TUGAS BESAR
Studi Kelayakan Pembangunan Ruko Karsiman Km.6
Dosen Pengampu : Andika A. I. Saputra, ST., MT.
DISUSUN OLEH
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Balikpapan merupakan salah satu kota di propinsi Kalimantan Timur yang memiliki
potensi sangat besar, khususnya dalam bidang industri perminyakan. Industri perminyakan
di kota Balikpapan memiliki perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan industri
perminyakan dan gas di kawasan ini menarik urbanisasi yang tinggi dari kota-kota kecil di
sekitarnya menuju kota Balikpapan. Tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan
perkembangan jumlah penduduk terus merangkak naik. Perkembangan penduduk yang
demikian pesat memberi banyak dampak positif dalam perkembangan peluang usaha di
Balikpapan. Salah satu peluang usaha yang memiliki potensi besar yaitu usaha distribusi
dan perdagangan karena tidak adanya pabrik produk konsumsi di kota Balikpapan sehingga
sebagian besar produk konsumsi harus diambil dari pulau Jawa dan kota-kota di sekitar
Balikpapan.
Oleh karena itu pembangunan ruko untuk mendukung potensi usaha distribusi dan
perdagangan dirasa sangat perlu sehingga Karsiman yang merupakan salah satu investor
tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah Balikpapan Utara tepatnya di daerah
perumahan Bangun Reksa Km.6 dengan membangun ruko berlantai 4. Pembangunan ruko
dirasa sangat tepat karena mendukung potensi usaha di kota Balikpapan.
1
Studi kelayakan finansial Ruko Karsiman bertujuan untuk melakukan penilaian
dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena
sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi
yang lebih objektif.
2. Bagi Masyarakat
Studi kelayakan finansial bertujuan untuk menganalisa suatu peluang apakah akan
meningkatkan kesejahteraan dan perokonomian rakyat baik terlibat langsung
maupun muncul karena adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau
proyek tersebut.
3. Bagi Pemerintah
Studi kelayakan finansial ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan
sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja. Selain itu, Adapun
usaha baru atau bekembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan
finansial yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah
pemasukan pemerintah, baik dari pajak pertambahan nilai maupun pajak penghasilan
(pph) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya
adminitrasi, dan secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan
studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income
perkapita.
2
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
Pembangunan proyek ini dilaksanakan di Jalan Soekarno Hatta km.6 dengan letak pasti
yaitu disamping gerbang masuk perumahan bangun reksa dengan luas lahan 185 m2.
Kontraktor dari proyek ruko ini ialah PT.Triguna Wisesa dengan konsultan pengawas berasal
dari PT. Bintang Omega Sakti. Proyek pembangunan ruko yang dimulai pada bulan Maret 2016
telah rampung pada bulan Februari 2017. Pada pembangunan ini, dibangun sebanyak 6 runit
ruko 4 lantai dengan luas 5 x 15 m2 dengan luas tanah sebesar 5 x 37 m 2. Ruko Karsiman
memiliki lokasi dan siteplan rencana seperti pada gambar-gambar berikut:
3
Gambar 2.3. Denah Lantai 1 Ruko Karsiman
4
Gambar 2.5. Denah Lantai 3 Ruko Karsiman
5
Gambar 2.7. Tampak Depan Ruko Karsiman Sebenarnya
6
Gambar 2.9. Lantai 2 Ruko Karsiman
7
2.1.2. Spesifikasi Ruko
Pintu PVC
Aksesibilitas Ruko Karsiman dipengaruhi oleh banyaknya fasilitas, sarana dan prasarana
umum yang berdekatan. Ditinjau dari lokasi, ruko karsiman berada sekitar 2 menit dari SMKN
6 Balikpapan, 3 menit dari SMPN 11 Balikpapan, 5 menit dari Detasemen Kavaleri Serbu
8
1/MTC Balikpapan, 15 menit dari Kawasan Industri Kariangau, dan 10 menit dari Plaza Rapak.
Ruko ini berdiri langsung di samping Perumahan Bangun Reksa yang sudah banyak dihuni oleh
masyarakat Kota Balikpapan.
9
Dalam pengerjaan proyek kontruksi ini, seluruh modal dimiliki oleh pihak Karsiman.
Sedangkan keseluruhan proyek dipimpin oleh pihak PT. Triguna Megah Wisesa dimana PT.
Triguna Megah Wisesa bertanggung jawab kepada pemilik modal. Untuk perencanaan yang
dilakukan oleh konsultan perencanaan juga dilakukan oleh PT. Triguna Megah Wisesa.
