Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

DIMENSI, TOLERANSI DAN SUAIAN


DEFINISI DAN ISTILAH-ISTILAH
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengukuran baiklah terlebih dahulu dijelaskan istilah-istilah
yang sering digunakan dalam metrologi (ilmu pengukuran).
Kemampubacaan (readability) : adalah menunjukan berapa teliti skala suatu instrumen dapat
dibaca. Instrumen yang mempunyai skala 12 inchi mempunyai kemampubacaan lebih tinggi dari
instrumen yang mempunyai skala 6 inchi dan jangkauan sama.
Cacah terkecil (least count) : adalah beda terkecil antara dua penunjukan yang dapat dideteksi
(dibaca) pada skala instrumen.
Ketelitian (accuracy) instrumen menunjukan deviasi atau penyimpangan terhadap masukan yang
diketahui. Misal : pengukur tekanan 100 kPa yang mempunyai ketelitian 1 % artinya teliti disekitar
+/- 1 kPa dalam keseluruhan jangkauan bacaan pengukuran tersebut.
Ketepatan atau presisi suatu instrumen adalah menunjukan kemampuan instrumen itu
menghasilkan kembali bacaan tertentu dengan ketelitian yang diketahui. Contoh : suatu instrumen
mengukur tegangan 100 Volt, diambil 5 ukuran yang didapat hasilnya adalah 104, 103, 105, 103 dan
105 V. Terlihat bahwa ketelitian tidak lebih baik dari 5% (5 V) sedang presisinya +/- 1 % karena
deviasi maksimum dari harga rata-rata 104 V adalah 1 V.
KALIBRASI
Kalibrasi atau peneraan adalah memeriksa instrumen terhadap standar yang diketahui untuk
selanjutnya mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya.
Kalibrasi dilakukan terhadap :
1. standar primer
2. standar sekunder yang mempunyai ketelitian lebih tinggi dari instrumen yang dikalibrasi.
3. dengan sumber masukan yang diketahui.
STANDAR
Meter baku (standar) didefinisikan sebagai panjang suatu batang platina-iridium yang dipelihara
pada kondisi yang sangat teliti di Biro Internasional untuk Bobot dan Ukuran (International Bureau of
Weights and Measures) di Sevres, Perancis.
Kilogram adalah massa platina-iridium yang disimpan di Biro tersebut.
Standar-standar sekunder mengenai massa dan panjang disimpan di National Bureau of Standard
(USA) untuk kegunaan kalibrasi.
Tahun 1960 meter standar didefinisikan dengan panjang gelombang cahaya merah-jingga lampu
krypton-86. Meter standar adalah :
1 meter = 1.650.763,73 panjang gelombang
1 detik (sekon) adalah waktu yang diperlukan untuk 9.192.631.770 periode radiasi yang
berhubungan dengan transisi dua tingkat yang sangat halus daripada keadaan fundamental atom
Cesium-133.
Skala suhu absolut diusulkan oleh Lord Kelvin pada tahun 1854 :
K = oC + 273,15
oR = oF + 459,67
oF = 9/5 oC + 32,0
DIMENSI DAN SATUAN
Dimensi fundamental adalah :
L = panjang
M = massa
F = gaya
= waktu
T = suhu
Gaya laju perpindahan momentum menurut waktu.
F = k d(m.v)/d
F = m.a/gc

k = konstanta proporsional, 1/gc = k, a = percepatan = dv/d


Kerja atau usaha mempunyai dimensi hasil perkalian gaya dengan jarak.
N.m = 1 joule (J)
Bobot suatu benda didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda itu sebagai percepatan
gravitasi.
W = g/gc . m W = bobot
g = gravitasi

Satuan-satuan dasar dan tambahan dalam SI :

TOLERANSI DAN SUAIAN


Produk yang dihasilkan dari proses produksi mempunyai ragam atau variasi. Proses duplikasi
produk dengan sempurna tidak akan dicapai, melainkan hanya mungkin dihasilkan produk yang
berbeda-beda karakteristiknya. Hal ini menuntut perancang produk mempunyai kesadaran bahwa
suatu toleransi harus diperhitungkan pada waktu spesifikasi produk ditetapkan. Memberikan
toleransi berarti menentukan bata-batas maksimum dan minimum dimana penyimpangan produk
harus terletak. Dalam hal spesifikasi geometrik mencakup toleransi atas ukuran, bentuk, posisi serta
kekasaran permukaan produk.
Namun tidak semua spesifikasi geometrik menjadi perhatian utama/kritis seperti misalnya tebal pelat
penutup yang tidak memerlukan spesifikasi yang ketat. Bagi elemen yang tidak kritis toleransi
geometriknya tak perlu atau lebih tegasnya jangan diberikan, hal ini bukan berarti toleransinya nol
namun artinya toleransinya terbuka yang artinya spesifiksi geometriknya boleh menyimpang secara
wajar. Lain halnya kalau komponen tersebut kritis maka batas-batas toleransinya harus pasti.

