Anda di halaman 1dari 35

PEMBAHASAN

1. Pengertian Teori
Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan
pandangan yang sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara
variable yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.

Webster Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai


suatu susunan yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip
pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.

McDonald memberikan tiga elemen teori, yaitu:

1. Membuat kode sebagai symbol fenomena


2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan
3. Menterjemahkannya ke dalam fenomena
Kenneth S. Most (1982) mendefinisikan teori sebagai suatu pernyataan
sistematik mengenai peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatu
set fenomena. Teori dapat juga dianggap sebagai kerangka atau susunan ide,
penjelasan fenomena, dan prediksi perilaku yang akan datang. Teori adalah
penjelasan yang sistematik dan scientific. Kenneth menambahkan bahwa teori
memiliki tiga dimensi sebagai berikut :

1. Reductionism yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu
tidak langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang
dapat diuji kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati
fenomena. Ia adalah sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena yang
diamati.

2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat
menghitung yang akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di
sini peranan teori adalah menjelaskan dan meramalkan.
3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang
merupakan pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata,
fenomena atau objek.

2. Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik.
Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsure teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi,
tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi


sebagai berikut.

1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya.

2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.

3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.

4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang


disajikan laporan keuangan.

5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.

Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi


sebagai berikut.

1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi.
2. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

3. Sifat-sifat Teori akuntansi

Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :

a. merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk


kerangka umum
b. berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
c. harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan
yang berbeda-beda satu sama lain
d. harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi,
menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi
penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
e. harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung
menggunakan metode LiFO dartipada FIFO dalam menilai persediaannya
f. harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang
belum diketahui
g. sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi

4. Teori dan Pembuatan Kebijakan Akuntansi

Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi.


Teori bersama faktor politik dan kondisi dan system ekonomi akan menentukan
pembuatan kebijakan . Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan
dijadikan sebagai dasar dalam praktik atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain:

1. Teori akuntansi

2. Faktor politik

3. Kondisi ekonomi

Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat
dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi
di masa yang akan datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus
memiliki dan merumuskan teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi
dan fenomena ekonomi social yang dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya
dari susunan teori akuntansi Negara lain.

Hadibroto (Media Akuntansi 1988) menekankan pentingnya teori akuntansi.


Menurut beliau ada sinyalemen yang berkembang yang menganggap bahwa seolah
teori akuntansi tidak dibutuhkan. Alas an yang mendasari pemikiran ini adalah baha
akuntansi bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu yang menjelaskan semua gejala-
gejala akuntansi di dalam praktiknya. Akuntansi bersifat teknis dan procedural.
Pandangan ini keliru, teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai
praktik akuntansi, menjawab, dan menjelaskan semua fenomena yang
melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum


akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai

2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi,
sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

5. Metode Perumusan Teori

Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian


akuntansi harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam
literature dikena beberapa metode berikut ini.

1. Metode Deskriptif (Pragmatic)

Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka
metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan
menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.

2. Psychological Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi
laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman.
Bidang ini dapat juga disebut behavioral accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)

Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli
apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.

4. Metode Positive (1970)

Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima
umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku
atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.

6. Pendekatan Dalam Perumusan Teori


Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal
tiga jenis hubungan, yaitu

a. syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.

b. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan
ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional.
Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan
sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.

c. Pragmatic

Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap
memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus
selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam
mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:

a. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang
memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji
lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan,
keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma
seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

b. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan
umum, pengamatan, atau pengalaman.

c. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah.
Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.

7. Perumusan Teori Akuntansi

Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori


akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa
pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai
berikut :

1. Pendekatan informal terbagi atas :

a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan
praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang
berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.

b. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi
profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek
akuntansi.

2. Pendekatan Teoritis terbagi atas :


a. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan
prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori
akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam
penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan
keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus
menyusun teknik atau standar akuntansi.
b. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan
pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan
fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil
kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui
adalah:
Mengumpulkan semua observasi
Menganalisis golongan observasi
Penarikan kesimpulan umum
Pengujian kesimpulan umum

3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran,
keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus
digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan
memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai
langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.
5. Makro Ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada


control perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori
akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada
dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan
kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan
terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.

Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan


teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang
menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses
komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh
perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam
proses pengambilan keputusan.

Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain


behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh
informasi akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach
yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari
dasar teori double entry.

8. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk
merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan
teori atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International
Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah
air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih
mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC
dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi
adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori
akuntansinya.

Sumber :
Elisabet Dian Premanasari

http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html

18 Februari 2009

http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html

harahap, sofyan syafri. 2007. Teori Akuntansi edisi revisi. Jakarta: Grafindo

A. Teori Akuntansi
Teori akuntansi merupakan cabang ilmu akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon
kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi merupakan suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Vernon
kam membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yakni: postulat dan asumsi dasar,
definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.

Vernon Kam mengutarakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai berikut:

1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya.
2. Memberikan dasar kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi
dalam hal tidak adanya standar resmi.
3. Menentukan batas batas dalam hal melakukan judgment dalam penyusunan
laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi
yang disajikan pada laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan dengan laporan
sebelumnya.

