Anda di halaman 1dari 12

PEMBAHASAN

TEKNIK KONSERVASI Berdasarkan UU 17 Tahun 2009 tentang:

WADUK
KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN Pedoman Penentuan Daya Dukung
Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang
SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA Wilayah

Penentuan Daya Dukung LH Penentuan Daya Dukung LH


Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan Besarnya kapasitas dipengaruhi oleh keadaan dan
dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam karakteristik sumber daya yang ada di hamparan ruang
dan sumber daya untuk mendukung kegiatan yang bersangkutan
manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi
kelangsungan hidup
Maka menjadi factor pembatas dalam pemanfaatan
ruang yang sesuai.
Daya Dukung LH Sebagai Dasar Daya Dukung LH Sebagai Dasar
Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan

Klasifikasi Kemampuan Lahan Klasifikasi Kemampuan Lahan


Kemampuan Lahan dalam Tingkat Kemampuan Lahan dalam Tingkat
Kelas Kelas
Kelas Kriteria Penggunaan
1. Tidak mempunyai atau hanya sedikit
hambatan yang membatasi
penggunaannya.
Pertanian:
2. Sesuai untuk berbagai penggunaan,
a. Tanaman pertanian
terutama pertanian.
semusim.
I 3. Karakteristik lahannya antara lain:
b. Tanaman rumput.
topografi hampir datar - datar,
c. Hutan dan cagar
ancaman erosi kecil, kedalaman
d. alam.
efektif dalam, drainase baik, mudah
diolah, kapasitas menahan air baik,
subur, tidak terancam banjir.

Kemampuan Lahan dalam Tingkat KemampuanKriteria


Kelas Lahan dalam Tingkat
Penggunaan
Kelas Kelas
1. Mempunyai beberapa hambatan
yang berat yang mengurangi pilihan
Pertanian:
penggunaan lahan dan memerlukan
Kelas Kriteria Penggunaan tindakan konservasi khusus dan
a. Tanaman semusim.
1. Mempunyai beberapa hambatan atau Pertanian: b. Tanaman yang
keduanya.
ancaman kerusakan yang a. Tanaman semusim. memerlukan
2. Mempunyai pembatas lebih berat
mengurangi pilihan penggunaannya b. Tanaman rumput. pengolahan tanah
dari kelas II dan jika dipergunakan
atau memerlukan tindakan c. Padang c. Tanaman rumput.
II III untuk tanaman perlu pengelolaan
konservasi yang sedang Penggembalaan d. Padang Rumput
tanah dan tindakan konservasi lebih
2. Pengelolaan perlu hati-hati termasuk d. Hutan Produksi e. Hutan Produksi
sulit diterapkan.
tindakan konservasi untuk e. Hutan Lindung f. Hutan Lindung dan
3. Hambatan pada angka I membatasi
mencegah kerusakan. f. Cagar Alam Cagar Alam
lama penggunaan bagi tanaman
semusim, waktu pengolahan, pilihan
Non Pertanian
tanaman atau kombinasi dari
pembatas tersebut.
Kemampuan Lahan dalam Tingkat Kemampuan Lahan dalam Tingkat
Kelas Kelas
Kelas Kriteria Penggunaan
Kelas Kriteria Penggunaan
Pertanian:
a. Tanaman semusim 1. Tidak terancam erosi tetapi
dan tanaman mempunyai hambatan lain yang
Pertanian:
pertanian pada tidak mudah untuk dihilangkan,
1. Hambatan dan ancaman kerusakan a. Tanaman rumput.
umumnya sehingga membatasi pilihan
b. Padang
tanah lebih besar dari kelas III, dan penggunaannya.
b. Tanaman rumput. Penggembalaan
pilihan tanaman juga terbatas. 2. Mempunyai hambatan yang
IV c. Padang V c. Hutan Produksi
2. Perlu pengelolaan hati-hati untuk membatasi pilihan macam
Penggembalaan d. Hutan Lindung dan
tanaman semusim, tindakan penggunaan dan tanaman.
d. Hutan Produksi Suaka Alam
konservasi lebih sulit diterapkan 3. Terletak pada topografi datar-
e. Hutan Lindung dan
hamper datar tetapi sering terlanda
Suaka Alam Non Pertanian
banjir, berbatu atau iklim yang
kurang sesuai.
Non Pertanian

