Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DALAM ERA OTONOMI

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Disusun oleh:
AFWAH (4515021017)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2017
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

Bab II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Hakikat, dan Tujuan Pembangunan Nasional

B. Visi dan Misi Pembangunan Nasional

C. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional

D. Mekanisme dan Aspek-Aspek Pembangunan Nasional di Indonesia

E. Modal Dasar dan Faktor Dominan Pembangunan Nasional

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nasional

G. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan
berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau
masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau
kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai
tujuan nasional suatu bangsa.

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda
perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial.

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai pada masa
Orde Lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional
disektor lain terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. Selanjutnya pada masa
Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan diarahkan
untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi
menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan.
Sekarang ini, dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan pada usaha
pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian, Hakikat, dan Tujuan Pembangunan Nasional?

2. Bagaimana Visi dan Misi Pembangunan Nasional?

3. Apa saja Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional?

4. Bagaimana Mekanisme dan Aspek-Aspek Pembangunan Nasional di Indonesia?

5. Apa saja Modal Dasar dan Faktor Dominan Pembangunan Nasional?

6. Apa saja Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nasional?

7. Bagaimana Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional?


C. Tujuan Masalah

1. Menjelaskan tentang Pengertian, Hakikat, dan Tujuan Pembangunan Nasional.

2. Menjelaskan tentang Visi dan Misi Pembangunan Nasional

3. Menjelaskan tentang Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional

4. Menjelaskan tentang Mekanisme dan Aspek-Aspek Pembangunan Nasional di Indonesia

5. Menjelaskan tentang Modal Dasar dan Faktor Dominan Pembangunan Nasional

6. Menjelaskan tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nasional

7. Menjelaskan tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional

Pengertian Pembangunan Nasional

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju perbaikan
disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang
menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan. Pembangunan disini lebih
diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif, daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga
masyarakat. Dengan pembangunan, masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi
peningkatan kesejahteraanya. Pembangunan menuntut orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan
alam.

Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan
tujuan nasional. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti
yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan
segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan
berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya
pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan
kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Hakikat Pembangunan Nasional

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah
sebagai berikut :

1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan
pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan.
Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur
lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.

2. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.

3. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan
harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian
Indonesia pula.

4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku
utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan
suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling
mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan
nasional.

Tujuan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta
mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.

Pernyataan di atas merupakan cerminan bahwa pada dasarnya tujuan Pembangunan Nasional
adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia
merupakan pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang.

1. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk
tahap pembangunan berikutnya.

2. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata,
material dan spiritual berdasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.

Ruang Lingkup Perencanaan

NASIONAL DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah


Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional Daerah

Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat


Daerah

Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah


Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

RPJP NASIONAL RPJP DAERAH

Penjabaran tujuan Mengacu pada RPJP


nasional ke dalam: Nasional dan memuat:

Visi Visi

Misi Misi

Arah Arah Pembangunan


Pembangunan Daerah
Nasional

Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

RPJM NASIONAL RPJM DAERAH

Penjabaran visi, misi, program Penjabaran visi, misi, program Kepala


Presiden Daerah

Berpedoman pada RPJP Nasional Berpedoman pada RPJP Daerah dan


memperhatikan RPJM Nasional

Isi: Isi:

1. Strategi Pemb. Nasional 1. Strategi Pemb. Daerah

2. Kebijakan Umum 2. Kebijakan Umum

3. Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

4. Program kementerian, lintas 4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan


kementerian, kewilayahan dan lintas dan lintas kewilayahan, memuat kegiatan
kewilayahan, memuat kegiatan dlm: dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi

Kerangka Anggaran Kerangka Anggaran

Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD

Renstra-KL Renstra-SKPD

Berpedoman pada RPJM Nasional Berpedoman pada RPJM Daerah

Isi: Isi:

1. Visi Misi 1. Visi Misi

2. Tujuan, strategi, dan 2. Tujuan, strategi, dan


kebijakan kebijakan

3. Program program 3. Program program

4. Kegiatan indikatif 4. Kegiatan indikatif


Alur Perencanaan dan Penganggaran

Renstra Pedoma Renja - Pedoman Rincia


n RKA-
KL KL n

SPPN
UU
KL
APBN
Pedoman Diacu

Dijaba
RPJP Pedoma RPJM Pedoman
r RKP RAPBN APBN
Nasional n Nasional
kan

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

RPJP Pedoma RPJM Dijaba RKP Pedoman


Daerah n Daerah rkan Daerah RAPBD APBD

Pedoman Diacu

Renstra Pedoman Renja - Pedoma RKA - Rincia


SKPD SKPD n SKPD n
APBD

Pemer

B. Visi dan Misi Pembangunan Nasional

Visi (impian/harapan) dan misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan
dasar dan rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional.

Visi

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan
dan hak azasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan kehidupan yang layak
serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah :

1. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.

2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

3. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama
yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.

4. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketenteraman masyarakat.

5. Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi
manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran

6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya
tahan terhadap pengaruh globalisasi.

7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil,
menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif,
mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.

8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan
dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.

9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak
dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.

10. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna,
produktif, transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh
akhlak mulia, kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggungjawab,
berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan
kualitas manusia Indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan
nasional dalam menghadapi perkembangan global.

C. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional

Asas-Asas Pembangunan Nasional

Asas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam
perencanan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional. Asas-asas tersebut adalah :

Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasioanl dijiwai, digerakkan dan dikenadalikan oleh
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual,
moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Asas Manfaat

Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat bagi kemanusiaan,
kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta mengutamakan kelestarian nilai-nilai
luhur budaya bangsa.

Asas Demokrasi Pancasila

Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang
bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.

Asas Adil dan Merata

Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat
dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan berperan
dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan

Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu
keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual
jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah serta antardaerah, kepentingan kehidupan
darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan internasional.

Asas Hukum

Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hukum yang berintikan keadilan
dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.

Asas Kemandirian

Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri,
serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.

Asas Kejuangan

Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat
pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn kepentingan bangsa dan
Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bahwa pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-
tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai- nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya
bangsa.

Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional

Pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan dengan berpegang pada prinsip yang dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraannya, antara lain:

1. Kesemestaan

Bahwa pembangunan nasional bersifat komprehensif, artinya menyatukan seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan bangsa Indonesia.

2. Partisipasi rakyat
Betapapun kulifiednya para aparat penyelenggara Negara dan matangnya program-program pembangunan
yang dicanangkan; tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa didukung oleh partisipasi rakyat.

3. Keseimbangan

Mengandung makna bahwa pembangunan nasioanl harus seimbang.

4. Kontinuitas,

Cita-cita akhir bangsa Indonesia tidak akan tercapai dalam kurun waktu satu genersi. Hal ini berarti
bahwa usaha mewujudkannya harus diperjuangkan secara terus-menerus.

5. Kemandirian,

Pelaksanaan pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan
sendiri yang bersendikan pada kepribadian bangsa.

6. Skala prioritas,

Pelaksanaan pembangunan dibatasi oleh berbagai keterbatasan, sehingga tidak mungkin semua bidang
atau masalah dilaksanakan atau ditangani dalam waktu bersamaan.

7. Pemerataan disertai pertumbuhan

Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh bangsa
Indonesia.

D. Mekanisme dan Aspek-Aspek Pembangunan Nasional di Indonesia

Mekanisme Pembangunan Nasional di Indonesia

Pembangunan Nasional di Indonesia terdiri dari :

1. Pembangunan hukum yaitu di jelaskan dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa
Negara Indonesia adalah Negara Hukum.

2. Pembangunan ekonomi yaitu suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi nasional dan pemerataan pendapatan bagi penduduk.
3. Pembangunan Politik yaitu suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

4. Pembangunan Agama yaitu suatu proses dimana bangsa Indonesia wajib menganut salah satu dari 5
agama yang ada di Indonesia.