Menurut Hendriksen (1982) kegunaan dari teori akuntansi sebagai berikut:


Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan
praktik akuntansi.
Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

B. Sifat-sifat Teori akuntansi


Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, antaralain:

Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum
Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan dalam akuntansi
Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang
berbeda-beda antara satu sama lain
Harus dapat memberikan penjelasan tentang praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang menjadi melatar belakang dari penerapan suatu
metode dalam
praktik akuntansi.
Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan
metode LiFO dari pada FIFO dalam menilai persediaannya
Harus bisa memprediksi bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi

C. Teori dan Pembuatan Kebijakan Akuntansi


Teori akuntansi sangat berkaitan dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori
bersama dengan faktor politik dan kondisi serta system ekonomi akan menentukan
pembuatan kebijakan .Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan dijadikan
sebagai dasar dalam praktik atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya:

1. Teori akuntansi
2. Faktor politik
3. Kondisi ekonomi

Teori akuntansi dapat bermanfaat jika rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat
untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Jika seperti itu sudah seharusnya setiap Negara harus memiliki dan
merumuskan teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena
ekonomi social yang dimilikinya, bukan malah mengambil alih sepenuhnya dari
susunan teori akuntansi Negara lain.

Hadibroto dalam Media Akuntansi 1988 menekankan pentingnya teori akuntansi.


Menurut Hadibroto ada sinyalemen yang berkembang yang menganggap bahwa seolah
teori akuntansi tidak dibutuhkan. Alasan yang menjadi dasar dari pemikiran ini ialah
bahwa akuntansi bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu yang menjelaskan semua
gejala gejala akuntansi di dalam praktiknya. Akuntansi memiliki sifat teknis dan
procedural. Pandangan ini salah, karena teori akuntansi dapat memberikan penjelasan
mengenai praktik akuntansi, menjawab, dan menjelaskan semua fenomena yang
menjadi latar belakang penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan
dapat memberikan efek:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi ini dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan
ekonomi, sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

D. Metode Perumusan Teori


Merumuskan teori akuntansi atau melakukan penelitian akuntansi harus memiliki
metode tersendiri. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature yang dikenal
beberapa metode berikut:

1. Metode Deskriptif atau Pragmatic

Dalam metode deskriptif, akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat
dirumuskan, karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan
atau descriptive dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.

2. Psychological Pragmatic

Dalam Psychological Pragmatic, di lakukan pengamatan mengenai reaksi dari pemakai


laporan keuangan terhadap output akuntansi, laporan keuangan yang disusun dari
berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini disebut juga behavioral
accounting.

3. Metode Normatif (1950-1960)

Dalam metode normatif, akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus
diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.

4. Metode Positive (1970)

Ini merupakan suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang
berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori positive, dapat dirumuskan problem
penelitian untuk mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori.

E. Pendekatan Dalam Perumusan Teori


Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal dengan
tiga jenis hubungan:

syntactic
Teori syntactic dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti pada aturan bahasa, aturan matematik, dan lainnya.
Semantic
Teori semantik menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek yang nyata.
Hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional.
Teori ini menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori
itu lebih mudah dipahami, realistis, dan mempunyai arti.

-Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Dalam hal ini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengaruhi perilaku pada manusia.

Teori harus dapat merumuskan kebenaran. Karenanya teori harus selalu diuji. Tiga
kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam menentukan
kebenaran atas suatu teori, yakni:

Dogmatic
Digmatic merupakan kebenaran yang dikatakan dengan benar karena disampaikan oleh
ahli yang memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak
perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan,
keyakinan, atau iman seseorang. Contohnya keyakinan dalam beragama, karisma
seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.

Self evidence
Self evidence merupakan kebenaran yang disampaikan dari suatu teori yang dapat
dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.

Scientific
Kebenaran ini disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, lalu di lakukan berulang secara terus-menerus.

F. Perumusan Teori Akuntansi


Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi.
Masing masing penulis literatur memberikan metode yang diikutinya. Beberapa
pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui sebagai berikut :

Pendekatan informal. Pendekatan ini terbagi dari:

a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi berdasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi bahan pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.

b. Pendekatan otoriter

Dalam metode pendekatan otoriter, yang merumuskan teori akuntansi ialah organisasi
profesi yang mengeluarkan pernyataan pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
Pendekatan Teoritis terbagi dari:

a. Deduktif

Pendekatan deduktif merupakan perumusan yang dimulai dari perumusan dalil dasar
akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis
tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan
dalam rangka penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan
keuangan, rumuskan postulat, lalu prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik
akuntansi atau standar akuntansi.

b. Induktif

Dalam pendekatan ini, penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi
dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang
seragam atau berulang dan diambil kesimpulan umum atau postulat dan prinsip
akuntansi. Tahapan tahapan yang dilalui adalah:

Mengumpulkan semua observasi


Menganalisis golongan observasi
Penarikan kesimpulan umum
Pengujian kesimpulan umum

Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang mesti digunakan dalam
perumusan teori akuntansi ialah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.

Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi ini ialah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung,
namun juga masyarakat secra keseluruhan.

Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi ialah menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi.
Maka Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampak ekonomi
nasional. Dan dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat
menggambarkan realitas ekonomi & pilihan terhadap teknik akuntansi harus
tergantung pada konsekuensi ekonomi.

Dari literature lain kita juga mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini sendiri dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang
menganggap akuntansi merupakan sebagai suatu system yang terpadu dalam proses
komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu & disajikan oleh perusahaan
kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan
keputusan.

Banyak lagi soal pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi
akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat
akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double
entry.

G. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia


Hingga saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Karena kita masih tetap menggunakan teori
atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting
Standard Committee) sebagai dasar dari pengembangan akuntansi di tanah air. Standar
akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau
masih menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan
berbagai modifikasi minor. Upaya yang terbaru dilakukan oleh profesi akuntansi ialah
perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori
akuntansinya.

Itulah sekilas penjelasan tentang Teori Akuntansi dan Perumusannya Lengkap,


terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca
bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi
kami

http://www.perpussekolah.com/2016/12/teori-akuntansi-dan-perumusannya-lengkap.html
Jumat, 01 Mei 2015
Perumusan Teori Akuntansi

PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

SANIYAH

NIM. 12.11.00010

JURUSAN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI PURWOREJO

TAHUN 2015
A. Latar Belakang

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah


perkembangan pemikiran akuntansi dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM 1300 M, Tahun
1300 1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberi
kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi..

Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu
akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi
sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan

Teori akuntansi di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil
riset pertama dari akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan,
kantor akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran
proses riset akuntansi. Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi
pembuat kebijakan akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat
organisasi.

B. Tujuan
Teori akuntansi memberikan seperangkat prinsif yang logis, saling terkait, yang
menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi. Yang berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun
standar akuntansi, Memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya, Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan dan Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek
akuntansi.

C. Teori Akuntansi

Pada awal di praktekkannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak
ada teori akuntansi. Selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal, maka yang terjadi
adalah banyaknya alternative metode pencatatan yang berlaku dalam praktek sehingga
menimbulkan kebingungan masyarakat. Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam
menyajikan pandangan yang sistematis, fenomena dengan menunjukkan hubungan antara
variabel yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.

Teori merupakan hasil dari kristalisasi fenomena emfiris, yang diambil dari berbagai
riset, dan sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten, prediksi, dan
objektif.( Hery : 2009 )

1. Menurut Vernon kam ( 1986 ) teori adalah suatu system yang menyeluruh, dimana meliputi
asumsi dasar, defenisi, tujuan, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode.

2. Menurut Kenneth S.most ( 1982 ) teori adalah suatu pernyataan yang sistematis mengenai prinsif
yang mendasar seperangkat fenomena.

Jadi teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Berbagai
pengertian teori akuntansi : Soewardjono mengemukakan, sebenarnya banyak pengertian yang
dapat di lekatkan pada kata teori dari akuntansi. Beberapa pendapatannya :

1) Teori sebagai lawan praktek, biasanya teori dalam pengertian ini di ibarat kan dengan apa yang
diharapkan atau apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan senyatanya. Teori dianggap
sebagai desain dan praktik dianggap sebagai desollen. Teori akuntansi sering diartikan sebagai
seperangkat konsep konsep yang membahas tentang bagaimana seharusnya praktik akuntansi
berjalan.
2) Teori sebagai penjelasan ilmiah, merupakan pernyataan tentang hubungan antara variabel
variabel alam atau sosial yang dapat di gunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala
gejala alam atau sosial.
3) Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia nyata. Teori ini berusaha
untuk memberikan justifikasi terhadap praktik agar praktik dapat di pertanggung jawabkan
kelayakannya.

Teori memiliki tiga dimensi yaitu :

a) Reductionism ( pengurangan )
Teori ini dimulai dari asumsi asumsi dimana tidak langsung menunjukkan objek yang di
observasi, dan bukan merupakan pernyataan yang dapat di uji kebenarannya.tetapi teori ini
merupakan bahan rujukan untuk mengamati fenomena.

b) Instrumentalism ( instrument )
Teori ini merupakan alat yang dapat digunakan untuk menilai pernyataan tentang hasil dari
suatu observasi. Teori ini berperan untuk menjelaskan dan memprediksikan.

c) Realism ( nyata )
Teori ini merupakan sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan pernyataan kebenaran
atau tidak kebenaran tentang dunia nyata, fenomena, atau suatu objek.

Webster Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu


susunan yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.

McDonald memberikan tiga elemen teori, yaitu:

1. Membuat kode sebagai symbol fenomena

2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan

3. Menterjemahkannya ke dalam fenomena

D. Sifat Teori Akuntansi


Menurut Dr. Winwin Yadiati, SE, M.Si, Ak (2007) sifat teori akuntansi yaitu lebih bersifat
deskriptif (positif), yaitu menjelaskan dan meramalkan variable-variabel yang diteorikan apa
adanya dan preskriptif (normatif), yaitu menjelaska apa yang seharusnya atau menggambarkan
variable sesuai dengan aturan tertentu dan bagaimana seharusnya.

Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :

a. merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka umum
b. berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
c. harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda
satu sama lain
d. harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan
semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
e. harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode LiFO
daripada FIFO dalam menilai persediaannya
f. harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
g. sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
E. Tujuan dan fungsi Teori akuntansi
1. Tujuan teori akuntansi

Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan seperangkat prinsif yang logis,
saling terkait, yang membentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagai acuan untuk
menilai dan mengembangkan praktek akuntansi.

2. Fungsi teori akuntansi


Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut :

a) Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.


b) Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya
standar resmi.
c) Menentukan batas dalam hal melakukan judgement dalam penyusunan laporan keuangan.
d) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan.
e) Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Sedangkan hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut :

a) Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek akuntansi.

b) Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang baru

Fungsi teori akuntansi ( hery : 2009: 124 ) adalah :

1. Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi

2. Member kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar
resminya.

3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan.

4. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan

5. Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi.


Menurut financial accounting standars board ( FASB ), teori dalam akuntansi di perlukan
untuk :

1) Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar akuntansi.

2) Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakuan akuntansi tertentu


bila belum ada standar yang mengaturnya.

3) Member batas keleluasaan dalam menyusun laporan keuangan

4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan.

5) Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

F. Pembuatan Kebijakan Akuntansi


Pembuat kebijakan akuntansi ada 5 yaitu :

1. Kantor akuntan publik atau KAP dan individu

KAP dan individu bertanggung jawab untuk menyatakan bahwa laporan keuangan suatu
perusahaan disajika secara wajar atas seluruh aktifitasnya.

2. American institute of ciertified public accountants (AICPA)

AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi para akuntan public bersertifikat
yang ada di Amerika Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite tekhnis senior yang mempunyai
peran penting, yaitu accounting standards executive committee (AcSec) dan auditing standards
committee (AuSec) yang berwenang untuk mewakili AICPA dalam menanggapi masalah
akuntansi serta masalah pengauditan.

3. The American Accounting Assocition (AAA)

AAA merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik muapun individu yang
tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum
akademik yang mengungkapkan berbagai pandangan isu dan topik akuntansi.

4. The financial Accounting standard board (FASB)

FASB menggantiakan APB pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
menetapkan standar-standar akuntansi. FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif denagn
tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan akuntansi keuangan sehingga standar
tersebut menaruh perhatian utama pada pencatatan informasi tentang kejadian ekonomi dan
transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan.

5. Securities and Exchange Commission (SEC)

SEC dibentuk oleh kongres pada tahun 1934 yang bertanggung jawab menangani administrasi
berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan
yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika.

Selain itu, organisasi profesi yang berperan dalam penyusunan atau pembentukan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia adalah Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntansi di Indonesia.

Ikatan akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak
terikat pada perkumpulan apapun, didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957, dengan
Pemrakarsa yang juga menjadi pengurus IAI pertama kali adalah ketua: Soemardjo Tjitrosidojo,
sekretaris: Go Tie Siem, bendahara: Basuki T. Siddharta, komisaris: Hendra Darmawan dan Tang
Tong Joe.

Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori


bersama faktor politik dan kondisi dan system ekonomi akan menentukan pembuatan
kebijakan. Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan dijadikan sebagai dasar
dalam praktik atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:

1. Teori akuntansi

2. Faktor politik

3. Kondisi ekonomi

Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan
sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki dan merumuskan teori
akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena ekonomi social yang
dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari susunan teori akuntansi Negara lain.

Hadibroto (Media Akuntansi 1988) menekankan pentingnya teori akuntansi. Menurut


beliau ada sinyalemen yang berkembang yang menganggap bahwa seolah teori akuntansi tidak
dibutuhkan. Alasan yang mendasari pemikiran ini adalah bahan akuntansi bukanlah merupakan
suatu disiplin ilmu yang menjelaskan semua gejala-gejala akuntansi di dalam praktiknya.
Akuntansi bersifat teknis dan procedural. Pandangan ini keliru, teori akuntansi dapat
memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab, dan menjelaskan semua
fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.

Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai

2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sisial,
teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.

G. Metode Perumusan Teori Akuntansi

Teori akuntansi mampu merumuskan kebenaran nya, sehingga teori ini secara terus
menerus harus dapat diuji dan diverifiksi. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki
wewenang dalam menentukan kebenaran atau suatu teori, yaitu:

1. Dogmatic ( kebenaran nya )

Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-pihak yang
memang pada dasarnya memiliki wewenang (otoritas) untuk menyampaikan kebenaran
tersebut. Kebenaran atas pernyataan ini tidak perlu lagi diuji. Keyakinan pada kebenaran ini
hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.

2. Self Evidence ( bukti diri sendiri )

Kebenaran dari sutu pernyataan atu teori dibuktikan lewat pengetahuan umum, pengamatan,
atau pengalaman. Disini kebenaran dari suatu pernyataan atau teori akan terbukti dengan
sendirinya.

