Penanggungjawab
Prof. Dr. H. Syafaruddin, M.Pd.
Redaktur
Fibri Rakhmawati, S.Si, M.Si.
Penyunting Muhammad
Nuh, M.pd. Riri
Syafitri, M.Si.
Sekretariat Kaulan
Karima, M.Pd.
Dalmaisyah Gea, SE.I
Muhammad Akhir Nst
Penulis
Dr. Siti Halimah, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu. Tak lupa salawat dan
salam kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, semoga
kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari kemudian. Amiin
Penelitian dengan judul, Pengaruh Gaya Belajar dan Kebiasaan Belajar
terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa TA 2013/2014, bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang gaya belajar (kecenderungan belajar) dan
kebiasaan belajar mahasiswa dan pengaruh masing-masingnya (secara sendiri-
sendiri) terhadap hasil belajar maupun secara bersama-sama terhadap capaian
prestasi belajat mahasiswa semseter V prodi Pendidikan Matematika. Dari hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para dosen untuk
merancang dan melaksanakan strategi perkuliahan yang dapat melayani kebutuhan
individu yang berbeda gaya belajarnya. Kemudian dapat membina kebiasaan-
kebiasaan belajar mahasiswa ke arah yang lebih positif guna mendapathan prestasi
belajar yang gemilang.
Laporan penelitian ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan penelitian yang didanai oleh DIPA SU tahun 2014.
Demikian laporan penelitian ini dibuat dan kiranya dapat bermanfaat dan
dipergunakan sebagaimana mestinya..
i
DAFTAR ISI
Judul
Lembar
pengesahan
Daftar Isi i
Bab I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah 10
C. Pembatasan Masalah 10
D. Rumusan Masalah 11
E. Tujuan Penelitian 11
F. Manfaat Penelitian 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dosen.
properties.
diantaranya adalah asal kelahiran, suku, latar belakang budaya dan adat
memahami materi kuliah yang diampu oleh para dosen. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Djamarah (2001) bahwa ada dua faktor utama yang
tes maka akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila
mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar
mereka.
dengan tepat waktu, melakukan aktifitas belajar setiap hari pada waktu
peserta belajar.
7
dibandingkan dengan perolehan nilai matakuliah yang lainnya,
hal yang wajar jika dalam hal berkompetesi untuk tingkat fakultas
8
pernah unggul dari program studi atau jurusan lainnya sebagaimana
IAIN SU TA2013
2012/2013.
9
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
internal dan eksternal. Namun sesuai dengan masalah yang akan dikaji,
10
internal yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Faktor
D. Rumusan Masalah
Matematika?
E. Tujuan Penelitian
PMM
11
3. Kebiasaan belajar mahasiswa program studi PMM
prodi Matematika
F. Manfaat Penelitian
sebagai beriku:
belajar mahasiswa
mahaiswa
karakteristik lainnya.
13
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
penjelasan tentang konsep gaya kognitif atau gaya belajar, antara lain:
14
berifikir, dan memecahkan masalah. Kedua konsep tentang gaya
berikut:
16
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki masing-masingnya,
dalam bidang kejuruan adalah orang yang cocok dengan orientasi gaya
mata kuliah dan gaya kognitif terhadap perolehan hasil belajar. Hasil
belajarnya.
yang dipilihnya.
Pembelajaran
Jacobs dalam Nasution, (2003:94) lebih melihat gaya belajar dari sisi
interaksi dengan orang lain. Dijelaskan bahwa ada tiga hal berkaitan
dosen;
(a) lebih tertarik pada materi yang terkait dengan bidang studi
lebih cepat bila petunjuk penting tidak relevan dengan konsep yang
sedang dipelajari.
