Tugas HAKI Merek
Tugas HAKI Merek
PENDAHULUAN
1 OK.Sadikin, 2004, Aspek hukum hak kekayaan intelektual intellectual property right, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, hal. 359.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Secara umum, makalah ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemaparan mengenai
Pelanggaran Hak Merek.
Sementara itu, secara khusus, penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi
tugas pada Matakuliah Hak Kekayaan Intelektual Semester Genap Tahun 2012 Universitas
Negeri Semarang.
A. Pengertian
Merek adalah alat untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh suatu
perusahaan dengan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan lain. Menurut
Molengraaf, merek adalah dipribadikannya sebuah barang tertentu dengan nama untuk
menunjukkan asal barang dan jaminan kualitasnya sehingga bisa dibandingkan dengan
barang-barang sejenis yang dibuat dan diperdagangkan oleh orang atau perusahaan lain.
Berdasarkan beberapa ahli yang meneliti dalam bidang hak merek, beberapa ahli
menerangkan bahwa definisi/pengertian dari Hak Merek adalah:
a) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek :
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Hak Atas Merk
adalah hak ekslusif yang diberikan negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam Daftar
Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau
memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
b) Pengertian menurut WIPO
A trademark is a distinctive sign which identifies certain goods or services as
those produced or provided by a specific person or enterprise. Its origin dates back to
ancient times, when craftsmen reproduced their signatures, or marks on their artistic or
utilitarian products. Over the years these marks evolved into todays system of trademark
registration and protection. The system helps consumers identify and purchase a product or
service because its nature and quality, indicated by its unique trademark, meets their needs.
c) Pengertian mengenai hal lain dalam UU NO. 15 TAHUN 2001
a. Hak Prioritas
Hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang berasal dari negara yang
tergabung dalam Paris Convention For The Protection Of Industrial Property atau Agreement
Establishing The World Trade Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal
penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota
salah satu dari kedua perjanjian itu, selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan berdasarkan Paris Convention For The Protection Of Industrial
Property.
b. Lisensi
Ijin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu
perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menggunakan
Merek tersebut, baik untuk seluruh atau sebagian jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan
dalam jangka waktu dan syarat tertentu.
c. Merek Dagang
Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum yang membedakan dengan barang-
barang sejenis lainnya.
d. Merek Jasa
Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh sesorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang
dan/atau jasa sejenis lainnya.
e. Merek Kolektif
Merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
f. Indikasi Geografis
Indikasi Geografis menurut Pasal 56 ayat (1) UU No 15/2001: dilindungi sebagai
suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan
geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
g. Indikasi Asal
Indikasi Asal dilindungi sebagai suatu tanda yang: a) memenuhi ketentuan Pasal 56
ayat (1), tetapi tidak didaftarkan; atau, b) semata-mata menunjukan asal suatu barang atau
jasa.
Sementara itu nama dagang berbeda dengan merek dagang. Nama dagang merujuk
pada nama yang mengidentifikasi bisnis tertentu, seperti Sony, Philips, General Mototrs, IBM
dan Microsoft. Sedangkan merek dagang merujuk pada produk atau jasa tertentu yang
berkaitan dengan bisnis tertentu. Namun dalam hal-hal tertentu terjadi tumpang tindih.
2.1.2 PERLINDUNGAN HAK MEREK
Perlindungan hak merek diperoleh setelah dilakukan pendaftaran merek. Merek yang
sudah didaftarkan disebut Merek Terdaftar, sering disimbolkan dengan tanda (registered)
setelah merek atau tanda (trademark) setelah merek.
a. Tujuan Perlindungan Hak Merek
Perlindungan hak merek dimaksudkan untuk melindungi pemilikan atas merek,
investasi dan goodwill (nama baik) dalam suatu merek, dan untuk melindungi konsumen dari
kebingungan menyangkut asal usul suatu barang atau jasa. Perlindungan hak merek dilakukan
melalui Pendaftaran Merek.
b. Justifikasi Perlindungan Merek
Paling tidak terdapat tiga (3) justifikasi perlindungan hak merek menurut Bently &
Sherman, yaitu:
a) Kreatifitas.
Usaha untuk membenarkan perlindungan Merek dengan argumentasi kreatifitas
adalah suatu hal yang lemah, sebagian karena pada saat hubungan antara barang dengan
Merek dipicu dan dikembangkan oleh pedagang, namun peran yang sama besarnya justru
diciptakan oleh konsumen dan masyarakat. Bently dan Sherman memandang, bahwa
argumentasi yang paling meyakinkan dalam hal ini terkait dengan pendapat yang melihat
Merek sebagai imbalan atas investasi.
b) Informasi.
Ini merupakan justifikasi utama perlindungan merek, karena merek digunakan dalam
kepentingan umum sehingga meningkatkan pasokan informasi kepada konsumen dan dengan
demikian meningkatkan efisiensi pasar. Merek merupakan cara singkat komunikasi informasi
kepada pembeli dilakukan dalam rangka membuat pilihan belanja. Dengan melindungi
merek, lewat pencegahan pemalsuan oleh pihak lain, maka akan menekan biaya belanja dan
pembuatan keputusan. Peran iklan dalam dunia industri yang makin dominan menjadikan
perlindungan merek menjadi semakin penting.
c) Etis.
Argumentasi etis utama bagi perlindungan Merek didasarkan pada gagasan mengenai
keadilan dan fairness. Khususnya dikatakan bahwa seseorang tidak boleh memetik dari yang
tidak ditanamnya. Lebih khusus dikatakan dalam argumentasi ini, bahwa dengan
mengadopsi Merek orang lain maka seseorang telah mengambil keuntungan dari nama baik
yang dihasilkan oleh pemilik asli Merek.
2.1.3 PENEGAKAN HUKUM HAK MEREK
A. KESIMPULAN
Merek bagi konsumen sebagai alat pembeda agar konsumen dapat memilih barang
sesuai karakteristik dan kualitasnya. Bagi produsen merek sebagai identitas yang berfungsi
sebagai kontrol. Oleh karena itu merek merupakan hak yang harus dilindungi hukum.
Pelangggaran dalam Hak Merek dapat berupa persamaan pada pokoknya atau
persamaan keseluruhan. Karena pada dasarnya Merek berfungsi sebagai daya pembeda antara
produk satu dengan lainnya.
Pada intinya, perubahan terhadap semua undang-undang hak kekayaan intelektual
sebagai akibat penyertaan Indonesia pada WTO Agreement ditekankan pada perlunya
penciptaan iklim yang lebih baik bagi tumbuh dan berkembangnya serta terlindunginya karya
intelektual guna melancarkan arus perdagangan internasional.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen HKI. 2006. Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). buku hukum dalam
Purba, Achmad Zen Umar. 2005. Hak Kekayaan Intelektual Pasca Trips. Bandung,
Alumni
Saidin, OK. S.H., M.Hum. 2004. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. PT. Raja