1. Pengertian Teori
Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan
pandangan yang sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara
variable yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
1. Reductionism yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu
tidak langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang
dapat diuji kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati
fenomena. Ia adalah sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena yang
diamati.
2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat
menghitung yang akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di
sini peranan teori adalah menjelaskan dan meramalkan.
3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang
merupakan pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata,
fenomena atau objek.
Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik.
Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsure teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi,
tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi.
2. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
1. Teori akuntansi
2. Faktor politik
3. Kondisi ekonomi
Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat
dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi
di masa yang akan datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus
memiliki dan merumuskan teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi
dan fenomena ekonomi social yang dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya
dari susunan teori akuntansi Negara lain.
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi,
sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka
metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan
menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2. Psychological Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi
laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman.
Bidang ini dapat juga disebut behavioral accounting.
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli
apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima
umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku
atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.
a. syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
b. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan
ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional.
Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan
sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.
c. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap
memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus
selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam
mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:
a. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang
memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji
lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan,
keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma
seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
b. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan
umum, pengamatan, atau pengalaman.
c. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah.
Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan
praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang
berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi
profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek
akuntansi.
3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran,
keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus
digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan
memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai
langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.
5. Makro Ekonomi
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk
merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan
teori atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International
Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah
air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih
mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC
dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi
adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori
akuntansinya.
Sumber :
Elisabet Dian Premanasari
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html
18 Februari 2009
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html
harahap, sofyan syafri. 2007. Teori Akuntansi edisi revisi. Jakarta: Grafindo
A. Teori Akuntansi
Teori akuntansi merupakan cabang ilmu akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon
kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi merupakan suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Vernon
kam membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yakni: postulat dan asumsi dasar,
definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
Vernon Kam mengutarakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai berikut:
Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum
Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan dalam akuntansi
Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang
berbeda-beda antara satu sama lain
Harus dapat memberikan penjelasan tentang praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang menjadi melatar belakang dari penerapan suatu
metode dalam
praktik akuntansi.
Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan
metode LiFO dari pada FIFO dalam menilai persediaannya
Harus bisa memprediksi bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
1. Teori akuntansi
2. Faktor politik
3. Kondisi ekonomi
Teori akuntansi dapat bermanfaat jika rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat
untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Jika seperti itu sudah seharusnya setiap Negara harus memiliki dan
merumuskan teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena
ekonomi social yang dimilikinya, bukan malah mengambil alih sepenuhnya dari
susunan teori akuntansi Negara lain.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan
dapat memberikan efek:
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi ini dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan
ekonomi, sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Dalam metode deskriptif, akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat
dirumuskan, karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan
atau descriptive dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2. Psychological Pragmatic
Dalam metode normatif, akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus
diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
Ini merupakan suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang
berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori positive, dapat dirumuskan problem
penelitian untuk mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori.
syntactic
Teori syntactic dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti pada aturan bahasa, aturan matematik, dan lainnya.
Semantic
Teori semantik menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek yang nyata.
Hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional.
Teori ini menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori
itu lebih mudah dipahami, realistis, dan mempunyai arti.
-Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Dalam hal ini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengaruhi perilaku pada manusia.
Teori harus dapat merumuskan kebenaran. Karenanya teori harus selalu diuji. Tiga
kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam menentukan
kebenaran atas suatu teori, yakni:
Dogmatic
Digmatic merupakan kebenaran yang dikatakan dengan benar karena disampaikan oleh
ahli yang memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak
perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan,
keyakinan, atau iman seseorang. Contohnya keyakinan dalam beragama, karisma
seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
Self evidence
Self evidence merupakan kebenaran yang disampaikan dari suatu teori yang dapat
dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.
Scientific
Kebenaran ini disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, lalu di lakukan berulang secara terus-menerus.
