Anda di halaman 1dari 12

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

MANUAL TRACTION SPINE

Nama Intervensi Prosedur Pelaksanaan


Regio Cervical
Manual Traksi Extensi (Metode Cyriax)
a. Posisi pasien : .Terlentang bahu sejajar dengan ujung
tempat tidur kaki dipegang seorang
asisten.....................................................
Foto
b. Posisi fisioterapis : .berdiri diujung tempat tidur dekat
dengan kepala pasien,Asisten ft berada diujung bed
menahan kaki pasien..............................................

c. Posisi tangan fisioterapis : .satu tangan berada pada


occiput pasien dan tangan yang lain berada dibawah
dagu dengan jari kelingking mengangkat trachea dan
mempertahankan kepala dalam posisi
netral...................................

d. Teknik Pelaksanaan : Fisioterapis memberikan tarikan


harus tetap menjaga agar tarikannya tetap lembut
dengan progresif beberapa kali dimana kepala harus
tetap dipertahankan dalam posisi netral
e. Tujuan :menambah ROM ekstensi..
Mengetahui adanya keterbatasan gerak
Manual Traksi Rotasi (Metode Cyriax) a. Posisi pasien : Terlentang dengan kepala diujung bed.
b. Posisi fisioterapis : Berdiri diujung bed diatas kepala
pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : Satu tangan berada


diocciput dan tangan yang satunya berada dibawah
dagu pasien.

d. Teknik Pelaksanaan : Fisioterapis memberikan tarikan


dengan posisi lurus dan menahan tarikan selama 2
detik kemudian menggerakkan kepala kearah rotasi
sesuai dengan arah yg diinginkan dengan
menggunakan berat badan fisioterapis

e. Tujuan : menambah ROM.


Mengetahui adanya gangguan pda facet joint
Manual Traksi Lateral Fleksi (Metode Cyria
a. Posisi pasien : .Berbaring terlentang kepala berada
diujung bed

b. Posisi fisioterapis : Berdiri diujung bed pada satu sisi


kepala pasien.dan asisten menahan badan pasien
supaya tidak bergerak

c. Posisi tangan fisioterapis :Satu tangan berada


diocciput dan tangan yang satu berada didagu

d. Teknik Pelaksanaan : Fisioterapis memberikan tarikan


kearah cranial kemudian lakukan lateral fleksi kearah
yang diinginkan
e. Tujuan : menambah ROM
Membebaskan blocked pd facet joint
a. Posisi pasien : berbaring terlentang kepala berada
Manual Traksi C0 C1 (Metode Kaltenborn diujung bed kepala rotasi berlawanan dg yg mau di
Foto tes.

b. Posisi fisioterapis : berdiri di ujung bed menghadap ke


pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : satu tangan fisioterapis


memfiksasi pada bagian dorsal leher, sementara
tangan yang lain berada di dagu

d. Teknik Pelaksanaan : tarik cervica.

e. Tujuan : Mengur4angi nyeri pd cervical headace


Manual Traksi Cervico-thoracic (Metode Kalten
born) a. Posisi pasien : .Berbaring tengkurap posisinkepala
lateral rotasi

b. Posisi fisioterapis : Berdiri di dekat kepala pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : Satu tangan berada di


bagian lateral kepala sebagai fiksasi, tangan yang lain
di upper thoracal.

d. Teknik Pelaksanaan : .satu tangan fts memfixasi bag.


Lateral kepala, kemudian tangan yang lain mendorong
kearah caudal

e. Tujuan : Untuk melihat adanya keterbatasan gerak


pada facet joint lower cervical dan upper thoracal
spine
Manual Traksi Lower Cervical 3 dimensi
(Metode Kaltenborn a. Posisi pasien : .Duduk dikursi/stool

b. Posisi fisioterapis : Berdiri dibelakang pasien


distabilisasi dada kiri

c. Posisi tangan fisioterapis :Tempatkan tangan {jari-


jari} di proc.mastoideus pasien dan lengan bawah
dipundak/shoulder pasien

d. Teknik Pelaksanaan :Tekan elbow kearah belakang


untuk menarik cervical pasien dan tangan yang satu
bertumpu pada bahu pasien lalu lakukan tarikan dan
perlahan keatas kearah sedikit lateral fleksi

e. Tujuan : untuk mengetahui adanya gangguan pd facet


joint

Mengetahui adanya keterbatasan gerak dan spasme


otot
Manual Traksi Lower Cervical dengan Belt a. Posisi pasien : supine lyng
(Metode Kaltenborn)
b. Posisi fisioterapis : kepala berada di ujung bed
menghadap ke pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : pegang bagian dorsal


kepala pasien dan cervical spine. Letakkan jari untuk
mobilisasi ke cranial vertebra agar bergerak lilitkan
belt traction ke tangan dan paha untuk fiksasi dan
sanggahan pasien dengan kedua tangan tempatkan
kedua tangan antara kepala pasien dan traksi belt yang
berfungsi pad untuk menjaga belt dari pergeseran lalu
palpasi otot jika ada spasme.

d. Teknik Pelaksanaan : tarik punggung sedikit kearah


belakang kemudian lakukan traksi dengan belt
menggunakan berat badan.