Kemampuan Lahan dalam Tingkat Kemampuan Lahan dalam Tingkat


Kelas Kelas
Kelas Kriteria Penggunaan Kelas Kriteria Penggunaan
1. Mempunyai faktor penghambat berat 1. Mempunyai faktor penghambat dan
Pertanian:
yang menyebabkan penggunaan ancaman berat yang tidak dapat
a. Tanaman rumput.
tanah sangat terbatas karena dihilangkan, karena itu
b. Padang
mempunyai ancaman kerusakan pemanfaatannya harus bersifat a. Padang Rumput
Penggembalaan VII
yang tidak dapat dihilangkan. konservasi. Jika digunakan untuk b. Hutan Produksi
VI c. Hutan Produksi
2. Umumnya terletak pada lereng padang rumput atau hutan produksi
d. Hutan Lindung dan
curam, sehingga jika dipergunakan harus dilakukan pencegahan erosi
Suaka Alam
untuk penggembalaan dan hutan yang berat.
produksi harus dikelola dengan baik
Non Pertanian
untuk menghindari erosi.
Kemampuan Lahan dalam Tingkat
Kelas KEMAMPUAN LAHAN
Kelas Kriteria
1. Sebaiknya dibiarkan secara alami.
Penggunaan
PADA TINGKAT SUB
VIII
2. Pembatas dan ancaman sangat berat
dan tidak mungkin dilakukan
tindakan konservasi, sehingga perlu
a. Hutan Lindung
b. Rekreasi Alam
c. Cagar Alam
KELAS
dilindungi.

Kemampuan Lahan dalam Tingkat Sub Kemampuan Lahan dalam Tingkat Sub
Kelas Kelas
Kemampuan lahan kategori kelas dapat dibagi ke Kelas kemampuan lahan seperti tersebut di atas
dalam kategori subkelas yang didasarkan pada (kelas II sampai dengan kelas VIII) dapat dirinci ke
jenis factor penghambat atau ancaman dalam dalam subkelas berdasarkan empat faktor
penggunaannya. Kategori subkelas hanya berlaku penghambat, yaitu:
untuk kelas II sampai dengan kelas VIII karena a. Kemiringan lereng (t)
lahan kelas I tidak mempunyai faktor penghambat. b. Penghambat terhadap perakaran tanaman (s)
c. Tingkat erosi/bahaya erosi (e)
d. Genangan air (w)
Sub Kelas Penghambat Terhadap
Sub Kelas Kemiringan Lereng Perakaran Tanaman
Subkelas kemiringan lereng (t) terdapat pada lahan Subkelas penghambat terhadap perakaran
yang factor lerengnya menjadi faktor penghambat tanaman (s) terdapat pada lahan yang faktor
utama. Kemiringan lereng, panjang lereng, dan kedalaman tanah sebagai penghambat terhadap
bentuk lereng sangat mempengaruhi erosi, aliran perakaran tanaman; faktor lahan seperti tanah
permukaan dan kemudahan atau faktor yang dangkal, banyak batu-batuan, daya
penghambat terhadap usaha pertanian sehingga memegang air yang rendah, kesuburan rendah
dapat menjadi petunjuk dalam penempatan yang sulit diperbaiki, garam dan Na yang tinggi
lahannya ke dalam subkelas ini. akan menjadi petunjuk dalam menempatkan lahan
tersebut ke dalam subkelas ini.

Sub Kelas Tingkat Bahaya Erosi Sub Kelas Genangan Air/ Kelebihan Air
Subkelas tingkat erosi/bahaya erosi (e) erosi Subkelas genangan air/kelebihan air (w) terdapat
terdapat pada lahan dimana erosi merupakan pada lahan dimana kelebihan air merupakan faktor
problem utama. Bahaya erosidan erosi yang telah penghambat utama; drainase yang buruk, air tanah
terjadi merupakan petunjuk untuk penempatan yang tinggi, bahaya banjir merupakan faktor-faktor
dalam subkelas ini. yang digunakan untuk penentuan subkelas ini.
Penamaan Kelas dan Subkelas Penamaan Kelas dan Subkelas
dilakukan dengan menuliskan faktor penghambat
di belakang angka kelas,
contoh: lahan kelas III dengan faktor penghambat
kelerengan (t) ditulis IIIt, lahan kelas II dengan
faktor penghambat erosi (e) ditulis IIe, lahan kelas
II dengan faktor penghambat drainase (w) ditulis
IIw; dan lahan kelas IV dengan faktor penghambat
perakaran tanaman karena kedalaman tanah (s)
ditulis IVs.

Kemampuan Lahan pada Tingkat Unit


KEMAMPUAN LAHAN Pengelolaan

PADA TINGKAT UNIT Kemampuan lahan pada tingkat unit pengelolaan


memberikan keterangan yang lebih spesifik dan
PENGELOLAAN detil dari subkelas. Tingkat unit pengelolaan lahan
diberi simbol dengan menambahkan angka di
belakang simbol subkelas. Angka ini menunjukkan
besarnya tingkat faktor penghambat yang
ditunjukkan dalam subkelas, misalnya IIw1, IIIe3,
IVs3, dan sebagainya.
Besar Intensitas Faktor Penghambat Besar Intensitas Faktor Penghambat
Atau Ancaman Atau Ancaman
1. Tekstur Tanah 2. Permeabilitas
Tekstur tanah dikelompokkan ke dalam lima kelompok
sebagai berikut: Permeabilitas dikelompokkan sebagai berikut:
t1 = halus: liat, liat berdebu.
p1 = lambat: < 0.5 cm/jam.
t2 = agak halus: liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung
berliat, lempung liat berpasir. p2 = agak lambat: 0.5 2.0 cm/jam.
t3 = sedang: debu, lempung berdebu, lempung.
p3 = sedang: 2.0 6.25 cm/jam.
t4 = agak kasar: lempung berpasir.
t5 = kasar: pasir berlempung, pasir.

