Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang terus menerus
melimpahkan rahmat serta memberikan kekuatan dan keimanan kepada kita semua
selaku makhluk ciptaan-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan
kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya,
sampai kepada kita selaku umatnya.

Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Laporan tentang Sistem
Informasi Geografis Potensi Hutan Rakyat Di Wilayah Kerja BPDAS Citarum -
Ciliwung ini. Penulis menyadari memiliki keterbatasan waktu dan kemampuan
dalam penulisan laporan ini, sehingga masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
sangat menghargai adanya kritik serta saran yang membangun dari semua pihak
dalam perbaikan laporan ini dan tentunya akan diterima dengan senang hati. Mudah
mudahan Allah SWT membalas semua kebaikan pada semua pihak yang
membantu. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, Desember 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini sangat berkembang


pesat beriringan dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Teknologi
informasi sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menunjang dan membantu
menyelesaikan suatu masalah di masyarakat, saat itu pula masyarakat atau pihak
tertentu yang ingin mendapatkan informasi secara efisien dan tepat.
Sistem Informasi Geografis merupakan sebuah komponen yang terdiri dari
perangkat lunak, perangkat keras, data geografis, serta sumber daya manusia yang
efektif untuk mengelola, menganalisis, dan memanipulasi untuk menjadikan data
yang sudah ada menjadi sistem informasi (Aronoff,1989).SIG ini sendiri dapat
mengelola data spasial untuk menggabungkan beberapa titik di bumi, menganalisa,
dan memetakan hasilnya. Salah satu pemanfaatan SIG dapat membantu
memanfaatkan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu
dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk
menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada.
Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah
pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG
dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan
hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang
diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan
(urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria
tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan.
Program hutan rakyat merupakan salah satu program Pemerintah dalam
rangka meningkatkan kegiatan usaha masyarakat. Dengan adanya hutan tanaman
rakyat atau hutan adat, pemerintah berharap kegiatan usaha masyarakat dapat tumbuh
dengan memanfaatkan komoditas hasil perhutanan. Pengelola hutan
rakyat/adat, menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
Nurbaya,program hutan rakyat tidak akan sukses tanpa peran para kepala daerah.
Kepala daerah diharapkan ikut berperan serta dalam menyukseskan program
perhutanan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan warga mereka, terutama yang
tinggal di sekitar kawasan hutan. Perhutanan sosial memiliki banyak manfaat, di
antaranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sumber devisa negara.
Karena itu, pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat diharapkan mampu
menyalurkan kebutuhan masyarakat akan lahan dan penghidupan dari dalam
kawasan hutan.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Citarum-Ciliwung
merupakan penyempurnaan organisasi dan tata hubungan kerja Balai Rehabilitasi
Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) Citarum-Ciliwung. Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (BPDAS) Citarum-Ciliwung yang dibentuk berdasarkan SK Menhut
No. 665/Kpts-II/2002 tanggal 7 Maret 2002 merupakan upaya perwujudan dalam
rangka pengembangan pengelolaan DAS untuk menuju terwujudnya daya guna dan
hasil guna pengelolaan DAS yang didasarkan atas prinsip koordinasi , integrasi dan
sinkronisasi.
Salah satu hal untuk membantu dan mempermudah mewujudkan program
pembangunan Hutan Rakyat oleh pemerintah atau dalam hal ini BPDASHL, maka
penulis mencoba membuat informasi potensi hutan rakyat dengan memanfaatkan
GIS di mana di dalamnya terdapat informasi tentang hasil produksi kayu rakyat di
wilayah kerja BPDASHL Citarum-Ciliwung dengan harapan informasi yang
dibutuhkan berjalan efektif. Pemanfaatan teknologi berbasis GIS ini juga harus
didukung dengan sarana atau alat bantu seperti komputer, aplikasi yang mudah
dipahami serta sumber daya manusia yang tidak kalah pentingnya sehingga
memberikan hasil yang maksimal. Informasi berbasis GIS dalam bentuk digitalisasi
atau terkomputerisasi ini mempermudah pihak BP-DAS untuk mendata Potensi hutan
rakyat ini dan pengusaha kayu rakyat dapat mengetahui dengan mudah daerah mana
saja yang mempunyai potensi produksi kayu.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Sistem Informasi Geografis
Potensi Hutan Rakyat Di Wilayah Kerja BPDAS Citarum Ciliwung Berbasis Web.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu :
1. Pemetaan Areal Hutan Rakyat yang berfokus pada desa di wilayah
kerja BPDASHL Citarum - Ciliwung.
2. Pemetaan Areal Hutan Rakyat seperti alamat, titik koordinat, dan
informasi lainnya.
3. Alat yang digunakan dalam penelitian ini GPS, ArcMap, Sublime
Text, dan Mysql.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian Sistem Informasi Geografis Potensi Hutan


Rakyat Di Wilayah Kerja BPDASHL Citarum Ciliwung Berbasis Web ini
adalah agar para pengusaha kayu rakyat baik dari pengusaha besar ataupun kecil
dapat mengetahui titik titik strategis hutan rakyat secara legal, dan mencegah
pencaloan dalam memanfaatkan hasil hutan rakyat yang tentunya akan merugikan
masyarakat pemilik lahan, pengusaha, dan BPDASHL.

Anda mungkin juga menyukai