Sedangkan untuk pengawasan proyek dilakukan oleh PT. Bintang Omega Sakti. Struktur
manajemen pembangunan Ruko Karsiman dijelaskan pada Gambar .. di bawah ini:
Owner/Pemilik Modal
Mr. Karsiman
Project Manager
PT. Triguna Megah Wisesa
Pembangunan Ruko Karsiman dilaksanakan selama 11 bulan terhitung mulai pada Maret
2016. Tahapan pembangunan 6 unit Ruko Karsiman dijelaskan pada Tabel 2.1 di bawah ini:
2016 2017
Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Okt Nov Des Jan Feb
Perijinan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Struktur Lantai 1
Pekerjaan Struktur Lantai 2
Pemasangan Dinding Lantai
1
Pekerjaan Struktur Lantai 3
10
Pemasangan Dinding Lantai
2
Pemasangan Dinding Lantai
3
Pekerjaan Finishing
11
BAB 3
PERENCANAAN INVESTASI
Perhitungan investasi sangat penting dalam suatu bisnis baik bisnis yang bersifat
kontruksi ataupun tidak. Kesalahan dalam kalkulasi dapat menyebabkan kerugian dalam
pelaksanaan proyek.. Berikut adalah rincian identifikasi dan perhitungan biaya awal, operasional,
pemeliharaan dan pendapatan dari proyek Ruko Karsiman
Identifikasi dan perhitungan biaya awal adalah perhitungan biaya kontruksi pada tahap awal.
Proyek Ruko Karsiman dilaksanakan dengan spesifikasi luasan seperti yang terlampir pada Tabel
3.1.
Biaya tetap adalah biaya yang dalam satu fase proyek dilaksanakan hanya sekali, dan
biaya yang dikeluarkan untuk satu item bersifat tetap. Biaya tetap pada proyek Ruko Karsiman
disini meliputi biaya pekerjaan pendahuluan, pekerjaan tanah, Pekerjaan Container Kantor
Marketing & Barak Pekerja, serta Pekerjaan Pagar Proyek. Detail Biaya tetap ini dapat dilihat pada
Tabel 3.2 :
12
Tabel 3.2. Biaya Tetap Proyek Ruko Karsiman
Total 233.291.584,80
13
No Detail Jumlah Harga
Total Rp 3.691.659.181,25
Biaya sebelum operasional yang dimaksud adalah biaya dari segala kebutuhan yang
diperlukan saat dan setelah pembangunan selesai hingga unit ruko benar-benar siap untuk dibeli
dan dihuni oleh calon pembeli. Hal-hal yang diperhitungkan dalam perhitungan ini adalah biaya
pemasangan fasilitas hingga biaya furnitur untuk masing-masing unit ruko.
Total Rp 20.259.600,00
Biaya awal pada proyek Ruko Karsiman terdiri dari Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya
sebelum Operasional. Rekapitulasi biaya awal dapat dilihat pada Tabel 3.5 :
14
Tabel 3.5. Rekapitulasi Biaya Awal Proyek Ruko Karsiman
Gaji pegawai terklasifikasikan atas jabatan yang dipegang, sehingga semakin tinggi
jabatan yang dipegang semakin besar nilai gaji yang diterima. Gaji Pegawai pada proyek Ruko
Karsiman dapat dilihat pada Tabel 3.6 :
Total Gaji/tahun
No Jabatan Jumlah Gaji/bulan(Rp.) Total Gaji/bulan(Rp.)
(Rp.)
Total Gaji Pegawai Operasional Ruko Karsiman per tahun sebesar Rp 306.000.000 . Masa
pengembalian Ruko Karsiman adalah selama 3 tahun sehingga total biaya gaji pegawai
operasioanal sebesar Rp 918.000.000,00
15
3.2.2 Biaya Operasional Marketing Office
Dalam memasarkan produk Ruko Karsiman, pengembang membentuk tim pemasaran (marketing).
Tim marketing membutuhkan biaya operasional sendiri dalam memasarkan Ruko Karsiman
kepada calon konsumen. Oleh karenanya, pada Tabel 3.7 terlampir biaya operasional marketing
office.
Biaya operasional marketing office yang dimaksud adalah segala biaya yang dibutuhkan
untuk melakukan pemasaran baik melalui pameran secara langsung, tatap muka dengan calon
pembeli, serta segala kebutuhan yang diperlukan untuk marketing office menjalankan
aktivitasnya.
