TINJAUAN PUSTAKA
kesatuan dan terjadi hubungan kerja sama demi memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Bab ini akan membahas tinjauan pustaka yang mendukung pembahasan
permukiman dan permukiman etnik Melayu yang nantinya akan menjadi landasan
dan tinggal bersama pada tempat-tempat tertentu (Marpaung dan Alip, 2009)
Seiring dengan berjalannya waktu, maka terbentuklah suatu area hunian dengan
latar belakang masyarakat yang beragam. Proses terbentuknya suatu area hunian
manusia terjadi melalui proses yang panjang. Proses inilah yang dinamakan
sejarah atau asal usul terjadinya suatu permukiman. Sejarah mempunyai peran
penting dalam menjelaskan suatu kronologis peristiwa yang terjadi, dimana selalu
fungsi utamanya. Fungsi utama tersebut dipengaruhi oleh ide-ide masyarakat yang
Pendiri atau pencipta suatu permukiman bisa berasal dari kalangan apapun.
kawasan desa Riverside di Kota Illinois, Amerika Serikat (Gambar 2.1). Pada
gambar tersebut dapat dilihat bahwa Olmsted merancang suatu tapak yang tadinya
terlihat rata menjadi sesuatu yang berkarakter. Karakteristik tersebut dapat dilihat
dari pola sirkulasi jalannya yang berliku dan penyusunan blok-blok yang memiliki
ciri khas dari kawasan tersebut. Penyusunan blok-blok dan pola sirkulasi jalan
memiliki keunikan. Hal ini dapat menjadi gambaran bahwa seorang arsitek dalam
merancang suatu kawasan harus memiliki dasar pemikiran. Begitu juga halnya
dengan masyarakat yang menciptakan suatu area hunian yang menjadi tempat
tinggal mereka. Suatu bentuk kawasan ataupun permukiman yang diciptakan oleh
(Sumber: http://www.fredericklawolmsted.com/riverside.html)
merupakan suatu area hunian yang dirancang oleh seseorang tokoh. Permukiman
ini biasanya berbentuk grid, lingkaran atau poligon dengan sirkulasi jalan
berbentuk radial dan berasal dari pusat permukiman. Permukiman tidak terencana
beberapa keunikan antara lain bentuknya yang tidak beraturan, sirkulasi jalan
1991:43).
secara tidak berencana. Permukiman jenis ini berkembang sesuai dengan aktifitas
melalui proses dimana awalnya individu mendatangi suatu kawasan tertentu dan
hubungan saudara.
karena adanya unsur campuran antara sifat yang statis dan dinamis (Krier, 1997).
Bangunan dan aspek fisik yang mempengaruhi keberadaan suatu massa bangunan
elemen dinamis (Mc Clusky, 1979). Jalan merupakan ruang luar utama dan
komponen dasar dari permukiman (Oktay, 1998). Secara umum, bentuk dari
teratur, bentuk grid tidak teratur, bentuk dengan koridor sentral dan bentuk dengan
koridor pusat.
grid urban dengan jalan yang paralel dan melintang dengan dimensi yang hampir
seragam. Hal ini biasa terjadi pada lahan yang relatif datar. Bentuk yang teratur ini
10
konfigurasi fisik dan spasial dalam bentuk yang tidak teratur (Gambar 2.3). Hal
ini terjadi karena perbedaan antara sistem jalan dan jalur garis alam yang terbentu
Gambar 2.3 Permukiman tidak terencana dengan bentuk grid tidak teratur
11
permukiman yang tumbuh dengan mengikuti jalur lalu lintas utama yang
memberikan nilai sebagai sumbu fokus utama dan beberapa cabang yang lateral
(Gambar 2.4).
(1981) pada umumnya adalah pola permukiman dengan cara tersebar berjauhan
satu sama lain (Gambar 2.5), pola permukiman dengan cara berkumpul dan
tersusun memanjang mengikuti jalan lalu lintas (Gambar 2.6), pola permukiman
dengan cara terkumpul dan menggerombol dalam sebuah kampung atau desa
(Gambar 2.7) dan pola permukiman berkumpul dan tersusun melingkar mengikuti
12
13
tidak terencana, cenderung memiliki pola yang tidak terencana pula. Hal itu
Namun pola yang tidak terencana tersebut dapat memberikan suatu keunikan
14
terjadi hubungan antara manusia, alam dan penciptanya. Perbedaan gaya hidup
dan sistem nilai yang dianut suatu masyarakat, berpengaruh besar terhadap
dalam pengambilan keputusan mengenai bentuk dan pola suatu rumah meliputi
faktor budaya religi dan perilaku. Sedangkan rumah menunjukkan fungsi tertentu
yaitu: (a) Sebagai tempat tinggal yang nyaman; (b) Sebagai sumber ibadah; (c)
non fisik yang tumbuh dalam masyarakatnya, antara lain berupa sistem sosial
(physical culture) merupakan hasil dari kompleks gagasan suatu budaya yang
15
hanya dapat dipandang sebagai bentuk fisik yang tersusun dari serangkaian
struktur saja, namun merupakan bentuk dari fenomena budaya yang berasal dari
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pola dalam suatu desa sangat
dipengaruhi oleh budaya. Budaya adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat
dan sebagian tata cara hidup yang dianggap lebih tinggi dan diinginkan. Tentu
setiap daerah memiliki ciri- ciri adat, kehidupan dan tingkah laku yang berbeda.
