PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak
hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan
hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung
memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus
mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi
ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk
kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin
berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam
masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga
persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah.
1
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara
global 55% dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami anemia
dibandingkan dengan trimester I dan II. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi
kematian wanita. Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang
pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu
hamil sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999
didapatkan anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan
anemia zat gizi pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan
status anemia ibu hamil yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi
(Fe).
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak
memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe),
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ibu yang memerlukan makanan lebih banyak dari biasanya. Selain itu untuk
keperluan dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang dikandungnya, untuk
itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi sebagai berikut :
a. Kalori, Asupan kalori harus ditambah 300-400 kkal per hari selama kehamilan,
tambahan kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber yang bervariasi sesuai
dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Contohnya makanan yang
b. Asam folat, pada beberapa minggu sebelum dan setelah awal kehamilan embrio
janin membutuhkan asam folat yang banyak untuk pembentukan sistem syaraf
dan sel-sel. Contohnya makanan yang mengandung kalori yaitu : sejenis sayuran
3
dengan daun hijau yaitu kubis, bayam dan brokoli, kentang, kacang hijau serta
buah-buahan asam yaitu jeruk manis, jus jeruk dan buah anggur.
c. Protein, Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk pertumbuhan
janin dan pertumbuhan dan perkembangan plasenta, contoh: susu, keju, telur,
daging.
pertumbuhan sel dan jaringan ibu dan janin. Contoh : mentega, sayuran dan buah.
dan rangka janin, pembentukan gigi janin dan kenaikan metabolisme kalsium ibu.
f. Zat besi, zat besi banyak diperlukan untuk pembentukan carah. Kekurangan zat
besi akan mengakibatkan anemia berbahaya bagi ibu dan bayinya. Sontohnya :
daging sapi, domba, ayam kalkun, sardin, serta sayuran berdaun seperti brokoli,
g. Vitamin C, bermanfaat untuk memudahkan penyerapan zat besi oleh tubuh dan
pembentukan jaringan ikat. Contohnya : jeruk manis, buah anggur, tomat, dll.
Contoh : sardin dan makarel, telur dan produk susu lainnya, serta makanan yang
i. Iodium, iodium dalam tubuh ibu hamil diperlukan sebanyak 175 mg/hari selama
4
j. Magnesium dari ibu hamil diperlukan guna untuk metabolisme energi dan protein,
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi badan si
ibu tidak terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan adalah :
1. Pada trimester I
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan menurun. Hal
ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual, muntah. Untuk itu ibu dianjurkan
2. Trimester II
Nafsu makan membaik, maka makanan yang baik diberikan 3 kali sehari
ditambah 1 kali makanan selingan, hidangan lauk pauk hewan seperti telur, ikan,
daging, hati.
3. Pada trimester III, yaitu kehamilan umur 6-7 bulan, dimana pada trimester ini
makanan harus disesuaikan dengan keadaan ibu, bila ibu hamil mempunyai berat
badan lebih, maka makanlah yang mengandung sumber energi dan lemak harus
1. Rubahlah cara makan, meskipun sudah makan dengan baik, ibu hamil sebaiknya
membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi). Vitamin dan
mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi.
5
2. Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin seperti : daging dan
3. Jangan diet selama kehamilan, kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet,
4. Makan dengan porsi kecil tapi sering, pada trimester pertama biasanya terdapat
keluhan mual muntah (Morning Sickness), cobalah atasi dengan makan dengan
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan yaitu
sebagai berikut :
Sarapan Pagi
Makan Siang
Nasi putih 8 SM
6
Tempe 2 potong
Puding 2 potong.
Makan Malam
Nasi putih 8 SM
Tumis brokoli
7
Tabel Kecukupan dan Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Lidah - Merah normal, licin, tidak ada Bengkak, merah tua, jongot
luka. membesar atau mengecil.
Gigi - Tak berlubang, tidak Lubang dak tambal, ompong,
nyeri,mengilat, lurus dagu normal pisisi tak beraturan.
bersih tidak ada perdarahan.
Mata - Bersinar, bersih, selaput besar Selaput dalam mata pucat,
merah tidak ada perdarahan merah.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gizi ibu hamil merupakan makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro)
yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester satu, dua,
dan trimester tiga dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari
kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandung dapat tumbuh dengan
baik serta tidak mengalami gangguan dam masalah.
Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan
tubuh ibu dan anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Dalam menu
seimbang perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian
harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.