Total Biaya Operasional Marketing Office Ruko Karsiman per tahun sebesar Rp 97.800.000,00
. Masa pengembalian Ruko Karsiman adalah selama 3 tahun sehingga Biaya Operasional
Marketing Office Ruko Karsiman sebesar Rp 293.400.000,00
16
3.2.3 Tenaga Listrik
Kebutuhan listrik diperuntukan untuk penerangan jalan, kantor keamanan serta beberapa
fasilitas umum yang ada di dalam Ruko Karsiman . Pembayaran listrik untuk lingkungan Ruko
Karsiman adalah Rp 2.000.000,00/bulan atau Rp 24.000.000,00/tahun.
Kebutuhan air bersih diperuntukan untuk kantor keamanan serta fasilitas umum yang
ada di dalam perumahan Ruko Karsiman . Pembayaran air sebesar Rp 500.000,00/bulan atau Rp
6.000.000,00/tahun.
Rekapitulasi biaya operasional proyek Ruko Karsiman terlampir pada Tabel 3.7 :
Total Biaya Operasional Ruko Karsiman per tahun sebesar Rp 433.800.000,00 . Masa
pengembalian Ruko Karsiman adalah selama 3 tahun sehingga Total Biaya Operasional Ruko
Karsiman selama 3 tahun sebesar Rp 1.301.400.000,00.
17
yang ada didalam lingkungan Ruko Karsiman . Setiap unit yang terjual akan menjadi tanggung
jawab dari setiap pembeli sehingga perawatan unit Ruko Karsiman tidak termasuk dalam
perhitungan ini.
Sebelum menentukan harga penjualan unit ruko, maka perlu dihitung keseluruhan
pengeluaran yang akan dikeluarkan selama masa investasi, yaitu 3 tahun. Biaya Pembangunan
terlampir pada Tabel 3.8 :
Harga penjualan unit ruko dari setiap tipenya didasari oleh prediksi nilai uang-waktu
untuk 3 tahun ke depan sehingga penjualan unit ruko sudah diprediksi tidak akan merugikan pihak
investor serta memberikan keuntungan yang sudah terprediksi. Harga Ruko Karsiman diprediksi
memiliki besaran yang tertera pada Tabel 3.9 :
No. Bangunan Jumlah Unit Harga per unit (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
Total Rp7.920.000.000,00
18
BAB 4
Penjualan unit ruko menggunakan sistem ready stock dan KPR (kredit perumahan
rakyat) dimulai dari tahun pertama ketika pemasaran mulai dilakukan hingga semua unit rumah
terjual (tahun ke-3). Sistem ready stock adalah sistem dimana pembeli dapat membeli unit dan
langsung menggunakan unit yang telah disahkan hak miliknya kepada pembeli. Dan dengan sistem
kredit pemasukan setiap tahunnya, diperkirakan pendapatan setiap tahunnya mulai dari tahun ke-
1 hingga tahun ke-3 adalah 15% dari total pendapatan semua unit ruko.
19
Jumlah biaya yang dipinjam dilakukan secara terpisah dengan alasan pencegahan
penurunan nilai mata uang yang terlalu besar akibat pengaruh waktu. Sehingga dari setiap
peminjaman yang dilakukan setiap tahap dilakukan pembayaran peminjaman dengan waktu yang
berbeda-beda.
Pembayaran peminjaman dari bank dimulai setelah satu tahun peminjaman dan
dilakukan selama tiga tahun pada pembayaran pinjaman pembangunan. Dengan menggunakan
nilai bunga bank sebesar 10% maka nilai uang yang harus dibayar setiap tahunnya selama tiga
tahun ditentukan dengan rumus A(A/P, 3, 10%).
Nilai peminjaman uang setelah 1 tahun dan jumlah pembayaran setiap tahunnya dirinci
sebagaimana terlampir pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Nilai Peminjaman dan Pengembalian Biaya Proyek Ruko Karsiman
Jumlah yang
Jumlah Peminjaman Tahun Pembayaran harus dibayar
Peminjaman
(Rp.) Peminjaman setiap tahun
(Rp.)