5. Pembangunan Pendidikan yaitu proses dari upaya Pemerintah dalam menerapkan wajib belajar 9
tahun.

Aspek-Aspek Pembangunan Nasional

Dalam pembahasan aspek dan gerak dinamika pembangunan nasional terdapat lima aspek komponen
yang merupakan tujuan akhir pembangunan nasional bangasa Indonesia, antara lain:

1. Kemakmuran di bidang material; diartikan sebagai kesebacukupan dalam kebutuhan fisik yang
terutama terwujud dalam bentuk tersedianya sandang, pangan dan papan.

2. Kesejahteraan mental; dikaitkan dengan tersedianya kesempatan untuk meningkatkan pendidikan


dalam rangka penambahan pengetahuan dan ketrampilan.

3. Kesejahteraan fisik dan rohaniah; berkaitan erat dengan keamanan dari berbagai jenis gangguan,
baik yang menyangkut nyawa maupun harta benda kita. Sedangkan kerohanian berkaitan dengan
kebebasan menganut suatu ajaran agama tertentu berdasarkan keyakinan seseorang serta melakukan
ibadatnya menurut ajaran agama yang dipeluknya.

4. Kebahagiaan; tidak semata-mata dalam wujud kebendaan melainkan pengakuan terhormat atas
tingginya harkat dan martabat manusia itu.

5. Masyarakat bangsa yang berkeadilan sosial; memberikan keadilan yang sama terhadap semua orang,
bukan berdasarkan kemakmuran material seseorang.

E. Modal Dasar dan Faktor Dominan Pembangunan Nasional

1. Modal Dasar
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik yang efektif
maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional,
yaitu:

a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat
Indonesia.

b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua
dan dua samudera dengan kondisi alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.

d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara,dan dirgantara yang dapat
didayagunakan secara bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat.

e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi
pembangunan nasional.

f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan
tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan
keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila sebagai satu- satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa
menuju cita- citanya.

g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang sepanjang sejarah bangsa yang
mencirikan kebhinekaan dan keekaan bangsa.

h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang
telah menjadi milik bangsa, dan yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain
partai politik dan golongan karya.

i. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagi kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial
politik yang tumbuh dari rakyat dan bersama rakyat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan
negara.
2. Faktor Dominan

Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan
agar memperlancar pencapaian sasaran pembangunan nasional, meliputi:

a. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan perkembangan aspirasi rakyat
yang dinamis.

b. Wilayah yang bercirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan dan alam tropiknya.

c. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya, termasuk flora dan
fauna.

d. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan penguasaannya terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi.

e. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan kepada hukum dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat.

f. Manajemen nasional sebagai mekanisme penyeleng garaan negara dan pemerintahan

g. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu berubah secara dinamis.

h. Kemungkinan pengembangan.

F. Factor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nasional

1. Faktor Pendukung Pembangunan Nasional

Suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional didukung oleh beberapa faktor yaitu:

a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,

Untuk terselenggaranya pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, modal yang dipandang sangat penting
adalah modal yang mencerminkan harga diri dan martabat bangsa yang merupakan motivasi kuat untuk
bertekad memperbaiki nasib dengan mengandalkan kekuatan sendiri.

b. Posisi geografik negara,


tesedianya sumber daya lam tertentu

Skala prioritas pembangunan ekonomi yang harus dipertimbngkan

Jenis masalah yang diperhitungkan

Akses kepada sumber ekonomi yang dibutuhkan, tetapi berada di luar batas wilayah negara kita adalah
beberapa implikasi atas posisi geografis Negara kita.

c. Penduduk,

Jumlah penduduk yang besar merupakan keunggulan yang luar biasa menguntungkan bagi bangsa
Indonesia. Bila potensi ini dapat didayagunakan dan ditingkatkan terutama kualitas fisik dan mental
intelektualnya, maka selain merupakan sumber tenaga kerja yang besar serta menjadi konsumen bagi
pasaran industri nasioanl, juga dapat menjadi modal utama Indonesia dalam menghadapi persaingan
global di dunia internasional.