membuat individu ini bisa berhasil dengan baik. Sebab bagi individu
akan berhasil lebih baik dalam proses yang bersifat paralel. Artinya
memfokuskan diri pada uraian; (b) materi kurikulum secara rinci; (c)
memfokuskan diri pada fakta dan prinsip; dan (d) jarang melakukan
penghargaan non-sosial; (f) lebih suka bekerja sendiri; (g) lebih suka
dari tipe gaya kognitif guru perlu diungkap. Menurut Good & Brophy
antara lain: (1) lebih tertarik pada ilmu-ilmu sosial dan humaniora; (2)
26
keterampilan sosial seperti penyuluh, bidang periklanan, administrasi
dan politik. Karenanya, mereka lebih tertarik dan secara umum bekerja
dependen juga akan bekerja lebih baik pada proses yang bersifat serial,
27
yaitu satu unit kegiatan bisa dikerjakan bila unit kegiatan sebelumnya
suka bekerja dengan orang lain; (6) lebih suka bekerjasama; (7) lebih
yang perlu dikenali dari tipe guru yang field-dependent adalah lebih
disampaikan.
and Frame Test (RFT), Embedded Figure Test (GEFT), dan Hiddent
Figur Test (HFT). Kemudian, pada tahun 1974 Witkin, Ekstrom, dan
30
sederhana dari lima buah gambar sederhana yang dapat ditemukan di
salah satu gambar sederhana dari lima buah gambar sederhana yang
menit.
cara mengambil batas + 50% skor tertinggi dan 50% skor terendah
dependen.
2. Kebiasaan Belajar
setiap hari pada waktu dan tempat yang sama, serta melakukan
bahwa, kebiasaan belajar itu merupakan ciri atau gaya yang dimiliki
now and in the future as we have in the past. Karena itu, adalah hal
him to succed not only during his school days but therafter. Arti
33
kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan akan menunjang
akademiknya.
mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga harus belajar secara efektif dan
cermat; (2) belajar sendiri dan belajar kelompok secara efektif; (3)
membaca karya ilmiah secara tepat; (4) menulis makalah ilmiah secara
baik; dan (5) menempuh ujian dengan hasil yang maksimal. Verkuyl
34
dengan mengatakan bahwa, cara melakukan belajar dengan baik
bukanlah suatu bakat, tetapi perlu latihan yang baik pula, dan latihan
dituntut agar melakukan usaha belajar yang baik dan perilaku belajar
yang teratur serta dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat
35
rangsangan-rangsangan yang memungkinkan akan mengganggu
mahasiswa.
tujuan, guru, anak didik dan kegiatan pengajaran. Ditinjau dari segi
36
proses interaksi (hubungan) dengan dosen sebagai pengajarnya dan
keguruan.
37
indikator kebiasaan belajar dalam penelitian ini diukur melalui
38
3. Hasil Belajar
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b)
39
keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,
terlebih dahulu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Para ahli
40
membagi beberapa jenis hasil belajar. Adapun beberapa bentuknya
kecerdasan
1. Faktor Lingkungan
41
Selanjutnya Djamarah (2001: 178) menjelaskan lingkungan
alami (hidup) adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup, dan
yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan
merasa tertekan.
yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan
suasana kelas.
2. Faktor Instrumental
a. Kurikulum
mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru
kepada anak didik. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi
43
kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya.
dalam waktu yang masih sedikit tersisa, karena ingin mencapai target
anak didik yang dimiliki dalam jumlah banyak melebihi daya tampung
44
c. Guru
dalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka
d. Kondisi Fisiologis
pelajaran.
e. Minat
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
f. Kecerdasan
g. Bakat
46
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
latihan oleh.
yang harus dilatih, jadi apabila seseorang yang tidak berbakat dalam
h. Motivasi
B. Kerangka Berpikir
bekerja lebih baik pada proses yang bersifat serial, yaitu satu unit
49
dengan orang lain; (6) lebih suka bekerjasama; (7) lebih menginginkan
pada uraian; (b) materi kurikulum secara rinci; (c) memfokuskan diri
pada fakta dan prinsip; dan (d) jarang melakukan interaksi dengan
(f) lebih suka bekerja sendiri; (g) lebih suka berkompetisi; (h) mampu
materi perlu dilakukan agar lebih efektif dalam penyimpanan dan lebih
dipengaruhi oleh faktor dari luar yaitu kecocokan gaya kognitif yang
baik pula.
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kuantitatif jenis expost facto yang bertujuan untuk menguji apa yang
53
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Populasi
203 (dua ratus tiga orang) yang tersebar dalam enam kelas, dengan
54
Sumber Data: Data Statistik Kantor Prodi PMM TA.