Toleransi
Berikut ini uraian dan penjelasan mengenai prinsip serta definisi standar ISO.
Toleransi ukuran adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas dimana harga ukuran atau
jarak permukaan/batas geometri komponen harus terletak. Untuk setiap komponen perlu
didefinisikan suatu ukuran dasar sehingga kedua harga batas (maksimum dan minimum) dapat
dinyatakan dengan suatu penyimpangan terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin
dinyatakan dalam bilangan bulat. Dalam penentuan dimensi lobang dan poros diperlihatkan istilah
istilah yang sering digunakan yang diperlihatkan pada gambar berikut.

Untuk tujuan mempermudah penggambaran toleransi maka dibuat diagram secara skematik denga
catatan bahwa sumbu komponen selalu diletakkan di bawah. Misalnya kedua penyimpangan dari
lubang adalah positif dan kedua penyimpangan poros adalah negatif maka diagram skematik yang
menunjukkan pasangan tersebut adalah sebagaimana gambar berikut ini.

Gambar diagram skematik untuk penggambaran toleransi dimensi/ukuran.


Posisi daerah toleransi baik utnuk lubang maupun untuk poros dapat terletak diatas maupun
dibawah garis nol. Pada gambar selanjutnya akan diperlihatkan posisi daerah toleransi poros
beserta notasi-notasi yang menunjukan penyimpangannya.

Gambar posisi daerah toleransi poros terhadap garis nol.

Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh karena
adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan disebut suaian (fit).
Ada tiga jenis suaian :
1. Suaian Longgar.
yaitu suaian yang selalu menghasilkan kelonggaran. Daerah toleransi lubang selalu terletak di atas
toleransi poros.
2. Suaian Paksa (Interference fit)
yaitu suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan. Daerah toleransi lubang selalu terletak
dibawah daerah toleransi poros.
3. Suaian Pas (Transition fit)
yaitu suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan. Daerah toleransi lubang dan
daerah toleransi poros berpotongan (sebagian saling menutupi).
Dalam ISO ditetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih yaitu sistem suaian berbasis poros
dan sistem suaian berbasis lobang. Pada sistem suaian berbasis poros maka penyimpangan atas
toleransi poros selalu berharga nol (es=0). Sebaliknya untuk sistem suaian berbasis lubang maka
penyimpangan bawah toleransi lubang selalu bernilai nol (EI = 0).
Cara Penulisan Toleransi Dan Dimensi
Berbagai cara penulisan toleransi ukuran yang bisa dan biasa digunakan ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
Bagi dimensi luar (poros) atau dalam (lubang) harganya dinyatakan dengan angka (satuan dalam
mm untuk sistem metrik) yang dituliskan diatas garis tanda ukuran. Jika dilihat sepintas cara A
kurang memberikan informasi dibandingkan dengan cara B & C. Cara D, yang meskipun tidak
secara langsung menyebutkan harga batas-batas penyimpangan, tetapi simbol toleransi dengan
kode huruf dan angka (g7) mengandung informasi lain yang sangat bermanfaat yaitu sifat suaian
bila komponen bertemu pasangannya, cara pembuatan dan metode pengukuran.

Rincian penjelasan cara penulisan toleransi adalah sebagai berikut :


A Ukuran maksimum dituliskan diatas ukuran minimum. Merupakan cara lama yang dipakai di
Amerika dan Inggris (dengan satuan inchi). Cara penulisan yang demikian ini, meskipun
memudahkan penyetelan mesin perkakas yang mempunyai alat kontrol terhadap dimensi produk,
tetapi tidak praktis dipandang dari segi perancangan yaitu dalam hal perhitungan toleransi dan
penulisannya pada gambar teknik.

B Dengan menuliskan ukuran dasar beserta harga-harga penyimpangannya. Penyimpangan atas


dituliskan disebelah atasnya penyimpangan bawah, dengan jumlah angka desimal yang sama
(kecuali untuk penyimpangan nol). Cara penulisan ini lebih baik dari cara A karena memudahkan
baik bagi siperancang untuk menghitung dan menuliskan toleransi maupun bagi si pembuat
(operator mesin) dalam usahanya untuk mencapai dimensi produk yang diinginkan.

C Serupa dengan cara B apabila toleransi terletak simetrik terhadap ukuran dasar. Harga
penyimpangan haruslah dituliskan sekali saja dengan didahului tanda .

D Cara penulisan ukuran (ukuran nominal) yang menjadi ukuran dasar bagi toleransi dimensi yang
dinyatakan dengan kode/simbol anjuran ISO. Cara ini mulai banyak digunakan di negara-negara
industri karena berbagai keuntungan yang bisa diperoleh akibat penerapannya secara intensif.
Penggunaan standar ISO akan menguntungkan dalam hal :
memperlancar komunikasi sebab dilakukan secara internasional
mempermudah perancangan karena dikaitkan dengan fungsi
mempermudah perencanaan proses sebab menunjukkan aspek pembuatan, dan
memungkinkan pengontrolan kualitas karena acuannya jelas

Anda mungkin juga menyukai