PENDAHULUAN
keperawatan yang cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat saat ini. Hal
tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
2009)
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi berikut
dengan dokumentasi
kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan. Dalam hal ini
perawat berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui strategi dan intervensi yang mendukung keselamatan pasien ( Rini, 2009 )
Isu patient safety merupakan salah satu isu utama dalam pelayanan kesehatan. Para
sebagai prioritas pertama pelayanan. Patient safety merupakan sesuatu yang jauh lebih
penting daripada sekedar efisiensi pelayanan. Berbagai risiko akibat tindakan medik dapat
1
terjadi sebagai bagian dari pelayanan kepada pasien. Identifikasi dan pemecahan masalah
tersebut merupakan bagian utama dari pelaksanaan konsep patient safety ( Pinzon , 2007 )
tahun 2004 Agency for Healthcare Research and Quality menganggarkan $ 60 juta bagi
Manfaat teknologi memang cukup besar dalam meningkatkan keselamatan pasien dan
kualitas pelayanan keperawatan. Namun dampak negatif yang timbul dari penggunaan
pasien, teknologi tidak pernah bisa menggantikan kedekatan dan empati sentuhan manusia
Makalah ini akan membahas lebih lanjut bagaimana teknologi informasi dapat
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang dampak
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan yang berkualitas dan aman, memang menjadi tujuan dari setiap instansi
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk mencapai hal tersebut adalah dengan pemanfaatan tehkhologi informasi. Namun
tekhnologi informasi tetap memiliki dampak negatif yang harus disadari dan diantisipasi agar
tidak menjadi masalah yang justru dapat membahayakan pasien dan menurunkan kualitas
pelayanan keperawatan.
menggunakannya.
Menurut Cope, Nelson dan Patterson, 2008, perawat sebagai konsumen informasi
dan pengguna teknologi dalam perawatan kesehatan harus terlibat dalam pemilihan peralatan
baru, mendapat pelatihan untuk peggunaannya, dan memantau pengaruh teknologi terhadap
membahayakan jika tidak digunakan dengan tepat. Team yang menangani peralatan
pemantauan, dan pelaporan kewaspadaan pada perangkat peralatan medis yang digunakan.
Melalui pengawasan, perawat memainkan peran penting dalam mengidentifikasi lebih awal
3
kesalahan yang terkait dengan teknologi. Staf yang sudah terlatih akan dapat mengenali
masalah yang terjadi pada peralatan yang digunakan sehingga dengan cepat dapat ditindak
lanjuti.
peralatan juga menuntut perawat untuk mengumpulkan data secara berkelanjutan untuk
untuk menemukan sumber masalah peralatan , dan bertindak dengan cepat berdasarkan
oleh ketidakmampuan perawat dalam menggunakan tehnologi baru secara tepat dan aman.
Sebagai pengguna akhir, perawat dapat memaksimalkan keselamatan melalui proses seleksi,
pengawasan berkelanjutan dan metoda penilaian resiko secara proaktif (Cope, Nelson,
Paterson, 2008).
Cope, Nelson, Paterson (2008) menjelaskan ada empat strategi yang dikembangkan
oleh badan peralatan kesehatan WHO terkait penggunaan tekhnologi untuk keselamatan
b Kualitas dan keamanan, Perawat dapat memastikan bahwa teknologi yang mereka
teknis yang diperlukan sesuai dengan lingkungan klinis di mana alat tersebut
digunakan.
berdasarkan masukan dari mereka dan juga masukan dari stakeholders lainnya.
4
d Penggunaan, Perawat harus terlibat dalam kebijakan intuitif mereka dan proses
Teleheath dan telenursing, sebagai salah satu bentuk pemanfaatan technologi dalam
bidang kesehatan juga mempunyai beberapa kelemahan yang harus diketahui oleh perawat.
Seperti kerahasiaan data pasien, keandalan dan validitas transmisi harus menjadi
merupakan pelanggaran hak-hak pasien terhadap privasi, dan karena masalah etika bagi
penyedia layanan kesehatan tetap harus dipertimbangkan. Penyedia layanan kesehatan harus
sadar untuk menghormati privasi dan kerahasiaan pasien. Terlepas dari teknologi telehealth
spesifik digunakan, keandalan dan validitas transmisi data sangat penting untuk keselamatan
pasien. Sangat penting bagi perawat untuk melihat teknologi telehealth sebagai media untuk
perawatan, dan bukan sebuah alat untuk menggantikan praktek keperawatan yang berkualitas
tinggi.
Harley & Timmons ( 2010) mengakui bahwa penggunaan teknologi yang tepat dalam
mendukung asuhan keperawatan tersebut baik , tetapi harus hati- hati, karena penggunaannya
tidak boleh menggantikan keterampilan pengamatan secara tradisional dan aspek sentuhan
manusia.
tergantung pada pengguna , oleh karena itu setiap bentuk teknologi dapat memiliki dampak
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
teknologi informasi juga memiliki dampak negatif yang harus disadari dan diantisipasi agar
tidak menjadi masalah yang justru dapat membahayakan pasien dan menurunkan kualitas
perawat dalam menggunakannya, pelanggaran privacy pasien, dan kurangnya sentuhan atau
3.2 Saran
kesehatan harus terlibat dalam pemilihan peralatan baru, mendapat pelatihan untuk
keluarga secara berkelanjutan sehingga dampak buruk dari penggunaan teknologi informasi