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi berdasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi bahan pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter
Dalam metode pendekatan otoriter, yang merumuskan teori akuntansi ialah organisasi
profesi yang mengeluarkan pernyataan pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
Pendekatan Teoritis terbagi dari:
a. Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan perumusan yang dimulai dari perumusan dalil dasar
akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis
tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan
dalam rangka penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan
keuangan, rumuskan postulat, lalu prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik
akuntansi atau standar akuntansi.
b. Induktif
Dalam pendekatan ini, penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi
dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang
seragam atau berulang dan diambil kesimpulan umum atau postulat dan prinsip
akuntansi. Tahapan tahapan yang dilalui adalah:
Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang mesti digunakan dalam
perumusan teori akuntansi ialah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.
Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi ini ialah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung,
namun juga masyarakat secra keseluruhan.
Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi ialah menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi.
Maka Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampak ekonomi
nasional. Dan dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat
menggambarkan realitas ekonomi & pilihan terhadap teknik akuntansi harus
tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita juga mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini sendiri dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang
menganggap akuntansi merupakan sebagai suatu system yang terpadu dalam proses
komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu & disajikan oleh perusahaan
kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan
keputusan.
Banyak lagi soal pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi
akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat
akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double
entry.
http://www.perpussekolah.com/2016/12/teori-akuntansi-dan-perumusannya-lengkap.html
Jumat, 01 Mei 2015
Perumusan Teori Akuntansi
SANIYAH
NIM. 12.11.00010
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2015
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu
akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi
sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan
Teori akuntansi di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil
riset pertama dari akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan,
kantor akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran
proses riset akuntansi. Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi
pembuat kebijakan akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat
organisasi.
B. Tujuan
Teori akuntansi memberikan seperangkat prinsif yang logis, saling terkait, yang
menbentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagi acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi. Yang berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun
standar akuntansi, Memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya, Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan dan Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktek
akuntansi.
C. Teori Akuntansi
Pada awal di praktekkannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak
ada teori akuntansi. Selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal, maka yang terjadi
adalah banyaknya alternative metode pencatatan yang berlaku dalam praktek sehingga
menimbulkan kebingungan masyarakat. Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam
menyajikan pandangan yang sistematis, fenomena dengan menunjukkan hubungan antara
variabel yang satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Teori merupakan hasil dari kristalisasi fenomena emfiris, yang diambil dari berbagai
riset, dan sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten, prediksi, dan
objektif.( Hery : 2009 )
1. Menurut Vernon kam ( 1986 ) teori adalah suatu system yang menyeluruh, dimana meliputi
asumsi dasar, defenisi, tujuan, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode.
2. Menurut Kenneth S.most ( 1982 ) teori adalah suatu pernyataan yang sistematis mengenai prinsif
yang mendasar seperangkat fenomena.
Jadi teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Berbagai
pengertian teori akuntansi : Soewardjono mengemukakan, sebenarnya banyak pengertian yang
dapat di lekatkan pada kata teori dari akuntansi. Beberapa pendapatannya :
1) Teori sebagai lawan praktek, biasanya teori dalam pengertian ini di ibarat kan dengan apa yang
diharapkan atau apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan senyatanya. Teori dianggap
sebagai desain dan praktik dianggap sebagai desollen. Teori akuntansi sering diartikan sebagai
seperangkat konsep konsep yang membahas tentang bagaimana seharusnya praktik akuntansi
berjalan.
2) Teori sebagai penjelasan ilmiah, merupakan pernyataan tentang hubungan antara variabel
variabel alam atau sosial yang dapat di gunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala
gejala alam atau sosial.
3) Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia nyata. Teori ini berusaha
untuk memberikan justifikasi terhadap praktik agar praktik dapat di pertanggung jawabkan
kelayakannya.
a) Reductionism ( pengurangan )
Teori ini dimulai dari asumsi asumsi dimana tidak langsung menunjukkan objek yang di
observasi, dan bukan merupakan pernyataan yang dapat di uji kebenarannya.tetapi teori ini
merupakan bahan rujukan untuk mengamati fenomena.
b) Instrumentalism ( instrument )
Teori ini merupakan alat yang dapat digunakan untuk menilai pernyataan tentang hasil dari
suatu observasi. Teori ini berperan untuk menjelaskan dan memprediksikan.
c) Realism ( nyata )
Teori ini merupakan sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan pernyataan kebenaran
atau tidak kebenaran tentang dunia nyata, fenomena, atau suatu objek.
a. merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka umum
b. berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi
c. harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda
satu sama lain
d. harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan
semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
e. harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode LiFO
daripada FIFO dalam menilai persediaannya
f. harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
g. sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi
E. Tujuan dan fungsi Teori akuntansi
1. Tujuan teori akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan seperangkat prinsif yang logis,
saling terkait, yang membentuk kerangka umum, dan dapat dipakai sebagai acuan untuk
menilai dan mengembangkan praktek akuntansi.
a) Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek akuntansi.
2. Member kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar
resminya.
3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan.
4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan.
KAP dan individu bertanggung jawab untuk menyatakan bahwa laporan keuangan suatu
perusahaan disajika secara wajar atas seluruh aktifitasnya.
AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi para akuntan public bersertifikat
yang ada di Amerika Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite tekhnis senior yang mempunyai
peran penting, yaitu accounting standards executive committee (AcSec) dan auditing standards
committee (AuSec) yang berwenang untuk mewakili AICPA dalam menanggapi masalah
akuntansi serta masalah pengauditan.
AAA merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik muapun individu yang
tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum
akademik yang mengungkapkan berbagai pandangan isu dan topik akuntansi.
FASB menggantiakan APB pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
menetapkan standar-standar akuntansi. FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif denagn
tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan akuntansi keuangan sehingga standar
tersebut menaruh perhatian utama pada pencatatan informasi tentang kejadian ekonomi dan
transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan.
SEC dibentuk oleh kongres pada tahun 1934 yang bertanggung jawab menangani administrasi
berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan
yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika.
Selain itu, organisasi profesi yang berperan dalam penyusunan atau pembentukan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan (SAK) di Indonesia adalah Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntansi di Indonesia.
Ikatan akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak
terikat pada perkumpulan apapun, didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957, dengan
Pemrakarsa yang juga menjadi pengurus IAI pertama kali adalah ketua: Soemardjo Tjitrosidojo,
sekretaris: Go Tie Siem, bendahara: Basuki T. Siddharta, komisaris: Hendra Darmawan dan Tang
Tong Joe.
1. Teori akuntansi
2. Faktor politik
3. Kondisi ekonomi
Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan
sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki dan merumuskan teori
akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena ekonomi social yang
dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari susunan teori akuntansi Negara lain.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sisial,
teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Teori akuntansi mampu merumuskan kebenaran nya, sehingga teori ini secara terus
menerus harus dapat diuji dan diverifiksi. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki
wewenang dalam menentukan kebenaran atau suatu teori, yaitu:
Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-pihak yang
memang pada dasarnya memiliki wewenang (otoritas) untuk menyampaikan kebenaran
tersebut. Kebenaran atas pernyataan ini tidak perlu lagi diuji. Keyakinan pada kebenaran ini
hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
Kebenaran dari sutu pernyataan atu teori dibuktikan lewat pengetahuan umum, pengamatan,
atau pengalaman. Disini kebenaran dari suatu pernyataan atau teori akan terbukti dengan
sendirinya.
3. Scientific ( ilmiah )
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan lewat metode ilmiah. Scientific method
meliputi beberapa tahap, yaitu:
2. Membuat hipotesa
3. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pengujian hipotesa
5. Menarik kesimpulan
Dalam periode ini belum ada teori akuntansi yang dirumuskan, melainkan hanya sebatas
pada saran-saran atau pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dianggap sebagai teori.
Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli
sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan belum
dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
Dalam periode ini sudah ada pengembangan teori, namun hanya berupa penjelasan
terhadap praktik akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasatkan metode empiris yang
menekankan pada hasil obsevasi atas peristiwa yang terjadi secara realitas, bukan berdasarkan
logika. Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan
dan mengembangkan praktek akuntansi. Laporan AAA A Tentative Statement of Accounting
Principles Affecting Corporate Reports pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A
Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh
perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.
Dalam periode ini perumus teori mulai mendefinisikan norma-norma atau praktik
akuntansi yang baik, dan pengembangan teori akuntansi lebih menekankan pada apa yang
seharusnya. Akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti.
Periode ini disebut juga sebagai era positif, dimana teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan berdasarkan pada normatif saja, tetapi juga dapat di uji kebenarannya. Perumusan atau
pendefisian norma yang terjadi dalam periode sebelumnya dianggap subjektif, sehingga dapat
di uji terlebih dahulu keabsahannya secaca positif. Di tahun 1970 an, data empiris sudah
mulai banyak tersedia, demikian juga dengan tehnik tehnik statistik yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengujian. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.
Pendekatan normatif dikritik karena:
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan
meramalkan praktek akuntansi.
Mengenai berbagai pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi ini akan di uraikan
pada metodologi dan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi (Ahmad riahi
belkaoui : 2006 ) :
1. Pendekatan nonteoretis
Terdiri atas penyusunan suatu teori yang di tandai oleh kesamaannya dengan praktik
dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan
pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas dasar kegunaan mereka
bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka terhadap proses pengambilan
keputusan. Kegunaan dan utility berarti sifat yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau
memfasilitasi tujuan yang di maksud.
Pendekatan pradigmatis adalah bagian dari suatu teori akuntansi, yang berdasar pada
realisasi dari pembukuan berganda yang dimuat dalam summa de arithmatica, geometria,
proportioni et proportionalita dari luca pacioli, yang diterbitkan di venesia tahun 1494.
Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang di tandai dengan penyesuaian
praktek sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktik. Teknik teknik
dan prinsip-prinsip akuntansi seharusnya di pilih atas dasar manfaat bagi pengguna informasi
akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.
Untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang terutama di pergunakan oleh organisasi
professional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik praktik
akuntansi.
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
Kedua pendekatan ini berasumsi bahwa teori akuntansi dan hasil tehnik akuntansi
harus disebutkan dalam dasar penggunaan akhir laporan keuangan, jika akuntansi harus
memiliki suatu fungsi yang berguna. Dengan kata lain, suatu teori tanpa konsekuensi praktik
adalah suatu teori yang buruk.
2. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori akuntansi di mulai dengan dalil dalil dan
konsep konsep dasar kemudian di tarik kesimpulan berupa prosedur dan tehnik tehnik
akuntansi.
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori manapun di awali dengan dalil dasar dan
diteruskan dengan pengambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan. Jika
kita mengamsumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar mengenai lingkungan akuntansi terdiri
atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang digunakan untuk memperoleh pendekatan
deduktif akan meliputi :
Semua itu berdasarkan pada suatu formula yang benar dari tujuan akuntansi. Menurut
popper, pengujian teori dapat di laksanakan dalam 4 pokok :
2. Terdapat investigasi dari bentuk logis teori dengan objek untuk menentukan apakah teori
memilki karakter teori empiris atau sains.
3. Terdapat perbandingan dengan teori lain, terutama dengan sasaran untuk menentukan apakah
teori itu dapat dikatakan merupakan kemajuan ilmiah jika ia dapat melewati ujian yang kita
berikan
4. Terdapat ujian dari teori dengan cara penerapan empiris dari kesimpulan yang dapat diambil
dari teori.
3. Pendekatan induktif
Pendekatan yang dimulai dari pengamatan empiris untuk kemudian ditarik kesimpulan
umum ( generalisasi ). Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teiri diawali dengan
observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapan akuntansi,
pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan
bisnis dan di lanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip prinsip dari observasi
berdasarkan pada hubungan yang berulang kembali. Tahap yang dilalui adalah:
2) Analisis dan golongan observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang dan sejenis,
seragam, mirip.
3) Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan hubungan yang
berulang-ulang tadi.
Tidak seperti pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif ini kebenaran dan
kepalsuan dalil tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harus melalui pengujian empiris.
Dalam pendekatan induktif kebenaran suatu dalil tergantung pada pengamatan terhadap
contoh yang cukup dari hubungan kasus yang berulang-ulang dan seragam.
b) Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi adanya hubungan yang
berulang kembali
c) Penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang
menggambarkan hubungan brulang
d) Menguji generalisasi.
4. Pendekatan etis
Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas konsep Kewajaran ( fairness ), Keadilan (
justice ), Ekuitas ( equity ), Kenyataan ( truth ).
Pendekatan ini diperkenalkan oleh D.R. Scott. Menurut beliau kriteria yang harus digunakan
dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang
berkaitan secara adil. Disajikan kebenaran dalam arti laporan yang benar dan akurat tanpa
mengundang salah tafsir, dan kewajaran dalam arti penyajiannya wajar, tidak biasa, dan tidak
sebagian-sebagian. Dalam buku lain dikenal dengan Pendekatan Peristiwa (Event Approach)
artinya dalam perumusan teori kita harus memperhatikan semua pihak jangan hanya
memperhatikan pihak-pihak tertentu saja. Pendekatan ini mirip pendekatan etis ini. Konsep
tersebut merupakan kriteria utama dari D.R.scott untuk perumusan teoriakuntansi.dari criteria
tersebut pendekatan kewajaran telah menjadi salah satu tujuan dasar akuntansi seperti :
b) Pengungkapan
c) Konsistensi
d) Dapat di perbandingkan
5. Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosilogi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh sosial dari
teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari
kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial.berdasarkan pendekatan sosiologi, prisip atau
teknik akuntansi yang dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap
seluruh kelompok dalam komunitas.
Untuk mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi keberadaan dari nilai sosial baku yang
mungkin di gunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori akuntansi.
6. Pendekatan ekonomi
7. Pendekatan selektif
Secara umum, perumusan pada teori akuntansi dan pengembangan prinsip prinsip
akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dari berbagai pendekatan,dan
bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan disini. Pendekatan selektif adalah
terutama merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasi
pemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.
Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendakatan baru yang sedang
diperdebatkan dalam litaratur :
a) Pendekatan peraturan
b) Pendekatan prilaku
c) pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee)
sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun
pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat
pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United
Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi
IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.
Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi
proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.
K. Kesimpulan
Teori akuntansi merupakan cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang
sistematis tentang prinsif dan metode yang membedakannya dengan praktek. Teori akuntansi
di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset pertama dari
akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan public,
dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran proses riset akuntansi.
Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan
akan di interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Teori
akuntansi berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi, Memberi
kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resminya,
Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang di sajikan dalam
laporan keuangan, Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan dan memberikan kerangka
acuan dalam menilai prosedur dan praktek akuntansi.
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode
yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode
normatif dan metode positive.
http://tsaniyyah.blogspot.co.id/2015/05/perumusan-teori-akuntansi.html
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
3 Votes
1. Pengertian Akuntansi
5Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa inggris (accounting) artinya
laporan. Jadi ilmu akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang laporan keuangan.
Transaksi adalah peristiwa ekonomi dari suatu perusahaan yang catat dalam sebuah
pembukuan. Transaksi akuntansi meliputi transaksi eksternal (terjadi antara
perusahaan dan pihak pihak di luar perusahaan) dan transaksi internal (terjadi hanya
didalam perusahaan tersebut).
Asal Mula Akuntansi; Akuntansi merupakan hasil karya Luca Pacioli (ahli matematika
italia pada jaman Renaisans). Dalam bukunya berjudul Summa de Arithmetica,
Geometria, Proportioneet Proportionalite; tahun 1494, berisi tentang system yang dapat
digunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat secara efisien
dan akurat.
Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi tertentu
sebagai aspek dalam axiology atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut digunakan.
Dalam aspek epistemology ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah langkah
atau proses dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi
saling mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu
akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut.
Ilmu akuntansi terikat pada kaidah atau kode etik ilmu tersebut. Ilmu akuntansi
membahas tentang kuantifikasi dan frekuensi yang merupakan data transaksi laporan
keuangan.
Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmu akuntansi sebagai salah satu aspek
ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh
asumsi dasar bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar
universal, unsure dasar persamaan akuntansi dalam suatu laporan keuangan, dan jenis
jenis laporan keuangan yang umum.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikembangkan oleh asumsi asumsi dasar bagi
proses akuntansi yaitu
1. Asumsi satuan uang (monetary unit assumption), menyaktakan bahwa hanya data
transaksi yang dapat diungkapkan dalam satuan uang yang di masukan kedalam
catatan catatan akuntansi.
2. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption), menyaktakan bahwa aktivitas
entitas dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas aktivitas para pemiliknya dan entitas
entitas ekonomi lainnya.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum menggunakan standar yang digunakan secara
universal, yaitu GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Standar yang
mengatur peristiwa peristiwa ekonomi dilaporkan.
Dalam persamaan dasar akuntansi, unsure dasar suatu bisnis adalah asset (sumber
daya yang dimiliki ) dan kewajiban (klaim terhadap asset kepada kreditor/ utang yang
harus dipenuhi), sedangkan klaim dari pemilik merupakan ekuitas pemilik. Sehingga
jumlah asset harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Persamaan
akuntansi berlaku bagi seluruh entitas ekonomi tanpa melihat ukuran, sifat, dan bentuk
organisasi bisnisnya.
Menghitung besarnya jumlah ekuitas pemilik, yaitu total asset dikurang total kewajiban.
Peningkatan ekuitas pemilik merupakan akibat dari investasi pemilik dan hasil
penjualan/pendapatan perusahaannya. Sedangkan penurunan ekuitas pemilik
merupakan akibat dari penarikan oleh pemilik itu sendiri(prive) dan pengeluaran yang
digunakan untuk pengoperasian bisnis. Sehingga laba bersih didapat jika pendapatan
melebihi pengeluaran sedangkan rugi bersih didapat jika pengeluaran melebihi
pendapatan.
Laporan keuangan akuntansi, yaitu laporan laba rugi (menyajikan pendapatan dan
beban atau laba dan rugi bersih yang di hasilkan dalam suatu periode waktu tertentu),
laporan ekuitas pemilik (mencatat perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik dalam
suatu periode waktu tertentu), neraca (melaporkan asset, kewajiban, dan ekuitas
pemilik pada tanggal tertentu), dan laporan arus kas (merangkum segala informasi
mengenai arus kas masuk dan keluar dalam suatu periode waktu tertentu).
Dalam ilmu akuntansi, Hal yang menjadi alasan etika menjadi salah satu konsep bisnis
yang mendasar, yaitu karena Etika adalah standar perilaku yang menjadi penilaian
benar atau salahnya suatu tindakan. Sehingga tiap individu dapat melakukan
aktivitasnya secara efektif dan menghindari penyimpangan yang terjadi dalam suatu
bisnis perusahaan tersebut.
Manfaat akuntansi (hal yang relevan) dalam suatu pekerjaan adalah sebagai
Kesimpulannya adalah filsafat meninjau ilmu akuntansi sebagai ilmu pengetahuan yang
dipelajari untuk keperluan sebuah pekerjaan dalam hal membuat laporan keuangan dan
penganalisisan sebuah data transaksi. Ilmu akuntansi merupakan ilmu yang memiliki
matode dalam pembuatan sebuah laporan, antara lain laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, neraca dan laporan arus kas. Data dalam akuntansi merupakan data yang
kongkrit dan memiliki bukti pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi sebuah
laporan keuangan dalam perusahaan tersebut.
https://n2cs.wordpress.com/tag/filsafat-ilmu-pengetahuan/