JUDUL
BAB I
PENDAHULUAN
output yang berdaya pikir tinggi dan kreatif. Dalam rangka mewujudkan potensi
penilain, dan sebagainya. Salah satu unsur yang sering dikaji dalam hubungannya
dengan keaktifan dan hasil belajar siswa adalah media pembelajaran yang
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas berpusat pada guru dan cenderung
siswa kurang aktif serta penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan
oleh guru dalam menunjang pemahaman konsep tentang materi pelajaran yang
akan diajarkan. Banyak cara yang dilakukan agar siswa menjadi aktif, salah
pemecahan masalah.
pernyataan matematika.
yang diperoleh.
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya bisa datang dalam diri
dari guru, orang tua, dan lingkungannya sehingga penulis mencoba meneliti
Demak?
dalam meningkatkan hasil belajar siswa SD. Manfaat lain dari penelitian ini juga
Penelitian ini erat kaitannya dengan prospek penilaian guru terhadap siswa serta
penelitian ini berkaitan dengan mata kuliah, strategi belajar mengajar (SBM)
ini, diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih
memahaminya.
7
yang diamati adalah mata pelajaran Matematika sebagai objek dan materinya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
individual yang bersifat dinamis dengan melibatkan seluruh aspek jasmani dan
lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat
verbalistik.
Sedangkan menurut Hamalik (2008: 30) bukti bahwa seseorang telah belajar
ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan menurut
dan relatif permanen. Oleh karena itu, proses belajar yang efektif sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor belajar yang berasal dari kondisi internal maupun
(2008: 32) belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional
reviewing agar pelajaran yang terluakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran
c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa
d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakan ia berhasil atau gagal dalam
belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan,
telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman
g. Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan
h. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar
lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik
akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu
dalam proses belajar. Badan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian
j. Faktor intelegensi. Muurid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan
belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih
mudah mengingat-ingatnya.
Menurut Sardiman (2011: 39) secara garis besar faktor belajar dapat
dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor
ekstern (dari luar) diri si subjek belajar. Sehubungan dengan hal itu, Rifai (2010:
11
dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik.
meliputi: variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari
belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca yang panas dan
belajar yang dialami peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi: kondisi fisik,
materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana
yang terjadi dalam diri seseorang ketika belajar. Karena prosesnya begitu
ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi
bidang teori bilangan, aljabar, teori peluang, analisis dan matematika diskrit.
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui
proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat
berikut:
sistematik.
dengan bilangan.
suatu ilmu universal yang mendasari cabang ilmu pengetahuan eksak yang
terorganisir secara sistematis dan dibangun melalui kebenaran suatu konsep yang
eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model
matematika serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik diagram.
materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-
benda real atau mengalami peristiwa di dunia sekitarnya. Pada tahap ini anak
pembelajaran tentang konsep, fakta atau prosedur dalam matematika yang bersifat
Pada tahap ini anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa
atau benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat
benda atau peristiwa yang dialami. Setelah memanipulasikan benda secara nyata
c) Tahap simbolik
Pada tahap ini anak dapat mengutarakan bayangan mental dalam bentuk
simbol dan bahasa. Pada tahap ini anak sudah mampu memahami simbol-simbol
dan menjelaskan dengan bahasanya. Serupa dengan tahap operasi konkret dan
formal.
akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan lama diingat peserta didik.
konsep matematika.
yang didapat dari jerih payah panen, pendapatan, perolehan, buah dari,akibat,
Belajar dapat diartikan sebagai segala daya dan upaya manusia secara
belajar, sehingga hasil dari proses tersebut dapat digunakan dalam menghadapi
permasalahan tertentu.(http:///www.ajipriyanto.co.cc)
permanen dan yang tidak dapat dijelaskan dengan keadaan sementara kedewasaan
atau tendensi alamiah. Artinya belajar tidak terjadi karena proses kematangan dari
dalam saja ( yang merupakan faktor genetis) melainkan juga karena pengalaman
tersebut.
yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada
Perubahan belajar itu tidak berdasarkan naluri tetapi melalui proses latihan. (Sri
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek.