Perbedaan ini dapat dilihat dari bentuk fisik bangunan, tata letak dan unsur- unsur
antara lain tercermin dalam cara hidup dan peran yang dipilihnya dalam
Untuk memahami suatu tempat (place) yang dibentuk sebagai wadah dari
dilakukan dengan membagi tiga komponen struktural yang ada pada tempat
16
Tipologi lebih menekankan pada konsep dan konsistensi yang dapat memudahkan
masyarakat mengenal bagian-bagian arsitektur, yang mana hal ini dapat didukung
dari pemahaman skala dan identitas. Tipologi dalam hal ini lebih menitikberatkan
sesuatu yang tradisional daripada yang modern. Tipologi adalah studi tentang tipe.
Tipe adalah kelompok dari objek yang memiliki ciri khas formal yang sama.
Dalam hal ini tipologi merupakan sebuah bidang studi yang mengklasifikasikan,
dasar ke dalam tipe tipe tertentu dengan cara memilah bentuk keragaman dan
bangunan dalam suatu lingkungan yang memiliki keunikan yang sama tentunya
kabupaten, kota dan wilayah. Menurut Muratory, hal-hal yang dapat diidentifikasi
tipologinya adalah tata bangunan, jalan dan ruang luar (McLoughlin, 1969). Tata
bangunan dan aspek fisik yang mempengaruhi keberadaan suatu massa bangunan
dianggap sebagai elemen statis. Di dalam tata bangunan terdapat beberapa hal
bangunan, bentuk bangunan dan gaya arsitekturnya. Sementara itu jalan dan ruang
luar merupakan elemen dinamis yaitu suatu elemen yang dapat bergerak
membentuk suatu permukiman. Jalan dan ruang luar merupakan suatu ruang
17
pendekatan yang lebih dalam dan dalam bentuk yang modernisasi. Muratori
Muratori tipologi tidak hanya tentang bangunan tetapi juga tentang dinding, jalan-
jalan, kebun, pembangunan kota dan segala sesuatu yang menentukan bentuk kota
konsep ke pola dasar. Dalam karyanya mereka mencari apa yang disebut dengan
bentuk dasar yang mendahului semua jenis yang telah ada dan mencoba
wawasan mendalam ke dalam ciri khas tersebut. Wawasan ini dapat digunakan
lalu sampai sekarang ini. Hal ini bertujuan untuk memadukan kreativitas dalam
18
Bentuk kota atau kawasan merupakan hasil proses budaya manusia dalam
terus berkembang sebagai proses yang dinamis dan berkesinambungan tanpa suatu
19
menurut pendapat masyarakat secara umum yang dipengaruhi oleh adat istiadat,
kepercayaan, agama, sesuai dengan kondisi alamiah, sehingga lahir suatu pola
kota organik yang berorientasi pada alam, dan mempunyai sosial yang kuat.
terbentuknya suatu kota yang lebih teratur, agar lebih mudah dan terarah
bahwa kedua faktor alam dan faktor aspirasi masyarakat tersebut saling
kondisi fisik daerahnya. Kondisi fisik yang dimaksud antara lain meliputi iklim,
kesuburan tanah, dan topografi dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat
di wilayah tersebut. Pengaruh kondisi fisik ini sangat terlihat pada pola
jelas, mengingat penduduk kota sangat padat, kecuali yang bertempat tinggal
sepanjang aliran sungai, biasanya membentuk pola linear mengikuti aliran sungai.
20
deretan memanjang karena mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau
pantai.
Sumber: www.flickr.com
1. Mengikuti Jalan
Pada daerah ini permukiman berada di sebelah kanan dan kiri jalan.
sarana transportasi.
21
Sumber: www.flickr.com
Pada daerah ini permukiman berada di sebelah kanan dan kiri rel
22
Sumber: www.flickr.com
23
Sumber: www.gunungkidulkab.go.id
bekerja.
