Anda di halaman 1dari 19

Tugas Resensi Perkembangan Peserta Didik

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

Yahyi Mardhiya
1402050333

Nama Dosen:
Muhammad Arifin, S.Pd, M.pd

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2014/2015
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan sebuah resensi tiga buku, buku yang pertama
berjudul Psikologi Remaja, buku yang kedua berjudul Perkembangan Peserta Didik, dan
buku yang ketiga yakni berjudul Psikologi Perkembangan. Meskipun banyak kendala yang
saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Dalam penulisan resensi ini jauh dari sempurna, mungkin masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan baik bahasa maupun tulisan yang kurang tepat. Penulis mohon
saran dan kritik yang dapat memberikan sumbangan dalam perbaikan untuk masa yang akan
datang agar tugas resensi ini lebih baik dan disempurnakan dalam penyusunannya. Dan semoga
tugas dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik ini bermanfaat dan berguna bagi kita
semua.
Amiinn

Medan, 20 Maret 2015

Yahyi Mardhiya

i
Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

Resume Isi Buku Pertama

a. Point-point Penting Dalam Buku .................................................................. 1


b. Kelebihan dalam Buku .................................................................................. 2
c. Kekurangan Dalam Buku .............................................................................. 3

Resume Isi Buku Kedua

A. Point-point Penting Dalam Buku .................................................................. 3


B. Kelebihan dalam Buku .................................................................................. 8
C. Kekurangan Dalam Buku .............................................................................. 9

Resume Isi Buku Ketiga

A. Point-point Penting Dalam Buku .................................................................. 9


B. Kelebihan dalam Buku .................................................................................. 13
C. Kekurangan Dalam Buku .............................................................................. 14

Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 15
Daftar Pustaka

ii
Resume Isi Buku Pertama

Judul : Psikologi Remaja


Penerbit : Rajawali Pers (PT RajaGrafindo Persada)
Penulis : Sarlito W. Sarwono
Tebal : 322 halaman

A. Point-point Penting Dalam Buku

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Meghadapi remaja memang
memang bukan pekerjaan mudah. Untuk memahami jiwa remaja dan mencari solusi yang tepat
bagi permasalahannya, maka penting bagi kita memahami remaja dan perkembangan
psikologinya, yaitu konsep diri, intelegensi, emosi, seksual, motif soasial, moral, dan religi.

Remaja adalah suatu masa dimana:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual


sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relative lebih mandiri (Muangman, 1980: 9)

Pembahasan materi dalam buku ini mengalami perluasan dari edisi sebelumnya. Pada setiap
pembahasan diberikan contoh kasus sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami
materi.kajian dalam buku ini mengenai psikologi remaja ditinjau dari segi teoritis
perkembangan fisik, psikologis remaja, serta perilaku dan penyimpangan/kenakalan remaja
(juvenile delinquency) dapat memberikan referensi yang penting bagi mahasiswa, pendidik,

1
konsultan dan aparat yang berkecimpung dalam permasalahan remaja, serta yang tidak kalah
penting adalah orang tua.

Pengenalan pada berbagai proses seksual yang sedang terjadi pada tubuh dan jiwa remaja
sangat diperlukan. Disinilah perlunya pendidikan seks, karena tanpa pendidikan seks akan
terjadi kasus seperti yang akhir-akhir ini terjadi.

Berbeda dari pria, wanita mengalami haid. Bagaimana efek haid (menstruasi) pada diri remaja
putri, dilaporkan oleh sejumlah responden sebagai berikut:

Fisik Emosi Perilaku


Lemas Mudah marah Tidak Semangat
Keputihan Malu Malas
Sakit Perut Tidak PD Terbatas
Sakit Pinggang Nafsu makan
Jerawatan Cegah bau badan

Sumber tabel: (Imelda, 2000)

B. Kelebihan Buku Pertama

Kelebihan buku ini adalah:


1. terdapat gambar yang menarik minat pembaca
2. mengulas berbagai hal tentang remaja seperti pertumbuhan dan perkembangan pada
remaja, tugas perkembangan remaja hingga cara penanganan masalah penyesuaian diri
pada remaja sehingga buku ini akan membantu pendidik dalam memahami peserta
didik usia sekolah menengah atau remaja.
3. pada setiap bahasan diberikan contoh kasus sehingga memudahkan para pembaca
dalam memahami materi
4. selain itu bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak berbelit belit.