d. Kekayaan alam,

Keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini tidak terlepas dari
dukungan sumber daya alam yang dimiliki, yang menjadi modal dasar pembangunan ekonomi nasional.

e. Faktor rohaniah dan mental,

Keimanan dan ketaqwaa terhadap Tuhan YME serta diterimanya Pncasila sebagai satu-satunya asas
dalam kehidupan merupakan factor pendukung bisa terlaksanya pembangunan ekonomi.

f. Globalisasi ekonomi,

Tata pergaulan dunia yang melahirkan globalisasi di berbagai bidang terutama di bidang informasi dan
ekonomi memberikan peluang untuk mengenali dan memanfaatkan budaya ekonomi bangsa lain dan
membuka jalan masuk keluarnya produk dalam dan luar negeri yang akan bersaing dalam pasar
internasional.

g. Kepercayaan kreditur luar negeri,

Keberhasilan pembangunan ekonomi bangsa Indonesia menambah kepercayaan kreditur luar negeri.

h. Situasi politik nasional yang stabil,


Hal ini merupakan kesadaran bahwa dalam keadaan situasi politik yang stabil pembangunan di segala
bidang bisa diselenggarakan.

2. Faktor Penghambat Pembangunan Nasional

Pelaksanaan pembangunan nasional tidak berjalan mulus seperti yang dikehendaki tetapi pelaksanaannya
banyak dihadapkan pada berbagai masalah yang merupakan penghambat pembangunan nasional. Faktor-
faktor penghambat tersebut adalah :

a. Gejolak sara; adanya perbedaan suku, ras dan agama, dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu
untuk menimbulkan gejolak sara yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.

b. Produktivitas penduduk yang rendah; masih tertinggalnya Indonesia di bidang produktivitas yang
masih rendah serta tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi membuat sumber daya manusia
Indonesia saat ini lebih cenderung menjadi beban yang menghambat laju pertumbuhan Indonesia.

c. Kesenjangan social; kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja (pengangguran),


pelayanan kesehatan, kesenjangan pembangunan antar daerah dapat menyebabkan kecemburuan social.

d. Kekurangan modal dan teknologi,

e. Persaingan dan proteksi negara lain di bidang perdagangan; persaingan semakin ketat terhadap
komoditas ekspor serta tindakan proteksi Negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor
Indonesia.

f. Tingkat pendidikan bangsa Indonesia; tingkat pendidikan bangsa Indonesia kebanyakan masih
rendah serta masih banyak ditemui penduduk yang buta aksara.

G. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Pengertian Perencaan Pembangunan Nasional

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:

1. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan
tanggap terhadap perubahan.

2. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas kepastian hukum,
Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas proporsionalitas,
Asas profesionalitas, dan Asas akuntabilitas

Tujuan Perencanaan Pembangunan Nasional menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, antara
lain :

1. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan


pengawasan

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan

Proses Perencanaan menurut UU Nomor 25 Tahun 2009, yakni:

1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil


proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
2. Proses Teknokratik: perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga/unit
organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan khususnya dalam pemantapan peran, fungsi
dan kompetensi lembaga perencana.

3. Partisipatif: perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui
pelaksanaa Musrenbang.

4. Proses top-down dan bottom-up: Perencanaan yang aliran prosesnya (dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan) yaitu dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hierarki pemerintahan.

Ruang Lingkup Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU No 25 Tahun 2004):

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-Nasional)

RPJP Nasional Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 tahun
terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan 2025. Landasan Idiil RPJP Nasional: Pancasila dan Landasan
Konstitusional RPJP Nasional: UUD RI Tahun 1945.

RPJP ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen
bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang
dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.

Tujuan dan Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025

Mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan
berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pembangunan nasional dalam 20 tahun mendatang diarahkan untuk mencapai sasaran-


sasaran pokok pembangunan:

1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab:

a. Terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.

b. Nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan
dengan nilai-nilai kebangsaan.