Peminjaman Bank 2,623,305,183.25 1,2,3 1,054,869,848.61
20
Penjualan Unit Rumah (penjualan sebesar 2 Rp 2,640,000,000,00
unit per tahun) =
Jumlah = Rp 3.514.435.061,00
Sehingga,
Aliran Kas Sebelum Pajak = Rp 3.514.435.061,00 Rp 2.363.104.910,00
= Rp1.151.330.151,39 (plus)
= Rp1.046.663.878,66
PW netto = PW Tahunan
PW netto = Rp 3.138.109.404,72 bernilai positif sehingga proyek tersebut layak untuk dijalankan
Maka dapat ditentukan setiap tahunnya, rincian biaya pemasukan, pengeluaran, peminjaman, dan
pengembalian yang terlampir pada Tabel 4.3 :
21
Tabel 4.3. Rekapitulasi Arus Kas Proyek Ruko Karsiman
No Tahun Ke-n 1 2 3
1 Peminjaman (50 %)
2 Investasi
4 Pembayaran Peminjaman
22
9 PW Netto Rp4.193.387.993,44
23
BAB 5
Aliran Kas
Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Pada proyek ini tidak terdapat depresiasi, sehingga penghasilan yang kena pajak adalah
penghasilan dari nilai aliran kas netto yang terlampir pada Tabel 5.2 :
Tabel 5.2. Aliran Kas Terdepresiasi Proyek Ruko Karsiman
Tahun Ke-n 0 1 2 3
Aliran Kas
Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Penghasilan
Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Kena Pajak
Perhitungan pajak berdasarkan total penghasilan kena pajak sesuai dengan undang-undang yang
mengatur yaitu Pasal 17 ayat (1) huruf b yang berbunyi Tarif wajib pajak badan dalam negeri
dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen). Perhitungan pajak proyek
Ruko Karsiman terlampir pada Tabel 5.3 :
Pendapatan Rp1.151.330.151,39
24
Jumlah Tanggungan Pajak Rp (322.372.442,40)
Tahun ke 2
Pendapatan Rp1.151.330.151,39
Tahun ke 3
Pendapatan Rp1.151.330.151,39
Tabel 5.4. Perhitungan Aliran Kas Setelah Pajak Proyek Ruko Karsiman
No Tahun Ke-n 0 1 2 3
Aliran kas
1 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Tanggungan Rp Rp Rp
3
Pajak (322.372.442,40) (322.372.442,40) (322.372.442,40)
25
Aliran Kas
4 Setelah Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00
Pajak
Pembagi
5 Faktor 0.909 0.826 0.751
Diskon
PW
6 Rp 911.944.674,4 Rp 1.003.580.762 Rp 1.103.805.205
Tahunan
7 PW Netto Rp 3.019.330.641
Ada tiga cara untuk meneliti kelayakan suatu investasi yaitu dengan cara :
a. Menghitung Net Present Value (NPV)
Suatu proyek dikatakan layak atau tidak bila memenuhi kriteria berikut :
NPV > 0, investasi layak
NPV < 0, investasi tidak layak
c. Payback Period
Payback period (periode pengembalian) merupakan masa atau waktu ketika net present value
(NPV) komulatif investasi sudah mencapai lebih dari nol.
Payback period < masa investasi, investasi layak
Payback period > masa investasi, investasi tidak layak.
Kelayakan Investasi
26
1. Metode Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value (NPV) adalah metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang
(investasi awal) dengan nilai sekarang kas bersih di masa yang akan datang berdasarkan tingkat
MARR yang telah ditentukan.
Cft Io
NPV
(1 k )
Keterangan :
Aliran kas
1 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Tanggungan Rp Rp Rp
3
Pajak (322.372.442,40) (322.372.442,40) (322.372.442,40)
Aliran Kas
4 Setelah Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00
Pajak
Pembagi
5 Faktor 0.909 0.826 0.751
Diskon
PW
6 Rp 911.944.674,4 Rp 1.003.580.762 Rp 1.103.805.205
Tahunan
7 PW Netto Rp 3.019.330.641
27
Perhitungan NPV dapat menggunakan rumus :
Cft Io
NPV
(1 k )
= (aliran kas netto/faktor diskon) investasi awal
= Rp 4.193.514.779 -Rp5.246.610.366,05
= -Rp 1.053.095.587 (minus)
NPV < 0 Investasi menurut metode NPV dinilai tidak layak.
Ketika sejumlah uang diinvestasikan, suatu tingkat bunga harus ditetapkan untuk pengembalian
uang tersebut sehingga total investasi ditambah bunganya dapat penuh dikembalikan di akhir
penerimaan.
IRR= x 100%
Aliran kas
1 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Tanggungan Rp Rp Rp
3
Pajak (322.372.442,40) (322.372.442,40) (322.372.442,40)
Aliran Kas
4 Setelah Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00
Pajak
Pembagi
5 Faktor 0.909 0.826 0.751
Diskon
28
PW
6 Rp 911.944.674,4 Rp 1.003.580.762 Rp 1.103.805.205
Tahunan
7 PW Netto Rp 3.019.330.641
= 15.79 %
MARR = 10 %
IRR > MARR Investasi menurut metode IRR dinilai layak.