2
C. Kekurangan Buku Pertama

Dalam buku ini ada beberapa kekurangan yaitu:


1. meskipun terdapat gambar tetapi pada gambar tersebut tidak memiliki warna.
2. kemudian terdapat bab yang di dalamnya memuat sub bab yang materinya sedikit
berbeda dengan maksud dari judul bab tersebut sehingga membingungkan pembaca.

Resume Isi Buku Kedua

Judul buku : Perkembangan Peserta Didik


Penulis : Syamsu L. N.
: Nami M. Sugandhi
Tahun terbit : 2011
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada

A. Point Point Penting Dalam Buku

BAB I, bab ini menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri dan prinsipprinsip


perkembangan. Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sitematik tentang
fungsi fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai
hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan
genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan
karakteristik psioligis individu, sepeti perkembangan kognitif, emosi, sosisal, dan moral.

3
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif (fisik) dan
kualitatif (psikis) individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa knsepsi, masa bayi,
masa kanak- kanak, masa anak, masa remaja, dan masa dewasa.
Perkembangan juga dpat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu
atau organisme, baik fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan
tau saling memengaruhi antara bagian- bagian organism (fisik dan psikis) dan merupakan satu
kesatuan yang harmonis.
Progresif adalah perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam atau
meluas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Berkesinambungan adalah perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara kebetulan atau loncat-loncat.
BAB II, membahas periode perkembangan dan tugas dalam perkembangan.
Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau beskesinambungan melalui periode
atau masa.. Menurut Santrock (2010) periode perkembangan terdiri atas tiga periode, yaitu
anak, remaja, dan dewasa. Dari ketiga periode itu di klasifikasi lagi menjadi beberapa periode
yaitu (1) periode anak: sebelum kalahiran (pranatal), masa bayi (infacy), masa awal anak-anak
(early childhood), masa pertengahan dan akhir anak (midle and late childhood); (2) periode
remaja (adolescene) ; dan (3) periode dewasa : masa awal dewasa (early adulthood), masa
pertengahan dewasa ( midle adulthood), dan masa akhir dewasa (late adulthood).
Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai dengan
fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase usia tersebut, terdapat tugas-tugas perkembangan
yang seyogianya dijalani atau dihadapi oleh setiap individu. Tugas-Tugas perkembangan ini
berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama,
dan hal lainnya sebagai prsyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Di dunia pendidikan proses sosialisasi terdiri dari beberapa tahap, salah satunya adalah
tahap tugas perkembangan. Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam suatu rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
di tuntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya. Apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya.Oleh karena itu, kemampuan menilai dan memahami

4
lebih jauh tentang perkembangan peserta didik, menjadi syarat penting dalam suatu proses
pengajaran.
Salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa
yang diharapkan oleh kelompok dari padanya dan kemudian bersedia membentuk perilakunya
agar sesuai dengan harapan sosial,/masyarakat tanpa terus dibimbing, diawasi, di dorong, dan
diancam hukuman seperti yang dialami anak-anak.
BAB III, membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Dalam
bab ada beberapa faktor yaitu:
1. Faktor Genetika (Hereditas).
Hereditas merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan oran tua kepada anak,
atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi
sebagai pewarisan dari pihak orang tua melelui gen-gen.
2. Faktor Lingkungan. (Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah).
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau
sosial yang memengaruhi tau di pengaruhi perkembangan individu .
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap perkembangan anak.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar
mampumengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral-
spiritual, intelektual, emosional, sosial, maupun fisik-motoriknya.
3. Kelompok Teman Sebaya.
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa posistif atau negatif. Berpengaruh positif
apabila para anggota kelompok ini memiliki sikap dan perilakunya positif, atau berakhlak
mulia. Sementara yang negatif apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang,
kurang memiliki tatakrama, atau berakhlak buruk.
4. Media Massa.
Salah satu media massa yang dewasa ini sangat menarik perhatian warga masyarakat,
khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi mempunyai misi untuk memberikan informasi,
pendidikan, dan hiburan kepada par pemirsanya.Dampak positifnya bagi mereka adalah
memperoleh berbagai informasi yang dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang
berbagai aspek kehidupan, memberiakan hiburan, dan pendidikan baik yang bersifat umum
maupun agama.