3. Scientific ( ilmiah )

Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan lewat metode ilmiah. Scientific method
meliputi beberapa tahap, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti

2. Membuat hipotesa
3. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pengujian hipotesa

4. Menganalisis dan mengevaluasi data yang terkait dengan hipotesa

5. Menarik kesimpulan

H. Periodisasi Teori Akuntansi

Periodisasi teori akuntansi dapat digolongkan menjadi 4 golongan:

1. Pre-theory period (1492-1800)

Dalam periode ini belum ada teori akuntansi yang dirumuskan, melainkan hanya sebatas
pada saran-saran atau pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dianggap sebagai teori.
Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli
sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan belum
dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

2. General scientific period (1800-1955)

Dalam periode ini sudah ada pengembangan teori, namun hanya berupa penjelasan
terhadap praktik akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasatkan metode empiris yang
menekankan pada hasil obsevasi atas peristiwa yang terjadi secara realitas, bukan berdasarkan
logika. Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan
dan mengembangkan praktek akuntansi. Laporan AAA A Tentative Statement of Accounting
Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A
Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh
perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.

3. Normative period (1956-1970)

Dalam periode ini perumus teori mulai mendefinisikan norma-norma atau praktik
akuntansi yang baik, dan pengembangan teori akuntansi lebih menekankan pada apa yang
seharusnya. Akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti.

4. Specific scientific period ( 1970 sekarang )

Periode ini disebut juga sebagai era positif, dimana teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan berdasarkan pada normatif saja, tetapi juga dapat di uji kebenarannya. Perumusan atau
pendefisian norma yang terjadi dalam periode sebelumnya dianggap subjektif, sehingga dapat
di uji terlebih dahulu keabsahannya secaca positif. Di tahun 1970 an, data empiris sudah
mulai banyak tersedia, demikian juga dengan tehnik tehnik statistik yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengujian. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.
Pendekatan normatif dikritik karena:

a) Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa.

b) Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.

Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan
meramalkan praktek akuntansi.

I. Pendekatan Penyusunan Teori Akuntansi

Mengenai berbagai pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi ini akan di uraikan
pada metodologi dan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi (Ahmad riahi
belkaoui : 2006 ) :

1. Pendekatan nonteoretis

Pendekatan nonteoretis adalah suatu pendekatan pragmatis ( praktek) dan pendekatan


kekuasaan.

a) Pendekatan pragmatis ( pragmatic approach )

Terdiri atas penyusunan suatu teori yang di tandai oleh kesamaannya dengan praktik
dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan
pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas dasar kegunaan mereka
bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka terhadap proses pengambilan
keputusan. Kegunaan dan utility berarti sifat yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau
memfasilitasi tujuan yang di maksud.

Pendekatan pradigmatis adalah bagian dari suatu teori akuntansi, yang berdasar pada
realisasi dari pembukuan berganda yang dimuat dalam summa de arithmatica, geometria,
proportioni et proportionalita dari luca pacioli, yang diterbitkan di venesia tahun 1494.
Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang di tandai dengan penyesuaian
praktek sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktik. Teknik teknik
dan prinsip-prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas dasar manfaat bagi pengguna informasi
akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.

b) Pendekatan kekuasaan ( authoritarian approach )

Untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang terutama di pergunakan oleh organisasi
professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik praktik
akuntansi.

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.

Kedua pendekatan ini berasumsi bahwa teori akuntansi dan hasil tehnik akuntansi
harus disebutkan dalam dasar penggunaan akhir laporan keuangan, jika akuntansi harus
memiliki suatu fungsi yang berguna. Dengan kata lain, suatu teori tanpa konsekuensi praktik
adalah suatu teori yang buruk.

Pendekatan teori akuntansi meresionalisasikan pilihan dari teknik -teknik akuntansi


yang berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca dan
persamaan laba akuntansi. Persamaan neraca dan laba biasanya di nyatakan :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas pemilik dan

Laba Akuntansi = Pendapatan Biaya

Dua persamaan dalam pendekatan teori akuntansi ini mengarah kepada


berkembangnya dua posisi yang terdapat dalam badan penyusunan standar yaitu, posisi yang
beriontasi pada neraca dan posisi yang beriontasi pada laba.

2. Pendekatan deduktif

Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori akuntansi di mulai dengan dalil dalil dan
konsep konsep dasar kemudian di tarik kesimpulan berupa prosedur dan tehnik tehnik
akuntansi.
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun di awali dengan dalil dasar dan
diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan. Jika
kita mengamsumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar mengenai lingkungan akuntansi terdiri
atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang digunakan untuk memperoleh pendekatan
deduktif akan meliputi :

1. Menentukan tujuan dari laporan keuangan

2. Memilih postulat dari akuntansi

3. Menghasilkan prinsip dari akuntansi

4. Mengembangkan teknik dari akuntansi

Semua itu berdasarkan pada suatu formula yang benar dari tujuan akuntansi. Menurut
popper, pengujian teori dapat di laksanakan dalam 4 pokok :

1. Terdapat perbandingan logis di antara masing masing kesimpulan, dimana konsistenan


internal dari system uji

2. Terdapat investigasi dari bentuk logis teori dengan objek untuk menentukan apakah teori
memilki karakter teori empiris atau sains.

3. Terdapat perbandingan dengan teori lain, terutama dengan sasaran untuk menentukan apakah
teori itu dapat dikatakan merupakan kemajuan ilmiah jika ia dapat melewati ujian yang kita
berikan

4. Terdapat ujian dari teori dengan cara penerapan empiris dari kesimpulan yang dapat diambil
dari teori.

Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi di mana dirumuskan


dahulu tujuan laporan keuangan, rumusan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih
khusus menyusun teknik akuntansi.

