Anda di halaman 1dari 3

KLASIFIKASI PASIEN TB BERDASAR ORGAN YANG TERKENA

DAN BAKTERIOLOGISNYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD PANEMBAHAN
1/2
SENOPATI BANTUL

Disusun Oleh: Diperiksa Oleh:


Bidang Pelayanan Medik Wakil Direktur Pelayanan
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Tanggal Terbit : Direktur ,
Operasional

dr. I Wayan Sudana, M.Kes.


NIP. 19650409 199509 1 001
Pengertian Klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB merupakan penegakan Klasifikasi TB
berdasarkan Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstraparu,
Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis), BTA positif atau
BTA negatif, Riwayat pengobatan TB sebelumnya, pasien baru atau sudah
pernah diobati, Status HIV pasien yang dilakukan oleh dokter.
Tujuan 1. Untuk Menentukan paduan pengobatan yang sesuai, untuk mencegah
pengobatan yang tidak adekuat (undertreatment), menghindari
pengobatan yang tidak perlu (overtreatment).
2. Melakukan registrasi kasus secara benar
3. Standarisasi proses (tahapan) dan pengumpulan data
4. Menentukan prioritas pengobatan TB, dalam situasi dengan sumber daya
yang terbatas.
5. Analisis kohort hasil pengobatan, sesuai definisi klasifikasi dan tipe.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
Referensi 1. Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis Kementerian Kesehatan R.I
tahun 2012
2. Guideline Pengobatan Tuberkulosis WHO 2009.
3. ISTC tahun 2009.
Prosedur 1. Dokter menetapkan Klasifikasi berdasarkan organ yang terkena
2. Pasien ditetapkan sebagai Tuberkulosis paru BTA positif oleh dokter
apabila :
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasil BTA pos.
b. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks
menunjukkan gambaran tuberkulosis.
c. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB
positif.
d. Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen
dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan
tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
KLASIFIKASI PASIEN TB BERDASAR ORGAN YANG TERKENA
DAN BAKTERIOLOGISNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Prosedur 3. Pasien ditetapkan sebagai Tuberkulosis paru BTA negatif oleh dokter
apa bila :
Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif.
Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi:
a. Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif
b. Foto toraks dengan gambaran proses spesifik TB
c. Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT, bagi
pasien dengan HIV negatif.
d. Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan.

Catatan:
Pasien TB paru tanpa hasil pemeriksaan dahak tidak dapat
diklasifikasikan sebagai BTA negatif, lebih baik dicatat sebagai
pemeriksaaan dahak tidak dilakukan. Bila seorang pasien TB paru
juga mempunyai TB ekstraparu, maka untuk kepentingan pencatatan,
pasien tersebut harus dicatat sebagai pasien TB paru.
Bila seorang pasien dengan TB ekstraparu pada beberapa organ,
maka dicatat sebagai TB ekstraparu pada organ yang penyakitnya
paling berat.
Formulir Formulir TB.01. TB.02, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06
Dokumen Terkait Buku Panduan penemuan dan pengobatan TB RS 2013
Unit Terkait Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat Khusus, Instalasi Radilogi, IGD
Catatan Revisi -

Klasifikasi Pasien TB Berdasar Organ yang Terkena dan


Bakteriologisnya
RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
1) Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya
BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT.

Anda mungkin juga menyukai