BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh :
REKA DWI AGUSTIN 2031511024/2015 (Ketua)
NOVITA SARI 2031511021/2015 (Anggota 1)
ANUGERAH TAWAKAL 2031411006/2014 (Anggota 2)
Halaman
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................1
Tujuan Penelitian ............................................................................................2
Manfaat Penelitian ..........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Keanekaragaman hayati Taman Wisata Alam Jering Menduyung.................3
Kenekaragaman jenis tumbuhan buah liar edibel di Bangka Belitung ...........3
Nilai Kearifan Lokal Masyarakat dalam memanfaatkan buah liar edibel ......4
Habitat buah-buahan liar edibel ......................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian ..........................................................................5
Alat dan Bahan ...............................................................................................5
Prosedur Kerja ................................................................................................5
Analisis Data ...................................................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Taman Wisata Alam (TWA) Jering Menduyung merupakan salah satu
ekosistem mangrove yang ada di Bangka Belitung yang terletak di Kabupaten
Bangka Barat tepatnya di Desa Air Menduyung Kecamatan Simpang Teritip.
Sejarah nama kawasan ini berasal dari nama sungai yang mengapit yaitu Sungai
Menduyung di sebelah barat dan Sungai Jering di sebelah timur ( Anonim 2015 ).
Taman Wisata Alam Jering Menduyung memiliki luas 3.747,44 hektar dan menjadi
salah satu kawasan pelestarian flora dan fauna terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam. Masyarakat lokal yang bermukim di dekat Taman
Wisata Alam Jering Menduyung telah memanfaatkan beberapa tumbuhan yang
terdapat di kawasan tersebut untuk kebutuhan sehari hari seperti pemanfaatan daun
nipah untuk bahan pembuatan atap rumah (Sari et al. 2017).
Buah-buahan liar edibel merupakan salah satu bagian dari
keanekaragaman hayati tumbuhan. Keedibelannya menjadi salah satu pembuka
wawasan, pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat tradisional di suatu kawasan
yang berkenaan dengan pengolahan sumberdaya alam dan lingkungan
(Fakhrurrozi 2001). Buah-buahan liar edibel dapat dijadikan sumber makanan
penting bagi umat manusia sebagai sumber potensial yang dapat dimanfaatkan
pada saat kelangkaan atau dapat dibudidayakan sebagai sumber bahan makanan
seiring pertambahan populasi yang terus meningkat (Sujata et al. 2011). Buah-
buahan liar edibel terdiri dari buah yang dapat dimakan (edible fruits) dan nut.
Buah-buahan edibel tersebut meliputi semua jenis tumbuhan tahunan yang
menghasilkan buah dan dapat dimakan segar baik berupa buah masak ataupun
masih mentah sedangkan nut merupakan jenis buah buahan yang berkulit keras,
tidak pecah dan berbiji yang dapat dimakan (Uji 2007). Pembagian jenis buah-
buahan liar edibel ini menyebabkan beranekaragamnya bentuk pengolahan buah-
buahan liar edibel oleh masyarakat sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat
dalam memanfaatkan buah-buahan liar edibel.
Mayoritas masyarakat yang tinggal di dekat Taman Wisata Alam Jering
Menduyung merupakan penduduk asli suku Melayu Jerieng dan minoritas
merupakan kelompok Tionghoa. Dalam melestarikan dan mempertahankan nilai-
nilai adat yang diwariskan para leluhur, masyarakat suku Jerieng masih
melakukan ritual adat yang dimaksudkan sebagai perayaan rasa syukur
masyarakat suku Jerieng atas limpahan rezeki dari sang pencipta. Ritual adat yang
masih dilestarikan oleh masyarakat suku Jerieng tentunya tidak terlepas dari
pemanfaatan tumbuhan dan hewan yang diperoleh dari hutan yang terdapat di
sekitaran pemukiman masyarakat. Struktur vegetasi hutan mangrove dan hutan
dataran rendah banyak menyimpan kekayaan alam yang berlimpah yang
berpotensi seperti buah-buahan liar edibel yang dimanfaatkan oleh masyarakat
lokal yang tinggal di dekat Taman Wisata Alam Jering Menduyung.
2
Tujuan Penelitian
Penelitian tentang potensi dan keanekaragaman jenis tumbuhan buah-
buahan liar edibel di Taman Wisata Alam Jering Menduyung Kecamatan Simpang
Teritip, Bangka Barat bertujuan untuk:
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitan potensi dan keanekaragaman jenis tumbuhan buah-
buahan liar edibel di Taman Wisata Alam Jering Menduyung Kecamatan Simpang
Teritip, Bangka Barat, adalah:
1. Memberikan informasi tentang keanekaragaman jenis buah-buahan liar
edibel yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman budidaya
yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
2. Mengetahui jenis pemanfaatan buah-buahan liar edibel oleh masyarakat
lokal.
