATP.

Tabel berikut menjelaskan perhitungan pembentukan ATP per mol glukosa yang dipecah pada
proses respirasi.

Proses ATP NADH FADH


Glikolisis 2 2
Dekarboksilasi oksidatif 2
Daur Krebs 2 6 2
Rantai transpor elektron 34
Total 38 10 2

Respirasi Anaerob

Oksigen diperlukan dalam respirasi aerob sebagai penerima H yang terakhir dan membentuk
H2O. Bila berlangsung aktivitas respirasi yang sangat intensif seperti pada kontraksi otot yang
berat akan terjadi kekurangan oksigen yang menyebabkan berlangsungnya respirasi anaerob.
Contoh respirasi anaerob adalah fermentasi asam laktat pada otot, dan fermentasi alkohol yang
dilakukan oleh jamur Sacharromyces (ragi).

1. Fermentasi asam laktat

Asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis tidak memasuki daur Krebs dan rantai transpor
elektron karena tak ada oksigen sebagai penerima H yang terakhir. Akibatnya asam piruvat
direduksi karena menerima H dari NADH yang terbentuk saat glikolisis, dan terbentuklah asam
laktat yang menyebabkan rasa lelah pada otot. Peristiwa ini hanya menghasilkan 2 ATP untuk
setiap mol glukosa yang direspirasi.

CH3.CO.COOH + NADH > CH3.CHOH.COOH + NAD + E

(asam piruvat) (asam laktat)

2. Fermentasi alkohol
Pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi asetaldehid yang kemudian menerima H
dari NADH sehingga terbentuk etanol. Reaksi ini juga menghasilkan 2 ATP.

CH3.CO.COOH > CH3.CHO + NADH > C2H50H + NAD + E

(asam piruvat) (asetaldehid) (etanol)

Silahkan pelajari video berikut:

Langkah Glikolisis

Daur Krebs

Rantai Transpor Elektron

Pengertian Respirasi Sel (Katabolisme)

Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi
bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Energi yang lepas tersebut
digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi untuk seluruh
aktivitas kehidupan.

Pada prinsipnya katabolisme merupakan reaksi reduksi-oksidasi (redoks), karena itu dalam reaksi
tersebut diperlukan akseptor elektron untuk menerima elektron dari reaksi oksidasi bahan organik.
Akseptor elektron tersebut d iantaranya adalah:
NAD (nikotinamida adenin dinukleotida)
FAD (flavin adenin dinukleotida)
Ubikuinon
Sitokrom
Oksigen

B. Jenis-jenis Respirasi

1. Respirasi aerob
Yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen, respirasi ini terjadi melalui berbagai tahapan
yaitu:
a. Glikolisis
Glikolisis adalah satu rangkaian tahapan dimana satu molekul glukosa dipecah ke dalam dua
molekul asam piruvat. Sebagai ikatan kimia di glukosa, elektron (dan ion hidrogen) bergabung dengan
NAD + , membentuk NADH. Glukosa dioxidasi dan NAD + dikurangi. Satu keluaran dari dua ATP molekul
dihasilkan di glikolisis bagi setiap glukosa molekul diproses. Tapi kebanyakan dari energy yang
dilepaskan oleh uraian glukosa dibawa oleh elektron yang menyertakan NADH.. tahapannya sebagai
berikut:
Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang
kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh
enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus
fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat
menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling
isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-
fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi energi.
Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan
mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi)
sehingga terbentuk1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu
gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-
masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah
itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-fosfogliserat,
sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat.
Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima
oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. (lihat bagan)
Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor
berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada
awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam
piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat, pencantuman air
sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai
hasil glikolisis.
Gambar 1: Proses Glikolisis

b. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di matriks mitokondria, sebenarnya merupakan langkah
awal untuk memulai langkah ketiga, yaitu daur Krebs. Pada langkah ini 2 molekul asam piruvat yang
terbentuk pada glikolisis masing-masing diubah menjadi Asetil-KoA (asetil koenzim A) dan menghasilkan
2 NADH.

Gambar 2: Proses Dekarboksilasi Oksidatif


c. Siklus Krebs
Asetil KoA yang dihasilkan dalam tahap dekarboksilasi oksidatif akan dioksidasi lebih lanjut
dalam mitokondria tepatnya di matrik mitokondria. Reaksi-reaksi ini memerlukan sejumlah enzim dan
koenzim. Daur kreb dimulai dengan dilepaskannya gugusan asetil dari Asetil KoA dan bereaksi dengan
oksaloasetat membentuk asam sitrat, dan seterusnya hingga siklus berulang. Hasilnya adalah 2 X 1 ATP,
2 X 3 NADH +
mso-ansi-language:EN-US'>+ , dan 2 X 1 . Tahapan daur krebs adalah sebagai berikut:

Gambar 3: Tahapan Proses siklus krebs

d. Transfor Elektron
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs ada dua macam. Pertama, dalam
bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (guanosin trifosfat). Energi in merupakan
energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua, dalam bentuk sumber elektron, yaitu NADH
dan FAD (flavin adenin dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa ke
sistem transfor elektron.
Proses transfos elektren ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari NADH dan
FADH2 dibawa darai satu subtrat ke substrat lain secara berantai. Pembawa elektron dalam transfor
elektron antara lain protein besi-sulfur (Fe.S) dan sitokrom. Selain itu terdapat pula senyawa ubikuinon
yang bukan protein. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikat fosfat
anorganik (P) ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat (O2) sebagai
penerima (akseptor), sehinga terbentuk H2O.
Gambar 4: Tahapan proses Transfor Elektron

2. Respirasi Aerob
Respirasi anaerob dapat pula disebut fermentasi atau respirasi intramolekul. Tujuan
fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energy. Hanya saja energi yang dihasilkan
jauh lebih sedikit dari respirasi aerob.
Respirasi aerob :
C6H12O6 ---- 6 CO2 + 6 H2O + 675 kal + 38 ATP
Respiasi anaerob:
C6H12O6 ------ 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2 ATP
Pernapasan anaerob dapat berlangsung didalam udara bebas, tetapi proses ini tidak
menggunakan O2 yang disediakan di udara. Fermentasi sering pula disebut sebagai peragian alcohol
atau alkoholisasi.
Contohnya pada fermentasi Alkohol.
Pada fermentasi alkohol asam piruvat diubah menjadi asetaldehid yang kemudian menerima H
dari NADH sehingga terbentuk etanol. Reaksi ini juga menghasilkan 2 ATP.

CH3.CO.COOH > CH3.CHO + NADH > C2H50H + NAD + E


(asam piruvat) (asetaldehid) (etanol)

Gambar 5: Proses Respirasi Anaerob pada Fermentasi Alkohol

Baca Juga >> Perbedaan otot polos, otot lurik dan otot jantung

DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Wildan. 2003. Biologi Modern Biologi Sel. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai