Perencanaan Pembangunan Dalam Era Otonomi
Perencanaan Pembangunan Dalam Era Otonomi
Disusun oleh:
AFWAH (4515021017)
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan
berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau
masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau
kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai
tujuan nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda
perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai pada masa
Orde Lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional
disektor lain terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. Selanjutnya pada masa
Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan diarahkan
untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi
menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan.
Sekarang ini, dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan pada usaha
pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk menuju perbaikan
disegala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang
menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan. Pembangunan disini lebih
diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif, daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga
masyarakat. Dengan pembangunan, masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi
peningkatan kesejahteraanya. Pembangunan menuntut orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan
alam.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan
tujuan nasional. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti
yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan
segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan
berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya
pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan
kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Hakikat Pembangunan Nasional
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah
sebagai berikut :
1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan
pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan.
Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur
lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan
harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian
Indonesia pula.
4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku
utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan
suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling
mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta
mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
Pernyataan di atas merupakan cerminan bahwa pada dasarnya tujuan Pembangunan Nasional
adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia
merupakan pembangunan yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan. Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang.
1. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk
tahap pembangunan berikutnya.
2. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata,
material dan spiritual berdasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.
NASIONAL DAERAH
Visi Visi
Misi Misi
Isi: Isi:
Renstra-KL Renstra-SKPD
Isi: Isi:
SPPN
UU
KL
APBN
Pedoman Diacu
Dijaba
RPJP Pedoma RPJM Pedoman
r RKP RAPBN APBN
Nasional n Nasional
kan
Pedoman Diacu
Pemer
Visi (impian/harapan) dan misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan
dasar dan rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional.
Visi
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;
2. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan
dan hak azasi manusia; serta
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan kehidupan yang layak
serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah :
1. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama
yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
5. Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi
manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya
tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil,
menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif,
mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan
dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak
dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
10. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna,
produktif, transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh
akhlak mulia, kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggungjawab,
berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan
kualitas manusia Indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan
nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Asas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam
perencanan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional. Asas-asas tersebut adalah :
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasioanl dijiwai, digerakkan dan dikenadalikan oleh
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual,
moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Asas Manfaat
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat bagi kemanusiaan,
kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta mengutamakan kelestarian nilai-nilai
luhur budaya bangsa.
Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang
bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.
Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat
dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan berperan
dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu
keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual
jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah serta antardaerah, kepentingan kehidupan
darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan internasional.
Asas Hukum
Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hukum yang berintikan keadilan
dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
Asas Kemandirian
Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri,
serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.
Asas Kejuangan
Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat
pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn kepentingan bangsa dan
Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Bahwa pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-
tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai- nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
Pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan dengan berpegang pada prinsip yang dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraannya, antara lain:
1. Kesemestaan
Bahwa pembangunan nasional bersifat komprehensif, artinya menyatukan seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan bangsa Indonesia.
2. Partisipasi rakyat
Betapapun kulifiednya para aparat penyelenggara Negara dan matangnya program-program pembangunan
yang dicanangkan; tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa didukung oleh partisipasi rakyat.
3. Keseimbangan
4. Kontinuitas,
Cita-cita akhir bangsa Indonesia tidak akan tercapai dalam kurun waktu satu genersi. Hal ini berarti
bahwa usaha mewujudkannya harus diperjuangkan secara terus-menerus.
5. Kemandirian,
Pelaksanaan pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan
sendiri yang bersendikan pada kepribadian bangsa.
6. Skala prioritas,
Pelaksanaan pembangunan dibatasi oleh berbagai keterbatasan, sehingga tidak mungkin semua bidang
atau masalah dilaksanakan atau ditangani dalam waktu bersamaan.
Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh bangsa
Indonesia.
1. Pembangunan hukum yaitu di jelaskan dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa
Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
2. Pembangunan ekonomi yaitu suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi nasional dan pemerataan pendapatan bagi penduduk.
3. Pembangunan Politik yaitu suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
4. Pembangunan Agama yaitu suatu proses dimana bangsa Indonesia wajib menganut salah satu dari 5
agama yang ada di Indonesia.
5. Pembangunan Pendidikan yaitu proses dari upaya Pemerintah dalam menerapkan wajib belajar 9
tahun.
Dalam pembahasan aspek dan gerak dinamika pembangunan nasional terdapat lima aspek komponen
yang merupakan tujuan akhir pembangunan nasional bangasa Indonesia, antara lain:
1. Kemakmuran di bidang material; diartikan sebagai kesebacukupan dalam kebutuhan fisik yang
terutama terwujud dalam bentuk tersedianya sandang, pangan dan papan.
3. Kesejahteraan fisik dan rohaniah; berkaitan erat dengan keamanan dari berbagai jenis gangguan,
baik yang menyangkut nyawa maupun harta benda kita. Sedangkan kerohanian berkaitan dengan
kebebasan menganut suatu ajaran agama tertentu berdasarkan keyakinan seseorang serta melakukan
ibadatnya menurut ajaran agama yang dipeluknya.
4. Kebahagiaan; tidak semata-mata dalam wujud kebendaan melainkan pengakuan terhormat atas
tingginya harkat dan martabat manusia itu.
5. Masyarakat bangsa yang berkeadilan sosial; memberikan keadilan yang sama terhadap semua orang,
bukan berdasarkan kemakmuran material seseorang.
1. Modal Dasar
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik yang efektif
maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional,
yaitu:
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat
Indonesia.
c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua
dan dua samudera dengan kondisi alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.
d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara,dan dirgantara yang dapat
didayagunakan secara bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat.
e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi
pembangunan nasional.
f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan
tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan
keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila sebagai satu- satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa
menuju cita- citanya.
g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang sepanjang sejarah bangsa yang
mencirikan kebhinekaan dan keekaan bangsa.
h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang
telah menjadi milik bangsa, dan yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain
partai politik dan golongan karya.
i. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagi kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial
politik yang tumbuh dari rakyat dan bersama rakyat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan
negara.
2. Faktor Dominan
Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan
agar memperlancar pencapaian sasaran pembangunan nasional, meliputi:
a. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan perkembangan aspirasi rakyat
yang dinamis.
b. Wilayah yang bercirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan dan alam tropiknya.
c. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya, termasuk flora dan
fauna.
d. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan penguasaannya terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi.
e. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan kepada hukum dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat.
g. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu berubah secara dinamis.
h. Kemungkinan pengembangan.
Untuk terselenggaranya pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, modal yang dipandang sangat penting
adalah modal yang mencerminkan harga diri dan martabat bangsa yang merupakan motivasi kuat untuk
bertekad memperbaiki nasib dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
Akses kepada sumber ekonomi yang dibutuhkan, tetapi berada di luar batas wilayah negara kita adalah
beberapa implikasi atas posisi geografis Negara kita.
c. Penduduk,
Jumlah penduduk yang besar merupakan keunggulan yang luar biasa menguntungkan bagi bangsa
Indonesia. Bila potensi ini dapat didayagunakan dan ditingkatkan terutama kualitas fisik dan mental
intelektualnya, maka selain merupakan sumber tenaga kerja yang besar serta menjadi konsumen bagi
pasaran industri nasioanl, juga dapat menjadi modal utama Indonesia dalam menghadapi persaingan
global di dunia internasional.
d. Kekayaan alam,
Keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini tidak terlepas dari
dukungan sumber daya alam yang dimiliki, yang menjadi modal dasar pembangunan ekonomi nasional.
Keimanan dan ketaqwaa terhadap Tuhan YME serta diterimanya Pncasila sebagai satu-satunya asas
dalam kehidupan merupakan factor pendukung bisa terlaksanya pembangunan ekonomi.
f. Globalisasi ekonomi,
Tata pergaulan dunia yang melahirkan globalisasi di berbagai bidang terutama di bidang informasi dan
ekonomi memberikan peluang untuk mengenali dan memanfaatkan budaya ekonomi bangsa lain dan
membuka jalan masuk keluarnya produk dalam dan luar negeri yang akan bersaing dalam pasar
internasional.
Keberhasilan pembangunan ekonomi bangsa Indonesia menambah kepercayaan kreditur luar negeri.
Pelaksanaan pembangunan nasional tidak berjalan mulus seperti yang dikehendaki tetapi pelaksanaannya
banyak dihadapkan pada berbagai masalah yang merupakan penghambat pembangunan nasional. Faktor-
faktor penghambat tersebut adalah :
a. Gejolak sara; adanya perbedaan suku, ras dan agama, dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu
untuk menimbulkan gejolak sara yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
b. Produktivitas penduduk yang rendah; masih tertinggalnya Indonesia di bidang produktivitas yang
masih rendah serta tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi membuat sumber daya manusia
Indonesia saat ini lebih cenderung menjadi beban yang menghambat laju pertumbuhan Indonesia.
e. Persaingan dan proteksi negara lain di bidang perdagangan; persaingan semakin ketat terhadap
komoditas ekspor serta tindakan proteksi Negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor
Indonesia.
f. Tingkat pendidikan bangsa Indonesia; tingkat pendidikan bangsa Indonesia kebanyakan masih
rendah serta masih banyak ditemui penduduk yang buta aksara.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
1. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan
tanggap terhadap perubahan.
2. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas kepastian hukum,
Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas proporsionalitas,
Asas profesionalitas, dan Asas akuntabilitas
Tujuan Perencanaan Pembangunan Nasional menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, antara
lain :
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan
3. Partisipatif: perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui
pelaksanaa Musrenbang.
4. Proses top-down dan bottom-up: Perencanaan yang aliran prosesnya (dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan) yaitu dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hierarki pemerintahan.
RPJP Nasional Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 tahun
terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan 2025. Landasan Idiil RPJP Nasional: Pancasila dan Landasan
Konstitusional RPJP Nasional: UUD RI Tahun 1945.
RPJP ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen
bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang
dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan
berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab:
a. Terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.
b. Nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan
dengan nilai-nilai kebangsaan.
a. Merupakan landasan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri, dan
adil.
b. Bertujuan untuk memastikan munculnya aspek-aspek positif dan menghambat aspek negatif
kemanusiaan serta memastikan terlaksananya keadilan bagi semua warga negara.
a. Bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan negara yang kuat.
b. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat merupakan syarat penting bagi
pembangunan di segala bidang.
a. SDA dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan yang harus dikelola secara
berkesinambungan.
a. Diarahkan pada pola pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut
berbasiskan ekosistem.
b. Meliputi aspek-aspek SDM dan kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya,
pertahanan, keamanan, dan teknologi.
a. Indonesia mempunyai peluang dan potensi untuk mempengaruhi dan membentuk opini
internasional dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.
b. Indonesia sangat penting untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerjasama lainnya, baik
di tingkat regional maupun internasional dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, adil,
dan makmur.
1. RPJP merupakan payung bagi seluruh lembaga tinggi negara dalam melaksanakan tugas
perencanaan pembangunan.
2. Mencerminkan cita-cita kolektif yang akan dicapai oleh masyarakat beserta strategi untuk
mencapainya.
3. Merupakan produk dari semua elemen bangsa, masyarakat, pemerintah, lembaga-lembaga tinggi
negara, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik.
4. RPJP menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun RPJP Daerah. Dalam penyusunan
RPJP Daerah dimungkinkan adanya penekanan prioritas yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
daerah masing-masing. Hal ini sesuai dengan semangat otonomi daerah.
Dinamika pembangunan nasional tercermin dari setiap upaya dan hasil-hasil yang telah dicapai dari mulai
Repelita I sampai dengan Repelita V.
a. Repelita I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor
pertanian.
b. Repelita II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
c. Repelita III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan
meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
d. Repelita IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri sendiri baik industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.
e. Repelita V : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada
pangan dan meningkatkan hasil produksi pertanian lainnya dan sekctor industri khususnya industri yang
menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil
pertanian serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industry
Penyusunan RPJM berpedoman pada RPJP Nasional yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program
Presiden.
RPJM memuat:
b. Kebijakan umum
e. Kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh, termasuk
arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
b. RPJM berfungsi untuk menyatukan pandangan dan langkah seluruh lapisan masyarakat dalam
melaksanakan prioritas pembangunan selama 5 tahun ke depan.
c. RPJM menjadi acuan bagi setiap lembaga tinggi negara, kementerian, dan lembaga pemerintah non
kementerian dalam menyusun Renstra.
d. RPJM juga menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RPJM Daerah. Dalam
penyusunan RPJM Daerah dimungkinkan adanya penekanan prioritas yang berbeda-beda dalam
menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Hal ini
sejalan dengan semangat desentralisasi dalam segala aspek kehidupan.
h. Masih kurangnya kemampuan dan jumlah personel TNI serta permasalahan alutsista yang jauh dari
mencukupi.
c. Pertumbuhan ekonomi harus tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah-daerah yang
masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah.
d. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan
lebih merata ke sektor-sektor pembangunan yang banyak menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi
kesenjangan antarpelaku usaha.
g. Sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus berasal dari peningkatan
produktivitas.
b. Memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada
tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan HAM
serta kebebasan yang bertanggung jawab.
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
e. Bidang Politik
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional. RKP disusun untuk mencapai pilihan alokasi sumber
daya nasional secara efisien dan efektif.
a. Sebagai acuan bagi seluruh komponen bangsa yang terlibat dalam perencanaan pembangunan
nasional.
c. Sebagai pedoman bagi penyusunan RAPBN, karena memuat gambaran perekonomian secara
menyeluruh, termasuk arah kebijakan fiskal.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta perhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan
kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan
etikanya.
Tujuan Pembangunan Nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh rakyat
Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan Nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti mengikuti program wajib belajar, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.
Pembangunan Nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan
seimbang. Itulah sebabnya Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat
Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia,
misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana
transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah
pembanguanan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.
C. Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita
republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
- Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994. Tata Negara Sekolah Menngah
Umum. Surakarta; PT. Pabelan.
- Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila.
Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
- http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf
- http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional
- http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dan-tujuan-pembangunan.html
- http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pembangunan-nasional-definisi.html