3. Mengetahui kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan buah-buahan
liar edibel.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur Kerja
a. Persiapan
Survei lokasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi
lingkungan lokasi penelitian.
b. Pengambilan data penelitian
Melakukan analisis floristik yang diawali dengan kurva spesies area
pada lokasi penelitian dan mencatat jenis jenis tumbuhan pengahasil buah-
buahan liar edibel dengan metode plot sampling dengan masyarakat lokal
sebagai pemandu dan sebagai informan kunci ( Ropika 2011). Plot yang
digunakan sebanyak empat plot dengan masing masing terdiri dari empat
sub-plot ukuran 2x2 m (untuk tingkat semai), 5x5 m ( untuk pertumbuhan
tingkat pancang), 10 x10 m (untuk tumbuhan tingkat tiang) dan 20 x20 m
(untuk tumbuhan tingkat pohon).
c. Koleksi spesimen
Semua jenis tumbuhan buah-buahan liar edibel yang ditemukan di
lapangan dikoleksi, diutamakan yang sedang berbunga dan berbuah.
Masing masing sampel yang dikoleksi diberi label gantung bernomor dan
diberi deskripsi singkat meliputi habitat dan ciri ciri morfologi yang akan
hilang setelah spesimen dikeringkan. Sampel tumbuhan yang telah diberi
label gantung dirapikan kemudian disemprotkan dengan alkohol 70%
hingga merata dan dimasukkan dalam lipatan kertas koran dan kemudian
dimasukkan dalam kantong plastik yang ditutup rapat.
d. Pembuatan herbarium
Proses pengeringan herbarium dilakukan di Laboratorium Botani
Universitas Bangka Belitung. Spesimen tumbuhan dikeluarkan dari plastik
dan diletakkan di atas sasak. Bagian bagian tumbuhan disusun dengan
rapi dan dipres dengan menggunakan sasak. Sampel herbarium tumbuahan
yang telah dipres kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu
60 C selama 2-3 hari. Bagian tumbuhan seperti bunga dan buah akan
6
Analisis data
Analisis data dilakukan dalam bentuk tabulasi dan analiasa
deskriptif. Analisis data dengan modifikasi tabulasi kolom untuk manfaat,
morfologi (perawakan), status jenis dan habitat. Analisis deskriptif dengan tujuan
untuk memberikan gambaran serta penjelasan terhadap buah buah liar edibel yang
berpotensi dengan cara menentukan frekuensi pemakaian, pengembangan dan
pemanfaatan (Ropika 2011). Keanekaragaman jenis (S) ditentukan berdasarkan
jumlah tumbuhan yang ditemukan pada lokasi penelitian. Besarnya indeks nilai
penting (INP) dihitung dengan persamaan. INP digunakan untuk meranking
spesies berdasarkan kepentingan tingkat ekologinya. INP terdiri atas kerapatan
relatif, frekuensi relatif dan dominansi relatif dengan nilai maksimum 300% pada
tingkat pohon dan tiang, sedangkan untuk tingkat semai dan pancang nilai
maksimum INP adalah 200%. Perhitungan berdasarkan persamaan berikut:
Individu suatu jenis
a. Kerapatan suatu jenis (K) :
Luas petak contoh
K suatu jenis
b. Kerapatan relatif suatu jenis (KR : x 100%
K total seluruh jenis
F suatu jenis
d. Frekuensi relatif suatu jenis (FR) :
F seluruh jenis
D suatu jenis
f. Dominansi relatif jenis (FR) : x 100%
D seluruh jenis
Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka
2 Survei lapangan
Pengumpulan data dan
3
pengambilan sampel.
Pembuatan herbarium dan
4
identifikasi di laboratorium
Pembuatan laporan, konsultasi
5
laporan dan pengumpulan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. Taman Wisata Alam Jering Menduyung. Balai Konservasi
Sumberdaya Alam Sumatera Selatan.
http://bksdasumsel.org/pages53hsajeringmenduyung.html [15 Januari 2017]
Galam AA. 2011. Inventarisasi dan Evaluasi Keanekaragaman Tumbuhan Buah Buahan
Liar Edibel di Berbagai Tipe Habitat di Kabupaten Bangka Selatan [skripsi].
Bangka Belitung: Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka
Belitung.
Kurniawati TE, Turnip M, Lovadi I. 2015. Kajian Pemanfaatan Buah Edibel Suku
Dayak Banyadu di Hutan Tembawang Desa Setia Jaya Kecamatan Teriak
Kabupaten Bengkayang. Protobiont 4(1):10-16.
Ropika. 2011. Potensi dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Buah-Buahan Liar Edibel
di Kabupaten Bangka Barat [skripsi]. Bangka Belitung: Fakultas Pertanian
Perikanan dan biologi, Universitas Bangka Belitung.
Sujata V, Deshmukh SR, Rathod VS. 2011. Ethnobotanical Survey Of Wild Edible
Fruits In Kolhapur District. IJABPT (2): 194-197.
3. Perjalan
Material Justifikasi volume Harga Jumlah biaya
perjalanan satuan (Rp) (Rp)
Balunijuk Survei lokasi 1 mobil 800.000 800.000
Bangka Barat penelitian
Balunijuk Pengambilan 1 mobil 800.000 800.000
Bangka Barat data dan sampel
Pangkalpinang Identifikasi 3 orang 1.200.000 3.600.000
Jakarta herbarium
tumbuhan
Jakarta - Bogor Identifikasi 3 orang 100.000 300.000
herbarium
tumbuhan
Sub total 5.500.000
(Rp
15
4. Lain-lain
Material Justifikasi Volume Harga satuan Jumlah biaya
perjalanan (Rp) (Rp)
Fotokopi Keperluan 500.000 500.000
-
penelitian
ATK Keperluan 1 paket 250.000 250.000
penelitian
Sub total (Rp) 750.000
Total (Keseluruhan) 9.200.000
16