Whitaker (dalam Abu Ahmadi 2004: 126) mendefinisikan bahwa belajar sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
interaksi di lingkungannya.
belajar merupakan segala aktivitas atau upaya manusia secara sadar untuk
Dalam suatu proses belajar, banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagia
respons yang positif terhadap sesuatu yang dipelajari, dan diperoleh kecakapan
melakukan kegiatan.
hal ini dikenal dengan learning by doing yaitu belajar dengan jalan melakukan
suatu tindakan. Pemahaman itu sendiri bersifat abstrak. Sesuatu yang abstrak
akan mudah diperoleh dengan jalan melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata atau
Dalam proses belajar, apa yang ingin dicapai sep dirasakan dan dimiliki
oleh setiap siswa. Tujuan belajar bukan berarti tujuan pembelajaran, karena tujuan
pembelajaran merupakantujuan dan harapan yang ingin dicapai guru dari kegiatan
kemunculannya pada diri siswa, namun belum tentu yang diinginkan guru itu
belajar dalam individu berlangsung secara terus menerus dan dinamis. Suatu
dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d) Perubahan belajar bertujuan dan terarah, perubahan belajar terjadi karena ada
tujuan.
sementara.
dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan diiringi
dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan
tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap,
kegiatan perseptual.
kognitif, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkognitif seperti : emosi,
potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan saja dipengaruhi faktor bakat,
Gagne (dalam Sri Esti Wuryani 2006: 21) meninjau hasil belajar yang
harus dicapai oleh siswa dan juga meninjau proses ke hasil belajar dan langkah-
langkah intruksional yang dapat diambil oleh guru dalam membantu siswa belajar.
perubahan tingkah laku dan pelatihan berupa pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
21
pemecahan masalah dan model matematika yang terorganisir secara sistematis dan
yang berhubungan dengan fakta-fakta kuantitatif serta masalah ruang dan waktu.
2.1.8.1 Pengertian
Media berasal dari Bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium
yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Secara
harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. ( Dalam Mulyani Sumantri dan Johar Pemana, 2001: 152).
berasal dari suatu sumber pesan( yang dapat berupa orang atau benda) kepada
penerima informasi. Dalam suatu prose belajar mengajar, pesan yang disalurkan
oleh media dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah isi pelajaran yang
berasal dari kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa. (Samino
pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana
bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dengan
22
pembelajaran matematika.
menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Dinje Dorman
oleh guru sebagai perantara dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam proses
mengajar.
media adalah :
didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan-pesan secara cepat dan
akurat.
b) Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala
dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,
abstrak.
(http://www.akhmadsudrajat.wordpress.com).
didik.
dalam pembelajaran.
dipakai.
pembelajaran.
adalah:
psikomotor.
artian dapat digunakan dalam berbagai situasi, juga harus tahan lama( tidak
26
pembelajaran tertentu.
b) Murah bahan bakunya sehingga terjangkau oleh siswa, guru, atau sekolah
atau klasikal.
pikirannya.
27
a) Media Visual yaitu media yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan,
meliputi:
c) Media papan
e) Media Audio merupakan jenis media yang didengar. Media ini memiliki
f) Media Audio-Visual yaitu media yang tidak hanya dapat dipandang atau
ciri tertentu, dalam buku Metode Pembelajaran ( Sumiati dan Asra : 160), yaitu :
atas :
dapat menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang
hanya dapat menjangkau tempat atau ruangan dan terbatas dengan jumlah
orang atau siswa yang tidak banyak. Contoh : papan tulis, slide, OHP.
terdiri atas:
a) Big media, yaitu media pembelajaran yang rumit (kompleks) dan biayanya
b) Little media, yaitu media pembelajaran yang sederhana atau tidak rumit dan
biayanya tidak mahal relatif murah, serta penggunaanya relatif mudah tidak
dan dibuat sendiri oelh guru lalu digunakan untuk proses pembelajaran.
media pembelajaran yang dibuat oleh orang lain atau suatu lembaga/institusi,
a) Media dua dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang hanya mempunyai
dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Contoh : poster, bagan, gambar.