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing:


a. Membangun SDM yang berkualitas.

b. Memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global.

c. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan IPTEK.

d. Membangun sarana dan prasarana yang memadai.

e. Melakukan reformasi hukum dan birokrasi.

3. Mewujudkan Indonesia yang demokratis berlandaskan hukum:

a. Merupakan landasan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri, dan
adil.

b. Bertujuan untuk memastikan munculnya aspek-aspek positif dan menghambat aspek negatif
kemanusiaan serta memastikan terlaksananya keadilan bagi semua warga negara.

c. Menciptakan ketertiban dan keterjaminan hak-hak dasar masyarakat secara maksimal.

4. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan bersatu:

a. Bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan negara yang kuat.

b. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat merupakan syarat penting bagi
pembangunan di segala bidang.

5. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan

a. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.

b. Mengurangi gangguan keamanan.

c. Menghapuskan potensi konflik sosial.

6. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari:

a. SDA dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan yang harus dikelola secara
berkesinambungan.

b. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup manusia.


7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional:

a. Diarahkan pada pola pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut
berbasiskan ekosistem.

b. Meliputi aspek-aspek SDM dan kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya,
pertahanan, keamanan, dan teknologi.

8. Mewujudkan Indonesia yang berperan aktif dalam pergaulan internasional:

a. Indonesia mempunyai peluang dan potensi untuk mempengaruhi dan membentuk opini
internasional dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.

b. Indonesia sangat penting untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerjasama lainnya, baik
di tingkat regional maupun internasional dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, adil,
dan makmur.

Peran dan Fugsi RPJP

1. RPJP merupakan payung bagi seluruh lembaga tinggi negara dalam melaksanakan tugas
perencanaan pembangunan.

2. Mencerminkan cita-cita kolektif yang akan dicapai oleh masyarakat beserta strategi untuk
mencapainya.

3. Merupakan produk dari semua elemen bangsa, masyarakat, pemerintah, lembaga-lembaga tinggi
negara, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik.

4. RPJP menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun RPJP Daerah. Dalam penyusunan
RPJP Daerah dimungkinkan adanya penekanan prioritas yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
daerah masing-masing. Hal ini sesuai dengan semangat otonomi daerah.

Gambaran tentang Hasil Pembangunan Indonesia Jangka Panjang Tahap Pertama

Dinamika pembangunan nasional tercermin dari setiap upaya dan hasil-hasil yang telah dicapai dari mulai
Repelita I sampai dengan Repelita V.
a. Repelita I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor
pertanian.

b. Repelita II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

c. Repelita III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan
meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

d. Repelita IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri sendiri baik industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.

e. Repelita V : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada
pangan dan meningkatkan hasil produksi pertanian lainnya dan sekctor industri khususnya industri yang
menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil
pertanian serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industry

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional)

Penyusunan RPJM berpedoman pada RPJP Nasional yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program
Presiden.

RPJM memuat:

a. Strategi pembangunan nasional

b. Kebijakan umum

c. Program K/L dan lintas K/L

d. Program kewilayahan dan lintas kewilayahan

e. Kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh, termasuk
arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.

Peran dan Fungsi RPJM


a. RPJM merupakan acuan bagi seluruh lembaga tinggi negara dalam melaksanakan tugas
pembangunan.

b. RPJM berfungsi untuk menyatukan pandangan dan langkah seluruh lapisan masyarakat dalam
melaksanakan prioritas pembangunan selama 5 tahun ke depan.

c. RPJM menjadi acuan bagi setiap lembaga tinggi negara, kementerian, dan lembaga pemerintah non
kementerian dalam menyusun Renstra.

d. RPJM juga menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RPJM Daerah. Dalam
penyusunan RPJM Daerah dimungkinkan adanya penekanan prioritas yang berbeda-beda dalam
menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Hal ini
sejalan dengan semangat desentralisasi dalam segala aspek kehidupan.