5
BAB IV membahas tentang karakteristik perkembangan anak usia dini. Usia dini
merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangan
masa selanjutnya.
Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut (M. Solehuddin
dan Ihat Haimah dalam M. Ali (Ed.), 2007: 1097-1089)
1. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda satu sama lainnya. Anak memiliki bawaan, minat,
kapabilitas, dan latar belakang kehidupan masing-masing.
2. Egosentris. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan
kepentingan sendiri. Bagi anak, sesuatu itu akan penting sepanjang hal tersebut terkait dengan
dirinya.
3. Aktif dan Energik. Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas. Selama terjaga dari
tidur, anak seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah bosan, tidak pernah bosan, dan tidak
pernah berhenti dari aktivitas; terlebih lagi kalau anak dihadapkan pada suatu kegiatan yang
baru dan menantang.
4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak cenderung banyak
memerhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat dilihat dan
didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru.
5. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya
senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari, hal-hal baru.
6. Spontan. Perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak di tutup-tutupi
sehingga mereflesikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya. Ia akan marah apabila ada
yang membuatnya jengkel.
7. Senang dan kaya dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal imajinatif.
8. Masih mudah frustasi. Ia akan merasa kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak
memuaskan. Ia mudah menangis dan marah apabila keinginannya tidak dipenuhi.
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
10. Daya perhatian yang pendek.
11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajayr dari pengalaman.
12. Semakin menunjukkan minat terhadap teman.
BAB V membahas tentang karakteristik perkembangan anak usia sekolah yang
meliputi: Perkembangan fisik-motorik yaitu (kecakapan motorik merupakan kemampuan
untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk
melakukan kegiatan). Perkembangan intelektual, pekembangan bahasa, perkembangan emosi,

6
perkembangan sosial, perkembangan kesadaran beragama, hubungan dengan aspek
perkembangan siswa dengan pembelajaran.

Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik.setiap gerakan sudah terlaras dengan kebutuhan
atau minatnya.Fase atau usia sekolah dasar ( 7-12 tahun) di tandai dengan gerak atau aktivitas
motorik yang lincah.Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar
keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar.
BAB VI tentang karakteristik remaja. Masa remaja merupakan masa transisi
perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang di tandai
dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik fisik maupun psikis.
selain itu dalam bab ini juga di bahas tentang karakteristik setiap aspek perkembangan,yang
terdiri dari perkembangan fisik , kognitif, identitas diri, emosi, kepribadian, dan kesadaran
beragama.
Nilai nilai kehidupan yang perlu diinformasikan dan selanjutnya dihayati oleh remaja
tidak terbatas pada adat kebiasaan dan sopan santun saja, namun juga seperangkat nilai-nilai
tergandung dalam pancasila, misalnya nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai perikemanusiaan dan
perikeadilan, nilai-nilai estarik, nilai-nilai etik, dan nilai-nilai intelektual, dalam bentuk sesuai
dengan perkembangan remaja.
BAB VII merupakan lanjutan dari karakteristik remaja. Dalam bab ini masuk kepada
karekteristik masa dewasa. Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan
individu setelah masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis,
psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual).
Periode perkembangan masa dewasa menurut Hurlock (1968) terbagi kepada tiga yaitu:
1. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood = 18/20-40 tahun)
Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga di
pandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan.
2. Masa Dewasa Madya/Setengah Baya (Midle Age = 40-60 tahun)
Pada usia ini, aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra, seperti
tidak sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca, atau mengalami beberapa
penyakit seperti: rematik atau asam urat).
3. Masa Dewasa Lanjut/Masa Tua (Old Age = 60 - meninggal dunia)