minimal tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan tinggi/isi. Contoh : model
yang penting. Kerangka berfikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
matematika yang salah satunya melatih cara berpikir logis adalah dengan
media yang sesuai yang dibangun melalui konsep dapat melatih peserta didik
berpikir logis. Pembelajaran yang bersifat konkret untuk siswa kelas IV mudah
dipahami karena siswa kelas iv masih berpikir konkret, sehingga melalui media
konkret ini akan lebih lama tersimpan dalam ingatannya. Belajar dengan
3.1 HIPOTESIS
sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya berlaku untuk seluruh populasi.1
serta dokumen yang terkait dengan penelitian ini. Dengan demikian dapat diteliti
dan dikorelasikan dengan menggunakan rumus korelasi dan analisis regresi satu
Dalam penelitian ini, peneliti telah merancang peneltian yang akan diamati
( X1 ) (Y)
1
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 148.
33
Keterangan:
Rancangan
Keterangan
Penelitian
Demak
sebagai berikut: (a) Persiapan penelitian. Kegiatan ini meliputi pengajuan judul,
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kesimpulannya.
yang akan dipelajari yang diambil dari suatu nilai yang berbeda sehingga
Dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan bahwa judul yang diambil
mengandung satu variabel bebas (variabel dependen = X) dan satu variabel terikat
ini, variabel bebas (X) yaitu media pembelajaran. Indikator dari variabel ini
adalah nilai afektif dan psikomotor siswa serta keefektifan penggunaan media
pembelajaran.
akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya (Y)
Indikator dari variabel ini adalah nilai tes dari hasil belajar matematika siswa
3.5.1 Populasi
makhluk hidup atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
peneliti sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas IV
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian objek atau wakil dari populasi yang diselidiki.
Dalam Sugiyono, 2009:81 dijelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel yang digunakan
3.5.3 Sampling
dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan
secara acak (random) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
Sehingga peneliti harus menentukan teknik pengumpulan data yang tepat untuk
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (valid dan
mendapatkan data yang lengkap dan obyektif, tetapi bila satu teknik dipandang
mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik tes dan non tes sebagai
berikut:
Secara sederhana tes dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
merupakan sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik
maksimalnya.
Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis.
Tes tertulis diberikan kepada siswa secara individu dan digunakan untuk
pembelajaran matematika
38
sistematis mengenai fenomena yang diteliti.2 Teknik ini penulis gunakan untuk
daftar pertanyaan yang disususn secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi
Wawancara ditujukan kepada Kepala SDN Bandungrejo 1 Demak dan guru kelas
2
Sutrisno Hadi, Metodologi Research JIlid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hal. 151.
3
Berhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 123.
4
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008) hal. 1619.
39
atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen dan
lain-lain. Dalam hal penelitian ini penulis mengambil data dari catatan absensi
b. Uji F
Uji F atau uji kecocokan model, pada hakekatnya adalah uji untuk
mengetahui apakah secara bersama-sama variabel bebas memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat. Adapun langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Ha dan H0
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa
b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : r 0
Ho : r = 0
c. Membuat table penolong untuk menghitung angka statistic
d. Memasukan angka-angka statistik dari table penolong
1. menghitung rumus b
n XY X Y
b
n X 2 ( X ) 2
2. Menghitung rumus a
a Y b. X
n
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
diperoleh dari hasil belajar siswa melalui penilaian evaluasi di akhir pembelajaran
1-10 Kurang
11-20 Cukup
21-30 Baik
1-10 Kurang
11-20 Cukup
21-30 Baik
Berikut adalah data nilai ulangan harian Matematika 20 siswa kelas IV SDN
Matematika
dikategorikan cukup.
45
4.2. PEMBAHASAN
matematika materi mengenal bangun datar dan bangun ruang, diperoleh rata-rata
diisi oleh siswa diperoleh rata-rata sebesar 18,35. Berdasarkan ketentuan, rata-rata
skor 18,35 dikategorikan cukup. Artinya siswa cukup puas dengan penggunaan
Diperoleh signifikansi 0.000 < 0.05 yang artinya ho ditolak dan ha diterima.
BAB V
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
dilihat melalui kegiatan observasi saat pembelajaran materi bangun datar dan
Cukup.
diperoleh dari nilai ulangan harian materi bangun datar dan bangun ruang.
5.2. SARAN
optimal
48
DAFTAR PUSTAKA