3. Pendekatan induktif

Pendekatan yang dimulai dari pengamatan empiris untuk kemudian ditarik kesimpulan
umum ( generalisasi ). Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teiri diawali dengan
observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapan akuntansi,
pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan
bisnis dan di lanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip prinsip dari observasi
berdasarkan pada hubungan yang berulang kembali. Tahap yang dilalui adalah:

1) Mengumpulkan semua observasi.

2) Analisis dan golongan observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang dan sejenis,
seragam, mirip.

3) Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan hubungan yang
berulang-ulang tadi.

4) Kesimpulan umum diuji kebenarannya.

Tidak seperti pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif ini kebenaran dan
kepalsuan dalil tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harus melalui pengujian empiris.
Dalam pendekatan induktif kebenaran suatu dalil tergantung pada pengamatan terhadap
contoh yang cukup dari hubungan kasus yang berulang-ulang dan seragam.

Pendekatan induktif untuk suatu teori mencakup 4 tahap :

a) Mencatat seluruh observasi

b) Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi adanya hubungan yang
berulang kembali

c) Penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang
menggambarkan hubungan brulang

d) Menguji generalisasi.

4. Pendekatan etis

Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas konsep Kewajaran ( fairness ), Keadilan (
justice ), Ekuitas ( equity ), Kenyataan ( truth ).

Pendekatan ini diperkenalkan oleh D.R. Scott. Menurut beliau kriteria yang harus digunakan
dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang
berkaitan secara adil. Disajikan kebenaran dalam arti laporan yang benar dan akurat tanpa
mengundang salah tafsir, dan kewajaran dalam arti penyajiannya wajar, tidak biasa, dan tidak
sebagian-sebagian. Dalam buku lain dikenal dengan Pendekatan Peristiwa (Event Approach)
artinya dalam perumusan teori kita harus memperhatikan semua pihak jangan hanya
memperhatikan pihak-pihak tertentu saja. Pendekatan ini mirip pendekatan etis ini. Konsep
tersebut merupakan kriteria utama dari D.R.scott untuk perumusan teoriakuntansi.dari criteria
tersebut pendekatan kewajaran telah menjadi salah satu tujuan dasar akuntansi seperti :

a) Kepatuhan terhadap prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum

b) Pengungkapan

c) Konsistensi

d) Dapat di perbandingkan

5. Pendekatan sosiologi

Pendekatan sosilogi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh sosial dari
teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari
kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial.berdasarkan pendekatan sosiologi, prisip atau
teknik akuntansi yang dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap
seluruh kelompok dalam komunitas.

Untuk mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi keberadaan dari nilai sosial baku yang
mungkin di gunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori akuntansi.

6. Pendekatan ekonomi

Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada


pengendalian prilaku dari indikator makroekonomi yang dihasilkan oleh adodsi dari berbagai
teknik akuntansi. Hingga sebelum di bentuknya FASB, pendekatan ekonomi dan konsep dari
konsekuensi ekonomi tidak banyak di pakai dalam akuntansi.

7. Pendekatan selektif

Secara umum, perumusan pada teori akuntansi dan pengembangan prinsip prinsip
akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dari berbagai pendekatan,dan
bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan disini. Pendekatan selektif adalah
terutama merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasi
pemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.
Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendakatan baru yang sedang
diperdebatkan dalam litaratur :

a) Pendekatan peraturan

b) Pendekatan prilaku
c) pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.

J. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee)
sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun
pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat
pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.

Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United
Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi
IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.

Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi
proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

K. Kesimpulan

Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Teori akuntansi
di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset pertama dari
akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan public,
dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran proses riset akuntansi.
Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan
akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Teori
akuntansi berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi, Memberi
kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya,
Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan dan memberikan kerangka
acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi.

Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode
yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode
normatif dan metode positive.

Dalam merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi.


Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh,
baru sebagian (harmonisasi).

http://tsaniyyah.blogspot.co.id/2015/05/perumusan-teori-akuntansi.html
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Filsafat Ilmu Akuntansi


March 12, 2013

3 Votes

TINJAUAN FILSAFAT TENTANG ILMU AKUNTANSI

1. Pengertian Akuntansi

5Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa inggris (accounting) artinya
laporan. Jadi ilmu akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang laporan keuangan.

Akuntansi adalah suatu system informasi yang mengidentifikasi (memilih aktivitas


ekonomi yang relevan bagi organisasi tertentu), mencatat (pembuatan jurnal peristiwa
secara sistematis dan kronologis), dan mengomunikasikan (menyampaikan keadaan
keuangan perusahaan tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi yang
berstandarisasi) peristiwa ekonomi (pembayaran atau penerimaan yang
mempengaruhi langsung pada kas) dari suatu organisasi kepada pengguna yang
berkepentingan.

Transaksi adalah peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan yang catat dalam sebuah
pembukuan. Transaksi akuntansi meliputi transaksi eksternal (terjadi antara
perusahaan dan pihak pihak di luar perusahaan) dan transaksi internal (terjadi hanya
didalam perusahaan tersebut).

