Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ISOLASI PROTEIN
Pada praktikum yang kami lakukan, protein yang kami isolasi merupakan protein
yang berasal dari organ hati dan jaringan otot ikan. Dalam proses isolasi protein, dikenal
adanya dua prinsip utama yaitu homogenesasi dan fraksinasi. Homogenesasi adalah proses
pengeluaran protein dari organ serta pencampuran reagen dengan organ target, sedangkan
fraksinasi adalah pemisahan protein dari organel lain berdasarkan berat molekulnya yang
dilakukan dengan menggunakan sentrifugasi (Fatchiyah dkk., 2012).
Proses homogenisasi diawali dengan menimbang organ hati dan jaringan otot ikan
seberat 0,5 gram dan meletakkannya di cawan petri. Langkah selanjutnya adalah mencuci
organ hati dan otot tersebut dengan menggunakan PBS (Phosphat Buffer Saline) sebanyak
tiga kali. Fungsi PBS (Phosphat Buffer Saline) ialah untuk pengenceran, mencuci suspensi
sel, pembilasan, serta bahan aditif untuk media kultur sel. PBS ini juga digunakan untuk
membantu penghalusan sampel, sebagai ringer, buffer, dan mencegah selsel pecah akibat
tekanan osmosis (Martin, 1996).
Organ hati dan otot yang telah dicuci dengan PBS diletakkan pada mortal dingin dan
dihaluskan. Fungsi penggunaan mortal dingin dalam menghaluskan organ adalah untuk
membantu protein di dalam organ agar tidak terdenaturasi. Hal yang perlu diperhatikan pada
proses penghalusan pada sampel organ adalah tidak boleh dilakukan terlalu lama agar protein
yang berada di dalam organ tersebut tidak rusak. Setelah penghalusan selesai, ditambahkan
PBS Tween-PMSF (Phenyl Methyl Sulfonyl Flouride) sebanyak 200 l. PMSF terbuat dari
Tris Base, EDTA, NaCl, PMSF dan NP40. PMSF bekerja sebagai inhibitor protease, dalam
hal ini PMSF menghambat kerja enzim protease agar tidak melisiskan protein (Yulianti,
2006). Setelah penambahan PBS Tween-PMSF, sampel dimasukkan ke dalam microtube
dengan menggunakan mikropipet dan dilanjutkan dengan sonifikasi selama 10 menit
menggunakan sonikator. Sonifikasi merupakan proses pemecahan membran dengan bantuan
gelombang ultrasonik.
Prosedur selanjutnya adalah melakukan fraksinasi dengan menggunakan sentrifuge.
Dalam praktikum ini, proses sentrifuge dilakukan dengan kecepatan 6000 rpm selama 15
menit pada suhu 4C. Fatchiyah, dkk. (2012) juga menjelaskan bahwa untuk
mempertahankan struktur dan fungsi protein, fraksinasi dilakukan pada suhu rendah (0-4C).
Pada proses sentrifuge ini, hanya diambil supernatannya saja karena berat molekul debris sel
lebih berat dari pada protein sehingga debris sel akan mengendap di permukaan bawah dan
protein akan berada di bagian atas. Supernatan yang sudah diambil kemudian dimasukkan ke
empat microtube baru masing-masing sebanyak 500 l, selanjutnya masing-masing
ditambahkan 500 l Ethanol PA dengan perbandingan 1:1. Penambahan ethanol PA
berfungsi untuk tahapan presipitasi (Fatchiyah, dkk, 2012). Setelah ditambahkan ethanol PA,
sampel organ hati dan otot dikocok sampai tercampur kemudian dihomogenkan dengan
menggunakan vortex, setelah itu didiamkan di freezer selama 24 jam agar ethanol bisa
terpresipitasi dengan sempurna.
Setelah diinkubasi di freezer selama 24 jam, dilakukan sentrifuge kedua dengan
kecepatan 10.000 rpm pada suhu 4C selama 15 menit. Setelah selesai, etanol dibuang lalu
sampel dibiarkan dalam keadaan terbuka pada suhu ruang. Langkah selanjutnya adalah
meletakkan sampel pada wadah dengan posisi microtube terbuka. Wadah kemudian ditutup
dengan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam kulkas dengan suhu 4C selama 24 jam.
Setelah 24 jam, sampel dikeluarkan dari kulkas dan ditambahkan dengan Tris-HCl pH 6,8
sebanyak 100 l. Tris HCl berfungsi untuk menjaga pH protein. Setelah ditambahkan Tris-
HCl, sampel dikocok sampai tercampur dan disimpan dalam freezer. Sampai pada tahapan
ini, sampel yang diperoleh berupa supernatan dalam tabung yang disebut dengan crude
protein yang siap untuk diuji secara kuantitatif dan kualitatif. .
KESIMPULAN
1. Melalui uji kuantitatif dengan menggunakan Nanodrop Spektrofotometer, diperoleh hasil
bahwa konsentrasi protein yang tertinggi dimiliki oleh sampel I yaitu 145,772 mg/ml dan
konsentrasi protein yang terendah dimiliki oleh sampel II yaitu 49,057 mg/ml.
2. Melalui uji kualitatif dengan menggunakan elektroforesis, diperoleh hasil bahwa berat
molekul protein otot lebih besar daripada berat molekul protein organ hati ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Boyer, R.F. 1993. Modern Experimental Biochemistry. Second Edition. California: The
Benjamin Cummings Company Inc.
Fatchiyah; Widyarti, Sri; Arumningtyas, Estri Laras dan Permana, Sofi. 2012. Buku
Praktikum Teknik Analisis Biologi Molekuler. Malang: Universitas Brawijaya.
Martin, R. 1996. Gel Electroforesis: Nucleid Acids. Oxford: Bros Scientific Publishers Ltd.
Seidman, L.A. and Moore, C.J. 2000. Basic Laboratory for Biotechnology: Textbook and
Laboratory Reference. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Yulianti, Evy. 2006. Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan Detergen
Komersial. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.