24
Sumber: lh3.ggpht.com
gunung api dan daerah-daerah yang kurang subur. Pada daerah ini,
daerah yang tidak terjal, morfologinya rata dan relatif aman. Mata
25
Sumber: www.wikipedia.org
Lingkungan Pemukimannya
tempat, baik di desa maupun yang berada di kota. Semua hal tersebut
26
pembuatan saluran air, kegiatan bersih desa, perbaikan jalan dan lain-lain.
dapat menentukan sikap dan keputusan bagi orang banyak, sehingga orang
Permukimannya
suatu tempat atau desa dengan sawah ladang berada di sekitar tempat
tersebut. Tradisi dan sifat gotong royong dipegang kuat oleh masyarakat
27
pada pusat tertentu, seperti mengitari rumah penguasa atau kepala desa,
Timur
penduduk berada di antara jalan raya atau jalan setapak, tetapi ada juga
28
budaya lain yang tidak saja menimbulkan dampak positif tetapi juga
negatif.
Melayu
29
Kampung). Dahulu, ketentuan adat inilah yang menjadi acuan dasar dari
atau dikatakan apabila kampung hendak didirikan, adat dan undang jadi
landasan.
30
Langkat
Kondisi permukiman yang ada saat ini dapat dilihat bahwa pada
rumah masyarakat di sana ada yang terletak dekat dengan jalan utama dan
ada yang jauh dari jalan utama. Sehingga untuk mencapai jalan utama
rumah tinggal yang kemudian digunakan untuk toko atau warung. Pada
kawasan ini juga terdapat beberapa bangunan seperti kantor kepala desa,
gedung sekolah, rumah suluk untuk pria dan wanita, rumah fakir miskin
yang ada pada kawasan ini selain berfungsi sebagai jalan, juga untuk
31
tradisional disebut dengan istilah Seni Bina. Rumah memiliki arti yang sangat
penting bagi orang Melayu. Rumah bukan saja sebagai tempat tinggal dimana
dalam bentuk yang sangat sederhana. Orang Melayu juga mendambakan rumah
kediaman yang baik dan sempurna, yang bangunan fisiknya memenuhi ketentuan
adat dan keperluan penghuninya. Sedangkan dari sisi spiritualnya, rumah itu dapat
bangunan dalam kehidupan orang Melayu, yang akan menjadi kebanggaan dan
yang sesuai dengan ketentuan adat. Dengan memakai tata cara yang tertib, barulah
aspek iklim setempat dan syariat agama. Pengaruh iklim dimanifestasikan dalam
bentuk rumah berkolong atau panggung dengan tiang-tiang yang tinggi serta
ditunjukkan dengan adanya banyak jendela yang ukurannya hampir sama dengan
pintu. Banyaknya jendela dan lubang angin bertujuan untuk memberi udara dan
cahaya yang cukup bagi penghuninya. Sementara syarat agama (Syariat Islam)
32
ruang perempuan (Sinar, 1993). Juga terlihat dari ukiran-ukiran dinding dan tiang
yang menghindari motif hewan ataupun manusia. Motif yang digunakan adalah
motif berbentuk bunga, daun dan buah serta sulur-sulurannya (Husny, M. L.,
Sumatera Timur masih terbuat dari kayu dan atapnya masih menggunakan rumbia.
Menurut Sinar (1993), bahwa kayu untuk rumah berasal dari kayu yang tahan
lama dan tahan air. Jenis-jenis kayu yang digunakan antara lain kayu cengal,
merbau, damar laut, kulim, petaling, cingkam, damuli, lagan dan sebagainya.
tiang penyangga ini berkisar antara dua sampai dua setengah meter.
33
Bahan utama atap adalah daun nipah dan daun rumbia. Tetapi pada
dan daun rumbia dibuat dengan cara menjalinnya pada sebatang kayu yang
Pada pertemuaan atap dibuat talang yang berguna untuk menampung air
34
2. Tiang
3. Pintu
pintu dapur atau pintu belakang. Pintu masuk ke rumah harus mengarah ke
meter. Pintu sebaiknya terletak di kiri rumah atau dekat ke bagian kiri
35
seperti bentuk pintu. Tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih rendah.
adalah orang baik dan patuh yang tahu adat tradisinya. Sedangkan letak
5. Tangga
Tiang tangga berbentuk segi empat atau bulat. Kaki tangga terhujam ke
dalam tanah atau diberi alas dengan benda keras. Bagian atas
baik artinya.
6. Dinding
atau kulim dengan tebal 2-5 cm dan lebar 15-20 cm. Makna dinding selalu
rumah dibuat dari papan yang dipasang vertikal dan dijepit dengan kayu
36
empunya rumah.
37