7
Masa ini di tandai dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis. Pada umumnya
mereka mengalami penurunan kemampuan dalam aspek pendengaran, penglihatan, daya ingat,
cara berfikir, dan berinteraksi sosial.
BAB VIII membahas tentang peranan guru dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik.
Penulis buku ini mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa guru atau mahasiswa
calon guru perlu memahami perkembangan peserta didik. Alasannya sebagai berikut:
Mempelajari dan memahami karaktertistik perkembangan peserta dididk adalah salah satu
kompetens yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Melalui pemahaman tentang faktor- faktor yang memengaruhi peserta didik, dapat
diantisipasi dengan berbagai upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Peserta didik memiliki potensi yang multidimesi, yang meliputi biopsikososiospiritual
(fisik/biologis, psikologis, sosial, dan moral-spiritual).
Kelebihan buku ini adalah dijelaskannya secara rinci tentang hakikat dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan peserta didik, serta perkembangan anak dari mulai usia dini
sampai remaja. Sehingga dengan mudah guru/ mahasiswa calon guru mengetahui apa dan
bagaimana menyikapi anak di usia tersebut.

B. Kelebihan Buku Kedua

Kelebihan buku ini adalah:


1. Terdapatnya rangkuman disetiap bab jadi memudahkan pembaca dalam memahami
secara singkat tentang materi tersebut.
2. Dijelaskannya secara rinci tentang hakikat dan faktor-faktor yang memengaruhi
perkembangan peserta didik, serta perkembangan anak dari mulai usia dini sampai
remaja. Sehingga dengan mudah guru/ mahasiswa calon guru mengetahui apa dan
bagaimana menyikapi anak di usia tersebut.
3. Buku ini sangat menarik untuk di baca, karena buku ini menyajikan tentang
perkembangan anak dari mulai usia dini, masa sekolah, remaja, dan dewasa.
Sehingga pendidik akan dengan mudah untuk menyampaikan bahan yang kan di
ajarkan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

8
B. Kekurangan Buku Kedua

Pada buku ini terdapat kekurangan yang tidak terlalu terlihat yaitu:
1. ada kata-kata yang salah dalam penulisannya.
2. ada kalimat yang terlalu berbelit-belit, juga ada kata-kata asing yang sulit untuk
dipahami.

Resume Isi Buku Ketiga

Judul buku : Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik)


Penulis : Dra. Enung Fatimah, M. M.
Tahun terbit : 2010
Penerbit : CV Pustaka Setia

A. PointPoint Penting Dalam Buku

BAB I, bab ini menjelaskan tentang pengertian dan karakteristik individu sebagai
peserta didik. Sebenarnya Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti
orang atau perseorangan. Setiap individu dapat dikatakan sebagai peserta didik apabila ia
telah memasuki usia sekolah, yaitu usia 4-6 tahun di taman kanak-kanak, usia 6 atau 7 tahun
di sekolah dasar, usia 13-16 tahun di SMP dan usia 16-19 tahun di SMA. Jadi, peserta didik
adalah anak, individu, yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam satuan
pendidikan.