Asal Mula Akuntansi; Akuntansi merupakan hasil karya Luca Pacioli (ahli matematika
italia pada jaman Renaisans). Dalam bukunya berjudul Summa de Arithmetica,
Geometria, Proportioneet Proportionalite; tahun 1494, berisi tentang system yang dapat
digunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat secara efisien
dan akurat.

1. Hubungan Antara Filsafat Dan Ilmu Akuntansi

Ilmu akuntansi merupakan pengabungan antara rasionalisme dan empirisme karena


akuntansi merupakan ilmu yang menggunakan pemikiran untuk menganalisis data
transaksi akuntansi dalam membuatan laporan keuangan dimana data transaksi
akuntansi merupakan hal yang kongkrit dapat di respon oleh panca indera manusia.

Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi tertentu
sebagai aspek dalam axiology atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut digunakan.
Dalam aspek epistemology ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah langkah
atau proses dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi
saling mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu
akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut.

Ilmu akuntansi terikat pada kaidah atau kode etik ilmu tersebut. Ilmu akuntansi
membahas tentang kuantifikasi dan frekuensi yang merupakan data transaksi laporan
keuangan.

1. Aspek Ontology Dalam Ilmu Akuntansi

Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmu akuntansi sebagai salah satu aspek
ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh
asumsi dasar bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar
universal, unsure dasar persamaan akuntansi dalam suatu laporan keuangan, dan jenis
jenis laporan keuangan yang umum.

Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikembangkan oleh asumsi asumsi dasar bagi
proses akuntansi yaitu

1. Asumsi satuan uang (monetary unit assumption), menyaktakan bahwa hanya data
transaksi yang dapat diungkapkan dalam satuan uang yang di masukan kedalam
catatan catatan akuntansi.
2. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption), menyaktakan bahwa aktivitas
entitas dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas aktivitas para pemiliknya dan entitas
entitas ekonomi lainnya.

Prinsip akuntansi yang berlaku umum menggunakan standar yang digunakan secara
universal, yaitu GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Standar yang
mengatur peristiwa peristiwa ekonomi dilaporkan.

Dalam persamaan dasar akuntansi, unsure dasar suatu bisnis adalah asset (sumber
daya yang dimiliki ) dan kewajiban (klaim terhadap asset kepada kreditor/ utang yang
harus dipenuhi), sedangkan klaim dari pemilik merupakan ekuitas pemilik. Sehingga
jumlah asset harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Persamaan
akuntansi berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, dan bentuk
organisasi bisnisnya.
Menghitung besarnya jumlah ekuitas pemilik, yaitu total asset dikurang total kewajiban.
Peningkatan ekuitas pemilik merupakan akibat dari investasi pemilik dan hasil
penjualan/pendapatan perusahaannya. Sedangkan penurunan ekuitas pemilik
merupakan akibat dari penarikan oleh pemilik itu sendiri(prive) dan pengeluaran yang
digunakan untuk pengoperasian bisnis. Sehingga laba bersih didapat jika pendapatan
melebihi pengeluaran sedangkan rugi bersih didapat jika pengeluaran melebihi
pendapatan.

Ekuitas dari persamaan akuntansi harus di jaga keseimbangannya. Karena setiap


transaksi memiliki pengaruh ganda pada persamaan. Contoh kenaikan asset dapat
berpengaruh pada penurunan asset lain, kenaikan kewajiban tertentu dan kenaikan
ekuitas pemilik.

Laporan keuangan akuntansi, yaitu laporan laba rugi (menyajikan pendapatan dan
beban atau laba dan rugi bersih yang di hasilkan dalam suatu periode waktu tertentu),
laporan ekuitas pemilik (mencatat perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik dalam
suatu periode waktu tertentu), neraca (melaporkan asset, kewajiban, dan ekuitas
pemilik pada tanggal tertentu), dan laporan arus kas (merangkum segala informasi
mengenai arus kas masuk dan keluar dalam suatu periode waktu tertentu).

1. Aspek Epistemology Dalam Ilmu Akuntansi

Dalam aspek epistemology ilmu akuntasi menggunakan berbagai matode sesuai


kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan
keputusan dengan melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan
langkah apa yang akan di ambil. Matode positivism digunakan ketika akan membuat
sebuah laporan keuangan harus menggunakan data yang ada atau yang te;ah di ketahui
degas bukti yang akurat berupa nota, dll.

Perbedaan antara pembukuan dan akuntansi yaitu proses akuntansi memasukkan


fungsi fungsi pembukuan sedangkan pembukuan hanya melibatkan pencatatan
peristiwa ekonomi. Jadi pembukuan merupakan bagian dari proses akuntansi.

Akuntansi di bagi menjadi akuntansi keuangan (bidang akuntansi yang menyediakan


informasi keuangan dan perekonomian bagi investor, kreditor dan pengguna eksternal
lainnya) dan akuntansi managerial (bidang akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan dan perekonomian bagi para manajer dan pengguna internal lainnya)

Hal hal yang di perhatikan dalam menganalisi sebuah transaksi, adalah

Setiap transaksi dianalisis berdasarkan pengaruhnya pada 3 komponen (asset,


kewajiban dan ekuitas pemilik) dalam persamaan akuntansi dasar dan jenis jenis hal
spesifik dalam setiap komponen.
Dua sisi persamaan harus selalu sama atau seimbang, yaitu sisi asset dan sisi kewajiban
di tambah ekuitas pemilik.
Penyebab terjadinya setiap perubahan dalam klaim pemilik atas asset di tunjukkan
dalam ekuitas pemilik.

