Zakat, infak dan sedekah merupakan perbuatan yang di
perintahkan dan cintai oleh Allah subhanahu wa taala. Terlepas apakah hukumnya wajib atau tidak wajib. Zakat merupakan salah satu rukun dari lima rukun Islam yang wajib di yakini dan di amalkan bagi siapa saja yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk mengeluarkan zakat. Adapun yang belum terpenuhi baginya syarat- syarat yang telah di tentukan, maka tidak di kenakan kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Secara istilah, zakat adalah jenis harta tertentu yang pemiliknya di wajibkan untuk mengeluarkannya dan di berikan kepada orang-orang tertentu yang berhak menerimanya dengan syarat-syaratnya yang telah di tentukan oleh syariah. Sedangkan infak adalah suatu perbuatan ibadah yang di perintahkan oleh Allah subhanahu wa taala dengan cara mengeluarkan sebagian harta yang di milikinya. Infak di bagi kedalam dua kategori yaitu infak yang wajib (zakat) dan yang tidak wajib (non-zakat). Adapun sedekah adalah perbuatan ibadah yang di lakukan dengan cara mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah subhanahu wa taala. PSAK No. 109 (2011) mendefinisikan zakat sebagai harta yang wajib di keluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk di berikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik). Masih dalam PSAK yang sama, infak atau sedekah adalah harta yang di berikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya di batasi (di tentukan) maupun tidak di batasi. Zakat, infak dan sedekah di yakini merupakan salah satu dari sekian solusi yang ada untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memperbaiki taraf ekonomi masyarakat. Indonesia merupakan negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia. Menurut sensus penduduk tahun 2010 yang di lakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penganut agama Islam di Indonesia sebanyak 207,2 juta jiwa atau sebesar 87,18 persen. Tentunya hal ini tidak di sia-siakan oleh pemerintah. Sehingga keluarlah Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Dimana dalam Undang-Undang tersebut di bahas organisasi zakat yang boleh beroperasi di Indonesia yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Guna pengoptimalan penyerahan dan penyaluran zakat, infak dan sedekah agar sampai kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Pemerintah Indonesia membentuk organisasi yang mengelola dana zakat, infak, dan sedekah tersebut kedalam dua kategori, yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang di bentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang di buat oleh masyarakat yang kemudian di kukuhkan oleh Pemerintah.