9
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu yang lain.
Karakteristik ini dibentuk oleh faktor pembawaan dan lingkungannya. Selain itu dalam
pemenuhan kehidupan pribadi setiap individu tidak dapat disamakan dengan individu lain.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,
social psikologis, sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif
dengan faktor lingkungan kehidupannya. Jika kehidupan pribadi individu terbentuk secara
terpadu dan harmonis, maka tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek
pribadi akan baik. Jadi upaya pengembangan kehidupan pribadi, anak-anak harus dibiasakan
menjalani proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi nilai dan norma sosial secara baik
dan sempurna.
BAB II, membahas pertumbuhan, perkembangan dan perbedaan individual peserta
didik. Istilah pertumbuhan dan perkembangan seringkali dipertukar penggunaannya.
Padahal, keduanya memiliki arti masing-masing. Pertumbuhan digunakan untuk
menyatakan perubahan ukuran fisik secara kuantitatif semakin lama semakin besar atau
panjang. Adapun perkembangan digunakan menyatakan perubahan dalam aspek psikologis
dan sosial. Setiap individu akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik
yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.
Sedangkan perkembangan setiap individu berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada bidang
kognitif, kecakapan bahasa, kecakapan motorik, latar belakang, bakat, dan kesiapan belajar.
Perbedaan pada individu bersifat unik terutama dalam hal belajar karena setiap individu
memiliki otak yang digunakan sebagai pusat belajar. Dari fungsi otak tersebut,cara belajar
individu dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu cara belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
Dengan demikian, orang tua diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam
memilih metode belajar yang sesuai.
BAB III, menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik usia
sekolah menengah (remaja). Pertumbuhan fisik yang terjadi pada masa remaja yaitu
perubahan ukuran tubuh, proporsi tubuh, ciri kelamin yang utama dan ciri kelamin yang
kedua. Sedangkan perubahan fisik selama masa remaja meliputi dua hal, yaitu percepatan
pertumbuhan dan proses kematangan seksual. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain pengaruh keluarga, gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, dan status
sosial.
Sedangkan perkembangan yang terjadi pada remaja:
Perkembangan intelek menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan
atau bertindak. Dipengaruhi oleh faktor pengalaman dari sekolah dan lingkungan. Dengan
mengetahui perkembangan intelek remaja maka guru perlu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengadakan diskusi serta memberikan tugas dan tidak membatasi pengetahuan
mereka.
Perkembangan bakat remaja merupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang relatif. Setiap individu memiliki bakat khusus atau
talenta. Yang mempengaruhi perkembangan bakat terletak pada anak itu sendiri dan
lingkungan. Sehingga orang tua dan guru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anak dan
menyediakan pendidikan yang sesuai dengan bakatnya.
Perkembangan sosial remaja, mereka mulai memerhatikan berbagai nilai dan norma
pergaulan yang berbeda dengan norma yang berlaku di keluarganya. Dipengarhi oleh faktor
keluarga, kematangan, status social ekonomi, pendidikan dan emosi dan inteligensi. Remaja
belum memahami benar tentang nilai dan normal sosial di masyarakat sehingga sekolah
perlu mengadakan kegiatan sosial di bawah bimbingan guru.
Perkembangan bahasa pada masa remaja mulai dilengkapi dan diperkaya dengan
bahasa tempat mereka tinggal. Hal ini dipengaruhi oleh umur, lingkungan, kecerdasan,
status sosial ekonomi keluarga dan kondisi fisik. Dari kemampuan bahasa remaja, guru perlu
memfokuskan pada kemampuan dan keragaman bahasa anak.
Perkembangan emosi pada masa remaja mengalami ketidakstabilan yang merupakan
dampak dari penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru. Oleh
sebab itu, guru perlu membimbing siswa untuk mengendalikan dirinya sendiri dan
memperlakukannya seperti orang dewasa yang penuh dengan rasa tanggung jawab moral.
Perkembangan nilai, moral dan sikap remaja, yaitu remaja perlu mengenal nilai
terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, dan barulah terbentuk sikap
yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat. Oleh sebab itu, orang tua dan guru serta orang