Persamaan akuntansi dasar adalah asset = kewajiban + ekuitas pemilik.

1. Aspek Axiology Dalam Ilmu Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, Hal yang menjadi alasan etika menjadi salah satu konsep bisnis
yang mendasar, yaitu karena Etika adalah standar perilaku yang menjadi penilaian
benar atau salahnya suatu tindakan. Sehingga tiap individu dapat melakukan
aktivitasnya secara efektif dan menghindari penyimpangan yang terjadi dalam suatu
bisnis perusahaan tersebut.

Pengguna data akuntansi yaitu

pengguna internal informasi akuntansi, yaitu para manajer ( manajer pemasaran,


supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan ) yang merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengelola bisnis. Mereka bertanggung jawab atas ketersediaan
kas untuk membayar tagihan, memprediksi biaya produksi untuk tiap unit produksi,
memperkirakan peluang terjadinya kenaikan gaji bagi karyawan dalam satu tahun
periode, dan menganalisis produk apa yang menguntungkan untuk di produksi
perusahaan tersebut. Laporan laporan keuangannya adalah laporan perbandingan
keuangan dari alternative operasional, proyeksi laba dari suatu event penjualan
perusahaan tersebut, prediksi kebutuhan kas untuk tahun periode selanjutnya.
pengguna eksternal informasi akuntansi, yaitu para investor ( pemilik perusahaan
menggunakan informasi akuntansi untuk membuat keputusan membeli, menahan atau
menjual sahamnya ), para kreditor ( pemasok atau banker menggunakan informasi
akuntansi untuk mengevaluasi resiko pemberian kredit atau pinjaman ). Mereka
bertanggung jawab terhadap masalah berupa besarnya laba yang didapat oleh
perusahaan tersebut, membandingkan ukuran dan jumlah keuntungan degas
pesaingnya, memperkirakan kemampuan perusahaan dalam pelunasan utang utangnya
saat jatuh tempo.

Manfaat akuntansi (hal yang relevan) dalam suatu pekerjaan adalah sebagai

manajemen umum membutuhkan pemahaman akan ilmu akuntansi untuk pengambilan


keputusan bijak bagi perusahaannya.
Pemasaran membutuhkan pemahaman akan ilmu akuntansi untuk memahami strategi
yang menentukan keberhasilan tenaga penjualan dan melakukan kuantifikasi terhadap
biaya dan keuntungan.
Akuntan public melibatkan pengauditan untuk memeriksa laporan keuangan
perusahaan dan menyaktakan opini mengenai kewajaran penyajian suatu laporan
keuangan.
Perpajakan (otoritas perpajakkan, akuntan pajak) melakukan perencanaan pajak
perusahaan dan pemberian saran perpajakkan, membuat surat setoran pajak, dan
mewakili klien ketika bertemu pegawai di kantor pajak.
Konsultasi manajemen melakukan pembuatan system akuntansi dasar untuk membantu
perushaan dalam mengambil keputusan.
Keuangan (banker, penganalisis investasi, pialang saham) membutuhkan pemahaman
ilmu akuntansi untuk nmemeriksa dan menganalisis laporan laporan keuangan.
Real estat (makelar/ penjual properti) membutuhkan pemahaman ilmu akuntansi untuk
memahami angka angka terkait dan masalah berupa apakah pembeli dapat melakukan
pembayaran ke bank?, apakah arus kas suatu property industry dapat di benarkan harga
pembeliannya?, dan apakah manfaat pajak bagi pembeli?.
Kelompok lain yang menggunakan informasi akuntansi adalah badan badan pembuat
peraturan, pelanggan, serikat pekerja, dan perencana perekonomian.
Akuntan swasta meliputi akuntan umum (mencatat transaksi setiap hari dan membuat
laporan keuangan/ informasi lain yang berkaitan), akuntan biaya (menentukan biaya
dalam memproduksi suatu produk tertentu), penganggaran (menguantifikasi sasaran
pendapatan, harga pokok penjualan, dan beban operasi), system informasi akuntansi
(merancang system pemrosesan data secara manual atau komputerisasi), audit internal
(meninjau operasi perusahaan agar sesuai degas kebijakkan manajemen dan
mengevaluasi efisiensi operasi).
Akuntan nirlaba membutuhkan pelaporan dan pengendalian keuangan yang baik agar
dapat menyinambungkan dukungan yang akan diberi.

Kesimpulannya adalah filsafat meninjau ilmu akuntansi sebagai ilmu pengetahuan yang
dipelajari untuk keperluan sebuah pekerjaan dalam hal membuat laporan keuangan dan
penganalisisan sebuah data transaksi. Ilmu akuntansi merupakan ilmu yang memiliki
matode dalam pembuatan sebuah laporan, antara lain laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, neraca dan laporan arus kas. Data dalam akuntansi merupakan data yang
kongkrit dan memiliki bukti pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi sebuah
laporan keuangan dalam perusahaan tersebut.

https://n2cs.wordpress.com/tag/filsafat-ilmu-pengetahuan/

Anda mungkin juga menyukai