Besar Intensitas Faktor Penghambat Besar Intensitas Faktor Penghambat


Atau Ancaman Atau Ancaman
3. Kedalaman Sampai Kerikil, 4. Lereng Permukaan (l)
Padas, Plinthite (k) Lereng permukaan dikelompokkan sebagai berikut:
l0 = (A) = 0-3% : datar.
Kedalaman efektif dikelompokkan sebagai berikut: l1 = (B) = 3-8% : landai/berombak.
k0 = dalam: > 90 cm. l2 = (C) = 8-15% : agak miring/bergelombang.
l3 = (D) = 15-30% : miring berbukit.
k1 = sedang: 90-50 cm.
l4 = (E) = 30-45% : agak curam.
k2 = dangkal: 50-25 cm.
l5 = (F) = 45-65% : curam.
k3 = sangat dangkal: < 25 cm. l6 = (G) = > 65% : sangat curam.
Besar Intensitas Faktor Penghambat Besar Intensitas Faktor Penghambat
Atau Ancaman Atau Ancaman
5. Drainase Tanah (d) 5. Drainase Tanah (d)
Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut: d2 = agak buruk: lapisan atas tanah mempunyai peredaran
udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning,
d0 = baik: tanah mempunyai peredaran udara baik. kelabu, atau coklat. Terdapat bercak-bercak pada saluran
Seluruh profil tanah dari atas sampai lapisan bawah bagian lapisan bawah.
berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat d3 = buruk: bagian bawah lapisan atas (dekat permukaan)
bercak-bercak. terdapat warna atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat
d1 = agak baik: tanah mempunyai peredaran udara dan kekuningan. d4 = sangat buruk: seluruh lapisan
permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah bawah
baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, berwarna kelabu atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat
coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas dan kekuningan.
lapisan bawah.

Besar Intensitas Faktor Penghambat Besar Intensitas Faktor Penghambat


Atau Ancaman Atau Ancaman
5. Drainase Tanah (d) 6. Erosi (e)
Kerusakan oleh erosi dikelompokkan sebagai berikut:
d4 = sangat buruk: seluruh lapisan permukaan e0 = tidak ada erosi.
tanah berwarna kelabu dan tanah bawah berwarna e1 = ringan: < 25% lapisan atas hilang.
kelabu atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat
e2 = sedang: 25-75% lapisan atas hilang, < 25% lapisan bawah
dan kekuningan. hilang.
e3 = berat: > 75% lapisan atas hilang, < 25% lapisan bawah hilang.
e4 = sangat berat: sampai lebih dari 25% lapisan bawah hilang.
Besar Intensitas Faktor Penghambat Klasifikasi Kemampuan Lahan pada
Atau Ancaman Tingkat Unit Pengelolaan
7. Faktor-Faktor Khusus
a. Batuan
Bahan kasar dapat berada dalam lapisan tanah atau
di permukaan tanah.
b. Ancaman Banjir/ Genangan. Dengan 5 kategori
(00, 01, 02, 03, 04)

Cara Analisis

CARA PENENTUAN Digunakan SIG dalam analisisnya


Data yang dibutuhkan:
KEMAMPUAN LAHAN Peta Lereng
Peta Tanah
Peta Erosi
Peta Drainase/ Genangan
Cara Analisis Cara Analisis
Sajikan Peta dalam Skala yang sama:
Yaitu 1:250.000; 1:100.000; atau 1:50.000

Untuk keperluan analisa dan uji silang dari data


kelas dan subkelas, diperlukan juga data/laporan
yang memuat sifat-sifat biofisik wilayah, antara
lain: tanah, topografi, iklim, hujan, dan
genangan/drainase.

Cara Analisis Cara Analisis


Dari hasil identifikasi, dapat dideliniasi kelas dan
subkelas kemampuan lahan.
Sebagai contoh, lahan yang memiliki lereng datar
dan tidak mempunyai hambatan dari paramater
lainnya masuk ke dalam kelas I.
Contoh Tabulasi
dapat disimpulkan,
kelas kemampuan
lahan masuk dalam
kategori Kelas III
dengan factor
penghambat kepekaan
erosi (ke) dan drainase
(d).

Anda mungkin juga menyukai