Permasalahan Pokok Pembangunan (RPJM Tahun 2004-2009)

a. Pertumbuhan ekonomi masih rendah.

b. Kualitas SDM masih rendah.

c. Belum sejalannya kegiatan perlindungan lingkungan dengan kegiatan pemanfaatan SDA.

d. Kesenjangan pembangunan antardaerah yang masih lebar.

e. Terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas infrastruktur.

f. Masih belum tuntasnya konflik di beberapa daerah.

g. Masih tingginya kejahatan konvensional dan transnasional.

h. Masih kurangnya kemampuan dan jumlah personel TNI serta permasalahan alutsista yang jauh dari
mencukupi.

i. Masih adanya hambatan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

j. Rendahnya kualitas pelayanan umum kepada masyarakat.

k. Belum menguatnya pelembagaan politik lembaga penyelenggara negara dan lembaga


kemasyarakatan.

Permasalahan Pokok Pembangunan (RPJM Tahun 2010-2014)


a. Capaian pertumbuhan ekonomi sekitar 6% selama periode 2004-2008 belum cukup untuk
mewujudkan tujuan masyarakat Indonesia yang sejahtera.

b. Percepatan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan adalah pertumbuhan ekonomi yang


mengikutsertakan sebanyak mungkin penduduk Indonesia (inclusive growth).

c. Pertumbuhan ekonomi harus tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah-daerah yang
masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah.

d. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan
lebih merata ke sektor-sektor pembangunan yang banyak menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi
kesenjangan antarpelaku usaha.

e. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan hidup.

f. Pembangunan infrastruktur semakin penting jika dilihat dari berbagai dimensi.

g. Sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus berasal dari peningkatan
produktivitas.

h. Keberhasilan proses pembangunan ekonomi tergantung pada kualitas birokrasi.

i. Demokrasi telah diputuskan sebagai dasar hidup berbangsa.

j. Hukum harus menjadi panglima dalam sistem yang demokratis.

Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional Jangka Menengah Tahun 2010-2014

a. Melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang sejahtera.

b. Memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada
tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan HAM
serta kebebasan yang bertanggung jawab.

c. Memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang, termasuk pengurangan kesenjangan


pendapatan, pembangunan antardaerah (termasuk desa-kota), dan gender.

Arah Kebijakan Bidang-Bidang Pembangunan dalam RPJM 2010-2014

a. Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

d. Bidang Sarana dan Prasarana

e. Bidang Politik

f. Bidang Pertahanan dan Keamanan

g. Bidang Hukum dan Aparatur

h. Bidang Wilayah dan Tata Ruang

i. Bidang SDA dan Lingkungan Hidup

3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) / Rencana Pembangunan Tahunan

RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional. RKP disusun untuk mencapai pilihan alokasi sumber
daya nasional secara efisien dan efektif.

Pertimbangan dalam menyusun RKP:

a. Prioritas kegiatan harus sejalan dengan pencapaian sasaran program RPJM.

b. Bersifat operasional atau mudah untuk dilaksanakan.

c. Memperhatikan keterbatasan anggaran dalam RAPBN.

Peran dan Fungsi RKP

a. Sebagai acuan bagi seluruh komponen bangsa yang terlibat dalam perencanaan pembangunan
nasional.

b. Sebagai alat untuk menciptakan kepastian kebijakan yang bersifat mengikat.

c. Sebagai pedoman bagi penyusunan RAPBN, karena memuat gambaran perekonomian secara
menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal.
BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta perhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan
kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan
etikanya.

Tujuan Pembangunan Nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan Nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti mengikuti program wajib belajar, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.

Pembangunan Nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan
seimbang. Itulah sebabnya Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat
Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.

Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia,
misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana
transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah
pembanguanan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.

C. Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita
republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

- Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994. Tata Negara Sekolah Menngah
Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

- Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila.
Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

- http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf

- http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional

- http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dan-tujuan-pembangunan.html

- http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pembangunan-nasional-definisi.html

Anda mungkin juga menyukai