2013/2014
b. Sampel
sebagai berikut:
N
n = -----------
2
N.d + 1
dengan 203.
55
Selanjutnya angka-angka tersebut diambil secara acak, nomor
orang.
D. Variabel Penelitian
tiga jenis yaitu berupa : (1) tes gaya kognitif; (2) angket kebiasaan
56
mengembangkan beberapa alat untuk mengungkap cara-cara seseorang
tersebut, yaitu BAT Rod and Frame Test (RFT), Embedded Figure
Test (GEFT), dan Hiddent Figur Test (HFT). Kemudian, pada tahun
salah satu gambar sederhana dari lima buah gambar sederhana yang
57
dapat ditemukan di dalam sebuah gambar yang lebih kompleks. HFT
menit.
cara mengambil batas + 50% skor tertinggi dan 50% skor terendah
dependen.
dua bagian yaitu: Delay Avoidance (DA) dan Work Methods (WM).
58
i. Delay Avoidance, berkaitan dengan persoalan ketepatan waktu
berikutnya.
59
F. Ujicoba Instrumen Penelitian
(validitas instrumen).
sampel penelitian dengan jumlah siswa yang dijadikan sampel uji coba
sebanyak 30 orang.
61
BAB IV
DEKSRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan statistic
sederhana dan menggunakan persentase (%). Analisis korelasi
dilakukan dengan product moment. Sedangkan pengaruh gaya belajar
dan kebiasaan terhadap hasil belajar dianalisis menggunakan regresi
sederhana dan ANOVA melalui program SPSS.
1. Gaya belajar
dan skor tertinggi 32. Hasil perhitungan dari distribusi data didapat
rata-rata sebesar 17.473, median 17, modus 10, variansi 64,143 dan
yang satu dengan yang lainnya, karena dapat kita lihat bahwa nilai
62
variansi melebihi nilai tertinggi dari data di atas. Untuk memperoleh
Gaya Belajar
Mean 17.473
Median 17
Mode 10
Kurtosis -1.242
Skewness 0.207
Range 28
Minimum 4
Maximum 32
Sum 1625
Count 93
63
Tabel 1
Interval
Kelas Kelas F Fo
Jumlah 93 100
64
Gambar 1
65
Tabel 2.
Rekapitulasi penilaian gaya belajar mahasiswa program studi
matematika
NO Gaya Belajar Nilai
Jumlah %
1 Dependen 45 48,39
2 Independen 48 51,61
Jumlah 93 100
2. Kebiasaan Belajar
Data variabel kebiasaan belajar mahasiswa dikumpulkan melalui
rata-rata dan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini mengindikasikan
belajar, di bawah ini disajikan tabel distribusi frekuensi skor dan grafik
histogramnya.
Deskripsi X2
Mean 117.4086
Standard Error 1.785233
Median 114
Mode 111
Standard Deviation 17.21617
Sample Variance 296.3964
Kurtosis -0.1126
Skewness 0.339304
Range 82
Minimum 76
Maximum 158
Sum 10919
Count 93
67
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Skor Kebiasaan belajar
Kelas Interval F Fr
1 72,5 - 83,5 2 2.150538
2 83,5 - 94,5 3 3.225806
3 94,5 - 105,5 16 17.2043
4 105,5 - 116,5 31 33.33333
5 116,5 - 127,5 18 19.35484
6 127,5 - 138,5 13 13.97849
7 138,5 - 149,5 3 3.225806
8 149,5 - 160,5 7 7.526882
Jumlah 93 100
Gambar 2
68
Berdasarkan distribusi frekuensi skor kebiasaan belajarsiswa,
kepada skala Likert, rata-rata skor sebesar 117.409 berada pada nilai
3. Prestasi Belajar
nilai mata kuliah khusus mata kuliah matematika. Data diperoleh dari
data sekunder milik prodi PMM UIN SU. Distribusi IPK menyebar
69
3,25; modus 3, dan standar deviasi 0,39. Perhitungan ini menunjukkan
rata-rata dan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini mengindikasikan
belajar, di bawah ini disajikan tabel distribusi frekuensi skor dan grafik
histogramnya.