dewasa perlu memberi contoh perilaku yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
BAB IV, membahas tentang konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan. Pada dasarnya kebutuhan individu ada empat macam, yaitu:
mendapatkan teman sejawat, mengembangkan diri dan memiliki benda yang disenangi,
berhasil dan munculnya kebutuhan bersaing, dan mendapatkan kasih sayang dan cinta kasih.
Sedangkan kebutuhan remaja dapat diklasifikaskan menjadi beberapa kelompok
kebutuhan, yaitu kebutuhan organik, kebutuhan emosional, kebutuhan berprestasi, dan
kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis. Selain itu, kemandirian
merupakan kebutuhan psikologis pada remaja dan kepercayaan diri sabagai kebutuhan
remaja. Dalam pemenuhan kebutuhan remaja, orang tua, sekolah dan lingkungan perlu
melatih kebersihan, hidup teratur dan sehat; memberikan program bimbingan keluarga dan
perkawinan; dan mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan
berbagai norma sosial.
BAB V, menjelaskan tugas-tugas perkembangan peserta didik pada usia sekolah
menengah. Havighurst mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu:
mencapai hubungan pertemanan dengan lawan jenisnya, mencapai perasaan seks yang
diterima secara sosial, menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif,
mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa, mencapai kebebasan ekonomi, memilih
dan menyiapkan suatu pekerjaan, menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga,
mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual, menginginkan dan mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara moral dan sosial, dan memahami suatu
perangkat tata nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.
Selain itu, tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan pendidikan dan karier
remaja, yaitu remaja memiliki minat yang jelas tentang pendidika dan pekerjaan dan
mengetahui bahwa pendidikan dan pekerjaan memerlukan dukungan pengetahuan dan
keterampilan. Tugas perkembangan yang lain berkenaan dengan kehidupan berkeluarga,
yaitu menikah. Untuk itu, bimbingan dan latihan dari guru maupun orang tua dalam
memahami tugas perkembangan sangat diperlukan bagi remaja.
BAB VI, menjelaskan tentang konsep penyesuaian diri peserta didik usia sekolah
menengah. Penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungannya. Penyesuaian diri pada remaja dapat dilakukan secara positif dan negatif.
Penyesuaian diri secara positif, seperti tidak emosional, tidak frustasi, memiliki rasional
dalam pengarahan diri, belajar dari pengalaman, bersikap realistik dan objektif. Sedangkan
penyesuaian diri secara negatif ditandai dengan sikap dan tingkah laku serba salah, tidak
terarah, emosional, dan tidak realistik.
Faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri, yaitu fisiologis, psikologis,
perkembangan dan kematanga, lingkungan, budaya dan agama. Proses penyesuaian diri
pada remaja terjadi di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah. Sedangkan aspek-
aspek penyesuaian diri meliputi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.
BAB VII, setelah mengetahui penyesuaian diri pada peserta didik maka pada bab ini
dijelaskan permasalahan dan penanganan masalah penyesuaian diri peserta didik usia
sekolah menengah. Permasalahan pada masa remaja berkaitan dengan masalah dengan
orang dewasa terutama orang tua karena perkembangan penyesuaian diri remaja sangat
bergantung pada sikap penolakan orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam
kehidupan keluarga. Selain itu masalah remaja disebabkan oleh perbedaan perlakuan antara
laki-laki dengan perempuan, sering pindah tempat tinggal dan ketika remaja memasuki
jenjang sekolah yang baru.
Masalah pada masa remaja yaitu kesehatan yang meliputi penyakit menular, penyakit
noninfeksi dan gangguan perkembangan dan perilaku. Untuk itu peningkatan kesehatan
anak sekolah dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya
kuratif dan rehabilitatif sangat diperlukan. Kesehatan reproduksi pada masa remaja pun
harus diperhatikan karena remaja adalah tahap yang paling rentan dalam hal kesehatan
reproduksi. Masalah remaja yang lain yaitu masalah remaja dengan rokok, perilaku
konsumtif dan perkelahian antar pelajar. Sehingga diperlukan penanganan masalah remaja
dengan cara mekanisme pertahanan diri, antara lain represi, supresi, pembentukan reaksi,
fiksasi, regresi, menarik diri, mengelak, denial (menyangkal kenyataan), fantasi,
rasionalisasi, intelektualisasi dan proyeksi.