Tujuan : untuk mengetahui adanya keterbatasan gerak


atau gejala awal
Manual Traksi Lateral Fleksi Thoracal (Metode
Cyriax a. Posisi pasien : tengkurap dg lateral fleksi thoracal
Foto
b. Posisi fisioterapis : berdiri samping bed menghadap
kearah pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : kedua tangan berada di


upper thoracal posisi menyilang. Tangan yang satu
berfungsi sebagai fiksasi

d. Teknik Pelaksanaan: satu tangan memfiksasi pada satu


sisi upper thoracal sementara tangan yang lain
mendorong kearah lateral caudal

e. Tujuan : adanya perlengketan pada facet joint thoracal


Manual Traksi Extensi Thoracal dengan Belt
(Metode Mulligan) a. Posisi pasien : Tidur terlentang dengan posisi tangan
diangkat keatas sambil melingkar pada pinggang
fisioterapis.
Foto
b. Posisi fisioterapis : .Berdiri diatas kepala pasien
dengan belt dipasang pada shoulder terapis dan diatas
level thoracic yang terlibat.

c. Posisi tangan fisioterapis : kedua tangan fisioterapis


berada dibawah scapula pasien.

d. Teknik Pelaksanaan : fisioterapis menarik belt kearah


cranial dengan menggunakan berat badan.

e. Tujuan : untuk mengetahui adanya gangguan mobilitas


facet joint.

Nelson Traction Upper Thoracal a. Posisi pasien : duduk di depan fisioterapis dengan
kedua tangan di kaitkan d belakang kepala
Foto
b. Posisi fisioterapis : Berdiri di belakang pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : diletakkan dari arah bawah


axila ke belakang kepala pasien ( sama dengan posisi
tangan pasien )

d. Teknik Pelaksanaan : badan pasien bersandar pada


fisioterapis, lakukan traksi dengan cara menggerakkan
upper thoracal pasien ( setelah dalam keadaan lemas )
ke arah belakang dengan menggunakan berat badan

Tujuan : Untuk menghasilkan pelebaran space dan


foramen intervertebralis, memobilisasi sendi thoracal
Nelson Traction Middle Thoracal a. Posisi pasien : duduk dikursi atau bed dengan kedua
tangan menyilang didepan dada. Cervical forward
Foto fleksi.

b. Posisi fisioterapis : berdiri dibelakang pasien dengan


dada fisioterapis rapat dipunggung pasien.

c. Posisi tangan fisioterapis : merangkul pasien dari arah


belakang dengan kedua tangan berada pada elbow
pasien. Dada fisioterapis sebagai fiksasi punggung
pasien saat melakukan gerakan.

d. Teknik Pelaksanaan : gerakan traksi keatas kemudian


kebelakang dengan menggunakan berat badan.

e. Tujuan : immobilisasi sendi thoracal, memperlebar


space dan foramen intervertebralis dan meningkatkan
proprioception sendi thoracal.
Manual Traksi Lumbal (Metode Cyriax)
Foto a. Posisi pasien : berbaring terlentang dg flexi knee
kedua tangan berada di belakang kepala

b. Posisi fisioterapis : berada pada bagian caudal pasien


dg posisi menjepit kaki pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : pada paha pasien sementara


seorg asisten berada di bagian kepala pasien menahan
kedua lengan pd daerah axilla

d. Teknik Pelaksanaan : lakukan traksi lumbal kearah


caudal pasien .sementara asisten menahan pada daerah
axilla agar tdk terjadi pergerakan saat di tarik.

e. Tujuan : menambah ROM lumbal


Mengetahui adanya ganggauan facet joint
Manual Traksi Lateral Fleksi Lumbal (Metode a. Posisi pasien : tengkurap diatas bed. Posisi lateral
Cyriax) fleksi berlawanan arah dengan segmen yang akan
diperiksa.

Foto b. Posisi fisioterapis : berdiri disamping bed menghadap


ke pasien.

c. Posisi tangan fisioterapis : kedua tangan diletakkan


menyilang pada bagian yang akan ditraksi salah satu
tangan sebagai fiksasi.

d. Teknik Pelaksanaan : fisioterapis menekan tangannya


berlawanan arah bersandar pada trunk bagian depan.
Pertahankan elbow dalam posisi tegang kemudian
sentak kearah bawah depan. Dorongan secara tiba-tiba
pada ke empat lumbal secara bersamaan. Jika ada
gangguan sementara, pasien bisa diperiksa kembali.

Tujuan : untuk mengetahui adanya gangguan facet joint


pada vertebra lumbal, menambah ROM lumbal
Manual Traksi Rotasi Lumbal (Metode Cyriax
a. Posisi pasien : Posisi pasien terlentang
Foto
b. Posisi fisioterapis : Berdiri di samping bed menghadap
ke pasien
c. Posisi tangan fisioterapis : Satu tangan berada di
shoulder pasien sebagai fiksasi, dan tangan yang
satunya di lateral knee pasien

d. Teknik Pelaksanaan : tangan fisioterapis yang berada


di knee pasien menarik kea rah ventrocaudal dengan
posisi flexi hip dan flexi knee
e. Tujuan : untk mengetahui adanya gangguan pada
facet joint
Menambah ROM

Manual Traksi Rotasi Lumbal (Metode Kalten a. Posisi pasien : tidur miring dengan hip dan knee flexi,
born) lumbal spine flexi, tidak memakai bantal, gerakan
Foto sebaiknya ditambah dengan sedikit membungkuk
kearah kanan agar rotasi maximal saat flexi

b. Posisi fisioterapis : berdiri di samping bed berhadapan


dengan pasien

c. Posisi tangan fisioterapis : satu beraada pd processus


spinosus vertebra sekaligus sebagai fiksasi. Tangan yg
lain pada pelvic pasien

d. Teknik Pelaksanaan :

- dengan lengan kanan rotasi lower thoracal pasien


dan upper lumbal spine ke kanan sampai terjadi
gerakan pada segment yang di test.
- Processus spinosus of the cranial vertebra pada
segment yang di test sebaiknya bergerak lebih dari
processus spinosus bagian caudal ke arah kiri bed

Tujuan : untuk mengetahui segmental dan kualitas


gerakan atau including end feel

Anda mungkin juga menyukai