Deksripsi Y
Mean 3.229032258
Standard Error 0.040494277
Median 3.25
Mode 3
Standard
Deviation 0.390512663
Sample Variance 0.15250014
Kurtosis 0.128489413
Skewness 0.059639681
Range 2
Minimum 2
Maximum 4
Sum 300.3
Count 93
Tabel 4
70
Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar
Interval
Kelas Kelas F Fo
1 1.75-2.05 1 1.08
2 2.05-2.35 0 0.00
3 2.35-2.65 3 3.23
4 2.65-2.95 11 11.83
5 2.95-3.25 25 26.88
6 3.25 - 3.55 35 37.63
7 3.55 - 3.85 13 13.98
8 3.85 - 4.15 5 5.38
Jumlah 93 100
Gambar 3
71
Berdasarkan distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa.
berada pada interval 2,84 sampai 3,62; maka dapat disimpulkan bahwa
teknik korelasi dan regresi. Kedua teknik ini baru dapat dilakukan
1. Pengujian Normalitas
Tabel 5
Rangkuman Analisis Pengujian Normalitas
Normalitas Galat Baku
untuk setiap variabel berada di bawah 0,0919, hal ini berarti bahwa
73
data berdistribusi normal. Pengujian normalitas juga disajikan pada
gambar 4 berikut.
normal. Pada gambar 3 diketahui bahwa data berada dalam garis lurus
melintang.
2. Pengujian Homogenitas
tabel 2.
74
Tabel 6
Rangkuman Analisis Pengujian Homogenitas
Jlh Jlh
Variabel dk
o
2
t
2 Ketr.
Sampel Klpk
X1
terhadap Y
93 29 64 17.3896.807 83.675 Homogen
X2
terhadap Y 93 43 50 67.505 Homogen
Keterangan:
X1 = Gaya Belajar
X2 = Kebiasaan Belajar
Y = Prestasi Belajar
2
atas, didapat harga chi-kuadrat hasil pengamatan (o ) secara
75
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5
76
Untuk menguji asumsi tidak adanya problem
maka dapat dilihat dari scatter plot antara data yang telah distarkan
dengan hasil prediksi variable yang telah distarkan. Dari hasil scatter
Gambar 6
77
Dari hasil scatter plot pada gambar 5 terlihat bahwa data
C. Pengujian Hipotesis
Tabel 7
ttabel
Variabel N ry.1 2
thitung
r y.1
Bebas = = Keterangan
0,05 0,01
78
Gaya 93 -0.062 0,0038 -0.562 1,986 2.63 Tidak
belajar
dan Signifikan
Kebiasaan
belajar
tidak terjadi. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa masing masing
Hipotesis:
H0 : tidak ada hubungan antara kedua variable
nilai T-hitung dengan T-tabel. Ternyata nilai T-hitung lebih kecil dari
80
Tabel 8
Hasil Analisis Hubungan Gaya belajar dengan Prestasi Belajar
ttabel
Variabel N ry.1 2
thitung
r y.1
Bebas = = Keterangan
0,05 0,01
Hipotesis:
2,191
81
Pada tabel di atas didapat harga thitung sebesar 2,191 yang
antara gaya belajar dan prestasi belajar signifikan pada taraf populasi.
Hubungan sebesar 0,23 terjadi pada populasi penelitian. Nilai ini dapat
kategori lemah.
yang signifikan karena nila t-hitung > t-tabel. Hal ini berarti bahwa H1
Tabel 9
Total 14.030 92
Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan
ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan
83
0,27 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model
B Std. Beta
Error
=3,033 + 0,011 X1
84
Bagaimana cara menggunakan persamaan regresi ini untuk
memiliki skor gaya belajar 1-16. Misalkan saja 10, kemudian nilai 10
didapatkan:
= 3,143
= 3,363
85
mencapainya. Bermodalkan pintar saja tidaklah cukup, dibutuhkan
Tabel 11
Hipotesis:
86
H0 : tidak ada hubungan antara kedua variable
1,209
kurang dari t(93)(0,05) sebesar 1,986, dan t(93)(0,01) sebesar 2,63. Hal ini
antara gaya belajar dengan prestasi belajar dalah sebesar 0,016. Hasil
87
Itu artinya, hubungan antara variable kebiasaan belajar dengan
prestasi belajar hanya sebatas korelasi saja tidak bisa dilanjutkan ke uji
PMM yang baik pula hanya terjadi pada sampel penelitian saja.