B. Kelebihan Buku Ketiga

Kelebihan buku ini adalah:


1. menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan secara jelas
2. mengulas berbagai hal tentang remaja seperti pertumbuhan dan perkembangan pada
remaja, tugas perkembangan remaja hingga cara penanganan masalah penyesuaian diri
pada remaja sehingga buku ini akan membantu pendidik dalam memahami peserta
didik usia sekolah menengah atau remaja.
3. selain itu bahasa yang digunakan komunikatif dan tidak berbelit belit.
C. Kekurangan Buku Ketiga

Dalam buku ini ada beberapa kekurangan yaitu:


1. kata yang sulit untuk dipahami sehingga diperlukan pengertian terhadap kata tersebut.
2. kemudian terdapat bab yang di dalamnya memuat sub bab yang materinya sedikit
berbeda dengan maksud dari judul bab tersebut sehingga membingungkan pembaca.

Penutup

1. Kesimpulan

Setiap individu dapat dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah memasuki usia
sekolah, yaitu usia 4-6 tahun di taman kanak-kanak, usia 6 atau 7 tahun di sekolah dasar,
usia 13-16 tahun di SMP dan usia 16-19 tahun di SMA. Jadi, peserta didik adalah anak,
individu, yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan.
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu yang lain.
Karakteristik ini dibentuk oleh faktor pembawaan dan lingkungannya. Selain itu dalam
pemenuhan kehidupan pribadi setiap individu tidak dapat disamakan dengan individu lain.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,
social psikologis, sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif
dengan faktor lingkungan kehidupannya. Jika kehidupan pribadi individu terbentuk secara
terpadu dan harmonis, maka tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai
aspek pribadi akan baik. Jadi upaya pengembangan kehidupan pribadi, anak-anak harus
dibiasakan menjalani proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi nilai dan norma
sosial secara baik dan sempurna.
Di dunia pendidikan proses sosialisasi terdiri dari beberapa tahap, salah satunya adalah
tahap tugas perkembangan. Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul
pada periode tertentu dalam suatu rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
berhasil di tuntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya. Apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri
individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan
kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.Oleh karena itu, kemampuan menilai
dan memahami lebih jauh tentang perkembangan peserta didik, menjadi syarat penting
dalam suatu proses pengajaran.

2. Saran

Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa
perubahan yang sering disebut masa pubertas. Dimasa inilah peserta didik itu mulai gencar
mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Dimasa
ini pula sebaiknya pengekangan-pengkangan yamg diterapkan di masa kanak-kanak
hendaknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa
di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas.
Mereka akan mulai mengetahui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan, disini orang
tua berperan sebagai penasehat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa
mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.
Seorang guru atau mahasiswa calon guru perlu memahami perkembangan peserta didik
agar dapat memahami karakteristik perkembangan peserta didik karena itu adalah salah
satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Daftar Pustaka

Aaroo, L.E (1997). Adolescent Lifestyle. Dalam A. Baum, S. Newman J. Weinman, R. West
and C. McManus (Eds). Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine (65-
67). Cambridge: Cambridge University Press.
Abin Syamsuddin Makmun. 2001. Psikologi pendidikan. Bandung: PT.Rosda Karya
Abortion Research Notes (1985): Vol.14. Nos 1-2, Juni
Atmodiwirjo Ediasri Toto. 2008. Optimalisasi Perkembangan Anak. Depok: Tp. Azizi Ahyadi.
1981. Psikologi Agama. Bandung: Martiana.

Baharuddin. 2009. Pendidikan dan Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Davis Ivor K. 1987 .Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Havighust. 1961. Human Development and Education. New York: David Mckay Co.

Syamsu Yusuf LN. 2000. Psikologi perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.Rosda
Karya.

Tim Broad Based Education, Depdiknas. 2001. Konsep pendidikan kecakapan Hidup (Life Skill
Education). Jakarta.

Utami Munandar. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Weitin, W. & Lloyd, M.A. 1994. Psychology Applied to Modern Life. California:
Books/Cole Publishing Co.

Anda mungkin juga menyukai