3.Metode Payback Period (PP)
Penggunaan metode ini untuk mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali.
Tabel 5.7. Perhitungan PP Proyek Ruko Karsiman
No Tahun Ke-n 0 1 2 3
Aliran kas
1 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39 Rp1.151.330.151,39
Netto
Tanggungan Rp Rp Rp
3
Pajak (322.372.442,40) (322.372.442,40) (322.372.442,40)
Aliran Kas
4 Setelah Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00 Rp 828.957.709,00
Pajak
Pembagi
5 Faktor 0.909 0.826 0.751
Diskon
PW
6 Rp 911.944.674,4 Rp 1.003.580.762 Rp 1.103.805.205
Tahunan
29
7 PW Netto Rp 3.019.330.641
= + 1
Dimana :
n = masa investasi
a = jumlah investasi mula-mula
b = jumlah investasi arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah investasi arus kas pada tahun ke-(n+1)
Untuk menghitung PP dengan sebaran arus kas yang berbeda setiap tahunnya, maka perlu
menghitung arus kas kumulatif selama masa investasi yang terlampir pada Tabel 5.8 :
Tabel 5.8. Arus Kas Kumulatif Proyek Karsiman
Payback Period (PP) Proyek Ruko Karsiman adalah sebesar 7,3 tahun.
30
menggunakan MARR 10 % dan 15%. Sehingga dari perhitungan yang dilakukan pada kondisi
ini menghasilkan:
Tabel 5.9. Analisa Sensitivitas Terhadap Perubahan Pendapatan (MARR = 10 %)
Parameter Presentase Kenaikan Pendapatan
Kelayakan 5% 20% 30% 41%
NPV Rp 846.809.482 Rp 214.392.631 Rp Rp
(minus) (minus) 204.958.846, 666.245.472,4(plus)
7 (plus)
IRR 23 % 26 % 28.5 % 30 %
5
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukan bahwa menurut NPV proyek dapat dikatakan layak jika
mengalami perubahan pendapatan(peningkatan) sebesar 30 % sedangkan untuk IRR dapat
dilihat bahwa semakin tinggi perubahan pendapatan maka semakin tinggi pula IRR yang
dihasilkan.
Perhitungan berikutnya adalah sama namun yang berubah adalah nilai MARR yaitu sebesar
15%. Dapat dilihat hasil dari perhitungan kedua parameter tersebut antara lain :
Tabel 5.10. Analisa Sensitivitas Terhadap Perubahan Pendapatan (MARR = 15 %)
Parameter Presentase Kenaikan Pendapatan
Kelayakan 5% 20% 30% 41%
NPV Rp 416.379.959 Rp Rp Rp
(minus) 273.652.955,8 733.674.899,3 1.239.699.037(plus)
(plus) (plus)
IRR 23 % 26 % 28.5 % 30 %
Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan bahwa NPV proyek dapat dikatakan layak pada saat
presentase kenaikan pendapatan 20 % jika MARR dirubah menjadi 15% sedangkan untuk IRR
dapat dilihat tidak mengalami perubahan.
31
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Ruko Karsiman dibangun sebanyak 6 unit di Jln. Soekarno Hatta Km. 6 Kelurahan Batu
Ampar Balikpapan Utara dengan nilai proyek sebesar Rp5.246.610.366,05 dan untuk balik
modal maka direncanakan masa investasi selama 3 tahun dengan harga per unit yaitu
Rp1.320.000.000,00
2. Melalui Pinjaman Bank sebesar 50% dari nilai proyek, Present Worth Netto yang didapat
sebesar Rp4.193.387.993,44 sebelum dibebankan Pajak, dan sebesar Rp 3.019.330.641
setelah dibebankan Pajak.
3. Perhitungan kelayakan investasi menghasilkan
1. NPV = Rp 1.053.095.587 (minus) < 0
2. IRR = 15,79% > MARR = 10%
3. PP = 7,3 tahun > Masa Investasi = 3 tahun
4. Proyek Ruko Karsiman sensitiv terhadap perubahan nilai pendapatan dan suku
bunga.
4. Proyek Ruko Karsiman dinyatakan Tidak Layak untuk Dilaksanakan.
6.2 Saran
Dari kesimpulan di atas maka disarankan untuk perencanaan aspek finansial Ruko Karsiman,
pada harga Ruko dinaikkan dengan masa investasi lebih lama.
32