Tabel 12
b
Regression .225 1 .225 1.486 .226
Total 14.030 92
signifikan ini karena data yang menunjukkan tidak linier dan terjadi
rendah tetapi memiliki prestasi belajar yang tinggi dan juga ada
Tabel 13
Kebiasaan Kebiasaan
Belajar Belajar
NO Rendah IPK NO Tinggi IPK
89
3 88 3.28 3 118 3.29
90
23 106 3.14 23 131 3.30
42 111 3.45
91
43 112 3.33
44 113 3.30
45 113 3.20
46 113 3.32
47 114 3.18
48 116 3.33
49 116 3.42
50 116 3.55
51 116 3.45
52 116 3.25
Tabel 14
92
Normalitas Galat Baku
93
Tabel 15
Model Summary
Table 16
a,b
Coefficients
B Std. Beta
Error
94
Tabel 16 menginformasikan model persamaan regresi yang
= 2,979
2,89 sampai dengan 3,29. Indeks prestasi yang sudah pada taraf baik
rendah.
95
b. Hasil Tahap Kedua : Kebiasaan Belajar Tinggi
belajar ini tidak signifikan, karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,05. Maka temuan ini hanya terjadi pada sampel penelitian saja. Tidak
Tabel 15
Model Summary
96
a. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar
Tabel 16
a,b
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
Kebiasaan
-.002 .006 -.051 -.321 .750
Belajar
D. PEMBAHASAN
97
berupa skor mentah. Skor mentah tersebutselanjutnya ditransformasi
lagi ke Z score untuk analisis korelasi saja, hal ini dilakukan karena
padanilai prestasi belajar dan gaya belajar memiliki rentang yang jauh,
korelasi, terlihat nilai T hitung lebih besar dari nilai T tabel yaitu=
2,191 > 1,986, maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
matematika
98
Persamaan garis regresi korelasi gaya belajar dengan prestasi
penelitian ini, maka setiap perubahan skor gaya belajar sebesar satu
berubah sebesar 0,011 satuan pada arah yang sama. Jika gaya belajar
=3,033.
= 3,143
99
Kemudian, dimisalkan seorang mahasiswa PMM memiliki
= 3,363
tanpa ada pengaruh dari factor lain maka ia hanya akan mendapatkan
100
IPK memuaskan. Hasil yang cukup fantastis melihat jurusan
belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar 5%, hal ini dapat
5,3%.
menunjukkan nilai yang baik yaitu 3,003. Angka ini cukup fantastis,
melihat variable prestasi belajar yang diambil adalah nilai mata kuliah
101
menunjukkan hubungan negative sehingga dapat menurunkan nilai
prestasi belajar.
ada factor evaluasi penilaian yang kurang tepat dalam menilai prestasi
utama dalam belajar. Jika mahasiswa menyadari hal ini, sudah tentu ia
daya yang ada, agar berhasil mencapai tujuan. Salah satu upaya yang
102
sehingga pada akhirnya memiliki kebiasaan belajar yang baik,
yang anda lakasankan, sebab baik tidaknya hasil belajar dapat dilihat
1
dan dirasakan oleh anda sendiri.
cara belajar yang tidak sesuai menyebabkan cara belajar itu kurang
2
berhasil."
bahwa:
1
Rusyan, A. Tabrani dan Daryani, Yani. 1993. Penuntun Belajar yang Sukses. Jakarta:
Nine Karya Jaya. Hal: 3
2
Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Hal:30
103
2. Ada hubungan (korelasi) sebesar 0,078 (sangat rendah) yang
semester V.
104
BAB V
A. Kesimpulan
105
nilai skala 2,69, maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
106
5. Kontribusi gaya belajar dan kebiasaan belajar secara bersama-
signifikan.
B. Saran-saran
mahasiswa masing-masingnya.
107
3. Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan
perhatian dan support dalam belajar. Bagi para orang tua disarankan
4. Peneliti lain, dari hasil penelitian ini terlihat bahwa masih banyak
selain variabel dalam penelitian ini untuk diteliti pada masa yang
akan datang.
108
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
Cipta.
110